Western blot atau disebut sebagai imunoblotting merupakan teknik yang digunakan
dalam penelitian molekular dan biokimia untuk memisahkan dan mengidentifikasi protein
spesifik yang dilakukan pada membran nitroselulosa atau PVDF. Dalam proses teknik
western blot melibatkan transfer pola protein dari gel ke membran mikropori.
Metode blotting sendiri pertama kali dikembangkan oleh Edwin Mellor Southern yang
meminjamkan namanya untuk tes deteksi DNA "Southern blot". Kemudian metode
pendeteksi RNA diberi nama “Northern blot dan istilah “Western blot” dipilih dan diterima
untuk deteksi suatu protein.
Teknik Analisis
Teknik analisis dalam western blot menggunakan tiga tahapan yaitu pemisahan
berdasarkan ukuran, transfer ke media yang padat, dan menandai protein target menggunakan
antibodi primer dan sekunder yang tepat. Campuran protein dipisahkan berdasarkan berat
molekul melalui elektroforesis gel. Hasil tersebut kemudian ditransfer ke membran yang akan
menghasilkan pita untuk setiap protein. Membran kemudian diinkubasi dengan antibodi label
khusus untuk protein yang diinginkan.
Meskipun rincian ilustrasi teknik pemisahan Western blot dapat bervariasi dari
aplikasi ke aplikasi, dengan adaptasi untuk memenuhi karakteristik protein tertentu dan
tingkat informasi yang diperlukan, namun semua teknik dalam western blot mengikuti
beberapa langkah dasar umum.
Prinsip analisis western blotting yaitu pemindahan protein dari matriks gel ke
membran transfer dan proses deteksinya secara imunologi. Identifikasi protein menggunakan
teknik analisis ini, berdasarkan dua karakteristik yang berbeda yaitu berdasarkan ukuran
molekul dan pengikatan spesifik oleh antibodi. Awalnya dilakukan elektroforesis gel untuk
memisahkan protein berdasarkan bobot molekulnya. Selanjutnya, protein yang dihasilkan
tersebut kemudian ditransfer dari matriks gel hasil elektroforesis ke dalam suatu membran
transfer yang akan diuji menggunakan antibodi yang spesifik terhadap protein tersebut.
Adapun teknik elektroforesis yang merupakan tahapan pertama, menggunakan SDS-PAGE.
Sementara membran transfer yang digunakan dapat berupa membran nitro-cellulose (NC),
membran nilon, atau membran polyvinylidene difluoride (PVDF).
Tahapan kedua. Gel hasil elektroforesis yang tidak diwarnai, digunakan untuk
elektrotransfer. Gel dan membran transfer disusun dalam alat transblotting (seperti
sandwich), lalu diisi dengan buffer transfer. Blotting dilakukan selama 1 jam pada arus
konstan tertentu menggunakan power supply. Jika prestained marker telah terlihat pada
membran berarti sampel protein telah terpindahkan ke membran. Selanjutnya membran
direndam dengan larutan blocking buffer selama 1 jam pada suhu kamar, diletakkan di atas
shaker. Selanjutnya membran diinkubasi dalam antibodi primer (HRP-konjugat atau AP-
konjugat) tepat di bagian atas membran yang diduga terdapat protein tersebut selama over
night pada temperatur 4oC, diletakkan di atas shaker. Setelah itu membran dicuci selama 5
menit menggunakan buffer PBST/TBST sambil digoyang atau diletakkan di atas shaker.
Kemudian membran direndam dalam antibodi sekunder (HRP-konjugat atau AP-konjugat)
tepat di bagian atas membran yang diduga terdapat protein, selama 1 jam pada suhu kamar
dan diletakkan di atas shaker. Membran kemudian dicuci kembali menggunakan buffer
PBST/TBST selama 5 menit sambil digoyang atau diletakkan diatas shaker.
Tahapan ketiga. Deteksi visual dapat dilakukan dengan cara pewarnaan. Membran
direndam dalam larutan substrat BCIP/NBT, wadah ditutup dan diselubungi dengan
aluminium foil. Diinkubasi pada suhu kamar, diletakkan di atas shaker selama 15 menit atau
hingga terlihat garis/pita ungu. Kemudian membran direndam dalam larutan stopper dan
dilakukan dokumentasi dengan foto dibawah lampu neon.
Studi Kasus
Secara umum aplikasi yang telah dilakukan dalam teknik western blot sebagai
berikut:
Protokol Teknik
1. Transfer
Ada dua jenis metode blotting, semi-dry dan tank blotting. Metode semi-dry
lebih disukai karena waktu penyemprotan lebih pendek. Sedangkan untuk membran,
membran PVDF cenderung digunakan lebih sering karena kekuatan pengikatan
proteinnya melebihi dari membran nitroselulosa.
Perbandingan Metode Blotting
Tank Blotting Semi dry Blotting
Transfer Buffer Panjang Kecil
Volume
Temperatur Rendah karena pendingin disediakan Sedikit meningkat, tetapi
Treatment oleh transfer buffer selama blotting. masih tidak perlu untuk
menyediakan pendingin
selama blotting.
Waktu Blotting Lebih dari 4 jam 2 jam
Hasil Relatif Seragam Cenderung kurang seragam
Ekspektasi
Transfer
Efisiensi periode blotting tegangan rendah Jangka pendek, periode
Transfer yang panjang menyediakan waktu tegangan tinggi blotting dapat
yang cukup untuk setiap protein, menyebabkan perbedaan
terlepas dari berat molekulnya, untuk dalam efisiensi transfer antara
ditransfer secara efisien ke membran protein berat molekul tinggi
dan rendah
Perbandingan Membran Blotting
PVDF (Polyvinylidene Difluoride) Nitrocellulose Membrane
Membran
Sifat Hidrofobik Hidrofilik
Kekuatan Kuat Lemah
Membran
Pertahanan Sekitar 250 µg/cm2 Sekitar 100 µg/cm2
Jumlah Protein
Biaya Besar Kecil
1. Pewarnaan
a. Tuangkan pewarna CBB Stain One ke dalam baki bersih kemudian rendam
membran selama 15 menit
b. Cuci membran dengan air selama 5 menit. Ulangi
o SDS-Page 12% gel
o Sampel Penanda Protein, Serum Manusia, Pre stained penanda protein
o Membran Membran PVDF
2. Penghilangan Warna Protein untuk Analisis Western Blot
a. Tuang 20 ml larutan A, larutan B dan 30 ml air deionisasi ke dalam baki.
Volume larutan cukup untuk 10 cm x 10 cm bagian dari membran.
b. Rendam membran yang telah diwarnai pada campuran larutan selama 5 menit.
3. Western Blotting
Deteksi reaksi dari antibodi primer dan sekunder dan protein target
menggunakan kit deteksi untuk destained membrane.
3. Blocking
Setelah transfer protein ke membran, membran harus diblokir dengan reagen
pemblokiran untuk mencegah reaksi antibodi non spesifik. Terdapat beberapa macam
reagen pemblokiran termasuk BSA, susu skim, kasein, gelatin dan senyawa dengan
berat molekul tinggi. Penentuan agen blocking yang tepat digunakan tergantung pada
protein target, dan faktor terkait lainnya.
1. Tuang larutan Blocking One ke dalam baki dan rendam dengan membran
2. Kocok baki selama 30 menit pada temperatur ruang
27. Substrat NBT Substrat yang dapat berpendar, yang terbuat dari
Nitro blue tetrazolium (NBT) yang dilarutkan
dalam dimethyl formamide (DMF)
28. SDS-Page Teknik pemisahan protein hanya berdasarkan
Berat Molekul (BM)
29. Transblotting Serangkaian alat yang digunakan untuk
elektrotransfer protein