Disusun Oleh:
Kelompok 9:
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Analisis Laporan Keuangan Bank” ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Rahmah
Dianti Putri S.E., M.Pd selaku dosen mata kuliah Akuntansi Perbankan yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Analisi Laporan Keuangan Bank”
yang dikeluarkan dan yang didapatkan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat untuk dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
Karena itu, angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan Bank perlu
diolah melalui metode analisis tertentu sehingga dapat digunakan sebagai alat
pengambilan keputusan-keputusan.
2
3
Dalam beberapa hal, para pemegang saham, manajemen atau keduanya dapat
memilih penundaan sementara pendapatan untuk mencapai peningkatan
pertumbuhan aktiva dengan penekanan perolehan simpanan-simpanan tanpa
menghiraukan biayanya. Keadaan seperti ini sering memperlemah posisi modal
untuk memenuhi ketentuan yang berlaku. Sebaliknya pertumbuhan aktiva akan
memberikan peluang yang lebih besar dalam peringkatan laba Bank.
Laba yang diperlukan untuk menjamin tersedianya modal pada tingkat rasio 8%
dari aktiva
Dalam hal ini di inginkan rasio rata-rata atas moda terhadap aktiva
meningkat, maka perentase laba yang diperlukan untuk ditahan terhadap rata-rata
aktiva juga bertambah. Misalnya, suatu Bank dengan rasio modal terhadap aktiva
sebesar 8% dan pertumbuhan aktiva sebesar 10% memerlukan laba yang ditahan
sebanding dengan 0,76% dari rata-rata aktiva untuk dapat mempertahankan rasio
modal terhadap aktiva diatas.
Apabila rasio modal terhadap aktiva 7%, maka laba yang ditahan hanyalah
sebanding dengan 0,67% dari rata-rata aktiva untuk tetap dapat mempertahankan
rasio modal aktiva sebesar 7% diatas. Hasil keputusan-keputusan manajemen
dalam pemasaran dan deferensiasi operasional tercermin di dalam laporan
keuangan melalui analisis komposisi aktiva dan hutang serta sumber-sumbernya.
3
4
Hasil-hasil analisis laporan keuangan bank sangat bermanfaat bagi berbagai pihak
yang berkepentingan, bahkan mempunyai pengaruh yang lebih luas dari jenis
perusahaan-perusahaan lainnya. Bank-bank yang mengalami kegagalan umumnya
mempunyai rasio yang lebih tinggi atas pinjaman terhadap aktiva, rasio yang lebih
rendah atas modal terhadap aktiva, efisien yang lebih rendah dan rentabilitas yang
lebih rendah dibandingkan dengan bank sejenis sebelum kegagalan. Walaupun
penonjolan satu atau dua rasio-rasio diatas belum memberikan indikasi positif
bahwa bank dalam keadaan bahaya, namun rasio-rasio tersebut tetap merupakan
indikator-indikator yang bermanfaat.
4
5
5
6
Kebutuhan minimal modal Bank dianggap penting baik oleh otoritas moneter,
penyelenggara Bank maupun para deposan. Misalnya ditetapkan rasio modal
modal terhadap aktiva berkisar 6%, didalamnya 5,50% harus terdiri dari modal
primer. Modal primer termasuk modal saham biasa dan modal saham preferen,
agio saham, laba ditahan, cadangan modal, utang yang dapat dikonversi surat
saham, kepentingan minoritas berdasarkan neraca konsolidasi perusahaan-
perusahaan afiliasi, hasil bersih dividen dan bunga obligasi serta cadangan
kerugian pinjaman.
Modal sekunder terdiri dari utang-utang subordinasi, obligasi dan saham preferen
yang terbatas jangka waktunya. Pada umumnya besarnya modal sekunder dibatasi
sampai jumlah 50% dari modal primer.
Pengelompokan Bank berdasarkan rasio diatas, misalnya:
1. Total modal terhadap total aktiva sebesar 7% dianggap
mempunyai modal yang mencukupi dengan syarat tersedia
modal primer sesuai dengan ketentuan.
2. 6-7% dianggap memenuhi syarat minimal dengan syarat
ditunjang faktor-faktor keuangan lainnya.
6
7
D. Aktiva tetap
Lazimnya aktiva yang dimiliki bank relatif kecil dalam komposisi aktiva bank
secara keseluruhan. Pada umumnya analisis akan memperhatikan rasio
penanaman dana dalam aktiva tetap terhadap modal pemegang saham.
E. Surat-surat berharga
Komposisi penanaman dana Bank menggambarkan kebijakan Bank baik dalam
prioritas penanaman maupun dalam pemeliharaan likuiditas. Penyebaran jatuh
tempo dalam portofolio surat-surat berharga mencerminkan kebijakan likuiditas.
7
8
8
9
9
10
Rasio yang tinggi dibandingkan dengan Bank sejenis lain menunjukkan Bank
bekerja lebih efisien atau modal dasar terhadap aktiva relatif lebih rendah
dibandingkan dengan Bank lain.
F. Biaya pegawai
Gaji upah, bonus tunjangan dan biaya-biaya pegawai lainnya merupakan
pengeluaran terbesar kedua. Perbandingan antara biaya pegawai terhadap
simpanan masyarakat dapat merupakan petunjuk tingkat efisiensi operasional
Bank. Bank yang mempunyai cabang-cabang umumnya lebih banyak
memperkerjakan tenaga kerja, sehingga dalam membuat perbandingan antara
bank perlu diperhatikan status masing-masing Bank.
Biaya pegawai untuk setiap Rp 1.000.000,00 simpanan masyarakat, misalnya
Rp 50.999.000 = Rp. 15.63
Rp 3.263.315
Rasio lainnya adalah menghitung perbandingan simpanan masyarakat terhadap
banyaknya pegawai.
10
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan utama penyajian laporan keuangan Bank adalah untuk memberikan
gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam satu periode waktu yang
telah berlaku (past performance).
3.2 Saran
Perusahaan harus menggunakan analisis laporan keuangan Bank dalam sistem
operasional perusahaannya, dan juga perusahaan terebut harus memilih seorang
analisis yang mampu menganalisis data perusahaan secara efektif dan efisien.
11
12
DAFTAR PUSTAKA
12