Sejak AIDS ditemukan pertama kali lebih dari 20 tahun yang lalu, telah banyak kemajuan terkait peningkatan kualitas dan
durasi hidup pada pasien dengan infeksi HIV. Meskipun kita sering mendengar HIV (human immunodeficiency virus) dan AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) sebagai istilah yang sama, sebenarnya HIV dan AIDS adalah istilah yang berbeda. HIV
merupakan virus yang menyebabkan AIDS. AIDS berkembang ketika seseorang sudah terinfeksi virus HIV tingkat akhir. Orang yang
sudah terinfeksi virus ini dapat menularkannya melalui darah, hubungan seks melalui cairan vagina dan semen, dan air susu ibu.
Ketika infeksi HIV sudah mencapai tahap lanjut maka akan berkembang menjadi AIDS. Salah satu faktor yang menyebabkan
HIV berkembang cepat karena tidak mengonsumsi obat ARV (terapi antiretroviral). Obat ini membantu dalam mengecek
perkembangan virus HIV. Jika seperti itu HIV akan berkembang menjadi AIDS dan akan muncul gejala seperti penurunan berat
badan yang cepat, demam berulang atau berkeringat pada malam hari, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, diare yang
dapat berlangsung selama lebih dari seminggu, luka pada mulut, anus, atau alat kelamin, pneumonia, terdapat bercak di bawah kulit
atau di dalam mulut, hidung, dan kelopak mata, dan gangguan neurologis. Untuk itu perawat perlu memberikan asuhan keperawatan
yang tepat pada pasien dengan HIV/AIDS.
Kasus:
Seorang wanita 35 tahun didiagnosis menderita AIDS dirawat di suatu rumah sakit karena masalah nutrisi sejak 3 bulan
terakhir, mual dan muntah. Keluhan lain, badan terasa lemas, tidak nafsu makan dan mudah lelah bila berjalan. Tanda-
tanda vital pada saat masuk, TD 110/70 mmHg, HR 84x/menit, Suhu: 37.8C. Dari pengkajian status nutrisi diperoleh data BB
35 kg, TB 155 cm, TSF 11mm, dan MAC 19cm. Saat ini klien mendapatkan makan melalui NGT.
Nama: Ny. X
Usia: 35 tahun
Berat Badan 35 kg
TSF 11 mm
MAC 19 cm
Suhu 37.8 oC
Risiko Kekurangan volume cairan b.d. Risiko mengalami penurunan volume
kehilangan cairan berlebihan melalui rute cairan intravaskuler, interstitial, dan BB 35 kg, TB 155 cm
normal interseluler yang dapat menyebabkan
Muntah
Badan terasa lemas
MAC 19 cm
Kolaborasi:
1. Pemberian cairan dan 1. Mungkin dibutuhkan untuk
elektrolit melalui IV jika mendukung volume sirkulasi,
dibutuhkan terutama jika asupan oran
2. Memonitor hasil lab seperti inadekuat (terjadi muntah)
urin serum dan elektrolit, 2. Menjaga jika terjadi gangguan
BUN elektrolit dan menentukan
3. Pemberian obat untuk penggantian kebutuhan.
mengurangi rasa mual dan 3. Mengurangi kejadian muntah
muntah (antiemetics, antidiare, untuk mengurangi kehilangan
antipiretik) cairan lebih lanjut.
Kolaborasi:
1. Membuat program latihan dan
1. Arahkan ke terapis aktivitas harian yang dapat
2. Berikan tambahan oksigen membantu pasien meningkatkan
sesuai diindikasikan kekuatan otot.
2. Meningkatkan oksigen yang
dapat menjadi penyebab lelah
jika kurang.
Perawat mungkin akan berjuan dengan nilai dan arti dari peran professional mereka saat mereka menjadi saksi dari keadaan
memburuk yang berulang. Tidak seperti kanker atau penyakit lain, AIDS dihubungkan dengan kontroversi sistem legal dan politik
juga agama dan kepercayaan. Perawat mungkin akan merasakan stress fisik dan mental dalam bentuk lelah, sakit kepala, perubahan
nafsu makan dan pola tidur, hingga kemarahan. Untuk itu perawat perlu menerapkan strategi khusus yang dapat dilakukan dalam
beradaptasi dengan stress mengasuh pasien AIDS.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M.E., Moorhouse, M.F. & Murr, A.C. (2010). Nursing Care Plans Guidelines for Individualizing Client Care Across the
Life Span. 8th ed. Philadelphia: F.A. Davis Company.
Herdman, T.H & Kamitsuru, S. (2014). NANDA Nursing Diagnoses: Definitions & Classification 2015- 2017 10th Ed. Oxford:
Wiley Blackwell.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L and Cheever, K. H. (2010). Brunner & suddarth’s textbook of medical-surgical nursing.
12th edition. Philadelphia : Wolters Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins.