Tentang
DISUSUN OLEH :
RAHMA NOVAYANTI
P2.31.30.016.037
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan
yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta tepatnya di
Bagian MRI Instalasi Radiologi.
Diharapkan makalah ini dapat juga menjadi bahan pembelajaran bagi para
pembaca, maupun bagi penulis secara khusus.
Dalam penyusunan dan penyelesaian laporan ini tentunya tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu rasa hormat serta ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada seluruh radiografer dan staf yang telah membimbing penulis
selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di bagian MRI Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Pusat Pertamina Jakarta.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) adalah salah satu penyebab
utama masalah kesehatan di hampir semua negara. LBP merupakan salah satu gangguan
muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik yang sering
dialami oleh orang usia lanjut, tapi tidak menutup kemungkinan dapat dialami oleh orang
usia muda yang ditandai dengan gejala utama nyeri atau perasaan lain yang tidak enak dan
tidak nyaman di daerah punggung bawah.
Nyeri pinggang bawah hanyalah merupakan suatu symptom gejala, maka dari itu
memerlukan tindakan pendiagnosaan agar dapat diketahui penyebabnya serta dapat
ditentukan pengobatan apa yang harus dilakukan. Teknologi dalam pendiagnosaan suatu
keabnormalan pada tubuh juga turut berkembang. Agar dapat menghasilkan gambaran
yang lebih baik demi mendukung pendiagnosaan oleh dokter ahli yang bersangkutan.
Pasien pun mengharapkan kemungkinan terkecil resiko yang di dapat setelah ataupun
ketika pemeriksaan berlangsung. Maka diciptakanlah MRI (Magnetic Resonance
Imaging) yang dapat menghasilkan pencitraan penampang tubuh dengan menggunakan
medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi, penggunaan
sinar X, ataupun bahan radioaktif. Untuk pencitraan detil anatomi yang lebih jelas dari
pada modalitas imaging lainnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Sebagai laporan kerja lapangan yang di lakukan di Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan dari tanggal 15 Oktober 2018 – 3 November 2018.
2. Menambah wawasan tentang bagaimana gejala dan penyebab yang memicu timbulnya
LBP.
3. Sebagai pembelajaran bagi penulis dan juga pembaca untuk mengetahui teknik yang
harus dilakukan agar dapat menampilkan citra anatomi lumbal dan untuk mengetahui
parameter yang harus dipergunakan untuk dapat menampilkan citra yang dapat
menunjukkan kelainan anatomi pada daerah tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORI
2. Instrumen MRI
Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari:
(Bila gradien coil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka akan terbentuk
potongan oblique). Adapun jenis – jenis coil yang ada di RSUP Persahabatan, yaitu :
3. Keunggulan MRI
Kelebihan dari MRI ini dibandingkan dengan modalitas imejing terdahulu
(konvesional, CT, USG) antara lain adalah kemampuan menampilkan detail anatomi
secara jelas dalam berbagai potongan (multiplanar) tanpa mengubah posisi pasien.Selain
itu hasil pencitraan yang dihasilkan oleh MRI lebih jelas serta dapat dilihat dari berbagai
sisi tanpa melibatkan pengunaan radiasi, memberikan hasil tanpa perlu mereposisi pasien,
tidak menggunakan kontras untuk sebagian besar pemeriksaan MRI. Fasilitas MRI
dilengkapi dengan kemampuan untuk menilai fungsi organ tertentu secara dinamik
(Functional MRI), untuk menilai distribusi darah baik di otak maupun di jantung
(Perfussion Imaging) serta melihat metabolisme yang ada didalam sebuah tumor
(Spectroscopy Imaging).
Berikut merupakan beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan
CT Scan yaitu :
1. MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti
otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.
2. Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas.
3. Mampu melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan
spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah
posisi pasien.
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.
Mengingat MRI bersifat non invasif, sehingga karena hal tersebut dalam
pemeriksaan menggunakan MRI tidak menimbulkan rasa nyeri pada pasien serta dengan
menggunakan MRI memberikan informasi yang baik keadaan jaringan lunak, hal tersebut
disebabkan karena jaringan lunak yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar
terdiri dari air. Dengan prinsip kerja dari MRI adalah inti atom. Hidrogen yang ada pada
tubuh manusia (pasien) berada pada posisi acak (random), ketika masuk ke dalam daerah
medan magnet yang cukup besar posisi inti atom hidrogen ini akan menjadi sejajar
dengan medan magnet yang ada, sehingga benar adanya bila dengan menggunakan MRI
didapatkan pencitraan jaringan lunak yang lebih baik dibandingkan dengan
menggunakan CT scan.
Diantara ruas-ruas vertebrae lumbalis tersebut terdapat penengah ruas tulang yang
terdiri atau tersusun dari tulang muda yang tebal dan erat, berbentuk seperti cincin yang
memungkinkan terjadinya pergerakan antara ruas-ruas tulang yang letaknya sangat
berdekatan. Bagian atas dari vertebrae lumbalis berbatasan dengan vertebrae thoracalis 12
dan pada bagian bawahnya berbatasan dengan vertebrae sacralis. Oleh karena tugasnya
menyangga bagian atas tubuh, maka bentuk dari vertebrae lumbalis ini besar-besar dan kuat.
Sedangkan menurut Kravitz (2009) Low Back Pain (LBP) mengacu pada nyeri di
daerah vertebrae lumbosakral yang meliputi jarak dari vertebra lumbal pertama ke
tulang vertebra sacral pertama. Ini adalah area tulang belakang dimana berbentuk kurva
lordotic.
2. Etiologi
Etiologi nyeri punggung bawah bermacam – macam, yang paling banyak adalah
penyebab sistem neuromuskuloskeletal. Proses infeksi, neoplasma dan inflasi daerah
panggul dapat juga menimbulkan LBP. Nyeri punggung dapat disebabkan oleh berbagai
kelaianan yang terjadi pada tulang belakang, otot, discus intervertebralis, sendi,
maupun struktur lain yang menyokong tulang belakang.
Kelainan tersebut antara lain :
a. Kelainan kongenital atau kelainan perkembangan, seperti spondylosis,
kiposcoliosis, spina bifida, ganggguan korda spinalis.
b. Trauma minor, seperti regangan, cedera whiplash.
c. Fraktur, seperti traumatik misalnya jatuh, atraumatik misalnya osteoporosis,
infiltrasi neoplastik, steroid eksogen.
d. Herniasi Nukleus Pulposus (HNP).
e. Degeneratif kompleks diskus misalnya osteofit, gangguan discus internal, stenosis
spinalis dengan klaudikasio neurogenik, gangguan sendi vertebrae, gangguan
sendi atlantoaksial misalnya arthritis reumatoid.
f. Arthritis spondylosis, seperti artropati facet atau sacroiliaka, autoimun misalnya
ankylosing spondilitis, sindrom reiter.
g. Neoplasma, seperti metastasis, hematologic, tumor tulang primer.
h. Infeksi atau inflamasi, seperti osteomyelitis vertebral, abses epidural, sepsis
discus, meningitis, arachnoiditis lumbal.
i. Metabolik osteoporosis – hiperparatiroid
j. Lainnya, seperti nyeri alih atau menjalar dari gangguan organ visera
intraabdomen, retroperitoneal maupun pelvis, sikap tubuh, psikiatrik, sindrom
nyeri kronik.
Jenis
SIEMENS GE PHILIPS
pemeriksaan
Survey_SAG_Mobiview
t2_myelo_cor
Survey_COR_Mobiview
Sag_T1_FSE t2_myelo_sag
Protokol T2W_TSE_Sag
Sag_T2_FSE t2_tse_sag
scan MRI T1W_TSE_Sag
Ax_T1_FSE t1_tse_sag
(pre T2W_TSE_Ax
Ax_T2_FSE t2_tse_sag_fs
kontras) T1W_TSE_Ax
Cor_T2_FSE_Fatsat t2_tse_axial_msma
T2W_TSE_Cor
t1_tse_axial_msma
Myelo_Radial
Ax_T1_FSE_FatSat t1_tse_sag T1W_TSE_Sag
Post kontras Cor_T1_FSE_Fatsat t1_tse_axial_msma T1W_TSE_Ax
Sag_T1_FSE_Fatsat t1_tse_cor T1W_TSE_Cor
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian : MRI Lumbal adalah pemeriksaan pada pemeriksaan pada daerah Vertebrae
Lumbal dengan menggunakan medan magnet untuk menghasilkan gambaran
radiografinya dengan cara memotong per slice pada organ yang diperiksa
Tujuan : Untuk melihat kelainan anatomi dan patologis yang ada didaerah vertebrae
Lumbalis
Nama : Ny. S H W
No. RM : 04501***
Umur : 51 tahun
Berat : 75 kg
Jenis Pemeriksaan : MRI Lumbo-sacral
2. Persiapan pasien :
2. Potongan coronal diambil dari potongan sagittal yg sudah jadi dan dari axial survey
dengan mengikuti arah lengkungan vertebrae lumbalis
3. Potongan axial diambil dari potongan sagital, potongan diambil per diskus dari tiap
lumbal.
Axial T1 Axial T2
Coronal T2
Myelo radial
Dari hasil gambaran diatas, maka terdapat perbedaan gambaran antara T1 dan T2 yaitu :
- Pada gambaran T1, nilai TR <1000, TE <60, dan cairan Cerebro spinal fluid
(CSF) berwarna hitam
- Pada gambaran T2, nilat TR >2000, TE >60, dan cairan Cerebro Spinal Fluid
(CSF) berwarna putih.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. MRI Lumbal adalah pemeriksaan pada daerah Vertebrae Lumbal dengan
menggunakan medan magnet untuk menghasilkan gambaran Radiografi dengan cara
memotong per slice pada organ yang diperiksa. Keluhan yang sering dirasakan pasien
pada daerah lumbal dapat di diagnose lebih akurat dengan pemeriksaan MRI
lumbosacral. Karena keabnormalan sekecil apapun dapat lebih jelas terlihat pada
gambaran radiografi MRI lumbosacral.
2. Komponen MRI terdiri dari : gantry, meja pemeriksaan, coil, operator console.
3. Selama pemeriksaan pasien harus dalam keadaan diam untuk mendapatkan hasil yang
informatif
4. Protokol pada window site, yaitu :
- Survey
- SAG-T1W_TSE
- SAG-T2W_TSE
- SAG-STIR_TSE
- TRA T1W_TSE
- TRA T2W_TSE
- T2W_TSE COR
- MYELO_radial
B. SARAN
1. Sebelum pemeriksaan MRI Lumbal dilakukan, pasien dianjurkan terlebih dahulu
mengisi formulir screening tujuannya untuk mengetahui apakah didalam tubuh pasien
terpasang alat yang berunsur logam.
2. Sebelum pasien memasuki area pemeriksaan, pasien harus terbebas dari segala benda
yang mengandung unsur logam seperti, atm, jam tangan, handphone, kunci, dll
-