Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PEMECAHAN MASALAH YANG BERADA


DILINGKUNGAN SEKITAR DENGAN KARYA
( Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Desain Komunikasi
Visual )

Disusun Oleh :

KRESNA GUMILAR 201846500692


MUHAMMAD KHATAMI 201846500760

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2018
I. LATAR BELAKANG MASALAH

Belajar adalah proses interaksi antara individu dengan sumber belajar

yang menghasilkan suatu perubahan tingkah laku. Pada dasarnya tujuan

utama dari kegiatan belajar mengajar adalah agar siswa menguasai materi

pelajaran sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Namun ketika

dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, banyak pelajar yang menganggap

jika ruang kelas merupakan sebuah penjara yang tidak menyenangkan.

Sehingga siswa menganggap belajar sebagai beban dan merasa tidak nyaman

dalam belajar.

Kegiatan belajar mengajar di kelas tak dapat dipisahkan dari sosok guru

dan ruang belajar (sarana dan prasarana). Peranan guru sebagai fasilitator dan

ruang belajar sebagai sarana prasana, menjadi hal yang sangat penting dalam

berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif. Dan proses belajar

mengajar yang efektif itu sendiri memerlukan konsentrasi belajar dari peserta

didik.

Konsentrasi belajar merupakan faktor penentu keberhasilan siswa

dalam menyerap ilmu yang disampaikan guru pada saat kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas. Konsentrasi belajar adalah pemusatan pikiran, atau

terpusatnya perhatian terhadap informasi yang diperoleh seorang siswa

selama periode belajar. Konsentrasi belajar dapat ditunjukkan oleh beberapa

hal di antaranya fokus pandangan, adanya perhatian, kemampuan menjawab,

bertanya, dan sambutan psikomotorik yang baik, namun banyak siswa yang

kehilangan konsentrasi belajar ketika proses pembelajaran berlangsung.

1
Belajar membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk memperoleh

hasil belajar secara optimal. Lingkungan kelas yang kondusif bisa dilakukan

dengan membuat ruang kelas menjadi bersih, rapih, indah, dan penyusunan

bangku yang teratur. Intinya, untuk membuat suasana yang kondusif, ruang

kelas yang digunakan untuk belajar haruslah dibuat seyaman mungkin untuk

para siswa.

Penataan lingkungan ditujukan kepada upaya membangun dan

mempertahankan sikap positif. Sikap positif merupakan asset penting untuk

belajar. Peserta didik dikondisikan ke dalam lingkungan belajar yang optimal,

baik secara fisik maupun mental.

Menciptakan ruang belajar yang kondusif untuk membangun sugesti.

Untuk ruangan kelas kita harus memfokuskan perhatian kepada penataan

lingkungan formal dan terstruktur, seperti meja, kursi, tujuannya adalah untuk

menciptakan suasana yang menimbulkan kenyamanan dan rasa santai.

Karena keadaan santai dapat mendorong siswa untuk dapat berkonsentrasi

dengan sangat baik dan mampu belajar dengan sangat mudah. Maka dari itu

kami akan membahas upaya apa saja yang dapat kita lakukan, dalam

meningkatkan konsentrasi belajar siswa.

II. TEMPAT DAN OBJEK PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Sekolah Dasar Negeri Kalibaru 1 merupakan tempat dimana kami

melakukan penelitian. Sekolah Dasar Negeri Kalibaru 1 dipimpin oleh

2
Bpk. Nurhasan, S. Pd. Sekolah ini berlokasi di Jalan Haji Abdul Ghani

Raya Rt. 06 Rw. 04 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Cilodong Kota Depok.

B. Objek Penelitian

Objek Penelitian adalah siswa-siswi kelas 6B. Siswa-siswi kelas 6B

terdiri dari 16 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Guru Kelas 6B

adalah Ibu Tukinem, S. Pd. SD

III. PROSES PERANCANGAN RUANG BELAJAR YANG KONDUSIF

A. Wawancara Siswa-siswi Kelas 6B

Wawanara siswa-siswi kelas 6B merupakan tahapan awal dari proses

perancangan ruang belajar yang kondusif. Tahapan ini bertujuan untuk

mengumpulkan informasi dari siswa-siswi yang bersangkutan, yang

dimana informasi tersebut akan menjadi landasan dalam perancangan

ruang belajar serta mengetahui keinginan dari siswa-siswi kelas 6B.

B. Diskusi Guru Kelas 6B dan Kepala Sekolah

Diskusi ini bertujuan untuk menampilkan hasil dari wawancara

terhadap siswa-siwi kelas 6B di hadapan guru kelas 6B dan Kepala

Sekolah SD Negeri Kalibaru 1. Tahapan ini bertujuan untuk

mengumpulkan keinginan dari guru kelas yang bersangkutan dan kepala

sekolah, yang dimana informasi tersebut akan menyatukan keinginan

siswa-siswi, guru kelas dan kepala sekolah dalam perancangan ruang

belajar ini. Sehingga hasil perancangan ruang belajar akan sesuai.

3
IV. KONSEP DESAIN

Berdasarkan dari proses-proses yang telah dilakukan maka kami

mendapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Siswa-siswi menginginkan konsep ruang kelas yang nyaman, indah dan

gambar-gambar seperti anime, gunung, karakter game, bunga, pelangi,

matahari, bintang, dll .

2. Siswa-siswi menginginkan konsep ruang kelas yang menggunakan warna

bervariatif / tidak monotone.

3. Guru Kelas 6B menginginkan konsep ruang kelas yang menampilkan

gambar-gambar beragam cita-cita.

4. Kepala Sekolah menginginkan konsep ruang kelas yang berkarakter

bangsa sesuai dengan tujuan dari Kurikulum 2013.

V. HASIL DESAIN

Kesimpulan dari konsep desain di atas maka kami membuat desain sebagai

berikut :

1. Pada bagian belakang ruang kelas kami membuat konsep keberagaman

profesi/cita-cita.

2. Pada bagian kanan ruang kelas kami membuat konsep keberagaman

agama.

3. Pada bagian kiri ruang kelas kami membuat konsep keberagaman suku

bangsa.

4
GAMBAR KONDISI RUANG KELAS 6B

SD NEGERI KALIBARU 1 SAAT INI

5
DESAIN RUANG KELAS

Anda mungkin juga menyukai