Anda di halaman 1dari 8

Permasalahan Bendungan Batujai

Bendungan Batujai merupakan salah satu objek vital bagi keberlangsungan kehidupan
masyarakat Lombok Tengah pada khususnya, dan masyarakat pulau Lombok pada
umumnya. Karena peran vitalnya itu, maka bendungan ini harus diselamatkan agar
dapat menjalankan fungsi dan manfaatnya dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat Lombok Tengah.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari Dinas PU Kabupaten Lombok Tengah,
pendangkalan bendungan batujai telah mencapai lebih dari 50% dari keadaan awalnya.
Mari kita analisis bersama, bendungan batujai diresmikan pada tanggal 6 Oktober 1981,
hingga sekarang, tahun 2009, bendungan ini telah digunakan selama 28 tahun, dan
selama itu juga, pendangkalannya telah lebih dari 50%. Untuk analisis kali ini kita ambil
saja 50%, maka dalam 28 tahun kedepan, maka bendungan ini akan habis dan hilang.
Tentunya massa 28 tahun merupakan masa yang sangat singkat untuk pemanfaatan
sutu karya yang dibangun dengan dana total mencapai 15 Miliyar rupiah (1980 an).
Untuk mendapatkan solusi yang tepat dari permasalahn yang dialami oleh bendungan
Batujai, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan beberapa penyabab dari
pendangkalan bendungan tesebut sebagai berikut :

1.Pembuangan Limbah Rumah Rangga


Selain sebagai sumber pengairan bagi warga Lombok Tengah, bendungan ini juga
dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah
rumah tangga, seperti yang pernah penulis amati di sekitar bendungan, terutama yang
berdekatan dengan pasar sapi, di kelurahan Praya. Limbah pasar berupa sisa plastik,
kotoran hewan, dan segala jenis limbah dibuang ke bendungan batujai. Ini karena
tempat atau letak pasar tersebut berbatasan langsung dengan bendungan. Akibatnya,
air bendungan disekitar kawasan teresebut kotor, dan tercemar.
Penumpukan sampah yang terus menerus tentunya akan mennyebabkan pendangkalan
pada bagian tepi bendungan. Pada saat musim hujan, sampah ini tentu akan terbawa
arus air ketengah bendungan, hal ini tentunya akan semakin mempercepat laju
penimbunan bendungan.
Selain dari pasar sapi, sampah yang masuk ke bendungan batujai juga berasal dari
permukiman warga yang terletak tepat di pinggir bendungan. Perkampungan seperti ini
dapat kita temukan di desa Penujak, desa Batujai, Desa darek, desa Semayan, desa
Lajut dan kelurahan Praya. Warga didesa tersebut rata-rata membuang limbah rumah
tangga mereka ke bendungan, tentu ini akan sulit dikontrol oleh petugas, karena tidak
mungkin petugas akan mengontrol setiap hari untuk mencegah warga mebuang sampah
mereka ke bendungan batujai.
Limbah disinai dapat berupa bungkus deterjen, bungkus sampo, bungkus sabun, atau
bahan–bahan plastik lainnya yang sangat sukar untuk di rombak oleh bakteri detritivor.
Bila dianalisis dari ukuran limbah yang dibuang, memang ukurannya relatif kecil, namun
dengan jumlah warga yang begitu banyak dari ke 6 desa tersebut, dengan intensitas
yang hampir setiap hari, tentu kondisi ini akan membuat laju penumpukan sampah yang
begitu cepat dan akan menyebabkan pendangkalan yang cepat juga terhadap
bendungan batujai itu sendiri.
Limbah rumah tangga ini selain membuat pendangkalan sungai, juga akan mengurangi
keaneka ragaman hayati di bendungan batujai. Limbah ini bersifat beracun, sehingga
fito plankton, dan zooplankton yang terdapat dibendungan ini akan mati, dan tentunya
akan merusak rantai makanan pada ekosistem tersebut. Sehingga pada akhirnya
secara langsung ataupun tidak langsung, ikan-ikan dibendungan tesebut akan
berkurang dan tentunya ini akan merugikan bagi warga sekitar.

2.Meningkatnya Populasi Eceng Gondok


Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah.
Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan
berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun
menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk
bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat
dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya
merupakan akar serabut.
Di bendungan batujai, berdasarkan data yang penulis peroleh dari dinas PU Kabupaten
Lombok Tengah, jumlah populasi eceng gondok telah menutupi hampir 35% dari total
genangan air di bendungan tersebut. Hal ini tentunya sangat menghawatirkan, sebab
eceng gondok merupakan salah satu spesies yang sangat cepat berkembang biak, dan
bila tidak cepat ditasai, populasinya akan segera menutupi keseluruhan dari bendungan
batujai.
Berdasarkan sumber pustaka yang penulis download dari http//:www.wikipedia.org
tanggal 23 Mei 2009, meledaknya (tidak terkontrolnya) populasi eceng gondok suatu
perairan akan menyebabkan beberapa hal negatif, diantaranya.

a.Meningkatnya evapotranspirasi
Evaporasi berarti penguapan air pada tanaman, baik melalui permukaan daun, batang
dan permukaan tumbuhan lainnya. Meningkatnya evaporasi pada perairan yang
dipenuhi eceng gondok tentunya akan menambah jumlah laju penguapan air perairan
tersebut. Akibatnya, air dari perairan tersebut akan cepat habis, dan tentunya pada
musim kemarau, hal ini sangat tidak diharapkan.

b.Menurunnya Jumlah Cahaya Yang Masuk Kedalam Perairan


Populasi eceng gondong yang berlebihan disuatu perairan akan menutupi permukaan
perairan tersebut. hal ini akan menyebabkan cahaya matahari tidak dapat masuk
kedalam perairan tersebut. Akibatnya, fitoplankton yang merupakan produsen dari rantai
makanan ekosistem perairan tidak dapat berfotosintesis, sehingga jumlah atau kadar
oksigen yang dihasilkan akan berkurang, atau bahkan habis sama sekali akibat matinya
fitoplankton tersebut. Ini akan nmengurangi tingkat DO (Disolve Oxygen) atau kadar
oksigen terlarut pada perairan tersebut.

c.Mempercepat Terjadinya Proses Pendangkalan


Eceng gondonk yang mati akan tenggelam, apalagi dalam jumlah yang begitu banyak,
dan dalam jangka waktu yang panjang akan semakin mempercepat proses
pendangkalan suatu perairan.

d.Meningkatnya Habitat Bagi Vektor Penyakit Pada Manusia


Habitat hidup eceng gondok yang sangat basah akan merupakan tempat tinggal atau
habitat bagi beberapa hewan pembawa penyakit, seperti nyamuk, cacing, ataupun
hewan vektor penyakit lainnya. Akibatnya, semakin banyak eceng gondok, semakin
besar tingkat kemungkinan munculnya suatu jenis penyakit ditengah-tengah
masyarakat.

e.Menurunkan Nilai Estetika Lingkungan Perairan.


Jumlah eceng gondok yang berlebih tentunya akan merusak keindahan dari suatu
perairan. Walaupun memiliki bunga, namun bunga eceng gondok tidak terlalu bagus,
sehingga akan merusak keindahan dari nsutu perairan.
Hingga saat ini, jumlah eceng gondok dibendungan batujai telah menutupi 35% dari total
genangan air di bendungan tersebut, akibatnya, permasalah diatas tentu akan ada pula
di kawasan bendungan batujai. Terutama yang paling dikhawatirkan adalah
mendangkalnya bedungan Batujai. Pendangkalan ini tentu akan mengurangi kuantitas
atau pun kualitas air dari bendungan. Masalah ini akan menyebabhakn menurunnya
PAD, berkurangnya ketersediaan sumber air bersih, dan berkurangnya sumber
pengairan bagi lahan pertanian masyarakat yang rata-rata merupakan sawah tandah
hujan, ini tentunya akan menyebabkan kerugian bagi masyarakat Lombok Tengah
secara umum.

B.Dampak Akibat Pendangkalan Bendungan Batujai


Pendangkalan bendungan Batu Jai akan menimbulkan berbagai masalah bagi
masyarakat lombok tengah secara umum, terutama bagi masyrakat yang mengandalkan
air dari bendungan batujai sebagai modal dan sumber mata pencarian mereka. Berikut
kami sampaikan beberapa analisis yang akan terjadi bila bendungan batujai
mendangkal:

1.Dampak Sosial
Pendangkalan bendungan batujai akan menimbulkan dampak sosial yang begitu luas
bagi masyarakat lombok tengah. Beberapa masalah yang akan terjadi di bidang sosial
akibat mendangkalnya bendungan batujai adalah sebagai berikut :

a.Hilangnya semangat mengembangkan daerah


Seperti yang penulis utarakan sebelumnya mengenai kondisi desa yang tidak mendapat
suplai air untuk pertanian didesa Bilelando, kecamatan Praya Timur. Masyarakat pada
musim kemarau, terutama laki-laki akan pergi meninggalkan desa mereka sehingga
desa mereka akan terbengkalai. Akibatnya, desa mereka tidak terurus dan terawat,
bayangkan bila beberapa desa yang mengandalkan bendungan batujai sebagai sumber
pengairan mereka tidak mendapat suplai air lagi, maka semua laki-laki di beberapa desa
tersebut akan meninggalkan desanya ke luar daerah atau bahkan ke luar negeri.
Kondisi ini akan menyebabkan terbengkalainya berbagai macam sumber daya alam
daerah lain yang membutuhkan tangan dan tenaga masyarakat setempat untuk
membangunnya.

b.Berkurangnya rasa kebersamaan


Dengan menyebarnya masyarakat asli suatu desa ke berbagai macam daerah tentu
akan mengurangi intensitas mereka untuk bersosialisasi satu sama lain, ini tentunya
akan mengurangi rasa solidaritas antar warga masyarakat. Rasa solidaritas yang kurang
akan menimbulakan berbagai macam konflik yang menjurus kepada pertengkaran yang
pada akhirnya akan menimbulkan perang antar desa. (untuk diketahui bahwa masyrakat
lombok msih sering mengalami perkelahian antar kampung atau antar desa).
Masalah diatas bisa terjadi apabila masyarakat telah tidak punya harapan akan
ketersedian sumber air yang dapat memudahkan mereka dalam mengairi persawahan
mereka, terutama pada musim kemarau. Perlu diketahui bahwa bagi petani, air irigasi
merupakan suatu hal yang sangat berharga, bahkan masalah air ini sering menjadi
sumber atau pangkal perkelahian antar warga masyarakat bahkan antar desa.

c.Menimbulkan konflik sosial antar masyarakat


Air, sebagai kebutuhan pokok masyarakat petani sering menimbulkan pekelahian,
karena perannya yang sangat sentral dalam masalah pertanian. Dengan menipisnya
ketersediaan air di bendungan batujai, tentu air akan menjadi barang yang langka bagi
msyarakat lombok tengah, tentu ini kan menimbulkan konflik bagi mereka yang tidak
mendapat bagian atau suplai dari bendungan ini.
Saling berebutan air sering terjadi, mula-mula antar pemilik sawah, kemudian antar
waega desa, yang kemudian akan merambat ke antar desa. Apalagi desa yang diari
oleh bendungan batujai cukup banyak, dikhawatirkan distribusi air yang tidak adil akan
menyebabkan kesenjangan sosial yang menjurus kearah anarkisme masa seperti
perkelahian antar warga desa, bahkan perkelahian antar desa.

2.Dampak Ekonomi
Berkurangnya debit air bendungan batujai akan menimbulkan berbagai macam
permasalahan, salah satu yang paling mendasar dan sangat dikhawatirkan dari
pendangkalan bendungan ini adalah masalah ekonomi, sebab akan menyangkut hajat
hidup orang banyak, berikut analisis masalah ekonomi yang akan terjadi apabila
bendungan batujai terus mengalami penurunan debit air :
a.Berkurangnya sumber PAD
PAD kabupaten lombok tengah sebagian besar merupakan kontribusi dari sektor
pertanian, baik itu berupa beras, maupun tanaman palawija. Berkurangnya debit air dari
bendungan batujai akan menimbulkan masalah yang begitu kompleks bagi petani untuk
bercocok tanam terutama pada musim kemarau. Dikahawatirkan, masalah ini tidak
dapat teratasi dengan cepat, akibatnya sektor andalan dari pemerintah daerah yakni
bidang pertanian akan hancur, akibatnya sumber Pendapatan Asli Dearah yang sangat
bergantung pada sektor tersebut akan merosot tajam.
Berkurangnya PAD tentu akan menghambat perkembangan Lombok Tengah, akibatnya
program pemerintah untuk membangun daerah yang membutuhkan biaya yang cukup
banyak akan terhambat.
Selain mengurangi PAD dari sektor pertanian, pengurangan debit air bendungan batujai
akan menyebabkan menurunnya omset dari berbagai macam perusahan yang
mengandalkan kebutuhan air mereka dari bendungan batujai. Sebagai contoh, PDAM
Lombok Tengah seperti yang penulis telah ungkapkan pada bagian latar belakang mulai
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal menyediakan air bersih,
akibatnya hasil usaha mereka berkurang. Ini tentunya akan berpengaruh langsung
kepada daerah, apalagi PDAM terebut merupakan perusahaan milik daerah sehingga
berkurangnya pendapatan PDAM berarti pula berkurangnya pendapatan asli daerah.
Dari sektor pajak, berkurangnya debit air dari bendungan batujai akan mengurangi
kunjungan wisatawan ke daerah lombok tengah, karena kurangnya ketersediaan air
bersih untuk usaha perhotelan dikawasan pantai kute. Seperti yang penulis sampaikan
pada bagian latar belakang, bahwa pihak pengelola hotel dikawasan pantai Kute,
Lombok Tengah bagian selatan mengeluhkan akibat kurangnya suplai air bersih,
akibatnya pelayanan hotel terhadap tamu-tamu hotel terganggu. Permasalahan ini,
apabila dibiarkan terus menerus tentu akan merusak citra dunia pariwisata Lombok
Tengah yang mulai dibangun. Hal ini tentu akan memperparah kondisi perekonomian
lombok tengah yang sedang dalam proses pembangunan menuju arah yang lebih baik.

b.Hilangnya sumber mata pencarian masyarakat


Permasalahan ekonomi yang akan muncul apabila berkurangnya debit air bendungan
batujai adalah hilangnya sumber mata pencarian masyarakat. Hilangnya sumber mata
pencarian masyarakat disini bisa berarti hilangnya atau terhapusnya lahan tempat suatu
usaha, atau bisa berarti pula hilangnya faktor yang paling dominan yang sangat
mempengaruhi keberadaan lahan suatu usaha.
Analisis pertama, yaitu hilangnya lahan usaha. Maksudnya disini adalah dengan
berkurangnya debit air bendungan batujai akan mengurangi kesempatan usaha bagi
masyarakat sekitar terutama daerah yang berbatasan langsung dengan bendungan
batujai, sebagai contoh adalah usaha perikanan darat. Banyak masyarakat yang sehari-
harinya memancing, atau menjaring ikan dibendungan batujai, atau membuat keramba
dibendungan. Berkurangnya debit air bendungan batujai, akibat pendangkalan yang
terjadi terus menerus akan menyebabkan usaha-usaha perikanan darat tesebut akan
terhenti, terutama pada musim kemarau. Akibatnya, mata pencarian masyarakat yang
langsung berhubungan dengan bendungan akan terhenti, tentu ini akan menambah
jumlah pengangguran dan mengurangi kesempatan masyarakat untuk berusaha secara
langsung dengan memanfaatkan bendungan tersebut.
Analisis kedua adalah hilangnya atau berkurangnya faktor dominan yang mempengaruhi
sebuah lahan usaha, dalam hal ini adalah sektor pertanian. Seperti yang penulis telah
sampaikan sebelumnya bahwa bendungan batujai fungsi utamanya ditujukan sebagai
sumber pengairan persawahan seluas 3.350 hektar yang mencangkup sebagian besar
desa dikawasan lombok bagian selatan. Berkurangnya debit air bendungan batujai tentu
akan merusak sistem pola tanam masyarakat di daerah lombok tengah, akibatnya
petani tidak dapat mengatur waktu bercocok tanan mereka.
Kekurangan air tentu akan menghambat produksi pertanian, tanaman membutuhkan air
sebagai bahan transportasi zat makanan mereka, kekurangan air tentunya akan
membuat tanaman pertanian masyarakat akan meranggas, kemudian mati. ini tentunya
akan membuat meraka gagal panen, sehingga hasil pertanian mereka akan berkurang
dalam jumlah yang sangat banyak.
Rusaknya pertanian tentu akan merusak usaha lain, baik itu usaha yang menunjang
usaha pertanian tersebut, maupun usaha yang mengandalkan usaha pertanian tersebut.
Usaha yang menunjang usaha pertanian diantaranya ialah usaha pupuk, buruh tani, dan
usaha pestisida. Rusaknya usaha pertanian tentu akan menyebabkan daya beli petani
terhadap bahan-bahan yang mereka sediakan akan berkurang sehingga hal ini akan
mengurangi omset penjulan usaha tersebut.
Usaha yang bergantung pada hasil pertanian misalnya usaha penggilingan padi, usaha
rumah tangga, seperti kue tradisional, usaha tahu, tempe dan usaha makana lainnya.
Rusaknya usaha pertanian tentu akan mengurangi bahan produksi mereka, ini tentunya
akan menyebabkan usaha-usaha tersebut akan bangkrut bahkan bisa berhenti
berproduksi apabila masalah pertanian tyersebut tidak dapat diselesaikan dengan
benar.

c.Meningkatnya biaya hidup masyarakat


Sebagai dampak ekonomi terakhir yang merupakan dampak akibat dari dua dampak
sebelumnya adalah meningkatnya biaya hidup masyarakat. Ini merupakan sebuah
fenomena sosial yang merupakan hal umum yang dapat dianalisis dari hukum ekonomi
yang berbunyi bahwa harga akan naik apabila penawaran naik. Berkurangnya sumber
air untuk pertanian akan menyebabkan beberapa jenis komoditas pertanian akan
menghilang atau berkurang jumlahnya di pasaran. Hal ini akan menyebabkan harga
komoditas tersebut akan melambung tinggi. Akan terasa berat bila menyangkut bahan
kebutuhan pokok seperti beras, cabai, tomat, dan beberapa jenis palawija lainnya.
Menghilangnya beberapa komoditas kebutuhan pokok tersebut sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan debit air yang cukup dari bendungan batujai.
Sebagai contoh, dilombok pernah terjadi kelangkaan akan cabai merah, akibatnya,
cabai dijual seharga 50 ribu rupiah perkilo gramnya. Ini tentu akan membuat biaya hidup
masyarakat akan semakin tinggi. Dikhawatirkan dengan hilangnya air bendungan batujai
akan menyebabkan naiknya harga bahan kebutuhan pokok masyarakat yang tentunya
akan menambah biaya hidup masyarakat.
Contoh yang paling nyata yang langsung berkaitan dengan menurunnyua debit air
dibendungan batujai adalah naiknya tarif air PDAM, ini dikarenakan PDAM harus
menutupi kerugian akibat berkurangnya produksi air bersih mereka. Kenaikan tarif air
harus dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan akibat kurangnya
hasil produksi air bersih yang bersumber dari bendungan batujai. Bila bendungan batujai
terus mendangkal, maka harga air bersih PDAM akan terus naik, akibatnya biaya atau
beban hidup masyarakat akan semakin tinggi.
Secara tidak langsung, berkurangnya debit air bendungan batujai akan mempengaruhi
ketersediaan beberapa komoditi pertanian, misalnya besar, cabai, dan tanaman
palawija. Berkuranggnya beberapa komoditas pertanian ini dikarenakan lahan pertanian
untuk memproduksi komoditas tersebut tidak dapat berproduksi dengan optimal karena
kekurangan air. Akibatnya komoditas tersebut akan langka dipasaran, tentu hal ini akan
menyebabkan harga dari komoditas tersebut akan melambung tinggi, sementara daya
beli masyarakat tetap. Yang akan merasakan dampak akibat semua hal tesebut adalah
kita semua, masyarakat lombok tengah yang memiliki bendungan bendungan batujai.

3.Dampak Ekologi (Lingkungan)

a.Berkurangnya keanekaragaman hayati


Rusaknya kondisi bendungan batujai tentu akan merusak pula ke anekaragaman hayati
yang dikandungnya. Belum ada penelitian mengenanai hewan atau tumbuhan apa saja
yang ada di bendungan batujai, namun dengan luas yang begitu besar yaitu 890
herktar, dan sudah ada hampir 30 tahun, tentu banyak jenis keanekaragaman hayati
yang ada didalamnya, baik berupa ikan, zooplankton, tumbuhan, alga, maupun
fitoplankton. Mendangkalnya bendungan batujai ini tentunya akan menyebabkan hewan
atau tumbuhan yang ada didalamnya akan berkurang.
Berkurangnya jumlah keanekaragaman hayati ini terjadi karena habitat mereka telah
mulai terkikis akibat pendangkalan. Ini terbukti dengan sudah mulai berkurangnya hasil
tangkapan penduduk lokal apabila memancing atau menjaring ikan didaerah tersebut.
Analisis lain dalam hal berkurangnya keanekaragaman hayati adalah mengenai
hilangnya flora atau fauna khas lombok tengah akibat tidak tersedianya air untuk
kelangsungan hidup mereka. Sebagai contoh, sekarang dilombok tengah tengah
dikembangkan komoditas padi gogo rancah, apabila padi ini tidak mandapatkan air
sesuai kebutuhannya, tentu padi ini tidak akan ditanam lagi oleh para petani, dan akan
diganti oleh varietes padi yang lain, akibatnya padi jenis gogo rancah akan menghilang,
karena tidak dibudi dayakan lagi. Hilanglah satu tanaman khas pulau lombok.
Hal lain yang mungkin terjadi adalah matinya beberapa jenis tanaman yang
membutuhkan air dalam jumlah yang cukup besar. Berkurangnya debit air dibendungan
batujai tentu akan membuat tumbuhan tersebut mati, dan tidak mampu berregenerasi
lagi, akibatnya, seperti diatas, hilanglah sumber plasma nutfah dan keanekaragaman
hayati yang kita miliki.

b.Rusaknya nilai estetika


Air dibendungan batujai juga dimanfaatkan oleh pemda sebagai air untuk mengairi
beberapa jenis tumbuhan yang berada di taman-taman kota, seperti taman biao.
Hilangnya air di bendungan batujai akan menyebabkan pemda tidak akan dapat
mengairi lagi taman-taman kota tersebut, akibatnya keindahan kota praya akan hilang,
karena semua tumbuhannnya mati kekeringan.
Bukan hanya dalam hal menjaga keindahan kota, hilangnya bendungan batujai akan
menyebabkan hilangnya sarana hiburan bagi masyarakat. Untuk diketahui juga bahwa
kawasan bendungan batujai pada sore hari sering di manfaatkan oleh beberapa orang
sebagai tempat berkumpul, lari-lari sore, bahkan disana sering diadakan perkemahan
untuk beberapa ekstra kurikuler sekolah, seperti Pramuka, PMR. Hilangnya air
dibendungan batujai tentu akan merusak pula kawasan sekitar bedungan yang
merupakan kawasan rindang, dan sejuk karena disekitarnya banyak ditumbuhi oleh
pepeohonan tentu ini akan merusak pula tata ruang kota yang telah disusun dengan rapi
dan teratur.
Secara langsung, hilangnya air dikawasan bedungan batujai akan menyebabkan
rusaknya kawasan bedungan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana
rekreasi untuk mendapatkan keindahan, udara segar dan sarana hiburan. Hal ini berarti
pula mengurangi nilai estetika khussunya bagi kawasan sekitar bendungan batujai
tersebut. Rusaknya nilai estetika ini dapat berupa rusaknya keindahan kawasan
peremukiman, hilangnya kerindangan jalan-jalan kota, bahkan hilangnya keindahan kota
secara umum.

c.Hilangnya sumber mata air


Air merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan sebuah kehidupan, tanpa
air semua organisme baik yang uni seluler, maupun multi seluler tidak akan dapat
melaksanakan kegiatan hidupnya. Terutama manusia, kita membutuhkan air untuk
berbagai macam keperluan, baik itu mencuci, memasak, minum, mengairi sawah dan
berbagai macam keperluan lainnya.
Hal ini lah yang menyebabkan bendungan batujai merupakan memiliki begitu banyak
fungsi, terutama dalam hal pemanfaatan airnya. Baik itu pemanfaatan air sebagai
sumber pengairan, sumber air bersih, air pemadam kebakaran, atau pun sebagai
sumber air lainnya. Hilangnya bedungan batujai akan menyebabkan tumbuhan-
tumbuhan disekitar bedungan, terutama tumbuhan berukuran besar. Akar dari
tumbuhan-tumbuhan tesebut merupakan pengikat air tanah, maka dengan hilangnya
tumbuhan-tumbuhan tersebut, air tanah pada musim hujan yang begitu banyak pada
musim hujan akan hilang dengan cepat sehinga air sumur-sumur warga pada musim
kemarau akan hilang, tentu ini akan menambah kesengsaraan warga sekitar bedungan.
Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa air bendungan batujai dimanfaatkan untuk
segala keperluan, berati menurunnya debit air bedungan batujai akan menyebabkan
sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat untuk melangsungkan
kegiatan hidup mereka akan berkurang.

d.Menurunnya tingkat kesehatan masyarakat


Permasalahn inti dari ke 3 permasalahn lingkungan diatas adalah menurunnya tingkat
kesaehatan masyarakat. Ini terjadi akibat rusaknya lingkungan, hilangnya sumber air
bersih, hilangnya sumber mata air. Hal-hal tersebut tentu akan merusak siklus hidup
masyarakat sekitar yang telah ada berpuluh-puluh tahun lamanya.
Kekurangan sumber air bersih tentu akan menyebabkan masyarakat akan
menggunakan air yang memiliki kualitas kesehatan yang kurang, ini tentunya akan
memicu timbulnya berbagai macam penyakit terutama yang menyangkut masalah
sisitem pencernaan. Hilangnya sumber mata air, tentu akan menyebabkan masyrakat
akan kehilangan sumber air untuk konsumsi, akibatnya masalah masyarakat akan
mengalami dehidrasi yang dapat memicu munculnya bebagai macam penyakit
mengenai sistem kekebalan tubuh.
Rusaknya lingkungan tentu akan menyebabkan munculnya permasalahan-
permasalahan seperti gizi buruk dan busung lapar. Ini tejadi karen lahan pertanian yang
ada telah rusak karena tidak mendapat suplai air yang cukup untuk melaksanakan
kegiatan pertanian

Anda mungkin juga menyukai