I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. A
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 41 tahun
Informan : Rekam Medik dan pasien
Tanggal Pengkajian : 7 November 207
RM NO. : 049xxx
IV. FISIK
1. Tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg.
N : 80 x/m
2. Ukur :
TB : 170 cm.
BB : 49 kg
3. Keluhan Fisik : Tidak.
Penjelasan : Pasien tidak memiliki keluhan/kelainan terhadap fisiknya
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram : pasien merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara. Pasien mengatakan
semenjak berpisah dengan suaminya dan anaknya yang kerja di Surabaya, dia tinggal
seorang diri di rumahnya lamongan, karena kedua orang tua yang sudah meninggal dan
semua saudaranya yang sudah menikah. Sehingga pasien banyak menyendiri dan diam.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri : pasien mengatakan tidak ada yang istimewa dari bentuk tubuhnya.
Pasien melihat fisiknya adalah sama.
b. Identitas : pasien mengatakan bahwa namanya adalah Asmatu Kolifah,
pasien juga merasa bangga menjadi perempuan sekaligus seorang ibu.
c. Peran : pasien mengatakan bahwa ia adalah seorang ibu sekaligus orang
tua tunggal dari satu anak laki-laki
d. Ideal Diri : pasien mengatakan bahwa keinginannya setelah ini adalah
menjalankan akltivitasnya menjadi seorang petani di daerahnya
e. Harga Diri : pasien mengatakan tidak ada yang berubah dengan dirinya selama
di RS. Pasien merasa biasa-biasa saja meskipun orang-orang tau bahwa dia sedang
berobat di RSJ Menur.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
pasien mengatakan orang yang paling dekat dengannya adalah anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Pasien mengatakan bahwa ia jarang berkumpul dan bercerita dengan rekan-
rekannya di sekitar rumah, dan di RS pasien belum pernah mengajak kenalan teman
sesama pasien.
GENOGRAM :
Keterangan : = laki-laki = menikah
= perempuan = Berpisah
= pasien
5. Afek : Tumpul
Penjelasan : pasien tampak muram, saat diajak bicara respon tidak ada
namun kadang-kadang diberikan stimulus snyum pasien akan ikut tersenyum.
Masalah Keperawatan : Gangguan Komunikasi
b. Nutrisi
- Apakah anda merasa puas dengan pola makan anda ? ya.
- Apakah anda makan memisahkan diri ? tidak
- Jika ya, penjelasan : pasien mengatakan bahwa pola makannya normal
- Frekuensi udapan sehari : 3 porsi
- Nafsu makan ; normal
- Diet khiusus : tidak ada.
c. Tidur
- Apakah ada masalah : tidak
- Apaka anda merasa segar setelah bangun tidur ? ya.
- Apakah anda kebiasaan tidur siang ? ya. Lama tidur 2 jam
- Apakah yang menolong anda tidur : pasien mengatakan disaat sendiri dan
hening, pasien akan tidur.
- Waktu tidur malam : jam 7-8 jam, waktu bangun jam: 05.00
- sulit untuk tidur : tidak.
- Bangun terlalu pagi : tidak
- Semnabolisme : tidak
- Terbangun saat tidur : tidak
- Gelisah saat tidur : tidak
- Berbicara saat tidur : tidak
a. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : pasien tidak pernah bergaul dengan
rekannya di rumah/ RS, pasien cenderung menyendiri dan diam
a. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik ; pasien hanya berdiam diri di
rumah.
b. Madalah dengan pendidikan, spesifik : pendidikan terakhir pasien adalah SMP
c. Masalah dengan pekerjaan, spesifik : sebelum bercerai dengan suaminya pasien
pernah dikeluarkan dari pekerjaannya di pabrik kompor
d. Masalah dengan perumahan, spesifik : tidak ada.
e. Masalah ekonomi, spesifik : pasien mengatakan setelah keluar dari pabrik pasien
hanya bekerja sebagai petani, dan seminggu 1x akan dikirimi oleh anaknya.
f. Masalh dengfan pelayanan kesehatan, spesifik : pasien mengatakan puas dengan
pelayanan di RSJ Menur
X. PENGETAHUAN TENTANG
a. Penyakit jiwa : tidak ada
b. Faktor presipitasi : ada
c. Koping : ada
d. System pendukung : tidak ada
e. Penyakit fisik : tidak ada
f. Obat-obatan : ada. Lainnya, saat pengkajian pasien hanya menggelengkan kepala dan
tersenyum saat ditanya.
-
ANALISA DATA SINTESA
PERENCANAAN
NO TGL DIAGNOSA RASIONAL
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA TINDAKAN
EVALUASI KEPERAWATAN
Pasien mampu: SP 1, Pertemuan ke-1 :
Setelah pertemuan
1. Melakukan 1. Melakukan BHSP dengan 1. Memberikan rasa
yang ke-3, pasien
hubungan pasien nyaman kepada pasien
mampu:
BHSP saat berinteraksi
1. Membina
2. Menyadari 2. Identifikasi penyebab: 2. Agar pasien mampu
hubungan saling
penyebab a. Siapa yang satu rumah mengenal penyebab
percaya
isolasi social dengan pasien? menarik diri, sehingga
7/11/20 Isolasi Sosial: 2. Menyadari
1 3. Berinteraksi b. Siapa yang dekat perawat dapat
17 Menarik Diri penyebab isolasi
dengan orang dengan pasien? mengerti cara
social
lain c. Siapa yang tidak dekat mengatasi /
3. Mengetahui
Keluarga mampu: dengan pasien? mengobatinya dan
keuntungan dan
1. Merawat membantu pasien
kerugian
pasien isolasi berusaha menghindari
berinteraksi
social di rumah penyebabnya
dengan orang lain
4. Mau melakukan SP 1, Pertemuan ke-2 : 3. Agar pasien mengerti
interaksi terhadap Tanyakan keuntungan dan apa keuntungan dan
orang lain secara kerugian jika tidak kerugian bila tidak
bertahap berinteraksi dengan orang berinteraksi social
lain kepada pasien dengan orang lain,
Setelah lima kali sehingga akan
pertemuan, mendorong pasien
keluarga mampu untuk bersosialisasi
menjelaskan SP 2, Pertemuan ke-3 :
tentang: 1. Mengajarkan klien 4. Agar pasien paham
1. Masalah isolasi berinteraksi secara dengan proses
social dan bertahap (berkenalan berkenalan dengan
dampaknya dengan orang pertama orang yang berjumlah
pada pasien yaitu seorang perawat) sedikit terlebih dahulu
2. Penyebab 2. Mengajarkan klien 5. Setelah itu pasien akan
isolasi social berinteraksi secara paham secara bertahap
3. Sikap keluarga bertahap (berkenalan untuk perkenalan
membantu dengan perawat dan selanjutnya
pasien klien lain)
mengatasi
isolasi social
4. Pengobatan SP 3, Pertemuan ke-4 :
yang 1. Mengajarkan klien 6. Agar pasien mau
berkelanjutan berinteraksi secara berinteraksi social
dan mencegah bertahap (berkenalan dengan kelompok
putusnya dengan dua orang atau besar maupun dengan
minum obat lebih atau lingkungannya di
berkelompok) masyarakat
2. Diskusikan penggunaan 7. Untuk membantu
obat secara teratur proses penyembuhan
seperti : pasien.
a. Latih pasien minum 8. Agar menumbuhkan
obat dengan teratur keinginannya sendiri
untuk minum obat
b. Susun jadwal 9. Agar pasien tidak lupa
minum obat secara dengan jadwal minum
teratur obat
c. Evaluasi jadwal 10. Agar kegiatan minum
kegiatan harian obat terjadwal secara
untuk berkenalan teratur
dengan orang lain
secara bertahap
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI