Kompetensi 4A
Manifestasi Klinis Batuk >2 minggu
Berdahak, warna kuning, kadang kehijauan, sulit dikeluarkan
Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian
mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning.
Dahak bertambah banyak, bewarna kuning/hijau
Keluhan tambahan :
- Demam hilang timbul
- Muntah bersamaan sesudah serangan batuk
- Hidung berair 3 minggu yang lalu
- Batuk darah (-)
- Nyeri dada (-)
- Sesak nafas (-)
- BB menurun (+)
Ayah perokok
Pola makan/Gizi : Makan teratur, jarang makan sayur
Lingkungan : tinggal di daerah pabrik
Pemeriksaan Vital Sign Tekanan darah normal : 120/80 mmhg
Nadi normal : 60-100 x/i
Frekuensi pernafasan : >20 x/i
Suhu : 38,8oC
BB : menurun
Pemeriksaan Fisik Inspeksi :
1. Pernapasan cuping hidung (+) = kepala/leher
2. Retraksi dada/subkostal (+)
3. Simetris fusiformis
Palpasi :
1. Stem fremitus sulit ditemukan (karena anak-anak)
Perkusi : Sonor memendek lapangan paru kanan tengah-bawah
Auskultasi :
1. Suara nafas vesikuler mengeras di lapangan paru kanan.
2. Ronki basah halus (+)/(+) di lapangan tengah bawah paru kanan
- Jantung
Inspeksi : iktus kordis kuat angkat tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis kuat angkat tidak teraba
Perkusi : redup, batas jantung tidak melebar
Auskultasi : bunyi jantung murni I dan II, gallop/murmur (-)
- Abdomen
Inspeksi : datar, tidak ada benjolan
Palpasi : supel, hepar, dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani dikeempat kuadran abdomen
Auskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat.
Pemeriksaan Penunjang Darah lengkap :
- Leukositosis (+)
Leukosit normal : 4000-10.000
- Hemoglobin rendah
Hemoglobin normal : (13-17 g/dl)
- Hematokrit rendah
Hematokrit normal : 37-43%
- Trombosit tinggi
Trombosit normal : 150.000-450.000
Pemeriksaan foto toraks PA
- Thorak : Cor tidak membesar
- Sinuses dan diafragma normal
- Pulmo : Hilus kanan normal, kiri tertutup bayangan jantung
Corakan bronkoveskuler bertambah
Tampak bercak infiltrate di suprahiler dan parakardial kanan
Kultur sputum
Diagnosis Banding Bronkiolitis
TB Paru
Tatalaksana Nonfarmakoterapi -
Edukasi Konsumsi/gunakan obat secara teratur
Batuk sesuai cara batuk
Makanan tinggi protein
Olahraga tertaur sesuai kemampuan
Rajin kontrol ke dokter
Professional Informed consent
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Dirujuk jika pneumonia berat dan pneumonia rawat inap
INFLUENZA
Kompetensi 4A
Manifestasi Klinis Terjadi tiba-tiba/akut
Demam
Batuk
Bersin
Terdapat penyakit serupa di lingkungan penderita
Sakit kepala
Sakit tenggorokan
Hidung meler/pilek/hidung tersumbat
Nyeri sendi dan badan
Sakit kepala
Badan lemah
Daya tahan tubuh menurun
Kepadatan hunian dan kepadatan penduduk yang tinggi
Perubahan musim/cuaca
PPOK
Usia Lanjut
Pemeriksaan Vital Sign Tekanan darah normal
Nadi normal
Frekuensi pernafasan
Suhu : Febris (diatas 37,5oC-40OC)
Normal: 36,5oC - 37,2oC
Subfebris: 37,2oC – 38oC
Pemeriksaan Fisik Inspeksi : Rinore/Ingus berupa lendir yang banyak (+)
Edema mukosa hidung (tampak kemerahan,
Berair)
Palpasi : Normal
Perkusi : Normal
Auskultasi : Normal
Pemeriksaan Penunjang Darah Lengkap
Sputum (Swab cairan dari hidung/tenggorokan)
Diagnosis Banding Faringitis
Tonsilitis
Laringitis
Tatalaksana Nonfarmakoterapi Sering berjemur dibawah sinar matahari (pukul 6-8 pagi)
Memperbanyak istirahat
Diet sehat dianjurkan mengkonsumsi banyak lemak dan Vitamin A
Menjaga sanitasi kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal
Menjaga sirkulasi udara di dalam rumah agar selalu berganti dengan
udara yang baru
Berolahraga secara teratur, seperti jalan santai di pagi hari
Minum susu kambing atau susu sapi
Menghindari kontak langsung dengan pasien TB
Edukasi Menjelaskan tentang PMO (Pengawasan ketaatan minum obat dan
control secara teratur)
Menjelaskan efek samping obat TB
Menjelaskan konsekuensi putus obat
Meminta agar seluruh anggota keluarga terutama anak discreening TB
Menjelaskan kapan pasien akan diperiksa dahak lagi
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit TB
Menjelaskan tentang penularan TB dan cara membuang sputum agar
tidak infeksius
Meminta pasien mengkonsumsi makanan tinggi kalori, tinggi protein
Menjelaskan kepada pasien untuk berhenti merokok
Menjelaskan kepada pasien pola hidup sehat dan sanitasi lingkungan
Professional Informed consent
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
2. Kortikosteroid inhalasi
R/ Budensonide inhaler No.I
S 1 dd puff I
4. LABA
R/ Salbutamol inhaler No. I
S 3 dd puff I
1. Antibiotik oral
R/ Amoxycillin tab mg 500 No. X
S 3 dd tab I
2. Mukolitik
R/ Ambroxol tab mg 30 No. X
S 3 dd tab I
4. Antioksidan
R/ N-Acetylcysteine caps mg 200 No. IV
S 3 dd caps I p.c
Tatalaksana Nonfarmakoterapi
Pemberian Oksigen nasal kanul 3-4 l/i
Menyiapkan set nebulizer
Menuangkan obat Salbutamol ke dalam tempat obat nebulizer
Menuangkan obat Salbutamol + Ipatropium bromide ke dalam tempat
obat nebulizer
Melakukan injeksi Dexamethasone 5 mg iv jika perlu (serangan sedang-
berat) dan nebul kedua 20 menit kemudian
Edukasi Berhenti merokok
Teratur menggunakan obat
Mengurangi aktivitas
Pengurangan pajanan factor resiko
Keseimbangan nutrisi antara protein lemak dan karbohidrat, dapat
diberikan dalam porsi kecil tetapi sering.
Rehabilitasi
a. Latihan bernafas dengan pursed lips breathing
b. Latihan ekspektorasi
c. Latihan otot pernafasan dan ekstremitas
Terapi oksigen jangka panjang
Membawa inhaler kemanapun pergi
Professional Menanyakan apakah pasien sanggup diajak komunikasi dalam keadaan
sesak.
Memeriksa pasien dalam keadaan duduk buka berbaring agar tidak
semakin memperberat sesak
Informed consent
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Rujuk untuk memastikan diagnosis dan menentukan derajat PPOK
Rujuk jika PPOK Eksaserbasi
Rujukan penatalaksanaan jangka panjang
PNEUMOTORAKS
Kompetensi 4A
Manifestasi Klinis Pria
Hiperkapnia
Sesak nafas
Tiba-tiba/akut
Nyeri dada seperti tertusuk
Timbul mendadak ketika tidak sedang aktivitas
Batuk kuat terasa nyeri
Dahak bening
Penurunan nafsu makan
Penurunan berat badan
Keringat malam
Kurus (PSP)
Tinggi (PSP)
Perokok (PSP)
Riwayat penyakit paru + seperti PPOK, TB paru (PSS)
Hipotensi
Takikardi
Perubahan status mental
Pemeriksaan Vital Sign Tekanan darah normal
Nadi normal
Frekuensi pernafasan : >20 x/i
Suhu : Subfebris: 37,2oC – 38oC
Pemeriksaan Fisik Inspeksi :
1. Tampak pencembungan/menonjol di sisi yang sakit.
2. Di sisi yang sakit, tampak gerakan tertinggal saat
pernapasan/ketinggalan bernapas
3. Trakea dan jantung terdorong ke sisi yang sehat
Palpasi :
1. Suara fremitus melemah di sisi yang sakit
2. Pada sisi yang sakit, ruang antar iga dapat normal atau melebar
3. Iktus jantung terdorong ke sisi toraks yang sehat
Perkusi :
1. Suara hipersonor dan pergeseran mediastinum ke arah sisi yang sehat
Auskultasi :
1. Suara napas melemah dan jauh
2. Suara napas terdengar amforik bila ada fistel bronkopleura yang
cukup besar pada pneumotoraks terbuka.
STATUS ASMATIKUS
Kompetensi 3B
Manifestasi Klinis Sesak
Batuk
Mengi
Riwayat serangan asma (+)
Posisi duduk membungkuk
Cara bicara : kata demi kata
Gelisah
Pemeriksaan Vital Sign Tekanan darah : pulsus paradoksus (lemah saat inspirasi,
Keras saat ekspirasi)
Nadi : >120 x/i
Frekuensi pernafasan : >30 x/i
Suhu : Normal
Pemeriksaan Fisik Inspeksi : Penggunaan otot-otot bantu nafas
Palpasi : Normal
Perkusi : Normal
Auskultasi : Mengi
Pemeriksaan Penunjang APE : <60%
Saturasi oksigen dengan pulse oximetry
Analisis gas darah :
- PaO2 : <60 mmHg
- PaCO2 : >45 mmHg
- SaO2 : <95%
Diagnosis Banding Obstruksi saluran nafas atas
Benda asing di saluran nafas
PPOK eksaserbasi
Penyakit paru parenkimal
Disfungsi pita suara
Gagal jantung akut
Gagal ginjal akut
Tatalaksana Farmakoterapi Glukokortikosteroid oral
ASMA BRONCHIAL
Kompetensi 4A
Manifestasi Klinis Dewasa muda
Sesak nafas
Memberat beberapa hari
Mengi
Batuk berdahak
Dada terasa berat
Memberat pada malam hari/pagi hari
Infeksi virus,
Latihan
Pajanan allergen
Riwayat Keluarga
Riwayat Alergi
Perubahan cuaca
Tertawa atau iritan seperti asap kendaraan, rokok atau bau
yang sangat tajam
Pemeriksaan Vital Sign Tekanan darah : >120/80 mmHg
Nadi normal : >100 x/i
Frekuensi pernafasan : >20 x/i
Suhu : Subfebris (diatas 37,5oC-40OC)
Pemeriksaan Fisik Inspeksi :
- Penggunaan otot bantu nafas
- Simetris kanan dan kiri dada
- Ekstremitas : oedem jari tabuh
Palpasi : strem fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor dikedua lapangan paru
Auskultasi :
- Ekspirasi memanjang
- Wheezing inspirasi dan ekspirasi
- Mengi dikedua lapangan paru saat ekspirasi
- Silent chest (+) jika asma eksaserbasi berat
Pemeriksaan Penunjang Darah Lengkap : dalam batas normal
APE : menurun (normal : 550 L/i)
Saturasi O2 : (normal : 95-100%)
Foto thorax : paru dan jantung dalam batas normal
Uji sensitifitas kulit
Spirometri
Uji provokasi bronkus
Diagnosis Banding Bronkitis kronik
PPOK
Gagal jantung kiri akut
Disfungsi pita suara
Hiperventilasi
Bronkiektasis
Kistik fibrosis
Defisiensi benda asing
Emboli paru
Stenosis trakea
Karsinoma bronkus
Tatalaksana Farmakoterapi Asma Intermiten (APE>80%, gejala <1x minggu, tanpa
mengganggu aktivitas/tidur) : Tidak perlu
Asma Persisten Ringan (APE>80%, gejala >1x minggu,
dapat mengganggu aktivitas/tidur) : Glukokortikosteroid
inhalasi (200-400 µg BB/hari atau ekuivalennya)
Asma Persisten Sedang (APE 60-80%, gejala setiap hari,
mengganggu aktivitas/ tidur) : Kombinasi inhalasi
glukokortikosteroid (400-800 µg BB/hari atau
ekuivalennya) dan agonis beta-2 kerja lama
Asma Persisten Berat (APE<60%, gejala terus menerus,
aktivitas terbatas) : Kombinasi inhalasi
glukokortikosteroid (> 800 µg BB atau ekuivalennya)
dan agonis beta-2 kerja lama.
Sesak napas
Lelah,
Keringat dingin.
Mual, muntah, dan pucat.
Pemeriksaan Vital Sign Tekanan darah menurun/meningkat
Nadi menurun/meningkat
Frekuensi pernafasan : >20 x/i
Suhu : Subfebris (diatas 37,5oC-40OC)
Pemeriksaan Fisik Inspeksi : normal
Palpasi : kardiomegali
Perkusi :-
Auskultasi :
- Derap atrial atau ventrikel
- Murmur sistolik di apeks
Anti pletelet
INFARK MIOKARD
Kompetensi 3B
Manifestasi Klinis Nyeri dada retrosternum seperti tertekan atau tertindih
benda berat.
Nyeri menjalar ke dagu, leher, tangan kiri, punggung, dan
epigastrium.
Keluhan tambahan berupa
- Sesak
- Mual, muntah,
- Nyeri epigastrium
- Keringat dingin, dan cemas.
Pemeriksaan Vital Sign Tekanan darah : Hipertensi atau hipotensi
Nadi meningkat
Frekuensi pernafasan : >18 x/i
Suhu : Subfebris (diatas 37,5oC-40OC)
Pemeriksaan Fisik Inspeksi : tampak pucat dan gelisah
Ekstremitas : oedem
Palpasi : peningkatan vena jugularis (+)
Perkusi :-
Auskultasi :
- Murmur dan gallop S3
- Ronki basah
Pemeriksaan Penunjang Darah Lengkap
EKG
- ST Elevation Myocardial infarct (STEMI),
Elevasi segmen ST diikuti dengan perubahan sampai
inversi gelombang T, kemudian muncul peningkatan
gelombang Q minimal di dua sadapan.
2. Pada Non ST Elevation Myocardial infarct (NSTEMI), EKG yg
ditemukan dpt berupa depresi segmen ST dan inversi gelombang
T,atau EKG yang normal.
Enzim jantung
Troponin I dan Troponin T, CDK meningkat
Diagnosis Banding Angina pektoris prinzmetal
Unstable angina pectoris
Ansietas
Diseksi aorta
Dispepsia
Miokarditis
Pneumothoraks
Emboli paru
Tatalaksana Farmakoterapi Anti platelet
R/ Aspirin tab mg 320 No.I
S 3 dd tab I
Tatalaksana Nonfarmakoterapi Pemberian oksigen nasal kanul 2-4 L/i
Nitrat ISDN 5 mg sublingual dapat dilanjutkan dengan 5 mg
peroral 3x3
Edukasi Mengontrol emosi dan mengurangi kerja berat
Mengurangi konsumsi makanan berlemak
Menghentikan konsumsi rokok dan alkohol
Menjaga berat badan ideal
Edukasi untuk kemungkinan kegawatan dan segera dirujuk
Modifikasi gaya hidup
Mengatur pola makan
Melakukan olahraga ringan secara teratur
Jika memiliki riwayat diabetes tetap melakukan pengobatan
diabetes secara teratur
Melakukan kontrol terhadap kadar serum lipid
Mengontrol tekanan darah.
Professional Informed consent
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Rujuk
SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDI
Kompetensi 3B
Manifestasi Klinis
Palpitasi/berdebar-debar
Sesak napas
Gelisah/penurunan kesadaran
Mudah lelah
Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada
Nyeri menembus sampai ke punggung
Menjalar
Denyut jantung istirahat lebih dari 100 kali per menit
Penurunan tekanan darah dapat terjadi pada kondisi yang tidak stabil
Pusing
Sinkop
Banyak berkeringat
Penurunan kesadaran bila terjadi gangguan hemodinamik
RPT : pernah sakit sebelumnya seperti DM
RPK : keluarga menderita hipertensi dan DM
RPO : mengkonsumsi obat anti hipertensi
RSE : riwayat merokok (+)
Pemeriksaan Vital Sign Tekanan darah : Hipotensi
Nadi meningkat : >100 x/i yaitu >150 x/i
Frekuensi pernafasan : Takipnea (>16 x/i)
Suhu : Normal
Pemeriksaan Fisik Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V sekitar 1 cm lateral linea axilaris
Anterior sinistra, peningkatan vena jugularis/frog sign (+)
Perkusi :
- Batas jantung atas : di hemithorax sinistra ICS III
- Batas jantung kanan : di linea parasternalis dextra ICS V
- Batas jantung kiri : di ICS V sekiar 1 cm lateral dari linea axilaris anterior
sinistra
Auskultasi :
- Bunyi jantung I > bunyi jantung II,
- Regular
- S3 (+)
- Gallop (-)
Pemeriksaan Penunjang Darah Lengkap
EKG
- SVT: kompleks QRS sempit (< 0,12ms) dengan frekuensi > 150 kali per
menit. Gelombang P bisa ada atau terkubur dalam kompleks QRS.
- VT: terdapat kompleks QRS lebar (> 0,12ms), tiga kali atau lebih secara
berurutan. Frekuensi nadi biasanya > 150 kali per menit
Enzim jantung
Troponin I dan Troponin T, CDK meningkat
Diagnosis Banding Sinus takikardi
Atrial takikardi
Atrial flutter
Kriteria Minor:
1. Edema ekstremitas
2. Batuk malam
3. Dyspneu d’effort (sesak ketika beraktifitas)
4. Hepatomegali
5. Efusi pleura
6. Penurunan kapasitas vital paru sepertiga dari normal
7. Takikardi >120 kali per menit
Pemeriksaan Vital Sign Tekanan darah : Hipertensi atau hipotensi
Nadi meningkat
Frekuensi pernafasan : >18 x/i
Suhu : Normal
Pemeriksaan Fisik Inspeksi :
- Pembengkakan perut/Asites
Ekstremitas : oedem perifer
Palpasi :
- Peningkatan vena jugularis (+)
- Kardiomegali
- Hepatomegaly
- Asites
Perkusi :-
Auskultasi :
- Gallop
- Ronki pada paru
Pemeriksaan Penunjang X Ray thoraks : kardiomegali dan edema paru
EKG (hipertrofi ventrikel kiri, atrial fibrilasi, perubahan
gelombang T & gambaran abnormal lain).
Darah perifer lengkap
CARDIORESPIRATORY ARREST
Kompetensi 3B
Manifestasi Klinis Pasien dibawa karena pingsan mendadak dengan henti
jantung dan paru.
Fase prodromal
- Nyeri dada
- Sesak
- Berdebar dan lemah.
Ditanyakan kepada keluarga pasien adalah untuk mencari
penyebab terjadinya CRA antara lain:
1. 5 H
- Hipovolemia
- Hipoksia,
- Hidrogen ion atau asidosis,
- Hiper atau hypokalemia
- Hipotermia
2. 5 T
- Tension pneumothorax
- Tamponade
- Tablet atau overdosis obat
- Trombosis koroner
- Thrombosis pulmoner : tersedak, tenggelam,
gagal jantung akut, emboli paru, atau keracunan
karbon monoksida.
Pemeriksaan Vital Sign Tekanan darah : rendah
Nadi : tidak teraba denyut nadi di arteri-arteri besar (karotis
dan femoralis)
Frekuensi pernafasan : tidak ada nafas
Keadaan umum : pasien tidak sadar
Pemeriksaan Fisik -
Diagnosis Banding -
Tatalaksana Farmakoterapi -
Tatalaksana Nonfarmakoterapi
Pasang oksigen nasal kanul 2-4 L/I dan IV Line
Resusitasi jantung paru pada pasien, tanpa menunggu
anamnesis dan EKG.
Edukasi Menghindari faktor pencetus
Professional Informed consent
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Rujuk
HIPERTENSI ESENSIAL
Kompetensi 4A
Manifestasi Klinis Sakit atau nyeri kepala
Gelisah
Jantung berdebar-debar
Pusing
Leher kaku
Penglihatan kabur
Rasa sakit di dada
Keluhan tidak spesifik : tidak nyaman kepala, mudah lelah
dan impotensi.
Riwayat stress
Dapat juga perokok atau tidak
Pemeriksaan Vital Sign Tekanan darah : Hipertensi (menurut JNC VII)
Normal : < 120 mmHg < 80 mm Hg
Pre-Hipertensi : 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage -1 : 140-159 mmHg 80-99 mmHg
Hipertensi stage -2 : ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg
Nadi meningkat
Frekuensi pernafasan : >18 x/I atau normal
Suhu : normal
Pemeriksaan Fisik Inspeksi : normal
Palpasi : peningkatan vena jugularis (+), batas jantung
Perkusi :-
Auskultasi :
- Ronki basah
Hipertensi stage 2
Kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid dan
penghambat ACE atau penyekat reseptor beta atau
penghambat kalsium.
R/Furosemid tab mg 40 No. V
S 2 dd tab 1 p.c
R/ Spironolactone tab mg 25 No. V
S 1 dd tab I p.c
Obat yang direkomendasikan untuk hipertensi :
1. Diuretik
2. Penyekat beta (BB)
3. Penghambat ACE (ACEi)
4. Antagonis reseptor AII (ARB)
5. Penghambat kanal kalsium (CCB)
6. Antagonis aldosteron
Morfologi darah :
Eritrosit : normokrom normositer, anisopoikilositosis, dijumpai eritrosit berinti (5/100 eritrosit)
Leukosit : kesan jumlah normal, dijumpai granular toksik di sitoplasma
Trombosit : kesan normal
Palpasi :
1. Leher : Nyeri tekan dan hangat, kulit KGB menjadi tipis dan dapat pecah
Perkusi :
Auskultasi :
1. Toraks : suara nafas vesikuler, suara tambahan (-)
2. Abdomen : peristaltic (+)
Pemeriksaan Penunjang Darah perifer lengkap
Pemeriksaan skrining TB : Sputum BTA, LED, dan Mantoux Test
Diagnosis Banding Mumps
Kista ductus tiroglosus
Kista dermoid
Hemangioma
Tatalaksana Farmakoterapi R/ Flucloxacillin caps mg 500 No.X
S 4 dd caps I
R/ Cephalexin caps mg 500 No.X
S 3 dd caps I
R/ Eritromisin caps mg 500 No.X
S 3 dd caps I
NB :
Jika penyebabnya M. Tuberculosis, diberikan OAT
Tatalaksana Nonfarmakoterapi
KGB dikompres dengan air hangat
Edukasi Menjaga kesehatan dan kebersihan sehingga mencegah terjadinya berbagai
infeksi dan penularan
Keluarga turut mendukung dengan memotivasi pasien dalam pengobatan.
Teratur meminum obat
Professional Informed consent
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Rujuk jika :
1. Kegagan untuk mengecil setelah 4-6 minggu (indikasi biopsy KGB)
2. Biopsi bila tanda dan gejala mengarah kepada keganasan seperti KGB
menetap, bertambah besar dengan pengobatan yang tepat atau diagnosis
belum ditegakkan.