Anda di halaman 1dari 4

Contoh kasus

Pasien dengan inisial UR, perempuan, usia 21 tahun, suku Jawa, datang ke poliklinik THT-KL
RSUP Sanglah pada tanggal 08 September 2018 . Pada saat pengkajian tanggal 11 September 2018 :
Pasien mengeluhkan timbul benjolan pada hidung kiri sejak sekitar 6 bulan yang lalu membuat dia
malu dan tidak percaya diri karena benjolan di hidung menganggu penampilannya karena tidak
cantik lagi seperti duhulu sebelum sakit. Ia juga kurang sosialisai dengan tetangga karena malu, bila
keluar rumah selalu memakai masker. Awalnya benjolan tersebut kecil lalu semakin lama semakin
membesar, sehingga hidung menjadi terasa penuh dan tersumbat. Riwayat alergi dan sering bersin
disangkal oleh pasien. Sakit kepala tidak ada. Pandangan dobel tidak ada. Telinga mendenging tidak
ada. Riwayat mimisan berulang sejak sekitar bulan April 2018 dan setiap keluar darah dari hidung,
darah masih dapat berhenti sendiri. Benjolan pada leher tidak ada. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, tekanan darah 120/80mmHg, nadi
84x/menit, pernafasan 20x/menit, temperatur aksila 36,5°C. Status lokalis THT-KL, pada pemeriksaan
telinga tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan hidung didapatkan kavum nasi kanan sempit dan
pada kavum nasi kiri tampak massa penuh menonjol hingga ke nares anterior kiri, berwarna coklat
kehitaman dengan ukuran 2x2 cm . Mukosa hidung kanan merah muda dengan konka kongesti.
Mukosa hidung kiri dan septum sulit dievaluasi. Pemeriksaan tenggorok tidak didapatkan adanya
kelainan. Pada pemeriksaan leher tidak didapatkan adanya pembesaran kelenjar getah bening. Dari
hasi pemeriksaan penunjang, pasien didiagnosis dengan extraskeletal mesenchymal
chondrosarcoma pada sinonasal dan direncanakan untuk tindakan ekstirpasi tumor dengan anestesi
umum pada tanggal 12 September 2018.

Hasil pemeriksaan penunjang :

1. CT scan fokus hidung dan sinus paranasal irisan axial coronal dengan kesan massa solid
densitas heterogen dengan kalsifikasi di dalam kavum nasi kanan kiri, meluas ke sinus
etmoid dan sinus maksila kiri, massa mendestruksi septum nasi, celulae ethmoidalis dan
dinding medial sinus maksila kiri, curiga malignancy.
2. Biopsi massa tumor dengan hasil berupa small round cell tumor with differentiated cartilage
component, konsisten untuk extraskeletal mesenchymal chondrosarcoma.
3. pemeriksaan darah lengkap didapatkan hasil leukosit 9,47x103 /μL, hemoglobin 14,0 g/dL,
hematokrit 43%, trombosit 473x103 /μL. Pada pemeriksaan kimia darah didapatkan SGOT
16,9 U/L, SGPT 8 U/L, albumin 4,75 g/dL, BUN 6 mg/dL, kreatinin 0,68 g/dL, glukosa acak 95
mg/dL, natrium 138 mmol/L, kalium 4,39 mmol/L. Pada pemeriksaan faal hemostasis
didapatkan BT 1,00 menit, CT 8,00 menit, PPT/APTT 15,1 detik/35,1 detik dan INR 1,29.
4. Foto Thoraks PA didapatkan hasil cor dan pulmo tak tampak kelainan.

Therapi post Operasi

1. Pasca operasi pasien mendapat terapi medikamentosa berupa IVFD NaCl 0,9% 20
tetes/menit, Ceftriaxon 2x1 gram iv, Asam tranexamat 3 x 500 mg iv, dan drip analgetik
sesuai TS Anestesi.
2. Terpasangan tampon sinus dan tampon anterior, lalu luka insisi dijahit.
Asuhan Keperawatan Nn. UR pada tanggal 11 September 2018

1. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi


1 DS: Pasien mengatakan timbul Gangguan Citra Adanya Benjolan
benjolan pada hidung kiri sejak Tubuh pada kavum nasi
sekitar 6 bulan yang lalu membuat kiri.
dia malu dan tidak percaya diri
karena benjolan di hidung
menganggu penampilannya
karena tidak cantik lagi seperti
duhulu sebelum sakit. Ia juga
kurang sosialisai dengan tetangga
karena malu, bila keluar rumah
selalu memakai masker.
Ds : Pemeriksaan hidung
didapatkan kavum nasi kanan
sempit dan pada kavum nasi kiri
tampak massa penuh menonjol
hingga ke nares anterior kiri,
berwarna coklat kehitaman
dengan ukuran 2x2 cm, Pasien
nampak terpasang masker.

2. Diangnosa Keperawatan dan Intervensi

No Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
1 Gangguan Citra Citra Tubuh Peningkatan Citra diri :
Tubuh b.d adanya Harga Diri 1. Kaji secara verbal dan
benjolan pada Dalam waktu 3x 24 jam nonverbal terhadap
kavum nasi kiri perawatan pasien bisa pasien.
mempertahankan citra 2. Monitor frekuensi
tubuh yang normal mengkritik dirinya
dengan kriteria hasil : 3. Jelaskan tentang
 Citra Tubuh yang positif pngobatan, perawatan,
 Mampu mengidentifikasi kemajuaan dan
kekuatan pribadi prognosis penyakit
 Mendeskripsikan secara 4. Dorong klien
langsung fungsi tubuh mengungkapkan
anda perasaanya.
 Mempertahankan 5. Identifikasi arti positif
interaksi sosial melalui penggunaan alat
bantu
6. Fasilitas kontak dengan
orang lain dalam
kelompok kecil
3. Implementasi dan Evaluasi

N Diagnosa Tgl/jam Implementasi Evaluasi


o
1 Gangguan 11/09/2018 1. Mengkaji secara verbal dan 11/09/2018
Citra Tubuh 12.00 nonverbal pasien. Hasilnya : Jam 13.30
b.d adanya pasien mengatakan masih ada
benjolan benjolan di hidung bagian kiri S:Pasien
pada 12.02 2. Memonitor frekuensi mengatakan
kavum nasi mengritikan diri. Hasinya : senang karena
kiri pasien mengatakan saya tidak besok tgl
cantik lagi karena ada 12/09/2018
benjolan di hidung. benjolan yang di
12.05 3. MenJelaskan tentang hidung kiri
pngobatan, perawatan, dioperasi,mulai
kemajuaan dan prognosis sekarang saya
penyakit. tidak merasa malu
Hasilnya: Menjelaskan kepada lagi dengan
pasien bahwa benjolan di tetangga atau
hidung akan dilakukan operasi keluarga lain.
pada tanggal 12 September O : Ku baik
2018, sampelnya akan di nampak rileks,
periksa untuk menentukan pasien tidak
jenis tumornya dan mengunakan
penanganan lebih lanjut dan masker, masih ada
mudah-mudahan hasilnya benjolan di hidung
bagus. kiri.
12.10 4. Mendorong klien A:Masalah
mengungkapkan perasaanya. Gangguan citra
Hasilnya: pasien bisa diri sebagian
mengungkapkan perasaanya; teratasi
Pasien mengatakan merasa P: Lanjutkan
malu dan tidak percaya diri intervensi No 1,2,
dengan kondisi sekarang, 3,4.
malu bertemu dengan orang
lain.
12.12 5. Mengidentifikasi arti positif
melalui penggunaan alat
bantu. Hasilnya: Tetap
gunakan masker apabila anda
merasa malu saat bertemu
orang atau saat dikunjungi
keluarga atau tetangga.
12.14 6. Menfasilitasi kontak dengan
orang lain dalam kelompok
kecil. Hasilnya pasien sudah
bisa menerima kunjungan
keluarga lain dan tetangganya
dan nampak tidak
menggunakan masker.

Anda mungkin juga menyukai