Anda di halaman 1dari 6

Hasil pengamatan

Gambar pengamatan Gambar literatur keterangan Tempat


pengambia
n sampel
Pandorina sp  Berwarna Tepi kiri
bawah
hijau
 Berbentuk
bulat
berkoloni
 Mempuny
ai flagel

Hasil Pengamatan 40x10

Trebouxia sp  Berwarna Tengah


atas
hijau
 Berbentuk
bulat
 Pirenoid
berada di
tengah
 Soliter
Hasil Pengamatan 40x10
 Kloroplas
memiliki
tepian
bergelomb
ang
Navicula sp  Berwarna Tepi kiri
bawah
hijau
 Berbentuk
elips
dengan
ujung
meruncing
Hasil Pengamatan 40x10

Pembahasan:

1. Pandorina sp

Alga berperan sebagai produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis alga yang hidup di
air terutama yang tubuhnya bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun
fitoplankton (Sulisetijono, 2009). Sebagian besar dari fitoplankton merupakan anggota dari
divisi Chlorophyta (alga hijau). Chlorophyta (alga hijau) merupakan kelompok terbesar dari
vegetasi alga, Chlorophyta sebagian besar hidup di air tawar. Chlorophyta mengandung
pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibandingkan karotin dan xantofil, bersifat
kosmopolit, terutama hidup di perairan yang cahayanya cukup seperti di kolam, danau,
genangan air hujan, pada air mengalir (sungai dan selokan). Chlorophyta ditemukan pula
pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batuan, tanah lembab, dan kulit batang pohon yang
lembab) (Siregar, 2011). Chlorophyta merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan
karena sebagian besar fitoplankton (bersel satu dan motil) merupakan anggota chlorophyta
yang memiliki pigmen klorofil sehingga efektif untuk melakukan fotosintesis. Susunan tubuh
Chlorophyta bervariasi baik dalam ukuran, bentuk maupun susunannya, bisa berupa
uniselular dan motil (Chlamydomonas), uniselular dan non motil (Chlorella), sel senobium
(Volvox), koloni tak beraturan (Tetraspora), dan filamen (bercabang: Oedogonium, tidak
bercabang: Pithoptora) (Sulisetijono, 2009).

Pada pengamatan kali ini kami menemukan spesies Pandorina sp. berada di stasiun
tepi kiri bawah. Ciri-ciri yang ada pada spesies ini yaitu :

 Koloni berbentuk bola

 Jumlah sel dalam koloni 4, 8, 16 atau 32 sel


 Semua sel dalam koloni ukurannya hampir sama

 Sel– sel dalam koloni berdempetan rapat membetuk bola

Bentuk sel pada spesies ini biasanya piriform dengan dua flagella( biflagella) yang muncul
dari bagian anterior sel. Bintik mata terletak pada bidang sel yang menghadap ke luar
(eksterior). Pada dasar flagella terdapat vakuola kontraktil. Kloroplas berbentuk mangkuk
dengan satu atau beberapa pirenoid. Pembiakan aseksual dengan pembentukan koloni- koloni
anak secara serentak oleh semua sel pada koloni (seperti pada volvox). Pembiakan seksual
secara anisogami antara gamet- gamet heterotalus. Pada famili volvocaceae, jumlah sel dalam
koloni susunan dan bentuknya telah mempunyai pola yang tetap dan keadaan ini disebut
senobia (senobium) (Prasetyo, 1987).

2. Trebouxia sp

Khlasifikasi:

 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Viridiplantae
 Filum : Chlorophyta
 Subfilum : Chlorophyna
 Kelas : Trebouxiophyceae

Trebouxia adalah genus gangga hijau uniseluler dalam keluarga trebouxiaceae. Trebouxia
merupakan simbologi alga umum di lumut, alga ini dapat ditemukan hidup bebas. Trebouxia
biasanya ditemukan di air tawar dengan melayang-layang, hidupnya berkoloni tetapi ada
yang tidak berkoloni, bentuknya bulat dengan pirenoid berada di bagian tengah, terdapat
kloroplas yang memiliki tepian bergelombang dan memiliki diameter 2,5 µm,

3. Navicula sp

Navicula sp. merupakan mikroalga memiliki bentuk seperti perahu. Namanya sendiri
berasal dari bahasa latin yang artinya adalah perahu. Genus Navicula sendiri memiliki sekitar
1.200 spesies yang memiliki bentuk yang hampir mirip yaitu menyerupai perahu. Klasifikasi
Genus ini menurut Guiry dan Guiry (2012) yang diadaptasi dari situs website Phytopedia
University of British Columbia (UBC) sebagai berikut:

Kingdom Chromista
Subkingdom Harosa
Infrakingdom Heterokonta
Filum Ochrophyta
Subfilum Khakista
Kelas Bacillariophyceae
Subkelas Bacillariophycidae
Ordo Naviculales
Famili Naviculaceae
Genus Navicula Bory de Saint-Vincent 1822

Habitat daripada genus ini umumnya ditemukan di daerah perairan air tawar. Keberadaan
hewan ini dapat ditemukan sepanjang tahun yang mana jumlah terbesarnya ditemukan pada
saat musim semi dan musim panas. Navicula dapat ditemukan pada kedalaman 0-2210 meter
dengan suhu yang berkisar antara -2,045 – 29,468 °C. Selain kedalaman dan suhu, Navicula
dapat hidup pada kondisi konsentrasi nitrat sebesar 0.053 - 33.849 μmol L-1, konsentrasi
salinitas 16.391 - 38.873, konsentrasi oksigen 1.154 - 9.116 mL L-1 , konsentrasi 0.046 -
2.354 μmol L-1, dan konsentrasi silikat 0.754 - 107.078 μmol L-1. Alga ini memiliki ukuran
yang berkisar antara 32 – 130 µm dan lebar yang berkisar antara 7-21 µm. Organisme ini
hidup dalam keadaan soliter dan mampu melakukan pergerakan atau motil. Alga ini
merupakan salah satu fitoplankton yang sering ditemukan. Navicula mendapatkan energi
yang berasal dari gula yang didapat melalui proses fotosintesis yang mengubah CO2 dan
cahaya matahari menjadi gula. Dari kemampuannya mendapatkan makanan dapat diketahui
bahwa spesies ini merupakan salah satu organisme produsen bagi organisme heterotrof di
ekosistem perairan seperti zooplankton maupun organisme pada tingkat atasnya. Untuk
melindunginya dari pemangsa atau predator Navicula sp. memiliki pelindung yang
menyelubungi tubuhnya yang disusun oleh bahan silika yang bentuknya menyerupai dua
buah mangkuk yang saling cocok dan saling menutup. Pada pelindungnya terdapat suatu
celah yang dari celah tersebut terdapat helai-helai licin/halus yang merupakan alat gerak dari
organisme ini. Alat gerak ini memungkinkan Navicula bergerak dengan cara menarik dirinya
ke arah depan.
Gambar 1: Navicula sp.
Sumber: www.micropia.nl/en/discover/microbiology/navicula-sp
Pada pengamatan alga, kami menemukan Navicula yang sampelnya diambil dari
kolam Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Malang. Daerah pengambilan
air sampel berada pada bagian tepi bawah kolam Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Malang. Ciri Genus Navicula yang kami temukan sesuai dengan yang dideskripsikan
oleh literatur pada paragraf sebelumnya yaitu dari bentuknya yang menyerupai perahu.
Namun kami belum dapat menentukan Spesies dari Navicula yang kami temukan. Kondisi
habitat tempat kami menemukan sampel juga sama dengan yang dideskripsikan oleh literatur
yaitu pada perairan air tawar, namun kondisi spesifik habitat belum dapat kami ketahui secara
pasti.

Ketiga spesies tersebut ditemukan pada sampel yang kami ambil hal tersebut
menandakan bahwa sampel kami (kolam FIK UM) merupakan perairan yang tingkat
pencemarannya ringan sampai sedang. Vahan pencemaran pada perairan ini adalah bahan
oganik maupun bahan anorganik. Bahan organik bisa berasal dari limbah tanaman maupun
hewan sedangkan bahan anorganik berasal dari limbah pabrik, atau sisa makanan yang
diproduksi pabrik. Kandungan bahan organik yang tinggi dapat menurunkan kualitas air.
Bahan organik dan anorganik yang berakumulasi pada perairan meghalangi sinar matahari
untuk menembus ke dalam perairan secara sempurna sehingga menghambat proses
fotosintesis alga. (semiden. 2013)

Daftar rujukan:

Artis Micropia. Navicula sp. Boat-shaped oxygen factor.


www.micropia.nl/en/discover/microbiology/navicula-spt. (online). Diakses tanggal 11
September 2018
Belcher, Hilary dan Erica Swale. A beginner’s guide to Freshwater Algae. 1976. London:
Institue of Terrestrial Ecology.

Fauziah, Shadiqqah Munawaroh dan Laily, Ainun Nikmati. 2015. Identifikasi Mikroalga dari
Divisi Chlorophyta di Waduk Sumber Air Jaya Dusun Krebet Kecamatan Bululawang
Kabupaten Malang. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Phyto’pedia – The Phytoplankton Encyclopaedia Project, Navicula. 2012.


www.eoas.ubc.ca/research/phytoplankton/diatoms/pennate/navicula/navicula_spp.html
(online). diakses tanggal 11 September 2018

Semiden, S. Mukarlina, dan setyawati, T.R. 2013. Keanekaragaman Rheofitoplamkton


Sebagai Bioindikator Kualitas Air Sungai Kapuas Di Kabupaten Sanggau. Protobiont
2013 Vol 2 (2): 63-69

Siregar. 2011. Identifikasi Dominasi Genus Alga pada Air Boezem Morokembrangan sebagai
Sistem High Rate Algae Pond (HRAP). Surabaya: Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-
ITS.

Sulisetijono. 2009. Bahan Serahan Alga. Malang : Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai