Anda di halaman 1dari 23

TUGAS UTILITAS BANGUNAN

“LIFT/ELEVATOR”

Disusun Oleh :
M Richzad Prima S 3114041002
Andini Nurlely Amelia 3114041011
Muchammad Atho Romadhoni 3114041038

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang. ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 1
1.4 Manfaat. .......................................................................................................... 1
BAB II. DASAR TEORI ................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Lift ................................................................................................. 2
2.2 Sistem Penggerak Lift. .................................................................................... 2
2.3 Komponen Utama Elevator ............................................................................. 4
2.4 Cara Kerja Elevator ......................................................................................... 9
BAB III. HASIL SURVEY. ........................................................................................... 11
3.1 Lokasi Survey ................................................................................................. 11
3.2 Hasil Survey .................................................................................................... 11
3.2.1 Tower A .............................................................................................. 11
3.2.2 Tower B .............................................................................................. 19
BAB IV. KESIMPULAN ............................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan. .................................................................................................... 21

i
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lift atau Elevator merupakan alat transportasi yang didesain untuk transportasi
vertikal dalam bangunan bertingkat yang digunakan untuk mengangkut orang atau
barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi, biasanya
lebih dari tiga atau empat lantai. Sedangkan gedung-gedung yang lebih rendah
biasanya hanya menggunakan tangga atau eskalator. Layanan transportasi vertikal
ini penting untuk menjaga kelancaran pergerakan dalam suatu gedung. Keberadaan
dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga dalam
mencapai tiap-tiap lantai pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian
keberadaan elevator tidak dikesampingkan karena dapat mengefisienkan energy dan
waktu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja bagian-bagian dari lift?
2. Bagaimana cara kerja dari lift?
3. Bagaimana spesifikasi dari salah satu lift yang tersedia?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian dari lift.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dari lift.
3. Mahasiswa dapat mengetahui spesifikasi suatu lift.

1.4 Manfaat
Dengan dibuatnya laporan ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui informasi-
informasi terkait mengenai lift atau elevator.

1
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II
DASAR TEORI

2.1. Pengertian Lift


Kusuma (2010) mengatakan elevator adalah salah satu alat bantu dalam
kehidupan manusia yang berfungsi untuk mempermudah aktifitas manusia yang
rutinitasnya lebih sering berada di dalam gedung-gedung bertingkat. Keberadaan
dari elevator ini merupakan sebagai pengganti fungsi dari pada tangga dalam
mencapai tiap-tiap lantai pada suatu gedung bertingkat, dengan demikian
keberadaan elevator tidak dikesampingkan karena dapat mengefisienkan energi dan
waktu.
Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi, biasanya lebih
dari tiga atau empat lantai. Sedangkan gedung-gedung yang lebih rendah biasanya
hanya menggunakan tangga atau eskalator.

2.2. Sistem Penggerak Lift


Seperti transportasi lainnya yang berjalan atau bergerak dengan sebuah sistem
mesin atau penggerak, maka elevator pun mempunyai sistem penggerak tersendiri.
Dilihat dari sistem penggeraknya, elevator terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Sistem penggerak hidrolik (Hydraulic Elevator)
Sistem penggerak hidrolik ini bekerja dengan mengangkat kereta
penumpang dengan menggunakan silinder piston. Silinder tersebut
dihubungkan dengan sistem pompa oli atau cairan lainnya yang bersifat
incompressible.
Komponen utama dari hydraulic elevator, ialah:
 Tangki atau reservoir oil.
 Electric pump.
 Solenoid valve antara silinder dan reservoir.
Cara kerja dari hydraulic elevator adalah sebagai berikut:
 Pompa akan menekan oli yang berada dalam reservoir melalui
pipa bertekanan ke dalam silinder.

2
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

 Jika valve terbuka maka oli yang bertekanan di dalam silinder


akan kembali ke reservoir. Namun jika valve tersebut tertutup
maka oli tersebut tidak memiliki jalan lain kecuali masuk ke
silinder dan menekan piston ke atas dan mengangkat kereta.
 Jika kereta telah mencapai lantai yang dituju, kontrol sistem akan
mematikan pompa. Pada saat pompa tersebut dalam kondisi mati,
oli tidak bisa kembali ke reservoir sehingga kereta tetap berada di
lantai yang dituju.

Sumber: http://science.howstuffworks.com/transport/engines-equipment/elevator1.html

Gambar. Sket Hydraulic Elevator

2. Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator)


Sistem penggerak dengan motor listrik (Traction Elevator) bekerja
dengan mengangkat kereta dengan menggunakan tali baja atau wire rope
yang dihubungkan pada puli yang berada di motor listrik dan juga yang
berada di atas kereta penumpang.
Ciri khas dari Traction elevator ialah:
 Menggunakan susunan wire rope
 Menggunakan puli traksi sebagai penggerak wire rope
 Mempunyai counter weight
 Mempunyai ruang mesin, dan

3
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

 Mengandalkan gaya gesek antara puli dan wire rope sebagai


pengangkat dan penurun kereta.

Bagian-bagian dari Traction


Elevator:
1. Control Panel
2. Motor Listrik
3. Puli
4. Counter weight
5. Rel penuntun

Sumber: http://science.howstuffworks.com/transport/engines-equipment/elevator3.htm

Gambar. Sket Traction Elevator

2.3. Komponen Utama Elevator


Sebelum menjelaskan cara kerja dari elevator perlu diketahui komponen-
komponen apa saja yang terdapat dalam sebuah design atau sebuah sistem elevator
tersebut.
Komponen utama elevator terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. Ruang mesin (Machine Room)
2. Ruang luncur (Hoistway)
3. Kereta (Car Lift)
4. Luar ruang luncur pada tiap-tiap lantai
Secara umum terdapat pada gambar di bawah ini.

4
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Gambar. Komponen Elevator


2.3.1. Komponen Ruang Mesin (Machine Room)
a. Control System atau Control Panel (Lemari Kontrol)
 Panel distribusi adalah panel penerima daya listrik dari panel
sumber listrik utama dalam bangunan dan diteruskan ke control
panel.
 Control panel adalah control elevator secara otomatis, panel ini
terdapat inverter motor dan program logic control yang berfungsi
untuk mengatur geraknya elevator.
 ARD (Automatic Rescue Device) adalah komponen tambahan
yang bekerja pada saat listrik padam. Berisi Accu (DC) dan
berubah menjadi AC saat masuk ke control panel.
 Interphone berfungsi sebagai alat komunikasi antar mekanik.
Interphone terletak pada control panel, kereta dan pit.

5
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

b. Geared Machine atau Mesin Penggerak dan Puli


Geared Maching berfungsi sebagai penggerak kereta untuk naik
maupun turun. Di dalam ruang mesin terdapat satu mesin penggerak
jenis geared. Pada mesin ini, perputaran dari motor penggerak
ditransformasikan oleh roda gigi sehingga dari putaran motor tinggi
dapat berubah ke putaran rendah. Kecepatan maximum dari kereta
lift dengan sistem geared adalah 150mpm.
Pada mesin penggerak ini terdapat brake (rem) dimana rem ini akan
berkeerja jika motor penggerak tidak dialiri listrik.

Gambar. Puli
c. Speed Governor
Speed Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan lift
melebihi batas-batas yang telah ditentukan, maka speed governor ini
akan bekerja dan kereta akan berhenti baik oleh elektrik maupun
maupun mekanik.
d. Pendingin ruangan (Air Conditioning)
Berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kelembaban ruangan. Hal
ini merupakan upaya dari pemeliharaan komponen yang berada di
ruang mesin.

2.3.2. Komponen Ruang Luncur (Hoistway)


Ruang luncur adalah lorong atau lintasan dimana kereta tersebut
bergerak naik dan turun. Lubang ini harus merupakan lubang tertutup

6
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

dan tidak ada hubungan langsung ke ruang di luarnya kecuali untuk


lubang dua buah lift berdampingan.
a. Guide Rail (Rel Pemandu)
Berfungsi untuk memandu jalannya kereta dan bobot imbang
(counter weight) sehingga kereta dan bobot imbang tidak
bertabrakan.
b. Limit Switch/ Saklar Batas Lintas
Berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak melebihi pit dan lantai
ruang mesin. Ada dua jenis Limit Switch yaitu untuk pembalik arah
(direction switch) dan final switch, terletak pada rel pemandu yang
berada sebelum lantai ruang mesin dan sebelum pit.
c. Vane Plate/ Pelat Bendera
Dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur pemberhentian
kereta pada lantai yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu
pendaratan (landing door).
d. Landing Door/ Pintu Pendaratan
Terdiri dari beberapa bagian, antara lain door hanger, door sill, dan
door panel. Berfungsi untuk menutup ruang luncur dari luar. Pada
hall door ini dipasang alat pengaman secara seri sehingga apabila
salah satu pintu terbuka maka lift tidak akan bisa dijalankan.
e. Buffer
Terletak di dua tempat yaitu: satu set untuk kereta dan satu set untuk
beban pengimbang/ counterweight. Berfungsi untuk meredam tenaga
kinetik kereta dan bobot pengimbang pada saat jatuh.
f. Governer Tensioner
Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope governor yang
terletak di pit.

2.3.3. Komponen Kereta (Car Lift)


a. Car/ Kereta

7
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Car/ Kereta adalah kotak dimana penumpang naik dan dibawa naik
turun. Kereta ini dihubungkan langsung dengan bobot pengimbang
(Counterweight) dengan tali baja lewat pully penggerak di ruang
mesin.
b. Car Door/ Pintu Kereta
Terdiri dari beberapa bagian, antara lain: door hanger, door sill, door
panel dan door mekanisme yang mengatur buka tutup pintu.
Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car
door) ini dipasang alat pengaman secara seri dengan pintu
pendaratan/ landing door sehingga apabila pintu terbuka maka lift
tidak dapat dijalankan.
c. COP (Car Operating Panel)
Ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan kereta
(front return panel). Pada panel tersebut terdapat tombol-tombol
lantai dan tombol pengatur buka tutup pintu.
d. Interphone
Biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai) yang
berfungsi untuk mengadakan komunikasi (dalam keadaan tertentu)
antara kereta, kamar mesin (Machine Room) dan ruang kontrol
gedung.
e. Alarm Buzzer
Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau
tanda-tanda lain.
f. Switcing Box
Biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian bawah
COP secara tertutup (yang dapat dibuka hanya dengan kunci khusus)
didalamnya terdapat tombol-tombol pengatur.
g. Floor Indicator
Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak
disisi atas pintu kereta (transom) atau pada COP.
h. Lampu Darurat atau Emergency Light

8
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Biasanya terletak diatas atap kereta, fungsinya untuk menerangi


kereta dalam keadaan darurat (listrik mati) dengan sumber battery.
i. Saklar Pintu Darurat (Emergency Exit Switch)
Terletak pada pintu darurat diatas kereta, fungsinya untuk
memastikan agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat dibuka
untuk proses penyelamatan.
j. Safety Link
Mekanisme penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta
yang dihubungkan dengan governor di kamar mesin. Berfungsi untuk
menahan kereta over speed ke bawah (dalam keadaan darurat).

2.3.4. Komponen Luar ruang luncur (Hall)


a. Tombol Lantai
Tombol pemanggil kereta di lantai/ hall.
b. Saklar Parkir
Biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall button)
berfungsi untuk mematikan dan menjalankan lift.
c. Saklar Kebakaran/ Fireman Switch
Biasanya terletak di lobby utama disisi atas hall button, berfungsi
untuk mengaktifkan fungsi fireman control/ fireman operation.
d. Hall Indicator (Penunjuk Lantai)
Biasanya terletak di transom atau hall button pada masing-masing
lift. Berfungsi untuk mengetahui posisi masing-masing kereta.

2.4. Cara Kerja Elevator


Kontruksinya berupa kereta yang di naik turunkan oleh motor penggerak
(gearless elevator), dengan mengunakan tali baja, melalui ruang luncur (hoistway)
di dalam bangunan yang di design khusus untuk elevator. Agar kereta berjalan
secara vertikal digunakan rel pemandu setinggi ruang luncur (hoistway) yang di
pasang pada dinding ruang luncur. Untuk mengimbangi berat kereta dan
bebannya digunakan counter weight, beratnya sama dengan berat kereta di tambah

9
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

dengan setengah berat beban maksimum yang diizinkan. Hal ini untuk
memperingan kerja motor penggerak, karena pada saat kereta dipenuhi dengan
beban maksimum, motor penggerak hanya berupaya mengangkat atau menaikkan
setengah dari beban maksimumnya. Sebaliknya pada saat kereta kosong, mesin
traksi hanya perlu mengangkat atau menaikan setengah dari beban maksimum
yang berlebih pada counter weight.

10
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB III
HASIL SURVEY

3.1. Lokasi Survey


Apartement Puncak Dharmahusada Tower A dan Tower B

3.2. Hasil Survey


3.2.1. Tower A
Pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A, direncanakan
memilik lift sebanyak 6 buah lift yaitu 4 buah lift untuk penumpang dan
2 buah lift untuk barang. Lift tersebut direncankan menggunakan merk
“SJEC” yang dapat menahan beban sebesar 1350 kg. Lift ini digunakan
untuk memfasilitasi pergerakan/ perpindahan secara vertikal hingga
mencapai tingkat 39, karena apartement ini memiliki tingkat hingga
mencapai 39 lantai. Para penghuni apartemen tersebut yang jumlah
penghuninya sebanyak 950 unit.
Pada bagian pit lift terdapat bantalan/ pegas sebanyak 3 buah,
yaitu 2 buah bantalan untuk sangkar lift dan 1 buah bantalan untuk
pemberat. Bantalan tersebut digunakan untuk meredam hentakan beban
yang terdapat pada sangkar lift sehingga tidak terjadi kerusakan pada
sangkar lift. Pada bagian pit lift ini juga memerlukan maintenance berupa
pengecekan terhdap bantalan/ pegas tersebut agar bantalan/ pegas
tersebut dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Penentuan
kedalaman, luas dan lebar pit lift berdasarkan fabricant lift yang
direncanakan.

11
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Gambar. Pit Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

Core Lift berfungsi sebagai ruang pergerakan sangkar lift,


sehingga pada bagian core lift tersebut terdapat shear wall yang menahan
geser. Penentuan ukuran core lift tersebut berdasarkan fabricant dari lift
yang direncanakan.

Gambar. Core Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

12
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Gambar. Shear Wall pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

Sangkar Lift berfungsi sebagai ruang dimana pengguna dapat


melakukan perpindahan/ pergerakan secara vertikal ke lantai yang ingin
dituju. Pada bagian sangkar lift ini terdapat sebuah man hole yang
berguna untuk melakukan maintenance terhadap lift. Maintenance
tersebut dilakukan secara bertahap dan terstruktur sehingga fungsi dari
lift tersebut dapat berjalan sesuai rencana umur lift.

Gambar. Sangkar Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

13
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Gambar. Sangkar Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

Man Hole berfungsi untuk melakukan maintenance terhadap lift.


Maintenance tersebut dilakukan secara bertahap dan terstruktur sehingga
fungsi dari lift tersebut dapat berjalan sesuai rencana umur lift.

Gambar. Man Hole pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

LRD/ Ruang Mesin Lift ini terdapat pada bagian tingkat lantai
yang paling atas yaitu di tingkat/ lantai 40. Ruang mesin ini berfungsi
sebagai tempat controlling terhadap mesin/ motor penggerak lift. Ruang
mesin ini juga dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) yang berfungsi
untuk memberi temperature suhu ruang yang normal, karena pada mesin/

14
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

motor penggerak lift ini selalu mengeluarkan emisi suhu panas untuk
setiap pergerakannya.

Gambar. Ruang Mesin Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

Gambar. Mesin Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

15
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Gambar. Spesifikasi Mesin Lift pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower


A

Gambar. Balok untuk Motor Penggerak pada Apartement Puncak Dharmahusada


Tower A

16
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Gambar. PCB untuk Pengatur Panel Lift pada Apartement Puncak


Dharmahusada Tower A

Gambar. PCB untuk Pengatur Panel Lift pada Apartement Puncak


Dharmahusada Tower A

17
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Gambar. Emergency Power pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

Gambar. Emergency Power pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

Gambar. Travo pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A

18
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

3.2.2. Tower B
Pada Apartemen Puncak Dharmahusada Tower B, direncanakan
memiliki 6 lift, namun konstruksi lift pada Tower B masih dalam tahap
pemasangan baja untuk pembatas sangkar lift, dan sebagian dalam
tahapan pemasangan sangkar lift. Namun setiap core lift belum terpasang
pegas atau bantalan pada pit lift. Penentuan luas core lift dan kedalaman
pit lift menyesuaikan dengan lift yang ada di pabrikan. di depan lift
terdapat ruang kontrol listrik yang diatasnya terdapat shaft. Konstruksi
Lift pada Tower B ini belum terdapat motor penggerak lift diatasnya.

19
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

20
PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB IV
KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas, di dapatkan beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Elevator merupakan transportasi yang pada saat operasinya tidak
dikendalikan secara langsung oleh penumpangnya. Oleh karena itu,
kehandalan teknologi dari produsennya menjadi faktor utama keamanan
penumpang.
2. Pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A, direncanakan memilik
lift sebanyak 6 buah lift yaitu 4 buah lift untuk penumpang dan 2 buah lift
untuk barang.
3. Pada Apartement Puncak Dharmahusada Tower A, direncanakan
menggunakan merk “SJEC” yang dapat menahan beban sebesar 1350 kg.
4. Pada Apartemen Puncak Dharmahusada Tower B, direncanakan memiliki 6
lift.

21

Anda mungkin juga menyukai