Tujuan:
Setelah mendapatkan materi ini peserta dapat :
1. Memahami urgensi pembinaan dalam kehidupan seorang muslim, agar dapat
menerangakan mengapa dia perlu mengikuti pembinaan yang intensif.
2. Mengetahui kelebihan sistem pembinaan, sehingga menguatkan niat peserta untuk
mengikuti mentoring
Alokasi Waktu
Langkah Uraian Waktu
Pembukaan Mentor membuka pertemuan dengan basmalah 2’
Tilawah Mentor dan peserta membaca qur’an dan artinya masing- 5’
masing 3-5 ayat
Perkenalan Mentor dan peserta memperkenalkan diri masing-masing serta 15’
mentor menanyakan harapan peserta dengan mengikuti
mentoring ini
Pematerian Mentor menerangkan isi materi dan tanya jawab 25’
Diskusi Mentor membuka forum diskusi mengenai kesepakatan 10’
mentoring (waktu tetap mentoring, amalan yaumi, dll)
Penutup Mentor menutup pertemuan dengan hamdalah dan do’a 3’
kifaratul majelis
Materi
Ayat yang berkaitan mengenai pembinaan
- Al-Ashr : 1-3
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”
- Al-Baqarah : 151
“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan ni`mat Kami kepadamu) Kami telah
mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada
kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah (As
Sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”
- Ali Imran : 164
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika
Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum
(kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran : 110)
Ciri-ciri dari khairu ummah adalah berpengetahuan (Ilmu), Terhormat (Izzah), Kekayaan
(ghina), Persaudaraan (Ukhuwah).
1. Berpengetahuan
Ilmu akan menjadi cahaya dalam melangkah. Ilmu akan memandu setiap langkah
muslim/ah. Dengan ilmu juga seseorang akan menjadi takut kepada Allah. Ilmu juga
akan mengangkat derajat seseorang disisi Allah dan di sisi manusia.
“...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...”(Al-Mujadilah :11)
2. Terhormat
3. Kekayaan
4. Persaudaraan
Umar bin Khathab radhiallahu’anhu mengatakan: “tidaklah aku mendapat nikmat
yang lebih baik dari nikmat keislamanku selain nikmat memiliki saudara (semuslim)
yang shalih. Jika kalian mendapatkan hangatnya persahabatan dari saudaramu
sesama muslim, maka peganglah erat-erat hal itu”.
Urgensi Mentoring
Secara umum terdapat 2 urgensi mengapa perlu dilakukannya pembinaan (mentoring),
yaitu Hakikat jiwa yang membutuhkan pembinaan dan Waqiul Ummah (Realitas umat saat
ini).
1. Hakikat jiwa yang membutuhkan pembinaan
“demi jiwa serta penyemurnaan (ciptaam)nya, maka Dia mengilhamkan kepadanya
(jalan) kesesatan dan ketaqwaannya, sunggu beruntung orang yang menyucikan (jiwa itu),
dan sungguh rugi orang yang mengotorinya” (Asy-Syams :8-10)
Hakikat jiwa manusia pada dasarnya selalu menghadapi kebimbangan internal dan
gangguan ekternal. Kebimbangan internal yaitu kecenderungan kepada taqwa atau
kecenderungan kepada kesesatan. Sedangkan gangguan eksternalnya adalah musuh
bebuyutan yang membuat rencana matang (2/168-169) dan merealisasikan nya (5/82).
Dimana keduanya merupakan langkah-langkah setan untuk merusak umat islam. Untuk
menghadapinya tersebut kita perlu bersama-sama agar dapat ada yang mengingatkan, dan
dalam mentoring ini bisa menjadi wadah untuk mengingatkan kepada kebaikan.
Seperti dalam surat al-ashr ayat 1-3, Allah memerintahkan kepada kita untuk beriman,
mengerjakan amal saleh, Saling menasehati dalam kebenaran dan menetapi kesabaran agar
kita menjadi orang yang beruntung (tidak merugi). Di dalam mentoring kita (antara pementor
dan mentee) dapat saling menasehati dan dapat bersama-sama mengerjakan amal saleh.