Acara 1 Batuan Beku Intermediet
Acara 1 Batuan Beku Intermediet
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
PRAKTIKUM PETROLOGI
ACARA III : BATUAN BEKU INTERMEDIET
LAPORAN
OLEH
YOUNDREE RUDY MANGALUK
D061171507
GOWA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk
dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma.
Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku
plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral
besar. Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang
terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan
gunung api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt,
andesit (yang sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite. Oleh karena itu,
pembentuknya.
Adapun maksud dari praktikum ini yaitu untuk melakukan pengolahan data
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut:
1. Sampel
2. Komperator
3. Lab Kasar
4. Lab Halus
5. Koin Logam
6. LKP
9. Kamera
10. ATK
11. HCL
daripada magma. Magma adalah bahan cair pijar di dalam bumi, berasal dari
bagian atas selubung bumi atau bagian bawah kerak bumi, bersuhu tinggi (900 –
Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuk di dalam bumi;
sering disebut batuan beku intrusi. Batuan beku luar adalah batuan beku yang
terbentuk di permukaan bumi sering disebut batuan beku ekstrusi. Batuan beku
hypabisal adalah batuan beku intrusi dekat permukaan, sering disebut batuan beku
gang atau batuan beku korok, atau sub volcanic intrusion (Hendra. 2007).
Warna segar batuan beku bervariasi dari hitam, abu-abu dan putih cerah.
Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusun batuan beku itu
berwarna terang maka warna batuan beku dapat hitam berbintik-bintik putih, abu-
abu berbercak putih, atau putih berbercak hitam, tergantung warna mineral mana
yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada batuan beku tertentu yang
banyak mengandung mineral berwarna merah daging maka warnanya menjadi
2.4 Tekstur
maka tekstur batuan beku dibagi dua, yaitu tekstur afanitik dan tekstur faneritik
(Hendra. 2007).
1. Afanitik
2. Faneritik
dapat terlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan
hubungan antar butir (kristal satu dengan kristal lainnya atau kristal dengan kaca).
Apabila batuan beku mempunyai tekstur afanitik maka pemerian tekstur lebih
rinci tidak dapat diketahui, sehingga harus dihentikan. Sebaliknya apabila batuan
beku tersebut bertekstur fanerik maka pemerian lebih lanjut dapat diteruskan
(Hendra. 2007).
2007).
1. Holokristalin
2. Holohialin
Holohialin yaitu apabila apabila batuan tersusun seluruhnya oleh gelas atau
kaca.
3. Hipokristalin
Hipokristalin yaitu apabila apabila batuan tersusun sebagian oleh kaca dan
1. Equigranular
Tekstur sakaroidal adalah tekstur dimana ukuran butirnya seragam seperti gula
2. Inequigranular
1 – 5 mm - berbutir sedang
5 – 30 mm - berbutir kasar
1. Euhedral
kristal yang ideal (tegas, jelas dan teratur). Batuan beku yang hampir semuanya
2. Subhedral
Subhedral, jika kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak begitu
jelas, sebagian teratur dan sebagian tidak. Tekstur batuan beku dengan mineral
3. Anhedral
teratur. Tekstur batuan yang tersusun oleh mineral dengan bentuk kristal anhedral
b. Tabular atau papan, apabila dua dimensi kristalnya lebih panjang dari satu
c. Prismatik atau balok, jika dua dimensi kristalnya lebih pendek dari satu
dimensi yang lain. Bentuk ini ada yang prismatik pendek (gemuk) dan prismatik
porfiri atau firik. Tekstur holokristalin porfiritik adalah apabila di dalam batuan
beku itu terdapat kristal besar (fenokris) yang tertanam di dalam masa dasar
penyusunnya secara dominan adalah gelas, sedang kristalnya hanya sedikit (< 10
%) (Djauhari. 2009).
lebih kecil daripada kristal olivin dan piroksen. Tekstur gabroik adalah tekstur
plagioklas asam, alkali felspar, dan kuarsa. Tekstur pegmatitik adalah tekstur
holokristalin kasar – sangat kasar (Æ ³ 5 mm), tersusun oleh alkali felspar dan
kuarsa. Tekstur dioritik sebanding dengan tekstur gabroik dan granitik tetapi
2.9 Sturktur
Masif atau pejal apda umumnya terjadi pada batuan beku dalam. Pada batuan
beku luar yang cukup tebal, bagian tengahnya juga dapat berstruktur masif.
2. Berlapis
Berlapis terjadi sebagai akibat pemilahan kristal (segregasi) yang berbeda pada
saat pembekuan.
3. Vesikuler
Vesikuler yaitu struktur lubang bekas keluarnya gas pada saat pendinginan.
Struktur ini sangat khas terbentuk pada batuan beku luar. Namun pada batuan
beku intrusi dekat permukaan struktur vesikuler ini kadang-kadang juga dijumpai.
Bentuk lubang sangat beragam, ada yang berupa lingkaran atau membulat, elip,
dan meruncing atau menyudut, demikian pula ukuran lubang tersebut. Vesikuler
berbentuk melingkar umumnya terjadi pada batuan beku luar yang berasal dari
lava relatif encer dan tidak mengalir cepat. Vesikuler bentuk elip menunjukkan
lava encer dan mengalir. Sumbu terpanjang elip sejajar arah sumber dan aliran.
Vesikuler meruncing umumnya terdapat pada lava yang kental (Djauhari. 2009).
4. Struktur skoria (scoriaceous structure)
membulat atau elip, rapat sekali sehingga berbentuk seperti rumah lebah.
Struktur batuan beku tersebut di atas dapat diamati dari contoh setangan (hand
dike (retas), sill, volcanic neck, kubah lava, aliran lava dan lain-lain hanya dapat
diamati di lapangan.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini sampel berupa batuan diorit, dasite, gabro porpiri, dan
granite. Terdiri dari batuan beku asam, batuan beku basa dan batuan beku
ultrabasa.
3.1.1 Sampel 1
Foto 1 Diorite
beku intermediet dengan warna segar abu-abu kehitaman dan warna lapuk
ukuran butir dari kristal yang menyusun batuan tidak sama besar. Struktur pada
batuan yaitu masif merupakan struktur yang memiliki sifat yang padat atau
kompak. Komposisi mineral pada batuan yaitu plagioklas, piroksin dan massa
dasar. Berdasarkan deskripsi di atas maka batuan tersebut yaitu kuarsa diorite.
Batuan ini merupakan batuan hasil terobosan batuan beku. Kelompok
batuan ini berada ditengah antara kelompok batuan asam dan batuan basa.
3.1.2 Sampel 2
Foto 2 Dasite
beku intermediet dengan warna segar abu-abu dan warna lapuk kecoklatan.
Kristanilitas hipokristalin merupakan massa dasar batuan yang terdiri dari kristal
masa dasar kristal yang afanitik. Bentuk mineral dari euhedral sampai subhedral.
Relasi inequigranular merupakan ukuran butir dari kristal yang menyusun batuan
tidak sama besar. Struktur pada batuan yaitu masif merupakan struktur yang
mineral dan bentuk aliran. Komposisi mineral pada batuan yaitu kuarsa,
plagioklas, piroksin, dan massa dasar. Berdasarkan deskripsi di atas maka batuan
Ganesa terbentuk nya berupa terobosan batuan beku yang terbentuk dari
hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone.
di dalam cordilleran
3.1.3 Sampel 3
basa dengan warna segar hitam dan warna lapuk kecoklatan. Kristanilitas
hipokristalin merupakan massa dasar batuan yang terdiri dari kristal dan massa
kristal yang faneritik. Bentuk mineral dari anhedral sampai subhedral. Relasi
inequigranular merupakan ukuran butir dari kristal yang menyusun batuan tidak
sama besar. Struktur pada batuan yaitu masif merupakan struktur yang kompak
dari mineral yang tidak menunjukkan adanya pori-pori, penjajaran mineral dan
bentuk aliran. Komposisi mineral pada batuan yaitu plagioklas, piroksin, olivin
dan massa dasar. Berdasarkan deskripsi di atas maka batuan tersebut yaitu gabro
porpiry.
memungkinkan pembentukan kristal besar. Gabro juga dapat hadir pada plutonik
dalam.
3.1.4 Sampel 4
Foto 4 Granit
beku intermediet dengan warna segar putih abu-abu dan warna lapuk kekuningan.
Kristanilitas holokristalin merupakan massa dasar batuan yang terdiri dari kristal.
butir dari kristal yang menyusun batuan hampir sama besar. Struktur pada batuan
yaitu masif merupakan struktur yang kompak dari mineral yang tidak
menunjukkan adanya pori-pori, penjajaran mineral dan bentuk aliran. Komposisi
mineral pada batuan yaitu kuarsa, orthoklas, piroksin, dan biotit. Berdasarkan
Ganesa terbentuk nya berupa terobosan batuan beku yang terbentuk dari
hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone.
di dalam cordilleran
1.1 Kesimpulan
bahwa:
2. Nama batuan yang dideskripsi terdiri dari diorit, dasite, gabro porpiri,
granit.
4.2 Saran :