p3211024 Teknologi Pascapanen Sedap Malam PDF
p3211024 Teknologi Pascapanen Sedap Malam PDF
Suyanti
Balai Penelitian Tanaman Hias Jl. Raya Pacet - Ciherang, Kotak Pos 8 Sindanglaya, Cianjur 43253
ABSTRAK
Salah satu kendala dalam agribisnis bunga potong adalah menurunnya kualitas bunga sebagai akibat dari
proses respirasi dan transpirasi serta kurangnya nutrisi selama dalam keragaan. Pewarnaan bunga potong sedap
malam dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis pewarna makanan. Warna yang dihasilkan tergantung
jenis pewarna, konsentrasi dan lama perendaman. Periode kesegaran bunga yang pendek dapat diperpanjang
dengan pemberian nutrisi dan bahan pengawet. Pemberian nutrisi dapat dilakukan dengan metode "pulsing"
maupun "holding" dengan larutan sukrosa 15% dan 6% ditambah germisida. Minyak bunga sedap malam dapat
dibuat dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut menguap dan enfleurasi. Rendemen minyak hasil ekstraksi
dipengaruhi oleh varietas, tingkat kemekaran bunga, waktu dan lama ekstraksi. Rendemen minyak hasil enfleurasi
dipengaruhi oleh jenis adsorben yang digunakan. Rendemen minyak hasil enfleurasi lebih tinggi dibandingkan
hasil ekstraksi. Sampai saat ini kebutuhan minyak bunga untuk parfum dan kosmetik masih impor dengan harga
yang mahal. Pengembangan industri minyak berbahan baku bunga sangat diperlukan untuk pasar dalam negeri
dan ekspor.
Kata kunci: Polianthes, pewarnaan, kesegaran, minyak wangi
ABSTRACT
Postharvest technology of tuberose
One of the major constraints in cut flower business is low quality of flower due to respiration, transpiration,
and nutrient deficiency during fresh performance. The prospect however is quite promising because of its acceptance
as cut flowers as well as raw material in perfume industries. White lower of tuberose can be coloured by using various
food colouring substances. The result may be varied according to the kind of colouring substance, concentration,
and dipping period. The vase life of tuberose cut flower can be prolonged by giving nutrition and germicide. We can
give the nutrition by either pulsing or holding method with 15% and 6% sucrose solution added with germicide.
Vaporing solution along with enfleuration can perform the extraction absolute of tuberose. The yield of absolute
from extraction is depend on the grade of blooming, variety and period of extraction process. The oil yield resulted
from extraction process is influenced by the use of adsorbent. The oil yields obtained from enfleuration process
was more concentrated compared to those from extraction process. Until now, the demand of flower oil for
perfume and cosmetic purposes are still imported with high price. The development of flower oil industry are
required to fulfill market demands.
Keywords: Polianthes, coloration, vase life, flower oil
Bunga sedap malam hanya mem- Tabel 2. Respons beberapa jenis pewarna terhadap perubahan warna dan
punyai warna tunggal yaitu putih. Agar warna bunga yang dihasilkan.
tampilan rangkaian bunga tampak semarak,
bunga yang berwarna putih dapat diberi Lama
warna. Pewarnaan bunga sedap malam Jenis pewarna/ Warna bunga yang
Respons pencelupan
buatan dihasilkan
dapat dilakukan dengan mencelupkan (menit)
tangkai bunga ke dalam larutan pewarna. Cap kuda terbang (tepung)
Pewarna yang digunakan adalah pewarna Pewarna kuning + 30 Amber yellow 505/3
makanan dengan konsentrasi 4−8 g untuk Pewarna merah cabai + 30 Venetian Pink 420/1
jenis pewarna bubuk dan 40 cc untuk Pewarna merah jingga - 240 Putih
Pewarna hijau + 85 Sky grey 449/3
pewarna cair untuk setiap liter larutan Cap kupu (tepung)
(Gambar 1). Tidak semua jenis pewarna Pewarna kuning tua - 240 Putih
makanan yang dijual di pasaran dapat Pewarna kuning muda + 60 Barium yellow 503/3
memberikan respons yang positif. Pewarna hijau tua + 60 Crysocolla green 56/3
Agar respons tanaman terhadap Pewarna hijau muda + 60 Verdigris 655/2
Pewarna coklat + 60 Pastel mauve 433/2
pewarnaan dapat berjalan lebih cepat, ke Pewarna grape/ungu + 60 Verdigris 655/3
dalam larutan pewarna perlu ditambahkan Pewarna jingga + 60 Salmon 412/2
gula dan asam sitrat. Untuk setiap 1 liter Pewarna merah tua + 60 Venetian pink 420/2
larutan pewarna dapat ditambahkan gula Pewarna merah jingga - 240 Putih
6% dan asam sitrat teknik 1 g (pH 3,50). Cap kupu (cair)
Pewarna grape/ungu + 45 Wistana blue 640/2
Lama pencelupan tergantung kondisi Pewarna hijau tua + 60 Cyprus green 59
bunga dan jenis pewarna yang digunakan. Pewarna hijau muda + 60 Cyprus green 59/1
Respons bunga sedap malam terhadap Pewarna kuning muda + 60 Straw yellow 604
beberapa jenis pewarna disajikan dalam Pewarna merah cabai + 60 Down pink 523
Tabel 2 dan 3. Pewarna merah jingga - 240 Putih
Pewarna coklat + 45 Salmond 412/3
Warna bunga yang dihasilkan di- Pewarna tepung
pengaruhi oleh jenis pewarna, konsentrasi, Pewarna biru buatan Inggris + 17 Persin bule 647/1
dan lama perendaman. Konsumen umum- Pewarna biru buatan Belanda + 15 Jade green 54/3
nya menyukai bunga sedap malam yang Pewarna carmoisin buatan Belanda + 55 Venetian pink 420/1
diberi warna. Jenis pewarna kuning lebih Pewarna tartrazine buatan Belanda + 65 Naples yellow 604
Pewarna kuning muda buatan Belanda + 90 Straw yellow 503
disukai dibandingkan jenis pewarna Pewarna sanset yellow + 60 Marigold orange 11/3
lainnya, karena warna bunga tampak lebih Pewarna merah cabai buatan Belanda + 70 Chinese coral 614/3
merata dan lebih kompak. Semakin lama Pewarna grape buatan Inggris + 170 Sky grey 449/3
waktu perendaman dan semakin tinggi Wantek biru (pewarna tekstil) - 240 Putih
konsentrasi pewarna yang digunakan,
Sumber : Suyanti dan Murtiningsih (1996).
warna bunga yang dihasilkan menjadi
semakin gelap (tua). Jumlah larutan Nutrisi yang ditambahkan dapat Minyak bunga sedap malam dapat
pewarna yang diserap oleh tangkai bunga berupa sukrosa sebagai sumber karbo- diproduksi melalui dua cara yaitu
berkisar 3− 4 cc. hidrat dan dikombinasikan dengan ekstraksi menggunakan pelarut menguap
germisida, zat pengatur tumbuh, mineral dan ekstraksi menggunakan adsorben
dan zat penghambat etelen (Nowak dan lemak dingin (enfleurasi). Pada ekstraksi
Rudnicki, 1990). Penyusunan formula bunga menggunakan pelarut menguap
TEKNIK MEMPERPANJANG nutrisi dan pengawet dibedakan ber- diperoleh "concret" dalam bentuk padatan
KESEGARAN BUNGA dasarkan tujuan penggunaan, yaitu : yang mengandung minyak atsiri bunga.
1) Larutan peraga ("holding"), yaitu Selanjutnya "concret" diproses menjadi
Bunga sedap malam yang telah di- larutan nutrisi dan pengawet yang absolut dengan menambahkan etanol,
potong tetap menjalankan aktivitas digunakan selama peragaan di dalam dihilangkan kandungan lilinnya dan
hidupnya. Agar kualitas bunga tetap vas . didistilasi pada kondisi vakum. Pada
prima sampai ke tangan konsumen, bunga 2) Larutan perendam ("pulsing") di- proses ekstraksi dengan teknik enfleurasi,
perlu diberi nutrisi dan bahan pengawet, gunakan untuk merendam tangkai minyak atsiri bunga yang dihasilkan
baik ke dalam larutan perendam maupun bunga segera setelah panen, sebelum dikenal dengan nama absolut. Rendemen
larutan peraga. Nutrisi sangat diperlukan dikemas. "Pulsing" dilakukan untuk absolut yang dihasilkan dengan teknik
oleh bunga untuk melakukan aktivitas pengangkutan jarak jauh atau enfleurasi lebih tinggi dibandingkan
hidupnya, mempertahankan warna bunga, penyimpanan. dengan pelarut menguap.
menghambat kelayuan, meningkatkan Nutrisi yang ditambahkan ke dalam Mutu minyak yang diproduksi
ukuran bunga mekar, dan menambah larutan perendam dan larutan peraga dengan cara ekstraksi menggunakan
kemekaran bunga. berbeda. Untuk pengangkutan jarak jauh, pelarut menguap dipengaruhi oleh mutu
Sumber: Murtiningsih et al. (1999); Suyanti dan Murtiningsih (1999); Sunarmani et al. Rendemen
(1997); Sunarmani dan Suyanti (1998); Suyanti et al. (1997). Jenis adsorben
(%)
"Snow white" 0,72
Lemak sapi + minyak bunga 0,52
matahari
bahan baku bunga, varietas, tingkat "sortening" untuk kue dan roti yaitu Fat bland 0,68
Lemak sapi + minyak wijen 0,71
kemekaran, teknik pemrosesan, waktu campuran lemak sapi dan lemak nabati.
Lemak sapi + minyak kelapa 0,65
ekstraksi, lama ekstraksi, dan bulan panen. Rendemen absolut yang dihasilkan sawit
Rendemen absolut (minyak) bunga sedap dengan cara enfleurasi lebih besar
malam varietas tunggal yang diekstrak dibandingkan dengan cara ekstrasi meng- Sumber: Sailah et al. (2000).
dengan pelarut menguap berkisar antara
0,03−0,11%, lebih tinggi dibanding sedap
malam varietas ganda (0,02−0,04%).
Rendemen "concret" sedap malam varietas Tabel 5. Rendemen minyak sedap malam dari beberapa tingkat
mexican single lebih tinggi dibanding jenis kemekaran, lama ekstraksi, waktu ekstraksi, varietas, dan bulan
hybrid single, hybrid double, dan perl panen.
double (Srivinash et al., 1996). Rendemen
tertinggi diperoleh pada bunga dengan
Rendemen (%)
tingkat kemekaran 50−75%, lama ekstraksi Perlakuan
Concret1 Absolut 2 Sumber
24 jam, perbandingan heksan dan bunga
Ekstraksi malam hari
1:1, dan waktu ekstraksi malam hari
Mekar 5−25% 0,22 0,04 Suyanti et al. (1999)
(Suyanti et al., 1997; 1998). Bulan panen Mekar 25−50% 0,22 0,05
juga dapat mempengaruhi rendemen Mekar 50−75% 0,29 0,11
minyak yang dihasilkan. Bunga sedap Mekar 100% 0,31 0,07
malam yang diekstrak pada bulan Oktober Ekstraksi siang hari
Mekar 5−25% 0,26 0,03 Suyanti et al. (1999)
menghasilkan rendemen "concret" yang
Mekar 25−50% 0,23 0,04
lebih besar (0,14%) dibandingkan pada Mekar 50−75% 0,27 0,04
bulan Maret (0,13%). Rendemen minyak Mekar 100% 0,24 0,05
sedap malam dari beberapa tingkat Lama ekstraksi
kemekaran, lama ekstraksi, waktu ekstraksi, 12 jam 0,03 Suyanti et al. (1998)
24 jam 0,03
varietas, dan bulan panen disajikan pada
36 jam 0,02
Tabel 5. Panen bulan Oktober
Mutu minyak yang diproduksi Hybrite single 0,14 Srivinash et al. (1996)
dengan cara enfleurasi sangat dipengaruhi Mexican single 0,14
oleh jenis adsorben yang digunakan dan Hybrite double 0,11
Pearl double 0,11
frekuensi penggantian bunga. Jenis
Panen bulan Maret
adsorben yang paling baik adalah Hybrite single 0,13 Srivinash et al. (1996)
campuran lemak babi dan lemak sapi Mexican single 0,13
(1:2). Namun, metode enfleurasi dengan Hybrite double 0,10
menggunakan adsorben lemak babi sangat Pearl double 0,10
sulit untuk diterapkan di Indonesia yang 1
Concret: minyak kasar bentuk padat mengandung lilin.
mayoritas penduduknya muslim. Sebagai 2
Absolut: minyak murni, hasil pemurnian concret.
penggantinya dapat digunakan, jenis
▼
Penyaringan ▼
Taburkan bunga di atas adsorben
tutup biarkan 12 jam
▼ ▼
Ampas bunga Pelarut heksan
mengandung minyak
▼ ▼
Distilasi vakum
Angkat bunga gantikan dengan bunga
baru, tutup biarkan 12 jam. Penggantian
▼ bunga diulang 3−9 kali.
"Concret" dilarutkan dengan alkohol
panas dinginkan endapan disaring.
Pengendapan dilakukan berulang- ▼
ulang sampai bebas endapan
Lemak angkat tampung dalam wadah, larutkan
dengan alkohol panas dinginkan 12 jam. Pe-
nyaringan dan pengendapan dilakukan ber-
ulang kali pada suhu rendah sampai bebas
Lilin Distilasi
▼
lemak rendah
vakum
▼ ▼
Larutan bebas lemak
Absolut/minyak didistilasi vakum
▼
sedap malam
Gambar 2. Diagram alir proses pembuatan minyak bunga sedap malam (Suyanti et al., 1999; Sailah et al., 2000).