Anda di halaman 1dari 5

Pengenalan

Objektif penulisan ini adalah untuk menerangkan tentang ganjaran dalam sistem pendidikan dan dalam
sistem organisasi

Pertama saya akan huraikan ganjaran dalam pendidikan dari segi pengertian ganjaran,prinsip-prinsip
pemberian ganjaran dan kebaikan dan keburukan ganjaran. Kedua saya menghuraikan ganjaran dalam
organisasi dari segi pengertian ganjaran, faktor-faktor yang mempengaruhi nilai/besarnya ganjaran,
tujuan ganjaran, dan ganjaran dengan kinerja.

GANJARAN DALAM PENDIDIKAN

Pengertian Ganjaran

Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahawa ganjaran adalah Hadiah(sebagai pembalas
jasa),hukuman,balasan. Dari pengertian ini dapat difahami bahawa ganjaran dalam bahasa Indonesia
boleh digunakan untuk balasan yang baik maupun yang buruk.

Sementara itu dalam bahasa Arab ganjaran diistilahkan dengan tsawab. Tsawab juga bermaksud pahala,
upah dan balasan. Tsawab banyak ditemukan dalam Al-Quran khususnya ketika kitab suci ini berbicara
tentang apa yang akan diterima oleh seseorang baik di dunia mahupun di akhirat dari amal
perbuatannya. Berdasarkan penelitian dari ayat-ayat AlQuran tsawab selalu diterjemahkan kepada
balasan yang baik.

Dalam pembahasan yang lebih luas , pengertian istilah “ganjaran”dapat dilihat sebagai berikut :

Ganjaran adalah alat pendidikan preventif dan represif yang menyenangkan dan bisa menjadi
pendorong , atau motivasi belajar bagi murid.

Ganjaran adalah hadiah terhadap perilaku baik dari anak didik dalam proses pendidikan.

Prinsip-prinsip pemberian Ganjaran

Penilaian didasarkan pada perilaku bukan pelaku.

Untuk membezakan antara pelaku dan perilaku memang masih sukar terutama bagi yang belum
terbiasa. Apalagi kebiasaan dan persepsi yang tertanam kuat dalam pemikiran kita yang sering
menyamakan kedua hal tersebut. Istilah atau panggilan seperti anak soleh dan anak pintar yang
menunjukkan sifat pelaku tidak dijadikan alasan pemberian penghargaan karena akan menimbulkan
persepsi bahawa anak soleh boleh ada dan boleh hilang.Tetapi harus menyebutkan secara langsung
perilaku anak yang membuatnya memperoleh hadiah.

Pemberian penghargaan / ganjaran harus ada batasnya.

Pemberian hadiah tidak bisa menjadi metode yang dipergunakan selamanya. Proses ini cukup
difungsikan hingga tahapan penumbuhan kebiasaan saja. Manakala proses pembiasaan dirasa telah
cukup, maka pemberian hadiah diakhiri.

Penghargaan berupa perhatian.

Alternatif bentuk hadiah yang terbaik bukanlah barangan tetapi berupa perhatian fizikal dan pujian.
Perhatian pujian seperti memberi pujian terhadap apa yang mereka lakukan.Sementara hadiah
perhatian fizikal berupa pelukan,atau acungkan jempol.
Kelebihan Ganjaran

Memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa anak didik untuk melakukan perbuatan yang
positif dan bersikap progresif.

Dapat menjadi pendorong bagi anak didik lainnya untuk mengikuti yang telah memperoleh pujian dari
guru-gurunya , baik dalam tingkah laku , sopan santun ataupun semangat dan motivasinya dalam
berbuat yang lebih baik. Proses ini sangat besar keberkesanannya dalam memperlancar pencapaian
tujuan pendidikan.

Kekurangan ganjaran

Dapat menimbulkan impak negatif apabila guru melakukannya secara berlebihan, sehingga murid
menjadi merasa bahawa dirinya lebih hebat dari teman-temannya.

Umumnya ganjaran membutuhkan alat tertentu serta membutuhkan perbelanjaan dan lain-lain.

GANJARAN DALAM ORGANISASI


Pengertian ganjaran

Beberapa pengertian mengenai ganjaran diantaranya adalah Skinner (1969) mengungkapkan bahwa
ganjaran merupakan suatu peneguhan. Peneguhan disini maksudnya adalah aspek yang saling berkaitan
dengan nilai-nilai yang mempengaruhi kehendak seorang individu. Namun, Wether menyatakan bahwa
ganjaran merupakan apa yang seorang pegawai terima sebagai balasan dari pekerjaan yang
diberikannya.

Dari kedua definisi diatas mengenai ganjaran, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
ganjaranmerupakan sesuatu yang pegawai dapatkan yang disesuaikan dengan pekerjaan yang diterima
sebagai balasan apa yang dia kerjakan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai/besarnya ganjaran

Terdapat beberapa faktor yang mampu mempengaruhi nilai atau besaran ganjaran yang diberikan,
diantaranya adalah sebagai berikut:

Kualifikasi.

Pengalaman kerja, keterampilan dan latar belakang pendidikan (termasuk gelar dan sertifikasi) bisa
memengaruhi besar ganjaran yang diterima seorang pegawa.

Lokasi kerja.

Lokasi kerja menentukan besaran ganjaran yang diterima. Kebutuhan di kota-kota besar, berbeda
dengan kebutuhan di kota-kota kecil. Jadi, sudah menjadi rahasia umum bahwa ganjaran dalam kota-
kota besar lebih besar dibandingkan dengan kota-kota kecil.

Besarnya perusahaan.

Meskipun pada dasarnya memiliki profesi yang sama, tetapi berbeda perusahaan akan berbeda pula
pada ganjaran yang akan diterima. Namun, ganjaran besar biasanya disertai juga tanggung jawab yang
besar.

Industri.

Dalam lingkungan industri, memberikan ganjaran berdasarkan resiko kerja. Semakin tinggi resiko
kerja, maka semakin besar pula ganjaran yang akan diterima.
Tujuan ganjaran

Tujuan dari ganjaran yang diberikan oleh organisasi diantaranya adalah sebagai berikut:

Memotivasi anggota organisasi. Oleh karena itu, diharapkan ganjaran yang diberikan oleh organisasi
harus memiliki nilai di mata anggota organisasi (sesuai).

Membuat kerasan pekerja yang sudah ada. Dalam hal ini, dengan ganjaran yang diberikan oleh
organisasi, diharapkan mampu membuat anggota organisasi nyaman dengan lingkungan organisasi,
sehingga tidak menimbulkan keinginan anggota organisasi untuk pindah ke organisasi lain.

Menarik orang-orang yang berkualitas. Dengan sistem ganjaran yang dirancang oleh organisasi,
diharapkan mampu menarik orang-orang untuk bergabung dengan organisasi tersebut. Tidak menutup
kemungkinan, bahwa masih terdapat orang-orang yang merasa dirinya berkualitas, sehingga memilih
pekerjaan sesuai dengan ganjaran yang akan dia terima.

Ganjaran dengan kinerja

Ganjaran merupakan sesuatu yang pegawai dapatkan yang disesuaikan dengan pekerjaan yang diterima
sebagai balasan apa yang dia kerjakan. Sedangkan, kinerja merupakan tindakan dari individu yang
relevan dan timbul disesuaikan dengan harapan untuk mencapai tujuan organisasi.

Dari definisi diatas mengenai ganjaran dan kinerja, maka keduanya memiliki hubungan yaitu dilihat dari
individunya, ketika kinerja yang dilakukan oleh anggota organisasi sesuai dengan tujuan organisasi
(harapan organisasi), maka ganjaran yang diberikan pun akan semakin tinggi. Begitupun sebaliknya,
apabila kinerja tidak sesuai dengan tujuan organisasi, maka ganjaran yang akan didapatkan akan
semakin kecil (tidak sesuai dengan apa yang diharapkan individu). Tetapi, jika dilihat dari segi organisasi,
ganjaran yang diberikan oleh organisasi diharapkan mampu memotivasi anggotanya untuk
meningkatkan kinerjanya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh organisasi.

Singkatnya, bahwa ganjaran dengan kinerja menunjukkan adanya pengharapan dari kedua pihak.
Pertama, organisasi berharap dengan ganjaran yang diberikan mampu meningkatkan kinerja yang sesuai
dengan harapan organisasi. Kedua, anggota organisasi berharap bahwa ganjaran yang diberikan oleh
organisasi harus sesuai dengan kinerja yang dihasilkan oleh anggotanya. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya hubungan timbal balik dari kedua pihak (organisasi-anggota) (anggota-organisasi).

Anda mungkin juga menyukai