Bendungan Batujai merupakan salah satu objek vital bagi keberlangsungan kehidupan
masyarakat Lombok Tengah pada khususnya, dan masyarakat pulau Lombok pada
umumnya. Karena peran vitalnya itu, maka bendungan ini harus diselamatkan agar
dapat menjalankan fungsi dan manfaatnya dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat Lombok Tengah.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari Dinas PU Kabupaten Lombok Tengah,
pendangkalan bendungan batujai telah mencapai lebih dari 50% dari keadaan awalnya.
Mari kita analisis bersama, bendungan batujai diresmikan pada tanggal 6 Oktober 1981,
hingga sekarang, tahun 2009, bendungan ini telah digunakan selama 28 tahun, dan
selama itu juga, pendangkalannya telah lebih dari 50%. Untuk analisis kali ini kita ambil
saja 50%, maka dalam 28 tahun kedepan, maka bendungan ini akan habis dan hilang.
Tentunya massa 28 tahun merupakan masa yang sangat singkat untuk pemanfaatan
sutu karya yang dibangun dengan dana total mencapai 15 Miliyar rupiah (1980 an).
Untuk mendapatkan solusi yang tepat dari permasalahn yang dialami oleh bendungan
Batujai, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan beberapa penyabab dari
pendangkalan bendungan tesebut sebagai berikut :
a.Meningkatnya evapotranspirasi
Evaporasi berarti penguapan air pada tanaman, baik melalui permukaan daun, batang
dan permukaan tumbuhan lainnya. Meningkatnya evaporasi pada perairan yang
dipenuhi eceng gondok tentunya akan menambah jumlah laju penguapan air perairan
tersebut. Akibatnya, air dari perairan tersebut akan cepat habis, dan tentunya pada
musim kemarau, hal ini sangat tidak diharapkan.
1.Dampak Sosial
Pendangkalan bendungan batujai akan menimbulkan dampak sosial yang begitu luas
bagi masyarakat lombok tengah. Beberapa masalah yang akan terjadi di bidang sosial
akibat mendangkalnya bendungan batujai adalah sebagai berikut :
2.Dampak Ekonomi
Berkurangnya debit air bendungan batujai akan menimbulkan berbagai macam
permasalahan, salah satu yang paling mendasar dan sangat dikhawatirkan dari
pendangkalan bendungan ini adalah masalah ekonomi, sebab akan menyangkut hajat
hidup orang banyak, berikut analisis masalah ekonomi yang akan terjadi apabila
bendungan batujai terus mengalami penurunan debit air :
a.Berkurangnya sumber PAD
PAD kabupaten lombok tengah sebagian besar merupakan kontribusi dari sektor
pertanian, baik itu berupa beras, maupun tanaman palawija. Berkurangnya debit air dari
bendungan batujai akan menimbulkan masalah yang begitu kompleks bagi petani untuk
bercocok tanam terutama pada musim kemarau. Dikahawatirkan, masalah ini tidak
dapat teratasi dengan cepat, akibatnya sektor andalan dari pemerintah daerah yakni
bidang pertanian akan hancur, akibatnya sumber Pendapatan Asli Dearah yang sangat
bergantung pada sektor tersebut akan merosot tajam.
Berkurangnya PAD tentu akan menghambat perkembangan Lombok Tengah, akibatnya
program pemerintah untuk membangun daerah yang membutuhkan biaya yang cukup
banyak akan terhambat.
Selain mengurangi PAD dari sektor pertanian, pengurangan debit air bendungan batujai
akan menyebabkan menurunnya omset dari berbagai macam perusahan yang
mengandalkan kebutuhan air mereka dari bendungan batujai. Sebagai contoh, PDAM
Lombok Tengah seperti yang penulis telah ungkapkan pada bagian latar belakang mulai
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal menyediakan air bersih,
akibatnya hasil usaha mereka berkurang. Ini tentunya akan berpengaruh langsung
kepada daerah, apalagi PDAM terebut merupakan perusahaan milik daerah sehingga
berkurangnya pendapatan PDAM berarti pula berkurangnya pendapatan asli daerah.
Dari sektor pajak, berkurangnya debit air dari bendungan batujai akan mengurangi
kunjungan wisatawan ke daerah lombok tengah, karena kurangnya ketersediaan air
bersih untuk usaha perhotelan dikawasan pantai kute. Seperti yang penulis sampaikan
pada bagian latar belakang, bahwa pihak pengelola hotel dikawasan pantai Kute,
Lombok Tengah bagian selatan mengeluhkan akibat kurangnya suplai air bersih,
akibatnya pelayanan hotel terhadap tamu-tamu hotel terganggu. Permasalahan ini,
apabila dibiarkan terus menerus tentu akan merusak citra dunia pariwisata Lombok
Tengah yang mulai dibangun. Hal ini tentu akan memperparah kondisi perekonomian
lombok tengah yang sedang dalam proses pembangunan menuju arah yang lebih baik.