1. Kontraktilitas.
Kemampuan otot untuk memendek, bila otot dirangsang. Pemendekan dapat mencapai
1/6 kali panjang semula, otot rangka dapat mencapai1/10 kali panjang semula.
2. Ektensibilitas.
Kemampuan otot untuk memanjang, bila otot ditarik atau bila ada gaya yang bekerja pada
otot tersebut. Contoh : otot rangka yang diberi beban akan memanjang sedikit, uterus
pada kehamilan akan membesar.
3. Elastisitas.
Kemampuan otot untuk kembali kepada bentuk dan ukuran semula, setelah mengalami
perubahan pengembangan atau perpanjangan.
Contoh : uterus setelah persalinan akan kembali kepada bentuk semula.
4. Iritabilitas.
Kemampuan dari otot untuk mengadakan respons jika diberikan rangsang.
Rangsang dikenal :
- Rangsang mekanis ditarik, dipijit, dipukul
- Rangsang kimia larutan asam, basa
- Rangsang termis (physis) suhu panas, dingin
- Rangsang elektris (listrik) arus listrik
Intensitas rangsang :
1. Kontraksi Isometrik.
( iso = tetap, metrik = ukuran )
= Kontraksi tanpa pemendakan otot
2. Kontraksi Isotonik.
( iso = tetap, tonik = tegangan/tonus )
= Kontraksi dengan pemendekan otot
3. Kontraksi Isokinetik.
( iso = tetap, kinetik = gerak )
Kontraksi Isokinetik merupakan kontraksi gabungan antara kontraksi isometrik dan
isotonik. Otot mendapatkan tahanan yang sama melalui seluruh ruang geraknya sehingga
otot bekerja secara maksimal pada setiap sudut ruang gerak persendiannya.
W=LxD
W = Work (kerja)
L = Load (beban)
D = Distance (jarak)
Kerja otot merupakan perkalian gaya dan jarak yang dipindahkan, maka kontraksi Isotonik
menghasilkan kerja, sedangkan kontraksi isometrik tidak menghasilkan kerja.
Jika kita mengangkat beban, maka sebelum beban terangkat merupakan kontraksi isometrik,
kemudian setelah beban terangkat merupakan kontraksi isotonik.
- Strength ( Kekuatan )
= kemampuan otot untuk melakukan kontraksi guna membangkitkan tegangan
terhadap suatu tahanan.
Jika otot rangka kontraksi, maka akan terjadi perubahan-perubahan sebagai berikut :
- Perubahan bentuk
- Perubahan kimia
- Perubahan panas
- Perubahan listrik
1. Perubahan bentuk.
Waktu kontraksi, otot akan memendek, tetapi tidak mengalami perubahan volume.
Kontraksi merupakan hasil perubahan bentuk molekul protein otot.
Menurut Szent-Gyorgi, yang terlibat dalam kontraksi otot ialah actin dan myosin, yang
akan berkombinasi menjadi ikatan actomyosin.
2. Perubahan kimia.
Energi yang digunakan otot kontraksi berasal dari perubahan kimia yang terjadi dalam
otot sendiri.
Otot dalam keadaan istirahat mengandung bahan-bahan sebagai berikut,
Air 75%
Protein 20%
Glycogen 1%
Phosphocreatin 0,3%
Lactic Acid 0,5%
Hexosephosphat 0,05%
Aerob : ( 5 menit )
1/5 asam laktat + O2 H2O + CO2 + Energy ( digunakan untuk merubah 4/5 asam
laktat menjadi glycogen)
3. Perubahan Panas
Energy yang digunakan untuk kontraksi, hanya 20% digunakan untuk melakukan kerja,
selebihnya hilang dalam bentuk panas.
Jadi dapat dikatakan otot tidak 100% efisien, tetapi panas yang timbul digunakan untuk
mempertahankan suhu tubuh pada suhu dingin produksi panas dapat ditingkatkan
dengan pergerakan otot.
4. Perubahan Listrik
Otot waktu kontraksi terjadi perubahan muatan listriknya, akan timbul arus aksi.
Arus aksi ini akan mengalir dari daerah positive ke daerah negative.
Dalam keadaan istirahat tidak akan timbul arus aksi.
Sumber Referensi
Guyton & Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : Penerbit buku
kedokteran EGC.