Manual Nutriclin3
Manual Nutriclin3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
P elayanan professional biasanya identik dengan mutu terjamin dan kadang biaya
tinggi. Akan tetapi, kini di abad ke 21, pelayanan yang profesional tidak hanya
identik dengan mutu dan biaya tinggi, melainkan juga identik dengan pelayanan cepat,
tepat, akurat, dan teknologi tinggi, bila perlu “instant.”
Masih banyak dijumpai klinik konsultasi gizi rumah sakit yang belum memiliki fasilitas
memadai, sehingga menimbulkan citra pelayanan gizi yang kurang professional. Demikian
pula, konseling gizi pada umumnya masih dilakukan secara ”manual” yang membutuhkan
waktu lama.
Banyak software (piranti lunak) sebagai alat bantu konseling gizi, baik yang khusus untuk
analisis diet maupun yang sudah lebih luas dikaitkan dengan kebutuhan fisiologis dan
aktivitas tubuh. Namun demikian, pada umumnya masih merupakan produk luar negeri,
yang tentu saja banyak hal-hal yang tidak sesuai dengan kondisi di Indonesia. Terutama
dalam hal jenis dan kandungan gizi bahan makanan. Kondisi seperti itu yang mendorong
kami untuk merancang sebuah piranti lunak sebagai alat bantu proses konseling gizi,
khususnya di unit pelayanan gizi rumah sakit, buatan Indonesia.
Melalui beberapa kali pertemuan dan diskusi pembahasan sepanjang tahun 2003 yang
melibatkan berbagai bidang kepakaran, piranti lunak dikembangkan bekerja sama dengan
Consultant IT ”Citra Inti Solusi” di Jakarta, dengan nama NutriClin (kepanjangan dari
Nutrition Clinic), yang berbasis Windows.
B. MANFAAT
2. Mengurangi kesalahan pada saat menghitung kandungan gizi bahan makanan maupun
menghitung status gizi karena tidak lagi menggunakan kalkulator, sehingga akurasi
hasil penghitungan menjadi jauh lebih baik dan lebih cepat.
3. Menyimpan dokumen hasil konseling dalam database pasien yang sesewaktu dapat
dilihat kembali jika diperlukan.
5. Mencetak hasil konseling secara utuh mulai dari status gizi, tingkat konsumsi gizi,
serta jenis dan saran-saran diet untuk pasien/klien, dengan pencantuman nomor
register, nama konselor, tanggal konseling, dan alamat secara otomatis.
6. NutriClin dapat dipakai sebagai alat konsultasi gizi dalam pameran. Dengan
mengabaikan kajian anamnesis diet konsulen dapat langsung membawa hasil
konsultasi yang sudah tercetak, cukup 1 lembar halaman depan saja.
C. BAHAN REFERENSI
D iharapkan NutriClin akan membantu proses konseling gizi menjadi lebih efisien
dan efektif. Untuk itu kepustakaan yang digunakan diupayakan sesuai dengan
kepustakaan yang dipakai oleh unit pelayanan gizi rumah sakit dan klinik gizi lainnya.
Referensi terutama diperlukan untuk : Jenis Diet, Komposisi Gizi Makanan, Daftar Bahan
Makanan Penukar, Angka Standar Laboratorium, Kelompok Umur, Angka Kecukupan
Gizi yang Dianjurkan, Kecukupan Energi, Kecukupan Protein, IMT Dewasa, IMT 2-19
tahun, IMT 0-2 tahun serta rumus-rumus untuk menghitung konversi tinggi lutut ke tinggi
badan, rasiko obesitas, kebutuhan energi basal, energi total, dan protein.
3. Daftar Bahan Makanan Penukar yang digunakan adalah yang umumnya digunakan
di rumah sakit di Indonesia (diterbitkan oleh Direktorat Gizi Kemkes RI sebelum
tahun 2003), dan DBMP yang telah dilengkapi (tahun 2003).
6. Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan adalah hasil kesepakatan dalam
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2004. Namun demikian, disepakati
angka kecukupan energi dan protein tidak berdasarkan AKG 2004 melainkan
dihitung dengan rumus tersendiri.
7. Untuk menghitung kebutuhan energi digunakan rumus Harris & Benedict (lihat
juga Penuntun Diet edisi 2004, hal. 19) :
8. Angka kecukupan protein tidak didasarkan kepada AKG 2004 melainkan dari tabel
angka yang biasa digunakan para dietisien khsususnya di RSCM.
9. Untuk menghitung dan menetapkan IMT kelompok dewasa (usia di atas 20 tahun)
digunakan referensi dari Direktorat Gizi Depkes, sedangkan untuk IMT usia 2-19
tahun menggunakan baku WHO/NCHS tahun 2002.
10. Menghitung konversi tinggi lutut ke tinggi badan bagi pasien usia lanjut yang
sudah terkena osteoporosis (kondisi sudah bongkok) atau pasien yang tidak mampu
berdiri, tidak memungkinkan diukur tinggi badan dengan alat yang biasa dipakai
11. Untuk memperkirakan resiko obesitas, dipakai Rasio Lingkar Pinggang Lingkar
Pinggul (RLPP). Angka resiko bersumber dari Heyward dan Stolarczyk (1996).
12. Untuk menentukan kebutuhan energi total sehari adalah REE (lihat butir 7),
dikalikan dengan faktor koreksi aktivitas lalu ditambah dengan faktor SDA 10%.
Faktor koreksi aktivitas berdasarkan Buku Prinsip Dasar Ilmu Gizi (Sunita
Almatsier, 2003) yang terbagi menjadi 3 kategori yaitu Ringan, Sedang, dan Berat.
D. PROSES PERANCANGAN
P iranti lunak NutriClin 3.0 merupakan kelanjutan dari versi 1.0 sebelumnya, yang
dirancang untuk pertama kali pada awal tahun 2003. Timbulnya pemikiran untuk
mengembangkan piranti lunak NutriClin antara lain karena sudah mulai banyak kalangan
ahli gizi/dietisien, terutama yang bekerja di rumah sakit, yang memakai piranti lunak
untuk perencanaan kebutuhan bahan makanan, dan beberapa untuk konseling gizi. Piranti
yang digunakan pun berbagai macam, ada yang produk luar negeri murni, ada yang
produk luar negeri dengan modifikasi data komposisi gizi bahan makanan, bahkan ada
yang mendisain sendiri memakai program aplikasi sederhana.
Pada awal perancangan, banyak pakar yang terlibat, baik dari kelompok ahli gizi/dietisien
(PERSAGI/AsDI), ahli penyakit dalam (PAPDI), ahli anak (IDAI), penyelenggara klinik
konsultasi gizi rumah sakit (Poliklinik Gizi RSCM dan RSUD Pasar Rebo), maupun
unsur-unsur unit kerja lingkup Kemkes yang terkait seperti Puslitbang Gizi dan Makanan,
Ditjen Yanmedik, Politeknik Kesehatan Jurusan Gizi, serta perwakilan tiap Subdirektorat
di Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Selain itu juga dilibatkan unsur pendidikan di luar
Kemkes (SEAMEO-Tropmed UI dan FKM UI).
Disadari sepenuhnya oleh para kontributor bahwa tidak mungkin seluruh aspek dalam
penyelenggaraan konseling gizi itu dapat dikomputerisasikan. Penentuan jenis diet dan
kategori aktivitas misalnya, masih di bawah kendali penuh ahli gizi atau konselor. Dengan
demikian, piranti lunak ini dirancang bukan untuk menggantikan peran ahli gizi,
E. TARGET RANCANGAN
P iranti lunak NutriClin dirancang tidak sekaligus selesai melainkan secara bertahap.
Target secara keseluruhan nantinya NutriClin merupakan piranti lunak yang mampu
atau dapat dipakai untuk konseling diet lengkap maupun parsial (seperti pada pameran),
penyimpan database pasien/klien yang sesewaktu dapat diolah menurut kebutuhan,
menghitung komposisi gizi suatu hidangan makanan, menghitung kategori aktivitas tubuh
menurut rincian kegiatan yang dilakukan sehari-hari, serta dapat dipakai sebagai alat
evaluasi makanan pasien rawat inap di rumah sakit atau klinik.
Tahap pertama diselesaikan pada tahun 2003, dengan target : untuk konseling diet lengkap
dan menyimpan database pasien/klien yang sesewaktu dapat diolah menurut kebutuhan.
Namun demikian, masih ada beberapa keterbatasan.
Tahap Kedua selesai pada tahun 2005, dengan target : tambahan untuk keperluan pameran,
perubahan struktur Submenu Komposisi Bahan Makanan (sudah digolongkan),
penambahan jenis makanan jadi, dapat melacak kunjungan pasien baru atau kunjungan
ulang (pasien lama).
Tahap Ketiga pada tahun 2010, telah dipisahkan data konselor dan data dokter dengan
dibuat tabel masing-masing, melengkapi keterangan dari jenis diet maupun pembagian
makan sehari pasien dan Status Gizi yang menggunakan Standar WHO. Data Kelurahan
sudah terisi lengkap seluruh kelurahan di Indonesia per tahun 2010 untuk mempermudah
konselor dalam mengisi data pasien.
Sebaiknya pemakai dalam menjalankan program ini tidak lompat-lompat, harus mengikuti
urutan langkah yang telah ditetapkan. Demikian juga tatacara pengisian atau “entry” data
harus mengikuti aturan yang sudah disusun. Misalnya, pada saat entry untuk data tertentu
harus menggunakan tombol “Enter” agar terbaca oleh sistem; kalau menggunakan mouse
kemungkinan data tersebut tidak terekam.
Begitu pula pada saat mengisi data di menu Konseling, pengisian format harus berurut
mulai dari Kajian Gizi, Anamnesa Diet, Data Lab Pasien, Kajian Diet, Jenis Diet, dan
Pembagian Menu Sehari. Pengisian yang tidak berurutan akan mengacaukan kesimpulan
pada Hasil Kajian gizi.
A. KONFIGURASI SISTEM
NutriClin 3.0 membutuhkan spesifikasi tertentu pada sistem operasi dan konfigurasi dari
hardware. Terutama resolusi pada monitor dibutuhkan yang memiliki resolusi 1024 x 768.
Apabila digunakan resolusi rendah, maka proses instalasinya kemungkinan dapat
mengalami kegagalan.
Gambar 1.3 Tampilan Utama Windows 7 untuk memilih file yang akan dibuka.
Untuk Windows7
dengan basis 64 bit.
Open
Explore
Search…
Scan for Viruces
3. Pilih Explore, klik, akan muncul tampilan seperti terlihat pada Gambar 2.1.
4. Cari Drive (D:) atau NutriClin 3.0 (D:) klik akan tampil seperti Gambar 2.2.
5. Pilih NutriClin 3.0, klik 2 kali hingga tampilan seperti gambar di bawah ini.
6. Proses persiapan instalasi berjalan dan system melacak kebutuhan untuk
terinstal-nya NutriClin 3.0 di dalam harddisk computer anda. Selanjutnya akan
muncul tampilan seperti pada Gambar 2.3.
8. Gambar 2.5. merupakan peringatan bahwa proses instalasi akan segera dimulai,
sehingga jika masih ada program yang terbuka (seperti MS-Excel, MS-Word, dll)
sebaiknya di-close dulu, baru proses instalasi bisa dimulai.
9. Jika telah setuju dengan informasi pada tampilan Gambar 2.5, klik Next,
selanjutnya akan muncul tampilan seperti Gambar 2.7.
10. Gambar 2.7. menawarkan untuk mengisi User Name (pemilik computer) dan
nama organisasi. Ini hanya identitas yang akan dicatat oleh system. Namun
demikian sebaiknya diisi. Demikian juga penawaran di bawahnya, kita diminta
untuk memilih: 1) apakah program NutriClin ini boleh diakses siapa saja (klik
Anyone who uses this computer), atau 2) hanya untuk atas nama kita sendiri
(Only for me).
11. Kalau sudah dipilih, klik Next, akan muncul tampilan seperti pada Gambar 2.8.
14. Selanjutnya akan muncul tampilan seperti Gambar 2.10, yang menunjukkan
bahwa proses instalasi NutriClin 3.0 sedang berjalan. Anda tunggu sampai proses
tersebut selesai, dan akan muncul tampilan seperti Gambar 2.11.
BAB III
PENGOPERASIAN PROGRAM NUTRICLIN 3.0
1. Data Statik.
a. Data Pasien. Tabel ini dapat digunakan untuk melacak pasien baru atau pasien
kunjungan ulang, untuk memperbaiki beberapa identitas pasien. Tabel ini bukan
berfungsi sebagai tabel baru, sehingga tidak dapat diubah.
Pada tanda kolom Id, anda klik untuk menentukan pasien yang datanya akan
diubah, kemudian pilih variabel yang akan diperbaiki.
Selain itu, format ini juga digunakan untuk menghapus pasien tertentu yang oleh
karena satu dan lain hal, datanya tidak diperlukan lagi. Setelah tanda diklik,
pilih nama pasien, lalu pilih tanda di kanan bawah untuk menghapus data
tersebut.
Untuk menyimpan hasil perubahan, anda klik icon di sebelah kanan bawah
format. Lihat Gambar 3.5. Untuk kembali ke menu utama, klik tanda di
sebelah kanan bawah.
b. Data Konselor. Sebaiknya yang lebih dahulu anda lakukan adalah mebuka Tabel
Data Konselor, sebelum anda membuka menu dan submenu lainnya. Langkah-
langkah yang dilakukan adalah mengisi nama konselor/ahli diet, dokter yang biasa
merujuk pasien ke Klinik Gizi, lengkap dengan alamat dan telepon serta e-mail
sebagai pelengkap identitas. Tampilan format seperti tampak pada Gambar 3.6.
Contoh langkah untuk menghapus data identitas Dokter yang merujuk adalah:
c. Data Komposisi Bahan Makanan. Data ini termasuk kategori tabel dinamis. Para
pengguna dapat menambahkan bahan makanan lain ke dalam database ini, jika
sudah memiliki daftar kandungan zat gizi dari bahan makanan tersebut.
1. Klik Menu Data Statik lalu klik Data Komposisi Bahan Makanan. Tampilan
akan tampak seperti pada Gambar 3.9.
2. Pada kolom Nama Bahan Makanan ketikkan nama bahan makanan yang akan
ditambahkan, lalu klik enter.
3. Pada kolom Kelompok pilih sesuai kebutuhan (Bahan Makanan, Makanan
Siap Santap, atau Makanan Produk Industri). Lalu pada kolom berikutnya pillih
Golongan. Selanjutnya isi kolom-kolom zat gizi sesuai data anda.
4. Untuk menyimpan hasil perubahan, klik tanda/icon . Untuk kembali ke menu
utama, klik tanda di sebelah kanan bawah.
d. Data Jenis Diet. Tabel ini termasuk kategori tabel dinamis, yang berarti para
pengguna dapat menambahkan jenis diet lain yang biasa digunakan di unit kerja
masing-masing.
4) Klik tanda/icon untuk mengisi bahan makanan dari database Daftar Bahan
Makanan Penukar, seperti tampak pada Gambar 3.12.
5) Setelah selesai untuk Pagi, selanjutnya mengisi kolom putih kedua untuk Jam
10.00 (Selingan). Langkah-langkah yang dilakukan sama dengan sebelumnya
6) Kolom Zat Gizi diisi dengan : Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat
(seperti pada Penuntun Diet).
7) Kolom Kandungan diisi dengan volume/kandungan dan satuan, misalnya
2100 Kalori (Energi), 47 gr (Protein), 60 gr (Lemak), dst.
8) Terakhir klik tanda/icon . Untuk kembali ke menu utama, klik tanda di
sebelah kanan bawah.
e. Data Bahan Makanan Penukar. Tabel ini merupakan daftar bahan makanan
penukar yang biasa dipakai di institusi pelayanan gizi, dan telah disesuaikan
dengan hasil kajian para pakar paling akhir. Termasuk kategori data statis, tidak
dapat diedit oleh pengguna.
g. Data Kelurahan. Tabel ini sangat diperlukan terutama pada NutriClin release 3.0
karena telah disiapkan grafik yang menunjukkan angka kumulatif kunjungan
berdasarkan domisili kelurahan. Data Kelurahan sudah dibuat lengkap, jika belum
ada sebaiknya diisi lebih dahulu, sehingga pada waktu pelaksanaan konseling tidak
perlu lagi mengetik nama kelurahan, melainkan cukup klik tabel lalu pilih.
Sebaiknya pada saat mengisi nama kelurahan, sekaligus dengan nomor kode
kelurahan masing-masing.
h. Data User Id/Pemakai Aplikasi. Jika pada unit pelayanan gizi tersebut terdapat
lebih dari seorang pemakai NutriClin, maka dapat dimasukkan ke dalam database,
baik ahli gizi maupun dokternya, untuk memudahkan pengisian identitas pada awal
pelaksanaan konseling. Anda tidak dapat menghapus nama yang sudah terdaftar
dalam sistem instalasi NutriClin.
Anda masih ingat bukan? Pada waktu Log-in telah memasukkan angka 1, dengan
tanpa password. Berarti anda saat ini sedang memakai user id User.
Langkah-langkah untuk mengisi Data User Id hampir sama dengan pengisian data
kelurahan yaitu :
1) Klik Menu Data Statik lalu klik Data User Id/Pemakai Aplikasi, seperti tampak
pada Gambar 3.19.
2) Pada kolom User Id #, ketikkan angka yang belum ada dalam daftar tersebut
(misalnya 3) lalu tekan enter, akan muncul kata Add di bagian kanan atas.
3) Pada kolom Nama User, ketikkan nama (misalnya Eman) lalu tekan enter,
4) Pada kolom Password, ketikkan password (misalnya 1234), dalam tampilan
hanya akan muncul ****, lalu tekan enter. Muncul kolom tambahan Confirm
seperti tampak pada Gambar 3.20.
Penting !!!
Jangan lupa dengan User Id dan password yang telah anda masukkan. Oleh karena itu
usahakan User Id (dalam bentuk angka) dan password (boleh angka, karakter, atau
campuran) tidak terlalu banyak agar mudah diingat.
2. Konseling.
a. Konseling Klinik. Menu Konseling Klinik ini merupakan menu utama bagi para
konselor gizi di klinik atau rumah sakit. Tampilan menu seperti tampak pada
Gambar 3.21 di bawah ini.
Submenu ini terdiri dari enam bagian, yaitu : Kajian Gizi, Anamnesa Diet, Data
Lab. Pasien, Kajian Diet, Jenis Diet, dan Pembagian Makan Sehari.
Kajian Gizi. Lembar isian Kajian Gizi merupakan informasi identitas pasien,
baik diagnosis, identitas diri seperti nama, jenis kelamin, tanggal lahir, dan
alamat, serta data antropometri, seperti tampak pada Gambar 3.21 di atas. Pada
lembar ini akan dicatat dan disimpan data yang meliputi tanggal konseling,
nomor Medical Record, identitas pasien berikut hasil penimbangan dan
pengukuran tinggi badan, jenis pekerjaan, dan kategori aktivitas sehari-hari.
Sistem aplikasi akan secara otomatis memberikan nomor register dan kode
untuk database bagi setiap pasien baru.
Format ini sebagai alat bantu konselor dalam menghitung kandungan gizi hasil
taksiran saat melakukan anamnesis diet, yang akan terlihat langsung nilai
gizinya setiap waktu makan, maupun total sehari (grand total). Jenis zat gizi
yang tampak di layar hanya terdiri dari Energi, Protein, Lemak, Hidrat arang;
akan tetapi sebenarnya sudah dimasukkan seluruh zat gizi yang ada dalam
Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan.
Jika pada tabel tertulis angka standar menggunakan decimal (.) maka anda
harus menggunakan decimal pula, misalnya hasil laboratorium angkanya 8
maka harus diketikkan 8.0
Kajian Diet adalah format bantu yang menyajikan hasil olah antropometri,
anamnesa diet, dan kategori aktivitas pasien. Sistem aplikasi menampilkan
hasil analisis atas makanan yang dikonsumsi pasien berdasarkan anamnesa
yang telah anda lakukan, serta membandingkannya dengan anjuran konsumsi
perhari (RDA/AKG), sehingga didapat persentase tingkat konsumsi gizi pasien.
Baik atau tidak hasil yang tampil, sangat tergantung kepada keahlian anda
menggali informasi pada saat anamnesis diet.
BB Normal
Ideal mx
BB Normal min
Pada halaman ini juga ditampilkan Indek Massa Tubuh (IMT) pasien, yang
disertai hasil penghitungan berat badan normal minimum dan maksimum dari
pasien tersebut. Kelebihan atau kekurangan dari berat normal akan
ditampilkan pula oleh komputer, serta jangka waktu untuk menjadikan berat
badan normal. Selain itu, hasil kajian akan dilengkapi dengan Resiko Obesitas
berdasarkan Ratio Lingkar Pinggang dan Lingkar Pinggul (RLPP/WHR, Waist
to Hip Ratio), apakah resiko Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang atau Rendah.
Jenis Diet merupakan format yang menampilkan jenis diet pilihan, yang harus
dipilih salah satu oleh konselor. Beberapa jenis diet mempunyai lebih dari satu
tipe, misalnya Diet DM, Diet Hati, dan lain-lain. Pada halaman ini konselor
harus memilih salah satu jenis diet dan type diet (jika lebih dari 1 type).
Kumpulan jenis diet bersumber dari Penuntun Diet yang disusun oleh ASDI
dan Instalasi Gizi RSCM, yang banyak digunakan di lingkungan rumah sakit.
Dengan demikian, selain anjuran komposisi gizi, juga terdapat anjuran jenis-
jenis makanan dan bahan makanan yang harus diatur penggunaannya selama
menjalani diet tersebut.
Pembagian Makan Sehari. Pada halaman ini akan muncul pembagian makan
sehari sesuai dengan Jenis Diet yang telah dipilih oleh konselor. Jika konselor
tidak memilih jenis diet, maka halaman ini akan tampil kosong. Bagian-bagian
yang tampil dalam submenu ini meliputi menu sehari, waktu makan (sesuai
Jam Makan yang baku), serta komposisi gizi sesuai kategori diet dan penyakit
(Gambar 3.26). Konselor dapat menambah atau mengganti dengan makanan
lain, misalnya pada beras diganti dengan roti, dapat diubah URT-nya dan
beratnya otomatis akan dihitung oleh komputer, mengacu pada Tabel Bahan
Makanan Penukar. Selain itu, Konselor dapat melengkapi jadwal makan pada
jenis diet tertentu, karena memang belum terdapat pada Penuntun Diet, dan
sebaiknya menambahkan terlebih dahulu sebelum mulai memakai aplikasi ini.
sebelah kanan bawah format. Untuk kembali ke menu utama, klik tanda di
sebelah kanan bawah.
b. Konseling Pameran. NutriClin Release 3.0 telah dilengkapi dengan format khusus
untuk Pameran. Hal ini juga berdasarkan masukan dari daerah dan pusat yang
memandang perlu menu khusus untuk pameran, karena selama ini banyak
pengunjung pameran ingin melihat status gizi secara cepat. Tampilan format
seperti tampak pada Gambar 3.27 di bawah ini. Format ini sebenarnya merupakan
hasil modifikasi format konseling klinik, hanya saja tidak dilengkapi dengan
format anamnesis diet, data lab pasien, jenis diet, dan pembagian makan sehari.
Format ini hanya terdiri dari dua bagian yaitu Kajian Gizi dan Hasil Kajian. Jika
dicetak hanya terdiri dari selembar informasi, sehingga tidak terlalu merepotkan
pengunjung untuk membawanya.
Sangat disarankan untuk menggunakan printer berwarna (jenis inkjet atau deskjet) agar
hasil cetak tampak lebih profesional dan lebih meyakinkan klien/pasien anda !!!
3. Laporan.
NutriClin Release 3.0 telah menambah jenis informasi dasar atau laporan (report)
menjadi sembilan jenis, dibandingkan dengan release 1.0 yang hanya terdiri dari lima
jenis saja. Tampilan halaman Laporan dapat dilihat pada Gambar 3.28 di bawah ini.
f. Laporan Kunjungan Menurut IMT. NutriClin release 3.0 juga dilengkapi fasilitas
untuk menampilkan informasi tentang jumlah kunjungan berdasarkan Indeks
Massa Tubuh (IMT) pasien. Format yang dihasilkan pada halaman ini berupa
sebuah Tabel dan Grafik batang yang menjelaskan angka kunjungan dalam
setahun. Contoh tampilan dalam bentuk tabel, tampak pada Gambar 3.35,
menjelaskan komposisi menurut IMT dan menurut jenis diet, sedangkan dalam
bentuk Grafik batang menjelaskan jumlah kunjungan menurut IMT saja (Gambar
3.36).
Gambar 3.35. Contoh Tabel Kunjungan Menurut IMT dan Jenis Diet
g. Laporan Kunjungan Menurut Jenis Kelamin. Pada NutriClin release 3.0 juga
terdapat fasilitas untuk menampilkan informasi tentang jumlah kunjungan
berdasarkan Jenis Kelamin pasien. Format yang dihasilkan pada halaman ini
berupa sebuah Tabel dan Grafik batang yang menjelaskan angka kunjungan dalam
setahun. Contoh tampilan dalam bentuk tabel, tampak pada Gambar 3.37,
menjelaskan komposisi menurut jenis kelamin dan menurut jenis diet, sedangkan
dalam bentuk Grafik batang menjelaskan jumlah kunjungan menurut Jenis kelamin
saja (seperti tampak pada Gambar 3.38).
Gambar 3.37. Contoh Tabel Kunjungan Menurut Jenis Kelamin dan Jenis Diet
A. KONSELING KLINIK
N utriClin 3.0 menyediakan dua fasilitas konseling, yaitu untuk klinik (seperti yang
sudah ada pada versi sebelumnya) dan untuk keperluan pameran yang biasanya
tidak memerlukan anamnesa diet dan data laboratorium.
Jika di-klik Konseling pilih konseling klinik, lalu akan muncul tampilan submenu Kajian
Gizi yang hampir sama seperti versi 1 (lihat Gambar 4.1). Perbedaan dengan versi
sebelumnya, pada versi baru ini tersedia fasilitas untuk mengetahui apakah pasien ini
kunjungan baru atau kunjungan ulang.
Masukkan nomor Medical Record (jika itu pasien rujukan dokter) ke dalam kolom yang
tersedia. Setiap selesai mengisi kolom, anda harus menekan tombol Enter sebagai tanda
OK, karena dengan mouse saja kemungkinan tidak terbaca oleh sistem komputer.
Selanjutnya, anda sambil berdialog dengan pasien dapat mengisi identitas pasien dan data
atau informasi lain yang diperlukan, ke dalam kolom yang tersedia. Hasilnya tampak
seperti pada Gambar 4.2 di bawah ini.
1) Klik kolom putih di sebelah kolom Pagi. Ketikkan Menu makan pagi seperlunya
(misalnya Nasi Gurih), tidak perlu memuat semua bahan makanan, lalu Enter.
2) Muncul kolom kosong di bawahnya yang terdiri dari Bahan Makanan, URT*), Satuan,
Berat, Energi, Protein, Lemak dan H. Arang. Pada kolom Bahan Makanan, klik tanda
untuk memilih bahan makanan atau jenis makanan, seperti pada Gambar 4.4.
3) Pilihlah bahan makanan atau jenis makanan yang sesuai. Jika anda kesulitan, dapat
juga mencari dengan mengetikkan pada kolom Filter, yang secara otomatis akan
membantu mencari. Klik Select atau tekan Enter.
4) Jika bahan makanan yang anda pilih tersebut telah dicetak dalam Daftar Bahan
Makanan Penukar, maka kolom URT*) dan Satuan akan terisi. Anda dapat mengubah
1) Jika telah selesai dengan Anamnesa Diet, klik Submenu Data Lab. Pasien di sebelah
kanan Anamnesa Diet, akan tampak seperti pada Gambar 4.5. Terdapat 20
item/indicator untuk informasi hasil uji laboratorium pasien, mulai dari gula darah
sampai dengan HBA1C.
2) Ketikkan angka pada salah satu kolom yang tertera sesuai kebutuhan, lalu Enter.
Misalnya, dalam lembar rujukan terdapat informasi hasil uji gula darah 2 jam PP =
275, masukkan angka itu ke kolom Hasil pemeriksaan pada baris 2 jam PP. Pada
kolom Status secara otomatis akan muncul penjelasan Tinggi .
3) Masukkan informasi lainnya jika ada (sesuai format rujukan), misalnya kadar
kolesterol darah, kadar asam urat, dan lain-lain.
Pada submenu ini terdapat rambu untuk mengurangi kesalahan antara pasien pria
dengan wanita. Jika pada awal identifikasi pasien adalah wanita, maka pada Submenu
Data Lab Pasien, kolom pria-nya sudah terkunci, tidak dapat diisi.
1) Jika telah selesai dengan pengisian Data Lab Pasien, klik Submenu Kajian Diet di
sebelah kanan Data Lab Pasien, akan tampak seperti pada Gambar 4.6.
2) Submenu ini menampilkan hasil perhitungan dengan menggunakan formulasi seperti
telah dijelaskan pada Bab terdahulu. Hasil ini mencakup perbandingan antara
kandungan gizi makanan sehari hasil anamnesis terhadap AKG (dalam persen), angka
Indeks Massa Tubuh (BMI = Body Mass Index) dengan statusnya, Berat ideal, berat
IMT
Status gizi
BB ideal
BB minimum
Kelebihan BB
Penurunan BB
Resiko obesitas
1) Jika telah selesai dengan pengisian Kajian Diet, klik Submenu Jenis Diet di sebelah
kanan Kajian Diet, akan tampak seperti pada Gambar 4.7.
2) Submenu ini menampilkan jenis diet (merujuk kepada Buku Penuntun Diet Edisi
Terbaru tahun 2005). Namun demikian, sebagaimana yang terdapat di dalam Penuntun
Diet, belum semua jenis diet dilengkapi dengan pembagian makan sehari.
3) Anda dapat menggeser-geser layar untuk mencari jenis diet, karena tidak dapat tampil
sekaligus dalam layar. Misalnya anda menetapkan jenis diet Diabetes Mellitus.
4) Setelah jenis diet DM terlihat di layar, sebagaimana lazimnya terdiri dari lebih dari
satu tipe, yaitu tipe I s/d tipe VIII. Klik pada kolom Type Diet sejajar pada baris
Diabetes Mellitus, akan muncul angka I-VIII seperti tampak pada Gambar 4.8, lalu
anda pilih salah satu yang paling sesuai, maka tanda akan diisi otomatis dengan
tanda √.
Tanda √ berarti
jenis diet telah
dipilih.
Pilihan Type
Diet
Gambar 4.8. Pilihan Jenis & Type Diet pada Submenu Jenis Diet
Gambar 4.11. Pilihan Bahan Makanan pada Submenu Pembagian Makan Sehari
8) Untuk menyimpan hasil perubahan, anda klik icon di sebelah kanan bawah format.
Untuk kembali ke menu utama, klik tanda di sebelah kanan bawah.
3) Atau jika ingin tetap, langsung klik tanda di bagian Print Screen.
4) Setelah langkah pada butir 3) di atas, tampak seperti pada Gambar 4.12.
Anda dapat memilih halaman yang akan dicetak, apakah seluruhnya (umumnya lima
lembar) atau sebagian pada halaman tertentu saja. Lebih baik jika anda menggunakan
printer deskjet berwarna, sehingga tampilannya akan tampak berwarna dan terkesan lebih
profesional.
Lakukanlah konseling gizi dengan seorang teman anda seolah–olah menghadapi pasien
dengan identitas seperti di bawah ini (ada dua pasien berbeda). Jalankan langkah–langkah
dengan cermat, galilah informasi tentang makanan sehari–hari pasien, lalu masukkanlah
semua ke dalam format yang tersedia. Lakukan semua tahapan sampai anda mendapatkan
hasil cetak (print out) dari hasil konseling yang anda lakukan tersebut.
Anda dapat melakukan simulasi berdasarkan contoh kasus secara bergantian sebagai
konselor maupun sebagai pasien.
Pasien 1.
Identitas diri:
Pasien rujukan dengan nomor MR : 1003
Preskripsi diet : 2100 Kalori.
Nama : Suhartiyem Jenis kelamin : Wanita,
Status : Tidak hamil/tidak menyusui.
Tanggal lahir : 28 Januari 1976.
Dokter yang merujuk : Dr. Iwan, Spesialis penyakit dalam.
Diagnosis : DM
Keterangan : Sering kencing malam hari.
Alamat : Jl Kahfi 34, RT 09/12 Kel. Kamp. Melayu, Jatinegara –
Jakarta 11320, Telp. 87001234
Pekerjaan : Wiraswasta
Kategori aktivitas : Sedang.
Berat Badan : 69 kg., Tinggi badan : 155 cm.
Halaman Kajian Diet merupakan hasil perhitungan dari seluruh input yang telah anda
masukkan dan merupakan bahan utama konseling dengan pasien anda.
Identitas diri:
Pasien rujukan dengan nomor MR : 12345
Preskripsi diet : Rendah Purin.
Nama : Pardjoto Jenis kelamin : Pria,
Tanggal lahir : 28 April 1979.
Dokter yang merujuk : dr. Teddy
Keterangan : Sering pegal-pegal dan ngilu sendi.
Alamat : Jl Jahe 29, RT 05/02 Kel. Jagakarsa, Jagakarsa – Jakarta
12620, Telp. 7241234
Pekerjaan : Wiraswasta
Kategori aktivitas : Sedang.
Berat Badan : 85 kg., Tinggi badan : 169 cm.
Halaman Kajian Diet merupakan hasil perhitungan dari seluruh input yang telah anda
masukkan dan merupakan bahan utama konseling dengan pasien anda.
NutriClin 3.0 juga menyediakan fasilitas untuk keperluan konseling pada pameran yang
biasanya tidak memerlukan anamnesa diet dan data laboratorium.
Jika diklik Konseling pilih Konseling Pameran, lalu akan muncul tampilan submenu
Kajian Gizi yang hampir sama dengan konseling klinik, tetapi hanya dua bagian yaitu
Kajian Gizi dan Hasil Kajian (lihat Gambar 4.15 di bawah ini). Pada versi sebelumnya
fasilitas ini belum tersedia.
Sebagai perbedaan dengan Konseling Klinik, pada menu untuk pameran ini juga
tidak tersedia kolom medical record, kolom dokter perujuk, dan kolom untuk
keterangan penyakit atau diagnosis pasien. Untuk itu, jika ada klien/pasien yang
memiliki penyakit gizi seperti Diabetes, Hipertensi, dll, sebaiknya dianjurkan untuk
datang ke Klinik Gizi.
Seperti halnya pada konseling klinik, pertama kali yang harus dilakukan adalah
meneliti tanggal pada kolom yang berblok biru dengan tulisan putih (pada gambar di
atas diberi tanda panah). Tanggal itu seharusnya menunjukkan tanggal hari ini, jika
tidak sesuai berarti anda harus keluar dulu dari NutriClin lalu men-setting ulang
Setelah disetting ulang tanggal, masuk kembali ke NutriClin. Jika tanggal sudah
sesuai, tekan tombol Enter agar terbaca oleh sistem.
Klik Tambah Data untuk mengisi data Konseling Pameran, No. Register akan
diisi oleh komputer secara otomatis sebagai nomor database pasien.
Selanjutnya, anda sambil berdialog dengan pasien dapat mengisi identitas pasien dan
data atau informasi lain yang diperlukan, ke dalam kolom yang tersedia. Terakhir
anda klik Hasil Kajian, dan hasilnya akan tampak seperti pada Gambar 4.16 di
bawah ini.
Selanjutnya NutriClin akan menghitung kebutuhan gizi klien anda sesuai dengan
data antropometri serta aktivitas yang ditetapkan.
Pada tampilan ini kolom Hasil Analisis kosong, karena pada menu untuk pameran
ini tidak ada anamnesis diet, sehingga kolom tingkat konsumsi juga kosong.
Untuk menyimpan hasil perubahan, anda klik icon di sebelah kanan bawah, dan
untuk kembali ke menu utama, klik tanda .
Selain itu, pada menu Utility juga terdapat submenu Setting Parameter dan Backup
Data. Setting Parameter dapat dibuka untuk mengganti Header (nama klinik yang
akan muncul pada lembaran cetak), serta mengkonversikan data dari NutriClin versi
1.0 (apabila pengguna pernah mengoperasikan versi lama) agar dapat digabungkan
dengan data baru hasil olahan NutriClin versi 3.0. (Lihat Gambar 5.1)
T abel ini digunakan apabila pasien/klien yang datang tidak dapat berdiri,
mungkin karena menderita osteoporosis, atau kondisi lainnya. Pasien dengan
kondisi seperti ini tidak mungkin diukur tinggi badannya. Untuk itu digunakan
ukuran tinggi atau panjang lutut, yang akan dikonversikan menjadi tinggi badan.
Untuk mengukur tinggi lutut posisi pasien bisa sambil tidur/telentang lalu lututnya
diangkat sehingga membentuk sudut 90o, atau posisi duduk di atas kursi. Model
formulasi untuk memperkirakan tinggi badan dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Sampai saat piranti lunak ini dibuat, standar untuk orang Indonesia memang belum
ditetapkan. Namun demikian, berdasarkan kesepakatan Tim, formulasi ini dapat
digunakan sambil menunggu standar yang resmi khusus untuk orang Indonesia.
T abel ini digunakan oleh system NutriClin untuk menentukan status gizi jika
usia pasien/pengunjung lebih dari 20 tahun. Kategori yang digunakan
berdasarkan pedoman yang telah diterbitkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat
Kemkes RI, yang merujuk kepada standar WHO kemudian disesuaikan, seperti
tampak pada Gambar 5.3.
Pada Tabel ini tidak dibedakan antara jenis kelamin Pria dengan Wanita. Kategori
Normal jika angka indeks diantara 18.51―25.00. Sedangkan kategori Obesitas jika
angka indeks lebih dari 27.00.
T abel ini digunakan oleh system NutriClin untuk menentukan status gizi jika
usia pasien/pengunjung diantara 2 sampai 19 tahun. Kategori yang digunakan
merujuk kepada standar WHO/NCHS tahun 2002 yang sudah dipublikasikan
secara luas. Status gizi dihitung menurut formulasi IMT dan dikategorikan menjadi :
Normal, Kurang, Gemuk, dan Kegemukan, seperti tampak pada Gambar 5.4. Dulu
sebelum standar ini dipulikasi, usia 19 tahun akan masuk IMT dewasa, karena batas
usia pada standar tersebut pada waktu itu diantara 18-59 tahun.
Jika pada saat entry data usia pasien 2-5 tahun misalnya, NutriClin secara otomatis
akan menetapkan status gizi berdasarkan formula IMT 2-20 tahun. Demikian juga, jika
pasien yang datang berusia 19 tahun misalnya, akan ditetapkan dengan formula ini.
T abel ini digunakan oleh system NutriClin untuk menentukan kebutuhan energi
basal (BMR/Basal Metabolic Rate) pasien, yang akan dijadikan dasar untuk
menghitung angka kecukupan energi. Angka BMR ini akan sangat ditemtukan oleh
karakteristik antropometri, jenis kelamin, usia, berat badan, dan tinggi badan
seseorang. Model formulasi dapat dilihat pada Gambar 5.5.
Rumus yang dipakai untuk menghitung angka energi basal (BMR) pria:
66.5 + (13.7 x BB [kg]) + (5.03 x TB [cm]) – (6.75 x Umur [tahun])
Sedangkan untuk menghitung angka energi basal (BMR) wanita:
665.1 + (9.56 x BB [kg]) + (1.85 x TB [cm]) – (4.68 x Umur [tahun])
T abel ini digunakan oleh system NutriClin untuk menghitung angka kecukupan
energi sehari, yang disesuaikan dengan tingkat aktivitas dan jenis kelamin.
Angka kecukupan energi dihitung secara individual, tidak lagi menggunakan angka
dari Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) hasil Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi seperti biasanya. Model formulasi dapat dilihat pada Gambar 5.6.
T abel ini merupakan tabel AKG hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
tahun 2004 di Jakarta. Tabel ini digunakan oleh system NutriClin untuk
menentukan standar keckupan gizi pasien. Angka pada tabel ini sebenarnya bersifat
umum untuk rata-rata orang Indonesia yang sehat (lihat Gambar 5.7). Namun
demikian, sampai saat ini belum ditetapkan formulasi khusus secara individual untuk
menghitung kebutuhan zat gizi (terutama zat gizi mikro), sehingga Tabel AKG ini
menjadi bahan rujukan utama, kecuali untuk menghitung kebutuhan Energi dan
Protein.
T abel ini digunakan oleh system NutriClin untuk menghitung angka kecukupan
protein sehari, yang disesuaikan dengan jenis kelamin, kelompok umur, dan
berat badan. Dengan demikian, angka kecukupan protein dihitung secara individual
seperti halnya energi, tidak lagi menggunakan angka dari Tabel Angka Kecukupan
Gizi (AKG) hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi. Model formulasi dapat
dilihat pada Gambar 5.8.
K etebalan lemak yang dimaksud adalah angka indeks sebagai hasil rasio antara
lingkar pinggang dengan lingkar pinggul. Jika kedua parameter tersebut
dimasukkan, maka sistem NutriClin menampilkan tingkat resiko obesitas pasien.
Dengan angka indeks ini, konselor gizi akan segera mengetahui perkiraan bahwa
pasien kemungkinan dalam resiko obesitas, dan dapat mengarahkan topik konseling.
Tabel indeks menurut jenis kelamin dan kelompok umur tampak pada Gambar 5.9.
K elompok umur yang digunakan dalam sistem NutriClin terbagi dalam tujuh
kelompok, berdasarkan ketetapan WHO, seperti tampak pada Gambar 5.10.
Kelompok anak meliputi umur 0-18 tahun, sedangkan umur 18 tahun atas
merupakan kelompok dewasa. Untuk sementara, kategori umur tidak dapat diubah
sendiri, kecuali ada ketetapan khusus.
S tatus gizi anak balita sudah berdasarkan ketetapan WHO, menggunakan Z-Score
dari indeks Berat Badan dan tinggi badan, seperti tampak pada Gambar 5.11.
Kelompok umur anak berdasarkan bulan, dari 0 bulan sampai dengan 23 bulan
(kurang dari 2 tahun). Jika umur pasien di bawah dua tahun, maka sistem secara
otomatis akan merujuk kepada Tabel ini untuk menetapkan kategori status gizinya.
Berdasarkan Tabel 5.11 tersebut, kategori status gizi balita (0-23 bulan) terdiri dari
Gizi Lebih (≥ 2 SD), Gizi Baik/Normal (-2 SD - +2 SD), Gizi Kurang (-3 SD - <-2
SD) dan Gizi Buruk (< -3 SD).
K. SETTING PARAMETER
B agian yang paling penting pada Setting Parameter ini adalah Header,
sedangkan dua lainnya dapat diabaikan, kecuali anda telah mahir dalam
menggunakan NutriClin. Tampilan seperti tampak pada Gambar 5.12. Header
digunakan untuk mengganti atau mengubah nama klinik yang akan tampil dalam
cetakan. Default adalah Klinik Gizi dan Laktasi Direktorat Gizi Masyarakat.
P ada Menu Utility ini juga terdapat fasilitas untuk penyimpanan data sebagai
backup data, untuk menghindari kemungkinan serangan virus komputer
maupun akibat kerusakan sektor hard disk. Anda tinggal memilih media yang akan
dipakai sebagai penyimpan data backup tersebut, seperti tampak pada Gambar 5.16.
Jika telah muncul tampilan seperti pada Gambar 5.16, anda tinggal memilih Folder
yang dituju, lalu klik Copy pada bagian kanan atas. Data backup akan disimpan
dalam format database MS-Access (dengan ekstensi file mdb). Suatu saat nanti jika
anda menghendaki, tinggal meng-copy-kan kembali ke folder Program
Files\NutriClin 3.0\Dt.
M. TENTANG NUTRICLIN
P ada Help terdapat submenu About .... Jika anda ingin mengetahui sekilas
riwayat penyusunan dan perancangan NutriClin, dapat di-klik pada Help lalu
About. Anda dapat membuka Latar Belakang tersusunnya NutriClin, serta tentang
proses perancangannya, seperti tampak pada Gambar 5.17 (Latar Belakang) dan
Gambar 5.18 (Proses Perancangan).
N utriClin adalah sebuah piranti lunak yang dipakai sebagai alat bantu dalam
penyelenggaraan konseling gizi di Klinik Gizi atau di Unit-unit Penyuluhan
yang terkait dengan gizi. Dengan demikian, sesuai dengan fungsinya sebagai alat
bantu, maka manfaat yang diperoleh juga akan sangat tergantung kepada “siapa yang
dibantu (pengguna)” dan “bagaimana alat ini digunakan oleh pengguna”. Dengan
demikian, pengguna NutriClin haruslah memiliki syarat tertentu, antara lain adalah
seseorang yang : a) mempunyai basis ilmu pengetahuan gizi dan dietetik, serta
mampu melaksanakan konseling gizi, dan b) mengerti dan terampil memakai
perangkat komputer.
Sebagai piranti lunak buatan dalam negeri yang terbuka, NutriClin dapat
menampung informasi tambahan yang masuk ke dalam database yang tersedia.
Penambahan dapat dilakukan oleh pengguna sendiri, ataupun melalui Departemen
Kesehatan yang akan dimasukkan pada edisi perbaikan versi lebih lanjut.
Ilmu gizi dan ilmu pengetahuan lainnya terus berkembang dari waktu ke waktu.
Demikian pula dengan teknologi. Tidak tertutup kemungkinan NutriClin pun akan
berkembang, menyesuaikan diri terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu gizi
serta perkembangan teknologi informasi.