Anda di halaman 1dari 3

Judul Buku: Pendekatan Kajian Islam dalam Studi Agama

Editor: Richard C. Martin

Penerbit: Muhammadiyah University Press

Tahun Terbit: 2001

Jumlah Halaman: 267 Halaman

Ukuran Buku: 16 x 21 cm

Harga: Rp. 70.000

Jika di kalangan pelajar sering dikenalkan tentang karya orientalis, yakni ilmuwan
barat yang mempelajari Islam. Maka buku satu ini adalah diantara karya mereka yang
diterbitkan oleh salah satu penerbit milik Universitas Muhammadiyah Surakarta dan menjadi
rujukan oleh beberapa perguruan tinggi khususnya yang memiliki konsentrasi tentang Agama
Islam.

Isi Buku

Ikut memberi Kata Pengantar pada buku ini, beliau Prof. Dr. H.M. Amin Abdullah
yang menjelaskan tentang sejarah dan dunia penilitian Islam, Kata Pengantar kedua dituliskan
oleh Zakiyuddin Baidhawy. Kemudian sebuah prakata terakhir langsung disampaikan oleh
Richard C. Martin sebagai editor.
Selain mereka, dalam buku ini ada beberapa penulis lain yang memberikan makalah.
Mereka adalah: William A. Graham (Al-Quran Sebagai Kata Terucap: Kontribusi Islam
dalam Memahami Kitab Suci), Earle H. Waugh (Muhammad Populer: Model-Model dalam
Interpretasi Paradigma Islam), Frederick M. Denny (Ritual Islam:Perspektif dan Teori),
William R. Roff (Pendekatan Teoritis Terhadap Haji), Marilyn R. Waldman (Pikiran Primitif
/ Pikiran Modern: Pendekatan Baru Terhadap Islam), Richard M. Eaton (Pendekatan
Terhadap Studi Konversi Islam di India), Charles J. Adams (Hermeneutika Henry Corbin),
Andrew Rippin (Analisis Sastra Terhadap Al-Quran, Tafsir, dan Sirah: Metodologi John
Wansbrough), Azim Nanji (Menuju Hermeneutika dan Narasi Lain dalam Pemikiran
Isma’iliyah), Muhammad Abdul Rauf (Interpretasi orang luar tentang Islam: Sudut Pandang
Muslim), Fazlur Rahman (Pendekatan Terhadap Islam dalam Studi Agama).

Kelebihan Buku

Tentu saja karena ini adalah buku yang ditulis oleh para orientalis dengan bekal
pengetahuan Agama Islam yang kurang, sedangkan mereka memandang Islam dari jarak
jauh, buku ini menjadi tulisan yang unik. Namun justru karena ini adalah buku yang unik dan
juga memandang Islam dengan teori keilmuan Kristen, menjadikan pembaca dapat
mengetahui seperti apa cara pandang masyarakat barat terhadap Islam.

Hal ini bagi seorang dai dapat menjadi bahan untuk berdakwah, mereka dapat dengan
mudah meluruskan pemahaman yang kurang benar mengenai Islam dan juga dapat mengajak
mereka pada Islam sesuai dengan pola pikirnya.

Kekurangan Buku

Jika buku ini dibaca oleh seorang yang telah memiliki keilmuan Agama Islam yang
mumpuni, buku ini bisa menjadi modalnya untuk berdakwah. Namun yang mengkhawatirkan
adalah jika buku ini dibaca oleh para pelajar pemula atau bahkan dibaca oleh masyarakat
awam, buku seperti ini bisa menyesatkan pola pikirnya.

Gaya penulisan yang disampaikan para penulis orientalis yang mengesampingkan Al-
Quran dan Al-Hadits akan berimbas pada istinbath (pengambilan kesimpulan) yang keliru.
Tidak jarang para penulis lebih memperhatikan sebuah kasus yang terjadi di suatu daerah dan
dipakai untuk mengeneralisir suatu syariat.

Bahkan jika terdapat suatu perkara yang telah dibahas secara mendalam pada
beberapa Hadits, mereka akan tetap lebih menjunjung fakta di lapangan dibanding keterangan
Hadits. Alasan yang dikemukakan adalah, hadits diriwayatkan oleh para sahabat Nabi,
sedangkan para sahabat Nabi bukanlah sumber yang objektif karena mereka
meriwayatkannya dengan rasa cinta kepada Islam dan iman.

Sebagai contoh, dalam Makalah yang disampaikan William R. Roff (Pendekatan


Teoritis Terhadap Haji), penulis yang mengakui bahwa ia kesulitan dalam mengumpulkan
buku pendukung dalam makalahnya akhirnya memaksakan diri tetap menulis tulisan tersebut,
sehingga tulisan yang dihasilkan pun sangat jauh dari ‘ilmiah’.

Terdapat beberapa hal yang sangat disayangkan muncul dalam makalah tersebut,
sementara si penulis adalah seorang Pakar dan juga peneliti dari Arizona University.
Dalam makalah tersebut disampaikan bahwa Ibadah Haji sebagai Rites de Passage
(ritual keagamaan) akan mencapai puncaknya manakala ia mencium Hajar Aswad, padahal
dalam hadits telah dijelaskan bahwa puncak Haji adalah wukuf di Arafah, sementara
mencium Hajar Aswad justru tidak masuk dalam wajib atau rukun haji. Bahkan tidak jarang
Rasulullah pun ketika Thawaf hanya melewati Hajar Aswad tanpa menciumnya.

Masih dari Makalah yang sama, penulis menyampaikan bahwa Jamaah Haji akan
membawa kancing baju untuk dimasukkan dalam sumur zamzam dan kelak akan dipakai
untuk kancing kafan ketika ia meninggal dunia. Hal ini tidak ada dalam literature Islam
manapun. Dan masih banyak kasus lainnya.

Selain muatan buku, yang menjadi nilai negative dari buku ini adalah kemampuan
penerjemah mengalih bahasakan tulisan dengan kurang komunikatif. Pembahasan yang
seharusnya ringan pun seolah menjadi sulit untuk dipahami, hanya karena pengalih bahasaan
dalam buku ini yang kurang sempurna sehingga kurang komunikatif.

Kesimpulan

Dari keseluruhan muatan buku, dapat disimpulkan bahwa buku ini adalah kumpulan
dari beberapa makalah tulisan para orientalis yang berusaha untuk memahami Islam dan
mengkajinya. Sebagai non-muslim dan berusaha mempelajari Islam, buku ini patut
mendapatkan apresiasi. Namun jika ada seorang muslim memakai metode orientalis seperti
ini untuk mempelajari Islamnya, maka itu adalah sebuah tindakan yang perlu dicegah.

Saran

Buku ini patut disarankan untuk dibaca oleh seorang dai yang telah memiliki
pengetahuan Islam secara mendalam guna mengetahui pola pikir orang barat terhadap Islam.

Namun buku ini sangat tidak disarankan untuk dibaca oleh para pelajar pemula dan
masyarakat awam. Selain muatannya banyak yang tidak selaras dengan ajaran Islam, juga
pola pemikirannya tidak sesuai dengan disiplin Ilmu dalam Islam.

Anda mungkin juga menyukai