Anda di halaman 1dari 3

BERDASARKAN JURNAL:

CARA KERJA

Pengujian Linearitas

Dibuat larutan meloxicam dengan konsentrasi 20 ng/ mL, 40 ng/mL, 100 ng/mL, 200 ng/ mL; 400
ng/mL, 600 ng/mL, dan 1000 ng/mL dari larutan induk (tanpa dan dengan baku dalam 10 µg/mL),
kemudian disuntikkan sebanyak 20 µL secara berurutan tiap larutan tersebut pada kromatograf.
Dibuat kurva persamaan garis regresi linier luas puncak (perbandingan luas puncak) terhadap
konsentrasi meloxicam dalam larutan. Dihitung nilai r (koefisien korelasi) dari kedua kurva tersebut.

Pengujian Akurasi dan Presisi

Dibuat larutan meloxicam dengan konsentrasi 1000 ng/mL, 400 ng/mL, dan 100 ng/mL dari larutan
induk (tanpa dan dengan baku dalam 10 µg/.mL), kemudian disuntikkan 20 µL masing-masing
larutan tersebut secara berulang pada kromatograf. Dihitung nilai % akurasi dan simpangan baku
relatif (SBR) dari masing-masing larutan tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian Linearitas.

Berdasarkan perhitungan statistik regresi linier, diperoleh nilai koefisien korelasi untuk larutan
meloxicam tanpa baku dalam adalah 0,9988 dan untuk larutan meloxicam dengan baku dalam
adalah 0,9988. Konsentrasi yang digunakan adalah 20, 40, 100, 200, 400, dan 1000 ng/ml.

Pengujian Akurasi dan Presisi

Larutan meloxicam tanpa baku dalam, konsentrasi 1000 ng/mL memberikan nilai akurasi dan presisi
105,18% ± 0,7622%, konsentrasi 400 ng/mL memberikan nilai akurasi dan presisi 103,94% ±
1,0047%, dan konsentrasi 100 ng/mL memberikan nilai akurasi dan presisi 103,44% ± 1,0593%.
Larutan meloxicam dengan baku dalam memberikan nilai akurasi dan presisi 92,65% ± 0,8359,
konsentrasi 400 ng/mL memberikan nilai akurasi dan presisi 98,28% ± 0,5284%, dan konsentrasi 100
ng/mL memberikan nilai akurasi dan presisi 104,57% ± 0,6048%. Syarat suatu metode yang akurat
menurut British Pharmacopeia adalah memberikan nilai akurasi 90 – 110%, sedangkan syarat presisi
adalah memberikan nilai simpangan baku relatif (SBR) 2% atau kurang. Kriteria ini sebenarnya
relatif/bisa berubah tergantung banyaknya penyuntikkan yang dilakukan. Berdasarkan kriteria di
atas dan data yang diperoleh dari hasil percobaan, maka dapat dikatakan bahwa metode analisis
yang digunakan memenuhi kriteria akurat dan presisi.
BERDASARKAN EMA:

Pengujian Akurasi dan Presisi

Akurasi

Keakuratan metode analisis yang menunjukkan kedekatan dari nilai (hasil uji) dengan nilai yang
telah ditentukan dengan metode dengan nilai yang aktual.

Single Run/ Within-Run Akurasi (Analisis Tunggal)


Pengujian akurasi dengan analit tunggal ditentukan dengan menganalisis tunggal
minimal 5 sampel pertingkat dan minimal 4 tingkat konsentrasi yang mencakup rentang kurva
kalibrasi LCOQ (Lower Limit of Quantification). Sebanyak 3 kali LCOQ (QC (Quality Control) yang
rendah), sekitar 30-50% dari rentang kurva kalibrasi (QC sedang), dan setidaknya pada 75% dari
rentang kurva kalibrasi (QC tinggi). Konsentrasi rata-rata harus berada pada nilai 15% dari nilai
nominal untuk sampel QC, kecuali LCOQ yang tidak melebihi 20%.

Beetween-Run Akurasi (Analisis berbeda)


Untuk validasi dari presisi beetween-run LCOQ sampel QC rendah, menengah, tinggi
yang setidaknya terdiri atas 3 analisis yang dilakukan setidaknya selama dua hari yang berbeda
diikuti dengan evaluasi. Nilai CV dari beetween-run tidak boleh melebihi 15% untuk sampel QC,
kecuali LCOQ yang tidak melebihi 20%.

Presisi

Presisi dari metode analisis menggambarkan kedekatan dari pengukuran individual yang
dilakukan berulang pada analit. Presisi dinyatakan sebagai koefisien variasi (CV). Presisi harus
digunakan untuk menunjukkan LCOQ rendah, sedang dan tinggi QC sampel, dalam single run dan
antara lintasan yang berbeda yaitu menggunakan proses dan data yang sama pada demonstrasi
akurasi.

Within-run (Analisis Tunggal)


Untuk validasi dari presisi within-run digunakan minimum 5 sampel pada tiap tingkat
konsentrasi LCOQ, sampel QC rendah, sedang dan tinggi dalam satu proses CV yang dijalankan.
Nilai yang diperoleh tidak boleh melebihi 15% untuk sampel QC, kecuali LCOQ yang tidak
melebihi 20%.

Beetween-run (Analisis Berbeda)


Untuk validasi dari presisi beetween-run LCOQ sampel QC rendah, menengah, tinggi yang
setidaknya terdiri atas 3 analisis yang dilakukan setidaknya selama dua hari yang berbeda diikuti
dengan evaluasi. Nilai CV dari beetween-run tidak boleh melebihi 15% untuk sampel QC, kecuali
LCOQ yang tidak melebihi 20%.

Pengujian Linearitas

Karena rentang yang sempit dari kurva standar kalibrasi, maka perlu untuk menunjukkan
dengan QC sampel analit, ketika dalam konsentrasi melebihi kisaran kuantifikasi (di atas ULOQ),
dapat diukur secara akurat dengan pengujian setelah pengenceran dalam matriks kosong untuk
membawa konsentrasi analit ke dalam rentang yang divalidasi untuk analisis. Alasan tambahan
untuk melakukan eksperimen pengenceran adalah untuk mendeteksi kemungkinan prozone atau
"efek hook" yaitu sinyal penekanan yang disebabkan oleh konsentrasi analit yang tinggi. Konsentrasi
yang dihitung kembali untuk masing-masing pengenceran harus berada dalam 20% dari konsentrasi
nominal setelah koreksi untuk pengenceran dan ketepatan konsentrasi akhir di semua pengenceran
tidak boleh melebihi 20%.

Hasil Perbandingan Jurnal dan EMA

1. Pada pengujian linearitas pada jurnal dilakukan 7 variasi konsentrasi (20 ng/mL, 40 ng/mL, 100
ng/mL, 200 ng/mL; 400 ng/mL, 600 ng/mL, dan 1000 ng/mL) baik menggunakan baku maupun
sampel dan didapatkan hasil nilai kofesien korelasi 0,9988. Sementara berdasarkan EMA setelah
dilakukan proses pengujian tidak ada hasil yang melebihi dari 20% nominal konsentrasi secara
keseluruhan. Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pengujian
linearitas sesuai dengan ketentuan yang tertera pada EMA.
2. Pada pengujian akurasi dan presisi pada jurnal dibuat 3 variasi konsentrasi (1000 ng/mL, 400
ng/mL, dan 100 ng/mL) baik menggunakan baku maupun sampel dan didapatkan hasil Larutan
meloxicam tanpa baku dalam, konsentrasi 1000 ng/mL memberikan nilai akurasi dan presisi
105,18% ± 0,7622%, konsentrasi 400 ng/mL memberikan nilai akurasi dan presisi 103,94% ±
1,0047%, dan konsentrasi 100 ng/mL memberikan nilai akurasi dan presisi 103,44% ± 1,0593%.
Larutan meloxicam dengan baku dalam memberikan nilai akurasi dan presisi 92,65% ± 0,8359,
konsentrasi 400 ng/mL memberikan nilai akurasi dan presisi 98,28% ± 0,5284%, dan konsentrasi
100 ng/mL memberikan nilai akurasi dan presisi 104,57% ± 0,6048%. Syarat suatu metode yang
akurat menurut British Pharmacopeia adalah memberikan nilai akurasi 90 – 110%, sedangkan
syarat presisi adalah memberikan nilai simpangan baku relatif (SBR) 2% atau kurang. Sementara
berdasarkan EMA dijelaskan bahwa dalam pengukuran akurasi dan presisi dibuat 4 dan 5 variasi
konsentrasi yang berbeda dan setelah proses pengujian didapatkan hasil bahwa tidak ada hasil
yang melebihi dari 15% nominal konsentrasi pada sampel dan 20% nominal konsentrasi secara
keseluruhan. Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pengujian
akurasi dan presisi tidak sesuai dengan ketentuan yang tertera pada EMA yang.

Anda mungkin juga menyukai