Skizofrenia Bahan Kuliah Psikiatri Neuropsikiatri
Skizofrenia Bahan Kuliah Psikiatri Neuropsikiatri
TINJAUAN PUSTAKA
Otak terdiri dari serebrum, serebelum, dan batang otak yang dibentuk oleh
mesensefalon, pons, dan medulla oblongata. Bila kalvaria dan dura mater
kranialis terlihat gyrus, sulkus, dan fisura korteks serebri. Sulkus dan fisura
korteks serebri membagi hemisfer serebri menjadi daerah lebih kecil yang
Seperti terlihat pada gambar di atas, otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
8
1. Serebrum (Otak Besar)
Serebrum adalah bagian terbesar dari otak yang terdiri dari dua hemisfer.
Hemisfer kanan berfungsi untuk mengontrol bagian tubuh sebelah kiri dan
menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut
Lobus parietal bagian depan dibatasi oleh sulkus sentralis dan bagian
(Ellis, 2006).
b. Lobus frontal merupakan bagian lobus yang ada di bagian paling depan
dari serebrum. Lobus ini mencakup semua korteks anterior sulkus sentral
dari Rolando. Pada daerah ini terdapat area motorik untuk mengontrol
gerakan otot-otot, gerakan bola mata; area broca sebagai pusat bicara;
(Ellis, 2006).
oksipital oleh garis yang ditarik secara vertikal ke bawah dari ujung atas
9
pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara
(Ellis, 2006).
Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi menjadi
10
batang otak dan di bawah lobus oksipital, dekat dengan ujung leher bagian
otot dan gerakan tubuh. Selain itu, serebelum berfungsi menyimpan dan
3. Batang Otak
Batang otak berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian
dasar dan memanjang sampai medulla spinalis. Batang otak bertugas untuk
pola makan dan tidur. Bila terdapat massa pada batang otak maka gejala
yang sering timbul berupa muntah, kelemahan otat wajah baik satu maupun
dua sisi, kesulitan menelan, diplopia, dan sakit kepala ketika bangun (CDC,
2004).
a. Mesensefalon atau otak tengah (disebut juga mid brain) adalah bagian
Saraf kranial III dan IV diasosiasikan dengan otak tengah. Otak tengah
11
pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran
b. Pons merupakan bagian dari batang otak yang berada diantara midbrain
B. Tumor Otak
Neoplasma sistem saraf pusat (SSP) mencakup neoplasma yang berasal dari
dalam otak, medulla spinalis, atau meningen, serta tumor metastatik yang
berasal dari tempat lain. Neoplasma SSP primer sedikit berbeda dengan
neoplasma yang timbul di tempat lain, dalam artian bahwa bahkan lesi yang
terhadap struktur vital. Selain itu, berbeda dengan neoplasma yang timbul
di luar SSP, bahkan tumor otak primer yang secara histologis ganas jarang
Pada kasus kanker, terdapat sekumpulan sel normal atau abnormal yang
tumbuh tak terkontrol membentuk massa atau tumor. Pada saat tumor otak
12
terjadi, pertumbuhan sel yang tidak diperlukan secara berlebihan
berlawanan oleh tulang tengkorak, dan jaringan otak yang sehat, serta area
sekitar saraf. Sebagai hasilnya, tumor akan merusak jaringan otak (Cook &
Freedman, 2012).
dan maligna. Tumor otak benigna umumnya ektra-aksial, yaitu tumbuh dari
berasal dari parenkim otak. Tumor maligna dibagi menjadi tumor maligna
primer yang umumnya berasal dari sel glia dan tumor otak maligna
Pada pasien tumor otak yang berusia tua dengan atrofi otak, kejadian edema
tidak adanya papiledema pada pasien berusia tua. Muntah lebih sering
13
terjadi pada anak-anak dibandingkan dengan dewasa dan biasanya
14
Gangliocytoma X
Ganglioglioma X
Anaplastic ganglioma X
Desmoplastic infantile astrocytoma and X
ganglioglioma
Dysembryoplastic neuroepithelial tumor X
Central neurocytoma X
Extraventricular neurocytoma X
Cerebellar liponeurocytoma X
Paraganglioma of the spinal cord X
Papillary glioneuronal tumor X
Rosette-forming glioneural tumor of the X
fourth ventricle
Pineal tumors
Pineocytoma X
Pineal parenchymal tumor of intermediate X X
differentiation
Pineoblastoma X
Papillary tumor of the pineal region X X
Embryonal tumors
Medulloblastoma X
CNS primitive neuroectodermal tumor X
(PNET)
Atypical teratoid/rhabdoid tumor X
Tumors of the cranial and paraspinal nerves
Schwannoma X
Neurofibroma X
Perineurioma X X X
Malignant peripheral nerve sheath tumor X X X
(MPNST)
Meningeal tumors
Meningioma X
Atypical meningioma X
Anaplastic/malignant meningioma X
Hemangiopericytoma X
Anaplastic hemangiopericytoma X
Hemangioblastoma X
Tumors of the sellar region
Craniopharyngioma X
Granular cell tumor of the neurohypophysis X
Pituicytoma X
Spindle cell oncocytoma of the X
adenohypophysis
15
3. Epidemiologi Tumor Otak
Prevalensi nasional penyakit tumor atau kanker adalah 0,4% dan prevalensi
ketujuh pada semua umur dengan proporsi 5,7% (Badan Penelitian dan
(Mardjono, Sidartha, 2009). Tumor otak primer yang bersifat jinak lebih
glioma adalah tumor ganas tersering sedangkan untuk tumor jinak tersering
2011).
1. Astrositoma
17
dengan insidensi puncak usia 5–9 tahun pada laki-laki dan 10–14
et al., 2007).
dewasa muda antara usia 30 dan 40. Sekitar 10% terjadi di bawah
usia 20, 60% antara 20-45 tahun, dan sekitar 30% lebih dari 45
18
Batang otak dan tulang belakang adalah lokasi tersering
b. Astrositoma Pilositik
19
sering terjadi tanpa predileksi jenis kelamin yang jelas dan
Dalam sebuah studi pada 1195 tumor pediatrik dari satu institusi,
timbul pada pasien yang lebih tua dari 50 tahun (Louis et al.,
2007).
Lokasi tumor ini meliputi saraf optik (glioma saraf optik), chiasma
20
jarang terjadi karena lesi jarang melibatkan korteks serebral (Louis
et al., 2007).
c. Glioblastoma Multiforme
al., 2011; Louis et al., 2007). Tumor ini biasanya menyerang orang
setengah pasien yang dapat bertahan lebih dari satu tahun (Louis et
lebih jelek pada pasien usia tua dibandingkan pasien muda tidak
21
terdapat 3 – 4 kasus baru per 100 000 penduduk per tahun.
al., 2007).
22
2. Oligodendroglioma
States diperkirakan berkisar 0,27 sampai 0,35 per 100 000 orang.
terjadi pada anak-anak. Hanya 1,1% dari seluruh otak tumor pada
pasien lebih muda dari 14 tahun. Pria sedikit lebih sering daripada
23
diikuti dengan penurunan frekuensi oleh lobus temporal, parietal dan
oksipital. Keterlibatan lebih dari satu lobus otak atau tumor bilateral
kepala). Selain itu bisa juga terdapat kelainan fokal yang berkaitan
3. Ependimoma
pada anak-anak dan dewasa muda, yang berasal dari dinding ventrikel
atau dari kanal tulang belakang dan terdiri dari neoplastik sel
tumor ini dapat berupa reseksi total dan radioterapi. Pada pasien
24
Di Amerika Serikat, WHO grade II – III ependimoma memiliki
perkiraan kejadian 0,29 pada pria dan 0,22 per 100 000 orang per
berdasarkan ras dengan kejadian 0,35 pada ras kulit putih versus 0.14
yang 30% dari kasus tersebut terjadi pada anak yang kurang dari 3
Vezina, 2010).
25
palsi N.VI dan N.VIII, penurunan pendengaran, dan sulit menelan.
4. Medulloblastoma
ditemukan pada anak yang lahir prematur (rasio kejadian standar 3.1).
26
Kejadian tahunan diperkirakan sebesar 0,5 per 100.000 anak yang
berusia kurang dari 15 tahun. Di Amerika Serikat, ras kulit putih lebih
terjadi pada individu yang berusia kurang dari 16 tahun. Pada dewasa,
60 atau lebih dengan gejala fokal (Pawl et al., 2013). Median survival
2007).
CSS dan lesu, sakit kepala dan muntah pada pagi hari (Louis et al.,
2007).
27
b. Neoplasma Neuron
baik dan tumbuh perlahan-lahan. Tumor ini terdiri dari sel neoplastik,
sel ganglion matang, baik hanya terdiri dari sel neuron saja
semua tumor sistem saraf pusat (SSP) dan merupakan 1,3% dari
semua tumor otak. Usia pasien berkisar dari 2 bulan hingga 70 tahun.
Mean atau median usia saat diagnosis adalah dari 8,5 – 25 tahun.
adalah 10,3 tahun, dengan 44% terjadi pada pasien wanita (Louis et
al., 2007).
28
Gejala bervariasi sesuai dengan ukuran dan lokasi tumor. Tumor di
interval mean atau median durasi 6–25 tahun. Untuk tumor yang
et al., 2007).
kortikal dan dengan kejang parsial yang resistan terhadap obat (Louis
et al., 2007). DNT terdiri atas campuran neuron matur, daerah mirip
Dalam operasi epilepsi, kejadian "khas" DNT adalah 12% pada orang
dalam 1,2% dari pasien yang berusia dibawah 20 tahun dan hanya
0,2% dari mereka yang berusia lebih dari 20 tahun. Usia pasien pada
29
timbulnya gejala kriteria diagnostik sangat penting. Sekitar 90% dari
dari DNT dengan pencitraan pada anak-anak atau muda orang dewasa
dengan onset kejang menjadi lebih biasa. Pasien laki-laki lebih sering
30
predominansi sel besar dan lesi agresif dengan pola pertumbuhan
2007).
(10%) dan corpus calosum (5%) , fossa posterior (13%) (Louis et al.,
2007).
dengan batas jelas, sitoplasma jernih kaya glikogen dan nukleus bulat
31
limfosit dan kadang-kadang menutupi sel neoplastik (Kumar et al.,
2007).
Sekitar 80–90 % dari SSP sel germinal tumor menimpa subyek yang
lebih muda dari 25 tahun, kejadian memuncak pada usia 10–14 tahun.
menunjukkan bahwa 70% kasus terjadi pada 10–24 tahun dan 73%
Seperti tumor sel germinal extragonadal lainnya, germ cell tumor SSP
2007).
32
menekan dan menghambat cairan serebrospinal, sehingga terjadi
3. Hemangioblastoma
halus dan sel stroma berbusa kaya-lemak yang asal selnya tidak
33
supratentorial dan sistem saraf perifer jarang terjadi (Louis et al.,
2007).
d. Meningioma
dari morfologi parameter yang terkait dengan kurang hasil klinis yang
atau ganas) (Louis et al., 2007). Tumor ini berkaitan dengan hilangnya
Massa tumor terdiri dari sel-sel bentuk oval sampai lonjong; tumbuh
34
Meningioma mencapai sekitar 24–30% tumor intrakranial primer yang
per 100 000. Di Skandinavia, insiden telah meningkat antara tahun 1968
dan 1997 yaitu 2,6–4,5 per 100000 pada wanita, dan 1,4–1,9 pada pria.
paling umum pada pasien paruh baya dan lanjut usia, dengan puncaknya
2007).
neurologis yang spesifik tergantung pada lokasi tumor. Sakit kepala dan
2007).
35
C. Diagnosis Tumor Otak
Evaluasi yang baik untuk pasien yang dicurigai menderita tumor otak
besar pasien yang terdiagnosis tumor otak datang ke rumah sakit atau praktek
dokter dengan keluhan perasaan tidak nyaman, sakit kepala, muntah, dan atau
membedakan tumor otak dari penyakit non-neoplastik lain yang dapat hadir
diferensial diagnosis utama yaitu high grade dan tumor otak sekunder, lesi
inflamasi atau demielinasi dan abses. Tidak adanya peningkatan lesi dapat
Metode biomedis konvensional untuk analisis dan diagnosis lesi jaringan otak
ini telah menjadi prosedur untuk mendeteksi lesi tumor manusia, histopatologi
36
konvensional memiliki kelemahan: proses ini invasif, deteksi tidak dilakukan
in situ, waktu pemrosesan spesimen yang lama, dan berbagai tingkat presisi
MRI, x-ray scan, CT scan, dan positron emission tomography (PET), yang
dilakukan sebelum dan setelah operasi untuk menentukan lokasi dan bentuk
margin tumor, inspeksi visual dan palpasi jaringan. Dalam diagnosis dini,
angka deteksi tumor otak dari hasil analisis histokimia oleh ahli patologi
tumor otak bervariasi. Namun, MRI memiliki akurasi yang lebih baik
Deteksi jaringan tumor aktif dengan teknik CT dan MRI konvensional tidak
dapat dengan pasti membedakan jaringan tumor yang aktif dari perubahan
37
memungkinkan ahli bedah saraf mendapatkan sampel jaringan untuk diagnosis
2011).
38