Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alamkarena
atas izin dan kehendak-Nya kami dapat menyusun makalah tentang ZAMAN MUSIK
BAROQUE dengan tepat waktu. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas kuliah. Adapun yang saya bahas dalam makalah sederhana ini mengenai proses
penciptaan manusia dan tugasnya dimuka bumi. Dalam pembuatan makalah ini kami
menemui berbagai hambatan yangdikarenakan terbatasnya ilmu pengetahuan saya
mengenai hal yang berkenan dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah
sepatutnya kami berterimakasih kepada dosen pembimbing kami yang telah
memberikan limpahan ilmu berguna kepada saya.

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam sejarahnya, musik barat disusun atas perkembangan teknik komposisi
dan praktek memainkan musik yang disusun dalam segmenzaman dan gaya musik.
Sedangkan, perkembangan sejarah musik
timur belum dapat disusun, berhubung jenis komposiis musik yang dihasilkanmasih
berkisar dalam bentuk musik vokal. Musik Timur
khususnya Nusantara berkembang tanpa melalui tahapan-
tahapan yang jelas, bukan berkembang dari evolusi bentuk komposisi dan praktik
musik, melainkan lebih kepada proses pemenuhan kebutuhan hiburan musik ringan.
Sejarah musik mungkin sudah dikenal sekitar 180.000 hingga 100.000tahun
yang lalu, di zaman itu mungkin musik digunakan untuk memberikantanda bahaya
dan memberikan nama-nama hewan. Di kehidupannya yang berpindah-pindah orang-
orang zaman dulu mungkin mendapat inspirasiuntuk mengambil tulang kering kaki
hewan buruan mereka, kemudianmeniupnya hingga mengeluarkan bunyi.

2. Rumusan Masalah
1. Penemuan atau perubahan apa saja yang terdapat di zaman Barok?
2. Bagaimana gaya atau teknik komposisi musik di zaman Barok?
3. Sebutkan bentuk-bentuk musik di zama Barok!

3. Tujuan
1. Untuk lebih mengenal sejarah dan perkembangan musik barok
2. Lebih mengenal tokoh musik barok
3. Lebih mengenal hasil karya para musisi zamn barok

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Musik Barok
Musik Barok adalah musik klasik barat yang diubah pada Zaman Barok, kira-kira
antara tahun 1600 dan 1750. Zaman ini berlangsung sesudahZaman Renaisansdan
sebelumZaman Klasik. Sebenarnya, kata "Barok" itu berarti "mutiara yang tidak
berbentuk wajar", sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada era ini, kemudian
kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu. Beberapa komponis Zaman Barok adalah
Claudio Monteverdi, Henry Purcell, Johann Sebastian Bach, Jean-Philippe
Rameau, George Frideric Handel, dan Antonio Vivaldi. Pada zaman
tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsicord. Partitur
musik dizaman Barok ditandai dengan tidak adanya iringan atau polifoni. Karya JS
Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan
dan tangan kiri. Musik Barok lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.
Dibanding dengan Musik Klasik dan Romantik, musik Barok jarang mempunyai modulasi
atau rubato. Untuk komposisi piano, pedal jarang digunakan saat memainkan musik
Barok. Istilah Barok diambil dari bahasa Portugis “Barococo” yang berartimutiara.
Istilah ini sebenarnya tidak digunakan pada waktu itu. Istilah Barokhanya
digunakan untuk memberi identitas bagi sebuah masa perkembangkan pada
masa tahun 1600-an hingga tahun 1750-an yang tidak ada ciri dramatis dibandingkan
dengan masa sebelumnya. Namun, seperti halnya bidang bidang seni lain,
suatu masa baru muncul setelah terjadi tarikmenarik gaya antara kaum konservatif yang
ingin mempertahankan estetika musik lama dengan kaum pembaharuan yang
inovatif.Awalnya gaya musik zaman Barok dikritik sebagai musik yangharmoninya
kurang jelas, kehilangan bentuk normal, eksentrik (berlebihan), kurang bermutu,
bahkan dekade (merosot).
Namun, karena perkembangan5 dasar estetika yang baru, gaya musik Barok
semakin dinilai secara positif. Gaya musik zaman Barok memang tidak jelas, berbelit,
dan
bombastis. Namun hidup, lancar, lincah, dan penuh perasaan sehingga sangat coco
k untuk penyajian opera yang saat itu mulai pupuler. Nada penghias dimanfaatkan
secara optimal sehingga menghasilkan sajian yang dinamis. Keras lemahnya nada
disajikan dengan jelas. Selain bertambah jumlahnya, alat musik juga semakin tinggi
mutu suaranya. Selain alat yang sama dengan masa Resaisans yang berkembang
dilingkungan istana, alat musik rakyat juga mulai berkembang, misalnyaoktavgeige
(biola sederhana), drehleier (alat musik gesek dengan
dawai bordun), gitar, hackbett (sejenis sitar), maultrommer, pikolo, rekorder, shalmei
(mirip clarinet), gendering, castagnet, xilopon, dan lonceng kecil.Selain itu
berkembang pula alat musik tiup baru, seperti prommer, fagot, dan raket yang
kemudian lenyap, kecuali obo dan clarinet. Pada masa musik Barok juga mulai
diperkenalkan system tangga nadamayor dan minor. Bentuk sajian musik yang
tumbuh pada masa itu adalahlagu instrumentalia dengan cerita sejenis opera (suita),
permainaninstrumentalia (sonata), hidangna musik yang sifatnya agung (cantata), dan
sajian musik orkes simfoni yang diselingi permainan solo (concerto). Komponis besar

3
pada zaman ini adalah Johann Sebastian Bach (1685-1750) dan George Friederic Handel
(1685-1759).

2. Penemuan atau perubahan di zaman barok

Zaman Barok dan Rakoko pada awalnya terdapat pada seni


bangunan/arsitektur, namun kemudian hiasan-hiasan (ornamen) yang terdapat pada
seni bangunan tersebut turut memengaruhi ciptaan-ciptaan musik. Ciri musik zaman
Barok adalah banyak menggunakan hiasan musik (ornamentik) yang muncul
bersamaan dengan pemain musiknya. Sedangkan, ciri musik zaman Rokoko adalah
hiasan musiknya ditulis sesuai kemauan komponisnya. Fungsi musik zaman Barok
dan Rokoko adalah sebagai musik hiburan yang semakin berkembang.
Aliran Barok dan Rokoko mempunyai sifat yang hampir sama, yaitu adanya
pemakaian ornamentik (hiasan musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok
memakai ornamentik yang diserahkan pada improvisasi spontanoleh pemain,
sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan ornamentik dicatat. Komponis-
komponis yang terkenal pada zaman Barok dan Rokoko, sebagai berikut.
1) Johan Sebastian Bach

Johann Sebastian Bach (lahir di Eisenach, Jerman, 21 Maret 1685 adalah seorang
komponis Jerman. Ia menggubah musik untuk alat musik organ, harpsichord,
clavichord, dan juga untuk Orkestra. Ia telah menggubah lebih dari 1000 lagu. Pada
akhir hidupnya, Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal pada tanggal 28 Juli
1750 di Leipzig, Jerman pada usia 65 tahun. Hasil karyanya yang sangat indah dan
terkenal, antara lain :
a) St. Mathew Passion,
b) Misa dalam b minor,
c) 13 buah konser piano dengan orkes,
d) 6 buah Konserto Brandenburg.

4
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan
musik Koral (musik untuk khotbah gereja) dan menciptakan lagu-lagu
instrumenal.
2) George Fredrick Haendel

George Friedrich Händel lahir di Halle, 23 Februari 1685 adalah


seorang komponis musik Barok Jerman yang menghabiskan sebagian besar masa
hidupnya di Britania Raya. Semasa kecilnya, dia sudah memperlihatkan bakat
keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703, dia pindah ke Hamburg untuk
menjadi anggota orkes opera. Tahun 1712, dia kembali mengunjungi Inggris. Ia
meninggal di London, 14 April 1759 pada umur 74 tahun dan dimakamkan di
Westmister Abbey. Hasil ciptaannya yang terkenal, antara lain :

a) Messiah merupakan Oratorio

b) Water Music (Musik Air)

c) Fire Work Music (Musik Petasan).

Water Music dan Fire Work Music merupakan orkestranya yang paling terkenal.
Karya musik pada periode Barok ini telah benar-benar menjadi karya seni yang
bernilai. Periode ini menggambarkan suatu karya seni yang rumit, penuh detail, dan
merupakan ekspresi berbagai emosi, seperti kemarahan, gairah cinta, ketakutan,
kekecewaan, dan kebahagiaan. Sayangnya kreativitas para komponisnya, seperti
Claudio Monteverdi, Bach, dan Haendel, dibelenggu oleh aturan gereja yang ketat.
Pada periode ini dikenal sistem patronisasi dimana kekuasaan tertinggi terletak
di tangan gereja. Setiap komponis besar pada saat itu memiliki tugas untuk
menciptakan karya-karya musik liturgi sekaligus pemain organ di gereja dan aturan ini
tidak boleh dilanggar. Periode akhir dari zaman Barok dikenal dengan periode
Rokoko.
Pada periode ini musik menjadi komoditas yang dimanfaatkan untuk
menaikkan gengsi kaum bangsawan. Musik tidak lagi menjadi kebanggaan komponis,
tetapi menjadi barang pesanan kaum bangsawan dalam upaya peningkatan martabat
keluarga. Maka, tidak jarang keluarga-keluarga bangsawan mengundang komponis
dan kelompok musiknya untuk memainkan karya-karya yang mereka pesan pada

5
acara-acara tertentu. Kesuburan penciptaan musik memang meningkat. Akan tetapi,
terjadi penurunan kualitas penciptaan akibat pesanan-pesanan yang berlangsung.

3. Gaya atau teknik musik barok


1. Barok dan Rokoko (Abad ke-17)

 Ciri-ciri musik barok dan rokoko :


 Melodi cenderung lincah.
 Banyak menggunakan ornamen.
 Ada dinamik keras (forte) lunak (piano).
 Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian (polifonik/kontrapunk)

Musik zaman rokoko cendrung lebih kecil dan akrab serta penggunaan ornamennya
diserahkan pada yang memainkan musik. Bentuk musik vokalnya disebut seriosa.
Tokoh-tokoh musik barok dan rokoko :

 John Sebastian Bach dlalam karyanya berbagai konserto, simfoni, komposisi


untuk piano, viola, sonata, Toccata, Minuet, dan lain-lain.
 George Friederich Handel dalam karyanya konserto Grosso,
oratorio, Royal Fireworks, Water Music.
 Antonio Vivaldi dalam karyanya konsrto for Lute/Guitar,
Trumpet, Four Seasons/Violin.

2. Klasik (Abad ke-18)


Ciri-ciri musik klasik:

 Ornamen lebih dibatasi.


 Ada peralihan tempo accelerando dan ritardando.
 Ada peralihan dinamik crescendo dan decrescendo.
 Harmoni tiga nada atau bunyi bersamaan (homofonik).

Tokoh-tokoh musik klasik :

 Franz Joseph Haydn dalam karyanya berbagai simfoni, kuartet, oratorio,


komposisi untuk cello, sonata piano, opera dan lain-lain.
 Wolfgang Amadeus Mozart dalam karyanya konserto, simfoni, komposisi untuk
piano, viola, kuartet, sonata, requiem, opera, dan lain-lain.

3. Romantik (Pertengahan Abad ke-18)


Musik romantik masih bersifat ekspresif untuk mengungkapkan perasaan yang
subjektif, bukan sekadar untuk keindahan.
Cirri-ciri musik romantik :

 Tidak ada ornamen.


 Melodi seakan berkomunikasi/berekspresi.
 Harmoni bervariasi, homofonik dan polifonik.
 Penggunaan dinamik dan tempo secara optimal dan bervariasi.

6
Tokoh-tokoh musik romantik :

 Ludwig va Beethoven dalam karyanya konsero, komposisi untuk piano, viola,


simfoni, kuartet gesek, sonata, overture, opera, choral, dan lain-lain
 Tokoh-tokoh lain seperti F.P. Schubert, F.J.L. Mendelssohn, F.F. Chopin, R.A.
Schuman, Franz Liszt, W.R. Wagner, L.H. Berlioz, J. Brahms.

Setelah itu terdapat zaman peralihan dari Romantik ke Modern (periode klasik abad
ke-19) meninggalkan cirri romantik, walau tidak total, ke berbagai ciri yang beragam.
Tokohnya: Richard Strauss, P.I. Tchaikovsky, Tosselli.

4. Kontemporer Klasik (Akhir Abad ke-19 – Awal Abad ke-20)


Disebut kontemporer klasik untuk membedakannya dengan musik kontemporer
modern. Istilah yang dipakai tidak sesuai dengan pengertian yang sesungguhnya.
Kontemporer artinya sesuai zamannya. Kenyataannya justru merupakan sesuatu
yang unik dan berbeda dengan popularitas zamannya.
Pada zaman ini musik bersifat impresionis, tidak dibatasi oleh aturan untuk keindahan
dan mengekspresikan perasaan, tapi lebih sering mengalun
sekehendak mood komposernya.
Ciri-ciri musik kontemporer klasik :

 Banyak menggunakan modulasi (perubahan nada dasar)


 Ada perubahan komposisi instrument.
 Dinamik dan tempo dengan variasi tak lazim.
 Harmoni lepas diri dari system tonal (pengelompokan tingkat akor)

4. Bentuk-bentuk musik di zaman barok

1. Concerto Grosso
Sebuah Orkes Musik dalam Musik Barok biasa disebut dengan istilah Musik
Kamar (Chamber Orchestra). Dalam sebuah orkes kamar biasa dibagi menjadi dua
bagian pemusik: group besar dan group kecil. Paduan musik semacam ini biasa
disebut dengan Concerto Grosso. Concerto Grosso adalah sebuah group kecil
pemusik yang berperan sebagai Solis – bermain/berdialog musik dengan group besar
pemusik yang disebut Tutti (Bahasa Italia: Semua) dalam satu orkes kamar. Dialog
antara Solis dan Tutti biasanya adalah dialog antara dua melodi tema yang dimainkan
secara bergantian oleh kedua belah pihak pemusik, tehnik permaian seperti ini
dinamakan Bentuk Ritornello.
2.Fuga
Fuga adalah sebuah komposisi poliphony yang berdasarkan sebua tema
melodi utama yang disebut sebagai Subyek. Dan dalam sebuah Fuga: Subyek akan
diimitasikan oleh melodi-melodi lain (imitasi dari Subyek). Melodi-melodi lain ini
disebut dengan Suara (Voices).

7
3. Opera
Walaupun dimulai pada zaman Renaissance, tetapi berkembang dengan
pesatnya pada zaman barok. Opera dalam zaman barok adalah Drama yang
dinyanyikan dengan iringan orkes. Sebuah opera dalam zaman ini merupakan
kolaborasi antara dramawan dan komponis, dramawan opera disebut dengan istilah
Librettist. Seorang Librettist akan membuat teks drama sesuai dengan musik yang
digubah oleh komponis.
4.Trio Sonata
Sonata adalah sebuah gubahan musik yang terdiri dari dua atau tiga bagian,
masing masing dengan karakter dan tema yang berbeda. Komposisi ini untuk satu
sampai delapan instrumen alat musik. Trio Sonata adalah sebuah sonata untuk tiga
melodi: dua melodi tinggi (treble) dan satu basso continuo (bass). Treble bisa berupa
biola, flute, oboe dll. dan basso continuo: cello atau viola di gamba (cello zaman barok)
dengan harpsichord. Jadi trio sonata biasa di mainkan oleh empat alat musik.
5. Suita
Sebuah komposisi besar yang terdiri dari beberapa lagu dengan irama irama
tertentu, lagu –lagu yang dipakai adalah lagu-lagu dansa yang mempunyai asal dari
negara-negara yang berbeda-beda. Sebuah komposisi suita bisa digubah untuk
sebuah orkes kamar, atau juga bisa digubah untuk satu alat musik. Contoh sebuah
suita dengan lagu-lagu (dansa):
* Overture (lagu pembukaan)
* Gavotte
* Minuet
* Bourree
* Gigue
6. Cantata
Cantata merupakan sebuah karya yang dinyanyikan, (selalu menggunakan
vokal), dan biasanya sebuah kantata adalah sebuah karya musik gerejawi. Sebuah
cantata biasanya dinyanyikan dalam ibadat gereja reformasi (Protestant). Sebuah
cantata dalam zaman barok biasanya berdasarkan ayat-ayat dari Kitab Suci dan
himne-himne jemaat. Sebuah cantata biasanya digubah untuk sebuah paduan suara,
solis vokal , organ pipa dan orkes kamar.

Anda mungkin juga menyukai