Apa itu Dekubitus?

menyebabkan kulit selalu lembab sehingga

Luka yang terjadi akibat tekanan, gesekan dan kulit menjadi maserasi (perlunakan

Dekubitus
(Panduan untuk Pasien)
Euodia Kristiani
Program Profesi Ners
PSIK Universitas Sam Ratulangi manado
daya robekan/dorongan yang terjadi secara terus
menerus sehingga mengakibatkan kematian
jaringan lokal yang ada di bawahnya
Dahulu lebih dikenal dengan luka dekubitus
tempat tidur, karena sering terjadi pada pasien
yang tirah baring lama.
Apa saja penyebab dekubitus?
Penyebabnya dibagi dalam beberapa faktor
diantaranya :
1. Faktor intrinsik
 Tekanan di antara 2 permukaan keras,
seperti permukaan tempat tidur dan kulit
di tonjolan tulang
 Gesekan, seperti linen yang menggesek
permukaan kulit dan dapat mengikis kulit
perlahan
 Daya robekan/ dorongan adalah kombinasi
antara gesekan dan tekanan. Seperti pasien
yang dalam posisi fowler (duduk) di tempat
tidur lalu melorot
2. Faktor ekstrinsik
 Imobilisasi. Kondisi dimana klien
mengalami tidak mampu bergerak aktif
sendiri
 Asupan nutrisi yang tidak adekuat.
Kekurangan kadar protein dalam darah
(Hipoproteinemia) bisa menyebabkan
edema (penumpukan cairan di jaringan)
sehingga menyebabkan penurunan
elastisitas, gaya pegas, dan vitalitas.
Kekurangan vitamin C menyebabkan
berkurangnya pembentukan kolagen dalam
tubuh sehingga menyebabkan penurunan
elastisitas jaringan kulit
 Inkontinensia alvi dan urine. Pasien yang
tidak bisa mengontrol BAB dan BAK
jaringan akibat basah atau terendam air
berkepanjangan) sehingga kulit mudah
terkikis dan rentan terhadap trauma.
Enzim pencernaan dalam feses/ tinja juga
dapat menyebabkan eksoriasi sehingga
mengiritasi kulit dan menjadi tempat
berkembangbiak mikroorganisme dan
rentan terjadi kerusakan kulit.
 Penurunan kesadaran berkepanjangan. Hal
ini menyebabkan individu tidak dapat
menyadari dan bereaksi terhadap nyeri
yang berkaitan dengan penekanan
berkepanjangan.
 Penurunan sensasi. Klien dengan stroke,
paralisis atau penyakit neurologis lainnya
berisiko dekubitus karena kehilangan
sensasi menurunkan kemampuan
seseorang untuk beraksi terhadap panas
dan dingin yang mengakibatkan cedera
serta tidak dapat merasakan sensasi
kesemutan (parestesia) yang merupakan
tanda gangguan sirkulasi darah
 Demam atau hipertermia, bisa
mengindikasikan adanya proses infeksi
sehingga meningkatkan laju metabolisme
tubuh, sehingga tubuh memprioritaskan
kebutuhan sel organ vital terhadap oksigen
dan berdampak penurunan oksigen pada
kulit yang mengalami penekanan
 Penuaan. Proses ini mengakibatkan
penurunan elastisitas kulit
 Penyakit kronis, seperti Diabetes Mellitus
dan penyakit kardiovaskular merupakan
faktor risiko terhadap kerusakan kulit dan
perlambatan proses penyembuhan luka
 Tehnik pemindahan/ pengalihposisian
klien yang buruk dan tidak tepat
  Permukaan penopang atau tempat tidur  Posisi tengkurap :pipi, siku tangan, dada,  Hati-hati penggunaan kompres panas agar
yang keras genetalia, paha, lutut, jari-jari kaki tidak terjadi luka bakar, hentikan penggunaan
 Ketidaktepatan penggunaan peralatan  Posisi duduk : kepala bagian belakang, bahu, obat herbal jika terjadi reaksi alergi dari klien
(baik medis maupun non medis) yang tidak sakrum, pelvis, tumit atau luka lambat untuk baik
sesuai ukuran  Beri balutan ekstra dengan permukaan lembut
di area tonjolan tulang yang sering tertekan
Derajat dekubitus untuk mengurangi risiko atau mempercepat
Derajat 1 : kulit tampak kemerahan yang poses penyembuhan luka
tidak hilang meski ditekan,  Bantu klien untuk bergerak atau reposisi tubuh
terlokalisir dan biasanya di tiap ≤ 2 jam
permukaan tonjolan tulang. Kulit
akan nyeri saat diraba dan hangat Bagaimana cara pencegahan dekubitus?
Derajat 2 : kulit berbula/ melepuh, bukan  Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga
berisi nanah. Tampak lecet jika tentang penyebab luka dekubitus
lepuh/bula sudah pecah  Bantu klien untuk memenuhi perawatan diri
Derajat 3 : jaringan kulit hilang, tampak dan fasilitasi kemudahan mobilisasi
jaringan lemak, namun tendon,  Melakukan tehnik perawatan luka yang tepat
tulang dan otot belum terlihat. untuk mencegah infeksi atau komplikasi
Ada kawah kecil dan biasanya luka karena luka dekubitus. Diskusikan dengan
berwarna merah kekuningan tenaga medis yang berkompeten
Derajat 4 : jaringan kulit hilang total, nampak  Penuhi nutrisi yang cukup
tendon, tulang, otot. Biasanya luka  Buat jadwal merubah posisi tubuh klien
berwarna merah kekuningan.  Berikan lapisan yang lembut dan tidak
Bernanah dan berbau berkerut pada kursi dan tempat tidur untuk
mengindikasikan adanya infeksi membantu mencegah trauma pada kulit
pada area luka Bagaimana cara perawatan dekubitus?
Tidak terukur : luka berwarna hitam, kering, dasar  Jika luka masih pada derajat 1, cukup Informasi Pada Saat Pulang
luka tidak bisa diukur. Biasanya menggunakan losion atau oil untuk menjaga  Mintalah informasi mengenai cara perawatan
tidak ada produksi nanah tetapi kulit kering tetap lembab, bisa juga di area luka yang akan dilanjutkan di rumah beserta
nyeri jika diraba dan kulit sekitar kemerahan ditutup menggunakan balutan cara pencegahannya kepada dokter dan/atau
kemerahan modern. Sering ganti baju, linen dan diapers perawat luka
jika pasien sering BAB, BAK dan berkeringat
Area mana yang sering terjadi dekubitus? banyak
 Posisi terlentang : di area kepala bagian  Pada luka derajat 2- 4 dan tidak terukur/
belakang, bahu, siku tangan, sakrum, bokong, unstageable, dibutuhkan penanganan oleh
tumit tenaga medis, seperti dokter atau perawat
 Posisi miring kiri/ kanan : telinga, bahu, siku kompeten. Penggunaan balutan modern Referensi :
 www.npuap.org
tangan, tonjolan tulang panggul, paha, lutut, direkomendasikan guna mempercepat  www.epuap.org
betis, tumit penyembuhan luka  Kozier, et all. 2011. Fundamental Keperawatan Ed.7 Vol.2, Jakarta : EGC, pg. 304