EPITEL NORMAL PADA MUKOSA

Stratum korneum

Stratum korneum

Stratum granulosum

Stratum spinosum

Stratum basalis
Desmosom

Nucleus

Hemidesmosom
Lapisan –lapisan pada epitel:
No. Warna Panah Nama Lapisan Karakteristik
1. Hitam Stratum korneum Keranitized layer
2. Biru Stratum granulosum Granular cell layer (sel berbentuk gepeng)
3. Merah Stratum spinosum Prickle cell layer (sel berbentuk bulat dan berduri)
4. Hijau Stratum basalis Basal cell layer

Desmosom : hubungan antar sel

Hemidesmosom : hubungan antara sel basal dengan matriks selular, terdapat pada lapisan basal paling bawah
Acanthosis : penebalan stratum spinosum
Hiperkeratosis : penebalan keratin pada mukosa berkeratin (gingiva, palatum durum, dorsum lidah)
Hiperparakeratosis : adanya keratin pada mukosa non-keratin (mukosa bukal, mukosa labial, palatum mole, dasar
mulut, ventral lidah)

Subepitel, terdiri atas:

1. Jaringan ikat : kolagen dan retikulin
2. Pembuluh darah

Sel-sel yang membentuk epitel:

Keratinosit (95%) → ditemukan di Melanosit → hanya ditemukan di Antigen Presenting Cell (APC)
seluruh lapisan epitel stratum basalis ex. sel Langerhans

KLASIFIKASI LESI (COLEMAN)

Lesions

White Loss of
Dark mucosal Soft tissue Clinical
mucosal mucosal Bone lesion
lesion enlargement syndrome
lesion integrity

kelompok C
1. White Mucosal Lesion (Lesi Mukosa Putih)

White Mucosal Lesion

Penebalan Epitel Surface Material Perubahan Subepitel

- Asimtomatik - Simtomatik
- Asimtomatik
- Warna opak - Warna opak
- Warna translusen
- Keras - Keras, permukaan halus
- Permukaan halus
- Tidak bisa digosok - Jika digosok → hilang dan
- Tidak bisa digosok
- Ukuran tetap berwarna kemerahan
- Tidak merespon pengobatan
- Disertai imbibisi air (warna - Mengecil jika diobati
- Penyebab diketahui
putih) - Penyebab diketahui
- Contoh: Fordyce granule,
- Contoh: leukoplakia, lichen - Contoh: Candidiasis,chemical
submucosal fibrosis, scar
planus, hiperkeratosis burn

2. Dark Mucosal Lesion (Lesi Mukosa Gelap)

Warna merah Akibat pembuluh darah

Dark Mucosal Lesion
(berdasarkan etiologi)
Akibat melanin/pigmentasi material
Warna Coklat/Hitam
asing

Blanching : hemangioma, varix, inflamasi

Lesi merah
Non-blanching: median rhomboid glossitis,
terisolasi
ekimosis/hematoma, eritroplakia

Geographic tongue (benign migratory glossitis),

Lesi merah
Anemia
multipel & difus
Dark Mucosal Lesion Atrophic Candidiasis
(berdasarkan pola
penyebaran) Lesi pigmentasi
terisolasi

Lesi pigmentasi Smoker melanosis

multipel & difus Racial pigmentation

kelompok C
3. Loss of Mucosal Integrity (Kehilangan Integritas Mukosa)
Menurut Coleman Menurut drg. Asti
Ulser Ulser
Vesikel Atrofi
Bulla Erosi
Fisur

4. Soft Tissue Enlargement (Pembesaran Jaringan Lunak)

Pembesaran terkait dengan neoplasma
5. Bone lesion (Lesi pada Tulang)
6. Clinical Syndrome (Sindroma Klinis)

JENIS LESI

Makula Papula Plak (papula besar)

Lesi datar, berbatas jelas, Lesi padat, menonjol, Lesi padat, menonjol,
perubahan warna diameter < 1 cm diameter > 1 cm

Contoh: pigmentasi Contoh: Squqmous Papilloma Contoh: leukoplakia

Contoh: pigmentasi
Nodula Vesikel Bulla (vesikel besar)
Lesi(hingga dermis) padat, Lentingan berisi cairan, Lentingan berisi cairan,
Contoh: leukoplakia
menonjol, diameter < 1 cm diameter
Contoh: < 1 Papilloma
Squamous cm diameter > 1 cm

Contoh: fibroma Contoh: infeksi virus, misal HSV Contoh: pemphigus, pemphigoid

Ulser Erosi (vesikel/bula yang pecah) Pustula

Hilangnya epitel yang meluas Hilangnya epitel, tidak meluas ke Lesi menonjol berisi purulen
hingga stratum basalis stratum basalis, lembab, cekung Contoh: pemphigus, pemphigoid
Contoh: fibroma Contoh: infeksi virus, misal HSV

Contoh: SAR, ulkus traumatikus Contoh: Pemphigus Vulgaris Contoh: Herpes Zoster

kelompok C
Contoh: SAR Contoh: Pemphigus Vulgaris
 Purpura
Perubahan warna menjadi
kemerahan/kekuningan
1. Petechiae
Diameter 1-2 mm
2. Ekimosis
Diameter > 2 mm

PAPILA PADA LIDAH

No. Jenis Letak Fungsi

1. Filliform Anterior dorsum lidah Memegang makanan
2. Fungiform Anterior dorsum lidah
3. Folliate Posterior lateral lidah Untuk pengecapan
4. Circumvallate Bentuk V di bagian (memiliki taste bud)
posterior lidah

kelompok C
 LESI PUTIH NON-KERATOTIK

Candidiasis Akut Candidiasis Kronis

Pseudo Median
Cheek Chewing Denture Chemical Burn
membranosa Eritematous Angular Cheilitis Rhomboid Hiperplastik
Stomatitis
(Trush) Glossitis
Tipe Lesi Epithelial Surface material Loss of integrity
thickening (ulser)
Etiologi Iritasi kronis C. albicans C. albicans, C. albicans Aspirin, silver
(repeated cheek Staphylococcus nitrate, hidrogen
sucking, aureus, peroksida, NaOCl,
nibbling, Streptococcus pasta gigi, obat
chewing) beta hemoliticus kumur

Predisposisi Stres Antibiotik, Inhalation Gigi tiruan Penurunan DV, Gigi tiruan, rokok, Rokok, defisiensi -
immunosuppres steroid defisiensi inhalation steroid nutrisi, defisiensi
drug, penyakit (asthma), rokok, nutrisi, anemia, imun
penyebab imun antibiotik trauma
turun spektrum luas

Histo Acantosis & Atrofi dan Atrofi papila -

patologi hiperkeratosis pelebaran filliform
pembuluh darah

Lokasi Mukosa bukal Mukosa bukal, Dorsum lidah, Palatum Sudut mulut Posterior dorsum Mukosa bukal, Sesuai dengan
palatum, dorsum palatum (bilateral: akibat lidah, tepat di palatum, lidah lokasi iritasi
lidah sistemik, tengah-tengah (biasanya mukosa
unilateral: bukal, gingiva)
akibat faktor
lokal)

kelompok C
 Tampilan Bercak putih Plak putih Eritema difus Terdapat 3 tipe: Pendalaman Eritema dan Plak putih, tebal, Ulser, jaringan
Klinis bilateral, Bila dikerok → yang perih dan 1. Petechiae fisura disertai atrofi papila kasar, iregular nekrotik, batas
bercampur area hilang panas, atrofi 2. Eritema difus eritema dengan dasar iregular
eritema disertai seluruhnya, sakit, lidah 3. Papillary eritema
ulserasi, dan kemerahan hiperplasia Bila dikerok →
terdapat pada hilang sebagian
regio tertentu
Treatment 1. Plastic Terapi antifungi 1. Pencucian gigi 1. Terapi 1. Eliminasi faktor 1. Eliminasi faktor 1. Eliminasi faktor
occlusal tiruan dengan antifungi predisposisi predisposisi penyebab
nightguard NaOCl 10% + 2. Kontrol diet 2. Terapi 2. Konsumsi buah 2. Anastesi topikal
2. Edukasi asam borat antifungi sayur (Lidokain)
pasien 2. Nystatin (hanya bila 3. Vitamin A
cream pasien merasa
sebelum gigi tidak nyaman)
tiruan dipakai
DD/ Linea alba → 1. Cheek biting Eritroplakia 1. Leukoplakia
garis putih yang 2. Lichen planus 2. Candidiasis
terdapat pada 3. Leukoplakia pseudo-
posterior hingga 4. Fordyce membranosa
komisura bibir granule 3. Lichen planus

Terapi Antifungi
Jika memungkinkan, selalu dipilih topikal dibanding sistemik, dengan syarat: Antifungi Sistemik Untuk 7 Hari
1. Pasien immunocompetent R/ Ketoconazole tab 200 mg tab No. X
2. Untuk Candidiasis yang mild-moderate S 1 dd tab 1 p.c
3. Terdapat akses ke site yang terinfeksi Antifungi Topikal Untuk 7 Hari
4. Riwayat terapi antifungi sebelumnya (kemungkinan resistensi) R/ Nystatin oral suspension fl No. III
5. Compliance (kooperasi pasien) S 4 dd 1 ml

kelompok C
Gambar

Cheek chewing Pseudomembranosa Candidiasis Eritematous Candidiasis Denture stomatitis

Amgular Cheilitis Median Rhomboid Glossitis Candidiasis Hiperplastika Chemical Burn

kelompok C
 VARIASI NORMAL

Geographic Tongue
White Sponge (Benign Migratory
Fordyce’s Granule Leukoedema Fissured tongue Linea Alba Torus
Nevus Glossitis/Erythema
Migrans)

Tipe Lesi White mucosal White mucosal White mucosal Dark mucosal lesion Loss of mucosal White mucosal Eksostosis tulang
lesion (perubahan lesion lesion (lesi merah multipel integrity (fisur) lesion (penebalan
subepitel) & difus) epitel)

Tampilan Granula (diameter 1- Lapisan film tipis Seperti plak/busa, Daerah eritema, Pendalaman fisur, Garis putih bilateral Pada palatum:
Klinis 2 mm), multipel, putih keabuan, membentuk fisur, dapat tunggal/ ada1 fisur garis terdapat pada garis eksostosis tulang 1-4
kecil, bisa confluent, bilateral, tepi difus. batas iregular multipel yang tengah utama oklusi posterior lobus pada tengah
bilateral, warna Jika mukosa ditarik, dikelilingi tepi putih/ disertai fisur hingga komisura palatum
putih/kuning maka lapisan hilang kuning/keabuan, multipel
sedikit menonjol Pada dasar mulut:
Predisposisi: orang eksostosis tulang
kulit hitam bilateral pada regio
C/P
Lokasi Mukosa bukal, Mukosa bukal, Mukosa bukal, bisa 2/3 anterior dorsum 2/3 anterior dorsum Mukosa bukal Palatum,
batas vermillion tepi lidah melibatkan lidah, lidah dasar mulut
bibir atas esofagus/anogenital batas lateral lidah

Histologi Kelenjar sebasea Parakeratosis & Penebalan epitel, Atrofi papila filiform Rete pegs Hiperkeratosis -
(kelenjar minyak) acantosis pada spongiosis (edema (terlihat sebagai (perpanjangan
yang ektopik jaringan epitel interseluler pada daerah eritema) epitel) memanjang,
epidermis), lamina propria (di
acantosis, subepitel) lebih
parakeratosis tebal, keratohyalin
pada granula hilang

kelompok C
 DD/ Pseudomembranosa 1. White sponge 1. Lichen planus Reiter's disease Atrofi lidah akibat 1. Frictional -
candidiasis nevus 2. Lichenoid drug (merupakan infeksi xerostomia keratosis
2. Lichen planus (jika reaction GIT/genital) 2. Cheek chewing
mukosa ditarik: 3. Lupus 3. Cheek biting
tidak hilang) eritematosus
3. Cheek biting 4. Candidiasis
(belum tentu
bilateral)
Gambar

Fordyce’s Granule Leukoedema White Sponge Nevus Geographic Tongue

Fissured Tongue Linea Alba Torus Palatinus Torus Mandibularis

kelompok C
 LESI KERATOTIK

Tipe Lesi Etiologi Predisposisi Histopatologi Lokasi Tampilan Klinis Treatment DD/
Frictional Lesi putih Trauma mekanis - Hiperkeratosis Terlokalisasi Bercak putih, Eliminasi etiologi 1. Leukoplakia →
Keratosis (penebalan (alat ortho, gigi tanpa disertai pada regio permukaan kasar, → healing 1-2 ada displasia sel
epitel) tiruan, gigi karies) displasia sel yang terkena warna translusen, minggu 2. Cheek biting →
trauma belum tentu bentuk setelahnya bentuk lesi sesuai
jejas gigi jejas gigi

Nicotinic Lesi putih Panas dari asap - Hiperkeratosis, Palatum Palatum durum: 1. Hentikan -
Stomatitis (penebalan rokok, dari: hiperplasia sel durum, pada Papula putih/abu- kebiasaan
epitel) menghisap epitel, inflamasi area yang abu disertai bintik merokok
pipa/cerutu, duktus kelenjar terkena asap kemerahan (duktus bila >2 minggu
reverse smoking saliva saliva terinflamasi) lesi belum
Palatum molle: hilang
normal 2. Biopsi

Hairy Lesi putih Epstein-Barr Virus Pasien HIV Hiperkeratosis, Lateral lidah Lesi seperti Tidak perlu, 1. Leukoplakia
Leukoplakia (penebalan dengan CD4 edema pada sel di (bisa plak/beludru, kecuali bila 2. Frictional
3
epitel) <200 sel/mm stratum spinosum bilateral) permukaan kasar, mengganggu keratosis
batas tidak jelas, estetis diberikan
tidak bisa dikerok terapi antivirus

Hairy Tongue Lesi putih Tidak diketahui OH buruk, Perpanjangan 2/3 Lesi padat seperti Tidak ada, hanya 1. Candidiasis
(penebalan merokok, papila filiform dan posterior rambut, warna disarankan untuk 2. Hairy leukoplakia
epitel) antibiotik fungiform dorsum putih/abu- menyikat lidah
spektrum luas, lidah abu/coklat-hitam
kortikosteroid
sistemik, H2O2,
radiasi

kelompok C
Leukoplakia
Lapisan putih, batas
jelas, berkerut, ada
Homogenous fisur, permukaan
retak (cracked mud-
1. Hilangkan
like)
faktor
Dasar mulut, Lapisan merah predisposisi 1. Lichen planus
Nodular lateral & bercampur putih bila lesi 2. Cheek biting
Berhubungan
(Speckled) ventral dengan dasar tidak 3. Frictional
dengan Hiperkeratosis,
Lesi putih lidah, bibir, eritema membaik keratosis
tembakau mugkin disertai
(penebalan Tidak diketahui palatum, Lesi putih tebal 2. Biopsi 4. Nicotinic
(rokok/non- akantosis dan
epitel) mukosa dengan permukaan bila hasil stomatitis
rokok), alkohol, displasia sel epitel
Verrucous bukal, seperti papila yang biopsi 5. Leukoedema
trauma
vestibulum, menonjol mengacu 6. White sponge
retromolar pada nevus
Plak putih tebal leukoplakia
Proliverative multipel dengan 3. Bedah eksisi
Verrucous permukaan seperti
Leukoplakia papila yang
(PVL) menonjol

Erythroplakia Lesi merah Tidak diketahui Merokok, Displasia sel epitel Dasar mulut, Lesi merah, Sama dengan 1. Candidiasis
alkohol ventral berbatas jelas, leukoplakia erythematous
lidah, dapat berupa 2. Denture
palatum homogenous/ stomatitis
molle, bercampur dengan
dinding leukoplakia/
tonsil granular/speckled

kelompok C
Lichen Planus

Retikular Hiperkeratosis Mukosa Lesi putih 1. White sponge

bukal berbentuk jala nevus
(bilateral), (Wickham’s striae), 2. Cheek chewing
muco-buccal asimtomatik 3. Candidiasis
fold, gingiva pseudomembran
Plaque-like Penebalan keratin Mukosa Lesi putih datar, 1. Leukoplakia
(stratum korneum) bukal, permukaan halus, 2. Karsinoma sel
Vitamin A
penebalan stratum dorsum batas jelas, skuamosa
basalis lidah asimtomatik
Papular Hiperkeratosis Mukosa Bintik-bintik putih -
bukal kecil, sering disertai
Stres,
(bilateral), tipe retikuler,
hipersensi-
muco-buccal asimtomatik
Lesi putih tivitas, trauma,
Autoimun (terkait fold, gingiva
(penebalan diabetes
Erythematous dengan sel T) Penipisan stratum Gingiva, Lesi kemerahan dan Mucous membrane
epitel) mellitus,
korneum, stratum mungkin di deskuamatif, sakit pemphigoid
hepatitis C
basalis rusak mukosa
(akibat stres)
bukal dan
palatum
(disertai 1. Kortikosteroid
retikular) sistemik
Ulseratif/ Penebalan keratin Mukosa Bulla yang pecah 2. Vitamin A Erythema
Bullous (stratum korneum) bukal bagian menjadi ulser, multiforme
penebalan stratum posterior tertutup lapisan
basalis, terbentuk (regio M2 pseudomembran,
bulla dan M3), sakit
lidah,
gingiva

kelompok C
 Lichenoid Lesi putih Reaksi obat - Hiperkeratosis Mukosa Sama seperti lichen 1. Identifikasi dan Lichen planus
Drug (penebalan (hipersensitivitas bukal, planus eliminasi
Reaction epitel) tipe IV) dorsum etiologi
lidah, 2. Anti-histamin
gingiva 3. Kortikosteroid
sistemik

Obat-obatan yang Seringkali Memicu Lichenoid Reaction

1. Anti-hipertensi (ACE inhibitor → Captopril)
2. NSAID (Ibuprofen, Naproxen, Fenclofenac)
3. Obat hipoglikemik (Tolazamide, Tolbutamide)
4. Anti-arthritic
5. Antibiotik (Tetracycline, Streptomycin)
6. Uricosuric agent (Allopurinol)

Treatment Kortikosteroid Sistemik

R/ Methylprednisolone 8 mg tab No. LXXX
S.U.C
Instruksi: Tablet diminum 8 kali sehari selama 2 hari, 7 kali sehari selama 2 hari, dan seterusnya hingga 2 kali sehari selama 2 hari. Lalu, pemakaian dihentikan.
Treatment Kortikosteroid Topikal
R/ Triamcinolone acetonide 0,1% tube No. I
S extend part dol
Instruksi: Oles pada lesi setiap sesudah makan dan sebelum tidur
Treatment Kortikosteroid Topikal Kumur
R/ Dexamethasone 3 mg
m.f. pulv dtd No. XLV
S coll oris 2 dd
Instruksi: Kumur-buang selama 5 menit pada siang hari dan malam hari setelah makan.

kelompok C
Gambar

Frictional Keratosis Nicotinic Stomatitis Hairy Leukoplakia Hairy Tongue

Homogenous Leukoplakia Nodular (Speckled) Leukoplakia Verrucous Leukoplakia Hairy Tongue

kelompok C
Gambar

Erythroplakia Lichen Planus (Retikular) Lichen Planus (Plaque-like) Lichen Planus (Papular)

Lichen Planus (Erythematous) Lichen Planus (Ulseratif/Bullous) Lichenoid Drug Reaction (Allopurinol)

kelompok C
 LESI VESIKULOBULOSA DAN ULSERATIF

Tipe Lesi Etiologi Predisposisi Histopatologi Lokasi Tampilan Klinis Treatment DD/
Gingivo- HSV 1 Penurunan Paling sering: Gejala prodormal Self limiting (10- HFMD → ulser
Stomatitis ↓ imun Mukosa non- ( 1-3 hari): demam, 14 hari) tidak membentuk
Herpetika Virus laten di keratin kehilangan nafsu makan, ↓ kluster, tidak
(Infeksi akson dan malaise, myalgia, sakit 1. Kontrol nyeri mengenai gingiva
Primer HSV) ganglion saraf Bisa di mukosa kepala, mual 2. Perawatan
sensori berkeratin ↓ suportif
Manifestasi oral: 3. Antivirus
eritema, kumpulan sistemik
vesikel/ulser (1-5 mm)
1. Akumulasi cairan bisa bergabung jadi ulser
pada prickle cell yang lebih besar, gingiva
layer (stratum kemerahan dan sakit
Loss of
spinosum) →
integrity
membentuk
(vesikel)
vesikel
Herpes Reaktivasi Demam, 2. Pembesaran Herpes Herpes labialis: gejala 1. Kurangi faktor Herpes labialis:
Labialis/RIH- HSV 1 laten menstruasi, nukleus (akibat labialis: prodromal pada area predisposisi Erythema
Recurrent stres, radiasi infeksi virus) vermilion akan munculnya lesi 2. Sun screen multiforme →
Intraoral UV, trauma border (panas dan terbakar) → 3. Antivirus krusta merah
Herpes muncul papul - vesikel - topikal kehitaman
Simplex ulser - krusta (efektif saat
Infection RIH: RIH: (pada pasien masih dalam RIH:
(Infeksi mukosa imunokompeten) gejala 1. Pada gingiva →
Sekunder berkeratin ulser dengan tepi prodromal) NUG
HSV) eritema (1-5 mm), 2. Pada palatum →
single/ kluster ulkus
traumatikus

kelompok C
Varicela/ Varicella zoster Defisiensi Palatum, Inkubasi 2-3 minggu Self limiting (1-2 Infeksi Herpes
Cacar Air ↓ imun gingiva, ↓ minggu) Simplex
(Infeksi Virus laten di mukosa bukal, Gejala prodromal ↓
Primer) akar dorsal lidah (demam, malaise, 1. Kontrol nyeri
ganglia/ (unilateral) pruritus, rash) 2. Perawatan
ganglia saraf ↓ suportif
kranial 1. Akumulasi cairan Muncul vesikel – pustul – 3. Antivirus
pada prickle cell pecah – krusta (1-2 sistemik
layer (stratum minggu) 4. Ibuprofen
Loss of spinosum) → Manifestasi oral: (bila perlu)
integrity membentuk Ulser minor akut
Herpes Zoster (vesikel) Reaktivasi vesikel Tergantung Gejala prodromal Self limiting (2-4 1. Pemphigus
(Infeksi Varicella zoster 2. Pembesaran saraf yang (gatal, panas, minggu) → scar vulgaris
Sekunder) nukleus (akibat terkena kesemutan, demam) 2-4 ↓ 2. Mucous
infeksi virus) hari 1. Kontrol nyeri membrane
↓ 2. Perawatan pemphigoid
Muncul vesikel sesuai suportif
dermatom saraf 3. Antivirus
(unilateral, linear) sistemik
4. Ibuprofen
(bila perlu)
Hand Foot Loss of Coxsackie Virus Musim Telapak Gejala prodromal Self limiting (1-2 1. Gingivostoma-
and Mouth integrity A16 panas, anak- tangan, telapak (demam, mulut panas) minggu) titis herpetika
Disease (vesikel) anak kaki, rongga Pada telapak: ↓ 2. Infeksi Varisela
(HFMD) mulut (lidah, Rash → makula merah → 1. Perawatan Zoster
palatum vesikel suportif
durum, Pada rongga mulut: 2. Batasi kontak
palatum mole, Makula merah - vesikel - dengan orang
mukosa bukal ulser lain

kelompok C
Herpangina Loss of Coxsackie Virus Musim Orofaring, Gejala prodromal Self limiting 1. HFMD
integrity A1-10, 16, 22 panas, anak- palatum mole, (demam, sakit kepala, ↓ 2. Gingivostoma-
(vesikel) anak pilar tonsil myalgia) 1-3 hari Perawatan titis herpetika
↓ suportif
Sakit tenggorokan, nyeri
saat menelan. Vesikel
kecil - ulser (2-4 mm)
selama 5-10 hari
Pemphigus Loss of Autoimun Trauma INTRAEPITEL: Mukosa bukal, Bulla dengan dasar non- 1. Kortikosteroid 1. Erythema
Vulgaris integrity IgG berikatan dengan area trauma di inflamasi → cepat pecah sistemik multiforme
(bulla) desmoglein 3 pada sepanjang menjadi ulser iregular → (Prednison) 2. Infeksi virus akut
desmosom bidang oklusal, terdapat sisa epitel di 2. Perawatan
↓ palatum, sekitarnya → meluas suportif
Adesi antar sel hilang gingiva hingga mencakup area
↓ yang besar
Acantholysis
(terpisahnya sel)
pada stratum
spinosum → Bulla

Bullous Loss of Autoimun Multiple SUBEPITEL: Gingiva, Pada mukosa bukal: 1. Kortikosteroid 1. Lichen planus
Pemphigoid integrity sclerosis, IgG berikatan dengan mukosa bukal Bulla seperti pada PV, topikal (bila tipe erosif (ada
(bulla) kehamilan, BP180, BP230 pada (bisa di tetapi ukuran lebih kecil ringan) lesi putih &
terapi obat lamina lucida palatum mole, & lebih tidak sakit 2. Kortikosteroid Wickham’s
(diuretik) basement membrane dasar mulut) Pada gingiva: sistemik/kom- striae)
↓ Edema, inflamasi, binasi obat 2. Pemphigus
Kerusakan pada deskuamasi, vesikel yang imunosupresif vulgaris (erosi
basement terlokalisasi lebih ekstensif,
membrane, tanpa progress lebih
acantholysis → Bulla cepat)

kelompok C
Mucous Loss of Autoimun SUBEPITEL: Gingiva, Pada mukosa bukal: 1. Kortikosteroid 1. Lichen planus
Membrane integrity IgG berikatan dengan mukosa bukal Vesikel/lebih sering topikal (bila tipe erosif (ada
Pemphigoid (bulla) BP180, laminin 5 berupa erosi ringan) lesi putihnya &
(Cicatricial pada basement Pada gingiva: 2. Kortikosteroid Wickham’s
Pemphigoid) membrane Deskuamasi sistemik striae)
↓ 2. Pemphigus
Bereaksi dengan vulgaris (erosi
komplemen (C3) dan lebih ekstensif,
neutrofil progress lebih
↓ cepat)
Kerusakan subepitel
→ Vesikel

Desmosom

Pe Pemphigus vulgaris – desmoglein 3

Bullous pemphigoid – BP180, BP230

Mucous membrane pemphigoid -

BP 180, laminin 5
Lamina lucida
Basement
Lamina densa membrane

kelompok C
 Tipe Lesi Etiologi Predisposisi Histopatologi Lokasi Tampilan Klinis Treatment DD/
Ulkus Loss of Trauma mekanis Protesa, alat Kehilangan Area dekat Ulser dilapasi eksudat 1. Eliminasi 1. SAR
Traumatikus integrity ortho, permukaan epitel dengan faktor fibrin putih kekuningan trauma 2. Ulser pada TB
(ulser) kebiasaan (diganti jaringan trauma dikelilingi halo eritema, 2. Kortikosteroid
buruk, gigi fibrin yang nyeri topikal (bila
crowding/ mengandung sakit)
tajam neutrofil).
Dasar ulser → dilatasi
kapiler
Stomatitis Loss of Tidak diketahui Stres, Kehilangan Mukosa bukal SAR Mayor (Periadenitis 1. Kortikosteroid Ulkus
Aphtosa integrity menstruasi, permukaan epitel dan labial Mucosa Necrotica topikal (bila traumatikus
Rekuren (ulser) defisiensi (jarang di Recurrent/Sutton’s akut)
(SAR) nutrisi, mukosa Disease) 2. Emolien (bila
defisiensi berkeratin) Ulser putih keabuan > 1 ringan)
hematologik cm, crater-like, nyeri,
(zat besi, mungkin didahului gejala
asam folat, prodromal sistemik,
vit B12), healing 6 minggu (scar)
trauma, SAR Minor
merokok, Ulser putih kekuningan <
infeksi 1 cm, oval dangkal, lebih
saluran nyeri, tidak ada gejala
pernafasan, prodromal, healing 10-
genetik, 14 hari (no scar)
kelainan SAR Herpetiform
imun, Ulser < 5mm, oval,
gangguan jumlah sangat banyak
GIT healing 1-2 minggu (no
scar)

kelompok C
Erythema Loss of HSV, reaksi - Reaksi Pada kulit: Pada kulit: 1. Kortikosteroid 1. Herpes labialis
Multiforme integrity obat, asam hipersensitivitas Ekstremitas Kulit terasa gatal dan 2. Antibitoik 2. Stomatitis
(ulser) benzoate (dari tipe 3 atas terbakar. Terdapat 3. Lip balm venenata
makanan) Pada mulut: makula merah - papul.
Bibir, bukal Mungkin ada lenting di
mukosa, lidah, tengah dengan cincin
mukosa labial konsentris berbagai
warna (lesi target)
Pada mulut:
Eritema ringan, erosi -
ulserasi. Gejala
prodromal (demam,
malaise, sakit kepala,
sakit tenggorakan)
ANUG Loss of Treponema sp, OH buruk, Bakteri patogen Papila Lapisan putih keabuan Kunjungan 1 1. Gingivostoma-
(Acute integrity Selenomonas sp, stres, ↓ interdental disertai ulser 1. Debridemen titis herpetika
Necrotizing Fusobacteria merokok Endotoksin (puncak), Gejala: H202 3% dan 2. Membrane
Ulcerative nucleatum, (faktor ↓ marginal Nyeri dan perdarahan Chlorhexidine mucous
Gingivitis) Prevotella lokal), Langsung/aktivasi gingival, gingiva, saliva berlebih, 2. Metronidazole pemphigoid
intermedia, defisiensi sistem imun → mungkin di rasa logam dalam mulut,
Peptostrepto- nutrisi, aktivitas neutrofil palatum dan bau mulut, Kunjungan 2
coccus micros, kelainan dan fagositik faring Scaling
Porphyromonas dara dan ↓
gingivalis infeksi HIV Destruksi jaringan
Cheilosis Loss of Defisiensi - Deskuamasi sel epitel Bibir Bibir kering dan 1. Konsumsi buah Cheilitis
integrity nutrisi, kurang mengelupas, tidak sakit dan sayur ↑
asupan air, 2. Asupan air ↑
cahaya matahari 3. Penggunaan lip
balm

kelompok C
 Cheilitis Loss of Trauma kronis - Deskuamasi sel Bibir Bibir kering dan 1. Penggunaan lip Stomatitis
integrity (menjilat/ epitel, respon mengelupas, berdarah, balm dengan venenata
mengisap bibir), inflamasi, atrofi pada kemerahan, perih sun screen
stres (psikis), vermillion border 2. Vermillionec-
reaksi alergi tomy (bila
parah)
Stomatitis Loss of Makanan, - Reaksi Bibir (lokasi Ringan Ringan Cheilitis
Venenata integrity kosmetik, pasta hipersensitivitas pada daerah Bibir menjadi merah, Eliminasi alergen
gigi/obat kumur, tipe 4 yang permukaan licin, gatal
obat topikal berkontak Parah Parah
dengan Bibir menjadi 1. Anti-histamin
alergen) merah/putih → dapat 2. Anastesi
menjadi erosi → topikal
kemerahan meluas 3. Kortikosteroid
topikal

Resep
Antivirus Sistemik Antivirus Topikal Analgesik Ibuprofen

R/ Acyclovir 200 mg tab No. XXXV R/ Acyclovir 5% tube No. I R/ Ibuprofen 400 mg tab No. XXV
S 5 dd 1 S part dol S 3 dd 1 p.c p.r.n
Instruksi: Oleskan pada lesi 6 kali sehari selama 7 hari
Kortikosteroid Sistemik Kortikosteroid Topikal Kombinasi untuk Erythema Multiforme

R/ Prednisone 10 mg tab No. XXXVI R/ Triamcinolone acetonide 0,1% tube No. I R/ Amoxicillin 0,5 g
S.U.C S extend part dol Prednisone 0,05 g

Instruksi: Tablet diminum 3 kali sehari selama 10 hari, Instruksi: Oles pada lesi setiap sesudah makan dan Avil 0,25 g
Lanolin 2,5 g
kurangi dosis 1 tablet tiap 2 hari untuk 4 hari berikutnya sebelum tidur
Vaseline ad 2,5 g
m.f. unguentum
S oles bibir

kelompok C
 Antibiotik untuk ANUG Anti-histamin untuk Stomatitis Venenata

R/ Metronidazole 200 mg tab No. VX R/ Diphenhydramine HCl 25 mg tab No. XL

S 3 dd 1 p.c S 1 tab q.6.h p.r.n
R/ Amoxicillin 500 mg tab No. XV
S 3 dd 1 p.c
Instruksi: Tablet diminum 30 menit setelah makan, jarak
antar obat 5 menit

Gambar

Gingivostomatitis Herpetika Herpes Labialis RIH Herpes Zoster

HFMD Herpangina Pemphigus Vulgaris

kelompok C
 Bullous Pemphigoid Mucous Membrane Pemphigoid Ulkus Traumatikus

SAR Minor SAR Mayor SAR Herpetiform Erythema Multiforme

ANUG Cheilosis Cheilitis Stomatitis Venenata

kelompok C