Kelompok Ii Amkl Ivb
Kelompok Ii Amkl Ivb
Kes
Oleh
KELOMPOK II
IV B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas
anugrah-NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “FUNGSI-
FUNGSI AMKL DAN BENTUK KEGIATAN APLIKASINYA” dengan tepat
waktu dan penuh rasa tanggung jawab, mengingat ini merupakan salah satu
kriteria penilaian Dosen terhadap mahasiswa khususnya dalam mata
pelajaranAdmnistrasi Dan Manajemen Kesehatan Lingkungan.
Adapun dalam penulisan makalah ini kami dihadapkan dengan berbagai
kesulitan dan hambatan-hambatan, namun semua itu dapat teratasi berkat adanya
bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan moral, maupun materil.
Oleh karena itu, ijinkan kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak yang telah membantu, akhirnya kami menyadari bahwa
“tiada gading yang tak retak” begitu pula kami selaku insan manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Olehnya saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Administrasi Dan Manajemen .......................................................... 3
B. Fungsi Administrasi Dan Manajemen ............................................................ 5
C. Bentuk Kegiatan Administrasi Dan Manajemen Kesehatan Lingkungan.... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya
oleh orang-perorang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan oleh
masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal
yang perlu dilakukan. Salah satu diantaranya yang dinilai yang dinilai
mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan
pelayanan kesehatan.
Pada saat ini berkat perkembangan ilmu dan teknologi, dan juga
kehidupan masyarakat, tampak bentuk dan jenis pelayanan kesehata nyang
dapat diselenggarakan banyak macamnya. Bentuk dan jenis pelayanan
kesehatan tersebut, ternyata tidaklah sama antara satu negara dengan negara
lainnya. Setiap negara tergantung dari kemajuan ilmu dan teknologi,
kebutuhan dan tuntutan kesehatan, tingkat social ekonomi serta latar
belakang politik, dapat memiliki bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang
agak berbeda. Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang di selenggarakan
di negara-negara maju (developed countries) tidaknlah sama dengan yang
diselenggarakan di negara-negara yang sedang berkembang (developing
countries) demikian pula dengan negara-negara yang telah maju.
1
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 menjelaskan bahwa
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Masyarakat membutuhkan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar profesi, standar pelayanan, menggunakan potensi sumber
daya yang tersedia dirumah sakit secara wajar, efesien dan efektif.
Masyarakat juga membutuhkan pelayanan yang aman dan memuaskan
sesuai norma, etika, hukum dan sosio budaya serta memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat/ konsumen. Oleh
karena itu, setiap elemen masyarakat baik individu, keluarga, berhak
memperoleh pelayanan atas kesehatannya dan pemerintah bertanggung
jawab mencanangkan, mengatur menyelenggarakan dan mengawasi
penyelenggaraan kesehatan secara merata dan terjangkau oleh masyarakat.
Berdasarkan itu, makalah ini di buat untuk mengetahui peran dan fungsi
dari administrasi serta manajemen kesehatan mengingat pentingnya peranan
ilmu dan teknologi administrasi dan manajemen sehingga dapat
menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi administrasi kesehatan lingkungan.
2. Untuk mengetahui fungsi manajemen kesehatan lingkungan.
3. Untuk mengetahui bentuk kegiatan aplikasinya AMKL.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Secara Etimologis istilah administrasi berasal dari bahasa inggris dari kata
administration yang bentuk infinitifnya adalah to administer. Dalam Oxford
Advanced Learner’s Dictionary Of Current English (1974), kata to administer
diartikan sebagai to manage (mengelola) atau to Direct (menggerakkan). Kata
Administrasi juga dapat berasal dari bahasa Belanda dari kata administratie
yang mempunyai pengertian yang mencakup stelselmatige verkrijging en
verweking van gegeven (tatausaha), bestuur (manajemen dari kegiatan-
kegiatan organisasi), dan beheer (manajemen dari sumber daya, seperti
finansial, personel, gudang). Seacara etimologi administrasi dapat diartikan
sebagai kegiatan memberi bantuan dalam mengelola informasi, mengelola
manusia , mengelola harta benda kea rah suatu tujuan yang terhimpun dalam
organisasi
Administrator merupakan perantara dari pemilik dan pelaksana atau yang
mempertanggungjawabkan secara langsung pengelolaan harta kekayaan
kepada pemiliknya. Tugas administrator adalah melayani atau menaatai,
melaksanakan adminstrare atau tatausaha (registrasi, dokumentasi,
3
inventarisasi atau pencatatan harta kekayaan dan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan) dan administro atau memimpin dan mengarahkan personil yang
dipercayakan. (Ulbert Silalahi, 2003)
Perlu dipahami bahwa administrasi merupakan proses penyelenggaraan
kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal
menyelenggarakan kegiatan agar dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai, harus tersedia orang-
orang yang sebagai penyelenggara. Hal yang berhubungan dengan orang-
orang yang menyelenggarakan kegiatan untuk mencapai tujuan inilah yang
menjadi urusan manajemen, karena inti pengertian manajemen adalah “suatu
proses / usaha dari orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan”. Artinya bahwa administrasi merupakan penyelenggaraan
kegiatan dan manajemen adalah orang-orang yang menyelenggarakan
kegiatan tersebut. Bila keduanya dikombinasikan maka administrasi
danmanajemen merupakan “penyelenggarakan kegiatan yang dilakukan oleh
orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Walaupun demikian, beberapa ilmuwan berpendapat bahwa antara
administrasi dan manajemen tidak ada perbedaannya, hal ini karena dua kata
tersebut saling berkaitan, dimana ada administrasi pasti ada manajemen.
Kelompok ini berpendapat bahwa apa yang dimaksud dengan administrasi,
termasuk dalam arti manajemen. Ada juga yang mengatakan bahwa
administrasi atau manajemen adalah suatu pendekatan rencana terhadap
pemecahan masalah yang kebanyakan pada setiap individu atau kelompok
(baik urusan Negara maupun swasta).
Di pihak lain ada kelompok yang membedakan administrasi dan
manajemen. Kelompok ini berpendapat bahwa administrasi ditujukan sebagai
penentuan tujuan pokok dan kebijakan, sedangkan manajemen ditujukan
terhadap pelaksanaan kegiatan tujuan pokok tersebut. Ada juga yang
mengatakan bahwa administrasi adalah suatu proses dari badan / instansi yang
bertanggung untuk menentukan tujuan organisasi dan manajemen, sedangkan
manajemen adalah suatu proses dari badan / instansi yang secara langsung
4
memberi petunjuk, bimbingan dalam suatu organisasi dalam merealisasikan
tujuan yang telah ditetapkan.
Mengacu pada pendapat yang membedakan antara administrasi dan
manajemen, maka dapat dikatakan bahwa administrasi sifatnya menentukan
kebijakan umum, sedangkan manajemen adalah bagaimana secara langsung
kegiatan-kegiatan itu dilakukan dengan memberi petunjuk, bimbingan,
pengetahuan dan pengaturan yang diarahkan secara sistimatis untuk
merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan.
5
melakukan kerja sama yang terstrukturisasi dan terfungsionalisasi dapat
dikelompokkan atas:
b. Fungsi Manajemen
Pekerjaan yang dilakukan oleh para manajer pada saat mengelola
perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam kelom- pok-kelompok tugas
yang memiliki tujuan yang disebut fungsi manajemen. Fungsi
6
manajemen diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang meliputi berbagai
jenis pekerjaan yang digolongkan dalam satu kelompok sehingga
membentuk suatu kesatuan administratif.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Louis A. Allen di dalam bukunya
“The Profession of Management” menyatakan bahwa manajemen itu
adalah suatu jenis pekerjaan khusus yang menghendaki usaha mental dan
fisik yang diperlukan untuk memimpin, merencanakan, menyusun,
mengawasi, serta meneliti. Adapun fungsi dari manajemen mencakup
empat fungsi yaitu (A.A Gde Muninjaya, 2013):
1. Perencanaan
Fungsi perencanaan adalah fungsi terpenting dalam proses
manajemen. Funsi ini akan menentukan arah fungsi manajemen
lainnya. Untuk itu, fungsi perencanaan merupakan landasan dasar
pengembanagan proses manajemen secara keseluruhan. Jika
perencanaan tidak dirumuskan dan ditulis dengan jelas, proses
manajemen tidak berjalan secara berurutan dan teratur. Dengan kata
lain, perencanaan manajerial akan memebrikan pola pandang secara
menyeluruh terhadap pekerjaan yang akan dijalankannya, orang yang
akan melakukannya, waktu dan proses pelaksanaannya.
7
2. Menyusun (Organizing)
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang juga
memepunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan.
Dengan fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang dimiliki
oleh institusi pelayanan kesehatan ( manusia dan yang bukan
manusia) diatur penggunaannya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan institusi fungsi pengorganisasian akan dapat
dilaksanankan dengan baik kalau manejer pelayanan kesehatan
memahami prinsip-prinsip pengorganisasian. Menurut H. Fayol
keempat prinsip pokok fungsi pengorganisasian perlu dipahami oleh
semua unsur pimpinan organisasi termasuk staf.
Dengan memahami fungsi pengorganisasian, fungsi aktuasijuga
lebih mudah dipahami. Fungsi aktuasi merupakan gambaran proses
bimbingan dan pengarahan yang diperlukan oleh staf sesuai dengan
pembagian tugasnya masing-masing (fungsi pengorganisasian).
Fungsi aktuasii mengarahkan staf dalam melaksanakan tugas-
tugasnya untuk mencapai tujaun organisasi. Dibagian fungsi
pengorganisasnia di bahas:
a. Batadsan fingsi pengorganisasian
b. Prinsip-primsip pokok fungsi pengorganisasian
c. Wewenaang dalam suatu organisasi
d. Struktur organisasi dan dinamikanya
e. Organisasi sebagai sebuah system social
3. Actuasi
Fungsi amanajemen ini menjadi penggerak semua sumber daya
dan kegiatan (diterapkan dalam fungsi perencanaan). Sebagai fungsi
penggerak peran manajer program menjadi amat penting untuk
mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya (manusia dan
yang bukan manusia) untuk mencapai tujuan yang tidak dirumuskan
sebelumnya. Agar seorang manajer mampu menggerakkan dan
8
mengarahkan sumber daya manusia dalam organisasi untuk
mencapai tujuan dibutuhkan kepemimpinan, motivasi staf, kerja
sama dan komunikasi antar staf. Adapun tujuan fungsi aktuasi yaitu:
a. Menciptakan kerja sama yang lebih efesien.
b. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf.
c. Menumbuhkan rasa memiliki daya menyukai pekerjaan
d. Menumbuhkan suasana lingkungan kerja untuk meningkatkan
motivasi dan prestasi kerja staf.
e. Mendorong organisasi berkembang secara dinamis.
Berdasarkan tujuan tersebut, fungsi aktuasi lebih terfokus pada
pengelalolaan sumber daya manusia. Atas dasar itu, fungsi aktuasi
sangat erat hubungannya dengan beberapa ilmu yang terkait dengan
perilaku manusi. Seorang manejer yang ingin berhasi menggerakkan
sifatnya bekerja lebih produktif, dia harus memahami dan
menerapkan ilmu psikologi, ilmu komunikasi, kepemimpinan, dan
sosiologi.
4. Pengawasan (controlling)
Fungsi pengawasan dan pengendalian (controlling) adalah fungsi
manajemen yang keempat, fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan
ketiga fungsi manajemen lainnya, terutama dengan fungsi
perencanaan. Untuk menerapkan fungsi pengawasan dan
pengendalian (wasdal) diperlukan standar (input, proses, output, dan
outcame) yang dituangkan dalam bentuk target atau prosedur kerja.
Standar input digunakan untuk menilai keberhasilan persiapan dan
pelaksanaan program. Jika terjadi kesenjangan harus segera
diidentikasi dan ditetapkan solusinya. Pimpinan harus melakukan
deteksi dini kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap standar,
mencegah, mengendalikan, atau mengurangi fungsi pengawasan dan
pengendalian bertujuan agar penggunaan sumber daya dapat lebih
9
diefesienkan, dan tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program
dapat lebih diefektifkan.
Adapun manfaat dari pengawasan yaitu:
a. Dapat mengetahui kegiatan program yang sudah dilaksanakan
oleh staf dalam kurun waktu tertentu, apakah sesuai dengan
standar, prosedur atau rencana kerja, dan sumber daya (staf,
sarana, dana, dan sebagainya) yang sudah digunakan.
b. Dengan mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf
melaksanakan tugas-tugasnya. Bila hasil ini diketahui oleh
pimpinan organisasi, ia akan memberikan pelatihan khusus bagi
staf yang akan melaksanakan tugas tersebut. Latihan staf
digunakan untuk mengatasi kesenjangan pengetahuan dan
keterampilan staf melaksanakan tugas-tugasnya.
c. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya organisasi
sudah digunakan dengan tepat dan efesien.
d. Dapat mengetahui factor penyebab terjadinya penyimpangan.
e. Dapat mengetahui staf yang perlu di berikan penghargaan
(reward), apakah akan dipromosikan untuk jabatan yang lebih
menantang, atau diberikan pelatihan lanjutan.
10
Kesehatan dan atau Dinas Kesehatan yang terdapat di Kabupaten juga
bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan, yang dalam hal
ini adalah pelayanan kesehatan masyarakat seperti misalnya mengatasi
keadaan wabah yang terjangkit di wilayah kerjanya.
Sebagai pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat sehari-hari
dipercayakan kepada Puskesmas, untuk memperluas cakupan pelayan
kesehatan masyarakat tersebut, pada beberapa Kecamatn yang jumlah
penduduknya lebih dari 30.000 dan yang wilayah kerjanya terlalu luas,
didirikan Puskesma Pembantu, kecuali itu untuk lebih mendekatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari Puskesmas
diselenggarakanlah Puskesmas keliling.
Pengguna jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas menuntut pelayanan
yang berkualitas tidak hanya menyangkut kesembuhan dari penyakit secara
fisik akan tetapi juga menyangkut kepuasan terhadap sikap, pengetahuan dan
ketrampilan petugas dalam memberikan pelayanan serta tersedianya sarana
dan prasarana yang memadai dan dapat memberikan kenyamanan. Dengan
semakain meningkatnya kualitas pelayanan maka fungsi pelayanan di
puskesmas perlu di tingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta
memberikan kepuasan terhadap pasien dan masyarakat. Fungsi Puskesmas
yang sangat berat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
dihadapkan pada beberapa tantangan dalam hal sumberdaya manusia dan
peralatan kesehatan yang semakin canggih, namun harus tetap memberikan
pelayanan yang terbaik (Rustam Efendi, 2013)
Selanjutnya sesuai dengan prinsip perlunya melibatkan potensi
masyarakat, pada saat ini pemerintah berupaya secara maksimal untuk
mengikutsertakan masyarakat yang dimaksud. Peran serta masyarakat secara
keseluruhan disebut dengan nama Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
(PKMD) yang pengorganisasiannya berada dalam naungan lembaga
Kesehatan Masyarakat Desa (LKMD). Sedangkan wadah peran serta
masyarakat dalam program kesehatan masyarakat dikenal nama Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu). Kegiatan utama Posyandu yang dikelola dengan prinsip
11
“Dari Oleh Dan Untuk Masyarakat” ini, secara umum dapat dibedakan atas
lima macam yakni pelayanan KIA, pelayan gizi, pelayan keluarga berencana,
pemberian oralit dan imunisasi.
Rumah sakit merupakan pelayanan jasa, terdapat mutu pelayanan rumah
sakit yang diartikan sebagai derajat kesempurnaan pelayanan rumah sakit
untuk memahami kebutuhan masyarakat. Masyarakat membutuhkan
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan,
menggunakan potensi sumber daya yang tersedia dirumah sakit secara wajar,
efesien dan efektif. Masyarakat juga membutuhkan pelayanan yang aman dan
memuaskan sesuai norma, etika, hukum dan sosio budaya serta
memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat/
konsumen (Annii Rohmatul Ummah, 2014).
Dalam rumah sakit, unit penghasil pelayanan adalah instalasi. Sebagai unit
penghasil pelayanan, maka instalasi di rumah sakit merupakan ujung tombak
dan operasional rumah sakit. Poliklinik merupakan unit fungsional rumah
sakit yang memberikan pelayanan berobat jalan pada pasien. Pelayanan pasien
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan
dan harapan pasien. Jika pelayanan yang diterima telah sesuai dengan harapan
pasien hal tersebut berarti pelayanan memuaskan (Aulia Nur Hidayati, 2014).
Pada dasar perencanaan manajemen program kesehatan lingkungan
Perencanan lingkungan pada dasarnya adalah proses dinamik. Perencanan
lingkungan tidak hanya merupakan satu tindakan saja, namunlebih nayak
sebagai suatu rentan aktivitas yang tersusun sistematis dan bertahap, mengarah
pada hasil perbaikan lingkungan hidup yang lebih mantap.
Tujuan perencanaan lingkungan sebagai suatu pernyataan hasrat atau
harapan terhadap terciptanya kondisi lingkungan ideal yang ingin dicapai.
Umumnya tujuan dikaitkan dengan perbaikan kualitas lingkungan hidup
sehingga memebrikan suasana yang lebih menguntungkan bagi penduduk.
Kondisi lingkungan yang meningkat kualitasnya juga diusahakan
berlangsung permanen/lestari. Namun tujuan seperti itu tidak dapat dipakai
12
sebagai arah operasional lingkungan, lebih banyak hanya berupa arah
konsepsional yang menjadi orientasi para pengelola lingkungan.
Suatu perencanan lingkungan perlu terdiri dari aktifitas yang
berkesinambungan dan tersusun sistematis, serta bertahap menuju suatu
perbaikan kualitas lingkungan dengan ukuran yang objektif. Prosesnya sangat
dinamik mengikuti perubahan-perubahan alamiah maupun tak alamiah yakni
perubahan yang dikaitkan dengan aktifitas manusia, yang bersifat terkontrol
melalui
program-program perbaikan lingkungan.
Adapun proses kegiatan perencanaan lingkungan pada hakikatnya adalah
rantai aktifitas yang berkaitan dengan upaya perbaikan kualitas lingkungan
terencana, sistematis dan rasional. Proses itu meliputi berbagai aktifitas yang
bisa diklasifikasikan dalam tujuh kelompok kegiatan pokok, yaitu :
1. Analisis lingkungan
2. Penetapan dan penyusunan urutan prioritas masalah lingkungan
3. Penyusunan alternatif pemecahan masalah lingkungan
4. Pemilihan alternatif dan penentuan rencana perbaikan lingkungan
5. Pelaksanaan rencana dan program perbaikan lingkungan
6. Pengawasan dalam pelaksanaan
7. Evaluasi pelaksanaan
Ketujuh kelompok aktifitas perencanaan lingkungan diatas merupakan suatu
aktifitas yang senantiasa ada dan dilaksanakan dalam upaya-upaya perbaikan
lingkungan.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Administrasi sebagai fungsi menunjukkan keseluruhan tindakan dari
sekelompok orang dalam satu kerja yang sesuai dengan fungsi-fungsi
tertentu hingga tercapai tujuan hingga tercapai tujuan. Fungsi yang satu
berhubungan dengan fungsi yang lain dalam satu rangkaian tahapan
aktivitas. Fungsi yang dimaksud dianggap sebagai basic process of
administration, yang terdiri atas fungsi menentukan apa yang akan
dilakukan (planning), menggolong-golongkan kegiatan yang akan
dilakukan dalam suatu rangkaian hubungan (organizing), menyusun
orang-orang yang tepat melakukan masing-masing jenis kegiatan
(staffing), menggerakkan dan memberikan instruksi agar kegiatan
berlangsung (directing) dan tindakan mengusahakan agar hasil pelaksaan
relative sesuai dengan yang diharapjkan (controlling).
2. Fungsi Manajemen antara lain
a. Perencanaan
b. Menyusun (Organizing)
c. Actuasi
d. Pengawasan (controlling)
3. Menyadari bahwa pelayanan kesehatan yang terkotak-kotak bukan
pelayanan kesehatan yang baik, maka sebagai pihak berupaya mencari
jalan keluar yang sebaik-baiknya. Salah satu dari jalan keluar tersebut
ialah memperkenalkan kembali bentuk pelayanan kesehatan yang
menyeluruh dan terpadu. Pelayanan Kesehatan masyarakat adalah bagian
dari pelayanan kesehatan yang tujuan umumnya adalah untuk
meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya
adalah masyarakat.
14
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Azwar Asrul, 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi III. Jakarta: Bina
Rupa Aksara.
Hidayati Nur Aulia, Chriswardani Suryawati dan Ayun Sriatmi. 2014. Analisis
Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kepuasan Pelayanan Rawat
Jalan Semarang Eye Center (SEC) Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.
16
Herlambang, Susatyo. 2013. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Gosyen
Publishing
Imran Ali dan La Ode. 2013. Ekonomi kesehatan. Kendari: Universitas Halu Oleo
Press.
Rukmini., Astuti, D.A., Ristrini. (2014) Analisis Sistem Rujukan Persalinan Bagi
Peserta Jamkesmas Dan Jampersal Yang Dikoordinasikan Dinas
Kesehatan Kota Surabaya. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 1 (2):
209.
17