Anda di halaman 1dari 6

Soal-soal Reduplikasi

12. Analisislah persamaan dan perbedaan reduplikasi cakar-cakaran dengan tanam-


tanaman !

= cakar (N) + -an > cakaran (N) + R > cakar-cakaran (V)

tanam (V) + -an > tanaman (N) + R > tanam-tanaman (V)

Persamaan reduplikasi cakar-cakaran dan tanam-tanaman yaitu proses morfologinya sama


sama mendapat tambahan sufiks –an lalu reduplikasi. Keduanya merupakan reduplikasi
derivatif karena proses reduplikasi mengubah kelas kata dari N menjadi V.

Analisis makna dengan teknik parafrasa :

(i) Kedua kucing itu berkelahi hingga cakar-cakaran.

Kedua kucing itu berkelahi hingga saling mencakar.

(ii) Tanam-tanaman di kebun itu dapat dimanfaatkan sebagai obat.

Segala macam yang ditanam di kebun itu dapat dimanfaatkan sebagai obat.

Jadi cakar-cakaran memiliki perbedaan makna dengan tanam-tanaman. Cakar-cakaran


bermakna ‘saling mencakar’ dan tanam-tanaman bermakna ‘segala macam yang ditanam’.

16. Analisislah perbedaan reduplikasi pada bentuk: kedua-duanya dan kejanggalan-


kejanggalnya !

=
17. Jelaskan perubahan makna pada pasangan bentuk kata berikut !

a. menimbang : menimbang-nimbang
1) Penjual itu menimbang beras menggunakan alat timbangan.
2) Penjual itu melakukan kegiatan mengukur berat beras menggunakan alat
timbangan.
= Dari teknik parafrasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata menimbang memiliki
makna yang sama dengan ‘melakukan kegiatan mengukur berat’.

3) Ia menimbang-nimbang apakah tawaran kerja itu akan diterimanya.


4) Ia memikirkan matang-matang apakah tawaran kerja itu akan diterimanya.
= Dari teknik parafrasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata menimbang-nimbang
memiliki makna yang sama dengan ‘memikirkan matang-matang’.

b. menjadi : menjadi-jadi
1) Ia dipilih menjadi ketua angkatan.
2) Ia dipilih sebagai ketua angkatan.
= Dari teknik parafrasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata menjadi memiliki
makna yang sama dengan ‘sebagai’.

3) Setelah melihat ibunya datang, tangis anak itu makin menjadi-jadi.


4) Setelah melihat ibunya datang, tangisi anak itu makin bertambah hebat.
= Dari teknik parafrasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata menjadi-jadi
memiliki makna yang sama dengan ‘bertambah hebat’.

c. mengira : mengira-ngira
1) Awalnya mereka mengira lapangan itu akan dijadikan perumahan, ternyata tidak.
2) Awalnya mereka menduga lapangan itu akan dijadikan perumahan, ternyata tidak.
= Dari teknik parafrasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata mengira memiliki
makna yang sama dengan ‘menduga’.

3) Koki itu mengira-ngira takaran bumbu masak agar makanan terasa lezat.
4) Koki itu membuat perkiraan takaran bumbu masak agar makanan terasa lezat.
= Dari teknik parafrasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata mengira-ngira
memiliki makna yang sama dengan ‘membuat perkiraan’.

d. menduga : menduga-duga
1) Saya menduga dia akan marah apabila mengetahui tentang kejadian ini.
2) Saya memperkirakan dia akan marah apabila mengetahui tentang kejadian ini.
= Dari teknik parafrasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata menduga memiliki
makna yang sama dengan ‘memperkirakan’.

3) Kami hanya menduga-duga saja bahwa ia tidak mungkin datang.


4) Kami hanya menyangka-nyangka saja bahwa ia tidak mungkin datang.
= Dari teknik parafrasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa kata menduga-duga
memiliki makna yang sama dengan ‘menyangka-nyangka’.

18. Jelaskan perbedaan makna pasangan reduplikasi berikut !

a. membalik-balik : membolak-balik
1) membalik-balik = R + membalik
= berulang-ulang + membalik

Reduplikasi membalik-balik berkategori V, bentuk dasarnya adalah membalik


berkategori N, sehingga merupakan Reduplikasi Derivatif; dari arah pengulangannya
merupakan R progresif. Dalam deskripsi di atas, R dapat digantikan oleh berulang-
ulang sehingga R = berulang-ulang / ‘iteratif’.

2) membolak-balik = R + balik
= memutar + balik

Kata dasarnya adalah balik yang kemudian ditambahi Reduplikasi dwilingga salin
suara sehingga bentuk dasarnya menjadi bolak-balik berkategori V, kemudian
ditambahi afiksasi menjadi membolak-balik berkategori V, sehingga termasuk
Reduplikasi Paradigmatik. Dalam deskripsi di atas, R dapat digantikan oleh memutar
sehingga R = memutar.
b. mencoret-coret : mencorat-coret
= Kata dasar keduanya sama yaitu N, hasilnya berupa kata ulang berkategori sama
yaitu V, tetapi proses reduplikasi dan maknanya berbeda;
1) coret (N) + me(N)- > mencoret (V) + R > mencoret-coret (V)
2) coret (N) + me(N)- > mencoret (V) + R > mencorat-coret (V)
mencoret-coret terbentuk dari kata dasar coret yang kemudian ditambahi
proses afiksasi dan Reduplikasi dwiwasana menjadi mencoret-coret. Sedangkan
mencorat-coret terbentuk dari kata dasar coret yang kemudian ditambahi proses
afiksasi dan Reduplikasi dwilingga salin suara menjadi mencorat-coret.
Sedangkan dari segi makna, mencoret-coret identik dengan makna ‘membuat
coretan pada tulisan atau membuat coretan yang berbentuk garis panjang’. Sedangkan
mencorat-coret identik dengan makna ‘membuat coretan yang berbentuk abstrak’.

19. Jelaskan perbedaan reduplikasi berikut !


= Terdapat perbedaan makna pada reduplikasi terburu-buru, tergesa-gesa, dan
tersedak-sedak. Dapat dilihat dari contoh berikut :
1) Tidak usah terburu-buru, biar lambat asal selamat.
2) Tidak usah tergesa-gesa, biar lambat asal selamat.
3) Tidak usah tersedak-sedak, biar lambat asal selamat.
Dapat disimpulkan terburu-buru dan tergesa-gesa memiliki makna yang sama dan
dapat saling menggantikan, yaitu ‘melakukan sesuatu dengan cepat-cepat’. Sedangkan
tersedak-sedak tidak dapat menggantikan sehingga memiliki makna yang berbeda,
yaitu ‘salah jalan’ (tentang air dan sebagainya yang diminum hingga orang terbatuk).

20. Jelaskan perbedaan reduplikasi pada tiap deretan berikut !


a. bertanya-tanya, pertanyaan-pertanyaan
1) tanya (V) + ber- > bertanya (V) + R > bertanya-tanya (V)
2) tanya (N) + per-/-an > pertanyaan (N) > pertanyaan-pertanyaan (N)

Perbedaan keduanya yaitu bertanya-tanya termasuk Reduplikasi dwiwasana; bentuk


dasarnya berkategori Verba dan kata ulangnya juga berkategori Verba, sehingga
merupakan reduplikasi paradigmatik. Memiliki makna ‘berulang-ulang bertanya’ /
‘iteratif’.
Sementara pertanyaan-pertanyaan termasuk Reduplikasi penuh dwilingga; bentuk
dasarnya berkategori Nomina dan kata ulangnya juga berkategori Nomina, sehingga
merupakan reduplikasi paradigmatik. Memiliki makna ‘banyak pertanyaan’.

b. jalan-jalan, berjalan-jalan
1) jalan (N) + R > jalan-jalan (N)
2) jalan (V) + ber- > berjalan (V) + R > berjalan-jalan (V)

Perbedaan keduanya yaitu jalan-jalan termasuk Reduplikasi penuh dwilingga; kata


dasarnya berkategori Verba dan kata ulangnya juga berkategori Verba, sehingga
merupakan reduplikasi paradigmatik. Sementara berjalan-jalan termasuk Reduplikasi
penuh; bentuk dasarnya berkategori Verba dan kata ulangnya juga berkategori Verba,
sehingga merupakan reduplikasi paradigmatik.

Analisis makna :
1) Mobil kami melewati jalan-jalan yang sempit.
2) Mobil kami melewati banyak jalan yang sempit.

Dapat disimpulkan Reduplikasi jalan-jalan berparafrasa dengan ‘banyak jalan’.

1) Banyak orang berjalan-jalan pada pagi hari untuk menghirup udara segar.
2) Banyak orang berjalan kaki dengan santai pada pagi hari untuk menghirup udara
segar.

Dapat disimpulkan Reduplikasi berjalan-jalan berparafrasa dengan ‘berjalan kaki


dengan santai’.

c. mencubit-cubit, cubit-mencubit, cubit-cubitan, bercubit-cubitan


Model persamaan :
1) mencubit-cubit = R + mencubit
= berulang-ulang + mencubit
Reduplikasi mencubit-cubit berkategori V, bentuk dasarnya adalah mencubit
berkategori V, sehingga merupakan R paradigmatik; dari arah pengulangannnya
merupakan R progresif. Dalam analisis di atas, R dapat digantikan oleh berulang-
ulang sehingga dapat dikatakan reduplikasi pada mencubit-cubit bermakna ‘berulang-
ulang’ / ‘iteratif’.

2) cubit-mencubit = R + mencubit
= saling + mencubit
Reduplikasi cubit-mencubit berkategori V, bentuk dasarnya adalah mencubit
berkategori V, sehingga merupakan R paradigmatik; dari arah pengulangannnya
merupakan R regresif. Dalam analisis di atas, R dapat digantikan oleh saling sehingga
dapat dikatakan reduplikasi pada cubit-mencubit bermakna ‘saling’ / ‘resiprokal’.

3) cubit-cubitan = R + cubitan
= saling melakukan + cubitan
Reduplikasi cubit-cubitan berkategori V, bentuk dasarnya adalah cubitan berkategori
N, sehingga merupakan R derivatif; dari arah pengulangannnya merupakan R
progresif. Dalam analisis di atas, R dapat digantikan oleh saling melakukan sehingga
dapat dikatakan reduplikasi pada cubit-mencubit bermakna ‘saling melakukan’.

4) bercubit-cubitan = R + bercubitan
= saling + bercubitan
Reduplikasi bercubit-cubitan berkategori V, bentuk dasarnya adalah cubitan
berkategori V, sehingga merupakan R paradigmatik; dari arah pengulangannnya
merupakan R progresif. Dalam analisis di atas, R dapat digantikan oleh saling
sehingga dapat dikatakan reduplikasi pada cubit-mencubit bermakna ‘saling’ /
‘resiprokal’.

d. mengada-ada, diada-adakan

Anda mungkin juga menyukai