Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PERJALANAN DINAS

KEGIATAN : PELATIHAN MENULIS BUKU DAN TATA KELOLA MINI LIBRARY

1. Waktu : Kamis-Jumat 1-2 Maret 2018


2. Tempat : Aula Lt. 3 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung, Jl.
Seram No. 2, Bandung
3. Penyelenggara : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung

4. Hasil Yang Didapatkan


Deskripsi Kegiatan :
Acara pelatihan ini diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung
bekerjasama dengana GPMB, IPI, dan Guneman. Acara ini ditujukan kepada guru pengelola
perpustakaan, TBM, Pustakawan, dan Umum. Acara ini diselenggarakan dari pukul 08.00
– 15.00 WIB. Berikut akan penulis sampaikan materi yang diperoleh selama acara pelatihan.

Sesi ke – 1 : Mengenal Musikalisasi Puisi


Pemateri : Ferry Curtis
Isi Materi : Ferry Curtis adalah musikus berkebangsaan Indonesia. Karya - karyanya
dalam bentuk musik puisi bergenre balada telah dipersembahkan bagi masyarakat dalam
rangka menggairahkan minat baca. Salah satu karyanya yang berjudul “Mari Membaca”
yang diciptakan sekitar tahun 2006 adalah salah satu bentuk gerakan literasi yang dia
canangkan.

Musikalisasi puisi sebagai upaya menampilkan puisi dengan jalan memasukan unsur-unsur
musik secara dominan. (Supratman Abdul Rani dkk., Intisari Kesusastraan Indonesia)
Puisi adalah pengucapan Bahasa penyair, Bahasa puisis adalah Bahasa khusus, Bahasa hasil
atau buah kristalisasi pengalaman, perasaan, dan pikiran yang menyatu erat menjadi suatu
obsesi. Kemudian, semuanya itu di kongkritkan oleh penyair dengan mempergunakan
Bahasa : Bahasa Penyair.

Seseorang bisa mengkomunikasikan isi puisi apabila : memahami, mengerti, dapat


menafsirkan dan menghayati isi puisi.
Manfaat mengkomunikasikan puisi (terutama di sekolah) dengan jalan musikalisasi ini
antaranya :
1. Memperkuat daya sentuh puisi lewat representasi musik, artinya puisi memiliki irama,
bunyi, nada, perasaaan, dan pikiran.
2. Memudahkan upaya sosialisasi puisi kepada masyarakat. Puisi yang dikomunikasikan
lewat bantuan music akan lebih cepat diapresiasi masyarakat.
3. Lebih merangsang minat masyarakat untuk memasuki dunia sastra. Boleh jadi
masyarakat pada awalnya hanya tertarik pada irama dari musikalisasi. Akan tetapi,
ketertarikan itu lambat laun akan membuka mata dan rasa masyarakat pada daya sentuh
puisi.

Dalam materi ini, pemateri juga langsung mempraktikan bentuk contoh musikalisasi puisi
menggunakan karya pribadinya. Diantaranya melalui lagu “Mari Membaca” yang liriknya
seperti berikut :

“Mari Membaca”
Ferry Curtis

Yo ayo ke pustaka
Yo ayo mari membaca

Guru yang hebat senang membaca


Murid yang pandai selalu membaca
Pemimpin besar pasti membaca
Bangsa yang maju bangsa pembaca.

Yo ayo ke pustaka
Yo ayo mari membaca
Sesi Ke – 2 : Pelatihan Menulis Buku
Pemateri : Esep M. Zaini. Pimred Guneman
Isi Materi : Materi ini diawali dengan praktik membuat tulisan dengan diberikan
waktu selama tiga menit, kemudian diberi waktu tambahan tiga menit kedua. setelah selesai
menulis, pemateri menyampaikan bahwasannya menulis pada tiga menit pertama akan
terasa lebih mudah karena saat itu diri menggunakan otak kanan yang akan lebih dominan
terasa lebih mudah dan mengalir. Sedangkan pada menit kedua akan terasa lebih sulit dan
rumit karena diri sudah menggunakan otak kiri.

Dalam menulis karya, sering ditemukan fakta seseorang yang ingin menulis dan ingin
terbiasa menulis akan tetapi bingung harus menulis apa. Menurut pemateri, menulislah
materi – materi yang dekat dengan disekitar.

Menurut pemateri, beberapa tips atau trik untuk memulai menulis diantaranya sebagai
berikut :
1. Biasakan menulis setiap setelah waktu shalat wajib.
2. Mulai menulis apapun minimal tiga menit selama 40 hari berturut-turut.
3. Menulis apa saja yang dekat dengan diri anda dan menulislah sesuai dengan apa yang
difahami dan dikuasai oleh diri anda.
4. Biasakan tidak menyingkat tulisan ketika mengirim pesan singkat.
5. Tulis judul sebanyak-banyaknya lalu lanjutkan tulisan ketika diri anda ingin melanjutkan
tulisan atau suasana sedang pas dengan judul tulisan.

Rumus dasar penulisan :


1. Hindari kalimat Panjang
2. Jika bukan repetisi, hindari pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat
3. Buang kata-kata yang tidak penting
4. Lugas, padat, dan langsung
5. Hindari alinea beri-beri, maksudnya satu alinea sebaiknya tidak lebih dari enam atau
delapan kalimat
6. Manfaatkan kata ganti, hindari penyebutan nama yang sama lebih dari tiga kali dalam
satu alinea
7. Maksimalkan sinonim dan pilihan kata
8. Bermainlah dengan variasi kalimat
9. Jika macet, manfaatkan kata transisi. Seperti : sementara itu, sehubungan dengan, sejalan
dengan, dalam pada itu,berbeda dengan, dsb.
10. Membaca referensi lain
11. Ciptakan metafora (Majas), analogi, dan diksi lain.

Cara mengatasi hambatan dalam menulis :


 Jalan – jalan ke toko buku
 Baca resensi buku
 Silaturahmi dengan sejawat sesame penulis
 Tinggalkan draf lama, tulis draf baru. Suatu saat draf lama diteruskan lagi.
 Lihat album foto kenangan.

Sesi Ke – 3 : Menulis Buku bersama Majalah Guneman


Pemateri : Perwakilan Majalah Guneman & MG Publisher
Isi Materi : Dalam dunia kepenulisan, sering ditemukan hambatan – hambatan untuk
menulis, diantaranya minder karena tidak ada bakat, tidak ada waktu, sudah menulis tapi
tidak selesai-selesai, tidak dapat menemukan ide dan berbagai alasan lainnya.

Empat syarat utama menjadi penulis :


1. Buang alasan
2. Paksa
3. Fokus dan konsisten
4. Terus belajar

Tahapan menulis buku :


1. Ide, catatlah semua ide yang muncul
2. Mind Mapping : Olah ide, susun synopsis, target pembaca, manfaat dan buat outline.
3. Tulislah, ikuti apa yang ingin diungkapkan, abaikan EYD terlebih dahulu.
4. Evaluasi kemudian kirimkan naskah ke penerbit.

Mengenal ukuran buku :


1. B6 : Ukuran 17,6cm * 12,5
2. A5 : Ukuran 21 * 14,8
3. B5 : Ukuran 25 * 17,6
4. A4 : Ukuran 29,7 * 21
5. A4+
6. A6 : Ukuran A5 dibagi 2

Jenis kertas dalam buku :


1. Kertas Koran
2. Kertas HVS
3. Book Paper, lebih ringan, lebih nyaman di mata dan tidak mudah dibajak karena jika
difotokopi akan terlihat berbekas.\

Jenis – jenis penerbit :


1. Penerbit Mayor : tidak memerlukan modal, dengan system royalty dan naskah selektif.
2. Penerbit Indie (Mandiri) : Lebih mudah dan cepat, bermodal tetapi profit 100% oleh
penulis, dapat dijadikan sebagai batu loncatan.

Sesi Umum 4 : Tata Kelola Mini Library : Membina taman bacaan masyarakat /
komunitas
Pemateri : Drs. H. Tata Takwana Soeriadinata
Isi Materi : Dalam materinya, pak tata menyampiakan perpustakaan memeiliki peran
untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana termaktub dalam UUD 1994
alinea ke – 4. Selain itu, peranan perpustakaan saat ini harus memiliki karakter seperti
berikut :
1. Harus menjadi tempat yang dapat memfasilitasi siapapun untuk belajar sesuai dengan
gayanya masing-masing
2. Menjadi tempat berkumpulnya komunitas
3. Agen perubahan budaya
4. Tempat pembelajaran seumur hidup
5. Tempat bertemu dan bersosialisasi
6. Tempat belajar dan berbagi pengetahuan
7. Koleksi harus sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan

Adapun kelengkapan administrasi yang harus ada di perpustakaan, diantaranya sebagai


berikut :
1. Buku tamu,
2. Buku daftar anggota
3. Buku sirkulasi (Simpan Pinjam)
4. SK Kepengurusan
5. Struktur organisasi perpustakaan

Aspek – aspek yang harus ada di perpustakaan, yaitu :


1. Organisasi
2. Gedung / Ruang perpustakaan
3. Perlengkapan
4. Koleksi
5. Tenaga pengelola
6. Layanan pemustaka
7. Anggaran
8. Sistem

Demikian laporan hasil pelatihan yang telah penulis ikuti, laporan ini bersifat rangkuman dari
materi yang dapat diserap dan ditangkap oleh penulis. Semoga bermanfaat.

“Tulisan yang baik adalah tulisan yang tidak sempurna.” (Esep, 2018)

Penulis

Sani Zulviah, S. Kom

Anda mungkin juga menyukai