Tugas 1 Jurnal Internasional
Tugas 1 Jurnal Internasional
Kelompok 6:
0
BAB I
RINGKASAN DAN REVIEW ARTIKEL
1.1. Ringkasan
1.1.1. Latar Belakang Fenomena yang Diuji dalam Penelitian
Makalah ini menguji hubungan antara manajer yang menerapkan
akuntansi berbasis akrual dan keputusan prosedur akuntansi dan laporan
pendapatan insentif yang sudah direncanakan. Penelitian sebelumnya menguji
bahwa eksekutif dihargai oleh skema bonus sehingga mereka memilih prosedur
akuntansi yang meningkatkan pendapatan untuk memaksimalkan kompensasi
bonus mereka. Tetapi hasil empiris penelitian sebelumnya bertentangan.
Pengujian ini memiliki beberapa masalah. Pertama, diabaikannya definisi
pendapatan dari rencana, sehingga keputusan akuntansi tertentu tidak
mempengaruhi bonus. Kedua, pengujian sebelumnya menganggap skema
kompensasi selalu mendorong manajer untuk memilih prosedur akuntansi yang
meningkatkan pendapatan. Tetapi manajer juga dapat memilih prosedur
penurunan pendapatan. Misalnya, mereka biasanya mengizinkan dana yang
disisihkan untuk penghargaan kompensasi bila penghasilan melebihi target yang
ditetapkan. Jika penghasilan begitu rendah sehingga tidak peduli yang prosedur
akuntansi yang dipilih laba target tidak akan terpenuhi, manajer memiliki insentif
untuk mengurangi laba saat ini dengan menunda pendapatan atau mempercepat
write-off, di mana strategi ini dikenal sebagai 'taking a bath'. Strategi ini tidak
mempengaruhi penghargaan bonus saat ini dan meningkatkan kemungkinan
memenuhi target laba masa depan, Studi terdahulu tidak mengontrol untuk situasi
tersebut dan, karenanya, mengecilkan hubungan antara insentif kompensasi dan
keputusan akuntansi prosedur.
1
dari kompensasi eksekutif puncak dari pembayaran kinerja. Pada tahun 1978,
misalnya, Fox melaporkan bahwa untuk sampel yang rasio rata-rata bonus
akuntansi untuk gaji pokok adalah lima puluh dua persen. Rasio rata-rata untuk
penghargaan kinerja adalah tiga puluh empat persen. Selanjutnya Watt (1977) dan
Watts dan Zimmerman (1978) dimana mereka mendalilkan bahwa skema bonus
menciptakan insentif bagi manajer untuk memilih prosedur akuntansi dan akrual
untuk meningkatkan nilai sekarang dari penghargaan mereka. Makalah ini
mengusulkan sebuah teori yang lebih lengkap dari efek akuntansi skema insentif
bonus.
PROSEDUR
AKUNTANSI
BONUS
MANAJER
KEBIJAKAN
AKRUAL
2
sebelum akrual diskresioner. Pengujian tambahan dilakukan dengan
membandingkan akrual bagi perusahaan yang rencana bonusnya meliputi batas
atas dengan perusahaan yang rencana bonusnya tidak memiliki batas atas. Teori
memprediksi bahwa manajaer yang rencana bonusnya memiliki batas atas akan
berinsentif memilih akrual diskresioner income-decresing (penurunan pendapatan)
ketika batas tersebut dicapai. Hasil uji ini ternyata sesuai dengan teori tersebut.
Kemudian untuk menguji H2, contingency test direplikasi dengan
menggunakan perubahan prosedur akuntansi pada laba yang tersedia (laba
dilaporkan) untuk bonus sebagai proksi keputusan akuntunsi diskresioner. Hasil
uji test tidak mendukung teori yang ada. Adapun penjelasan yang memungkinkan
untuk ini adalah karena 1) mengubah prosedur akuntansi lebih menghabiskan
banyak biaya bagi manajer dibandingkan dengan mengubah akrual, dan 2)
perubahan prosedur akuntansi memengaruhi lana dan rencana bonus saat ini dan
yang akan datang.
Selanjutnya dilalukan uji hubungan perubahan rencana bonus dengan
perubahan prosedur akuntansi. The Sign dan Wilcoxon Signed-Rank signifikan
pada angka 0,0730 dan 0,0212, konsisten dengan hipotesis yang menyatakan
bahwa perubahan rencana bonus berhubungan dengan perubahan pada prosedur
akuntansi.
3
1.3. Review Masalah Penelitian
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
1) Bagaimana hubungan kebijakan akrual yang diterapkan manajer dengan
pelaporan pendapatan insentif terkait rencana bonus manajer?
2) Bagaimana hubungan perubahan metode akuntansi oleh dengan pelaporan
pendapatan insentif terkait rencana bonus manajer?
4
umum. Selanjutnya dieleminasi sebanyak 6 perusahaan karena perusahaan
tersebut tidak muncul untuk penghargaan manajemen puncak oleh bonus.
Selanjutnya dieleminasi lagi sebanyak 27 perusahaan karena perusahaan tersebut
memiliki kontrak untuk mentransfer bonus sebagai gaji karyawan. Akhirnya dari
beberapa kriteria yang ditetapkan oleh peneliti diperoleh sampel sebanyak 94
perusahaan.
5
1.6.6. Uji statistik
Uji statistik dalam penelitian ini adalah pengujian kontingensi dengan uji
chi square dan uji t test.
1.6.7. Konsistensi antara Masalah Penelitian, Hipotesis dan Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat konsistensi antara masalah penelitian,
hipotesis, dan analisis data. Masalah penelitian ini telah menjabarkan apa yang
ingin diteliti oleh peneliti, yaitu pengaruh kebijakan akrual dan prosedur akuntansi
pada bonus manajer. Berdasarkan masalah penelitian tersebut, dibuat hipotesis
yang sesuai dengan penelitian serta untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini
digunakan regresi linear berganda.
1.6.8. Konsistensi Hasil Pengujian dengan Simpulan
Penelitian memiliki konsistensi terhadap hasil pengujian dengan simpulan.
Hasil penelitian serta simpulan dijelaskan peneliti secara rinci dan terstruktur.
Berdasarkan hasil dan simpulan penelitian dinyatakan bahwa skema bonus
menciptakan insentif bagi manajer untuk memilih prosedur akuntansi dan akrual
dalam memaksimalkan nilai atas penghargaan bonus mereka. Skema ini
tampaknya menjadi cara yang efektif untuk mempengaruhi akrual manajerial dan
keputusan prosedur akuntansi.
1.6.9. Implikasi Kebijakan
Implikasi kebijakan dalam penelitian ini adalah penelitian ini telah
menganalisis format jenis perjanjian bonus dengan menyediakan karakterisasi
yang lebih lengkap dari pengaruh insentif akuntansi mereka daripada studi
sebelumnya sehingga dapat menjadi sarana referensi bagi pihak yang
berkepentingan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti tentang
mengapa pemberian reward dalam skema bonus atas dasar laba, bukan atas harga
saham. Selain itu, peneliti selanjutnya juga dapat meneliti tentang efek lain yang
timbul akibat adanya skema bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
6
BAB II
DESAIN RISET