Laporan ORAL CANDIDIASIS Fix
Laporan ORAL CANDIDIASIS Fix
A. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien : suciati binti husri
Umur : 45 tahun
Suku : jawa
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sumber mulyo,jalur 14 palembang
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Peserta asuransi kesehatan : BPJS
Rekam medis : 1006887
B. ANAMNESA
Keluhan utama
Pasien mengeluhkan terdapat lapisan plak berwarna putih kekuningan
pada permukaan atas lidahnya, disadari sejak ± 2 minggu yang lalu. Tidak
terasa sakit namun setelah dibersihkan den Bercak putih tersebut terasa
sedikit perih setelah menyikat lidahnya dengan sikat gigi. Pasien belum
pernah mengobati kondisi lidah tersebut. Pasien merasa tidak nyaman saat
makan karena lidahnya terasa kotor sehingga pasien ingin dirawat.
Note : Pasien merupakan pasien rawat inap komering 1.2 bagian penyakit
dalam dengan penyakit diabetes meillitus tipe II.
Riwayat sosial :
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dengan ekonomi menengah
kebawah.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada kasus ini pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah
pemeriksaan mikrobiologi. Hasil pemeriksaan menyatakan bahwa tampak
hasil mikroskopis KOH yeast cell (+) dan hasil biakan candida sp.
G. TINJAUAN PUSTAKA
Oral Candidiasis atau candidosis adalah istilah umum yang digunakan
untuk menggambarkan infeksi oral yang disebabkan oleh jamur Candida sp.
Meskipun agen etiologi utamanya adalah Candida Albicans, spesies non-
albican juga dapat menyebabkan infeksi dan biasanya pada pasien
imunokompromais.1 Spesies Candida sp lain yang menyebabkan kandidiasis
oral adalah Candida glabrata, Candida tropicalis, Candida krusei, Candida
guilliermondii, Candida parapsilosis.2,3,4
Candida sp adalah flora normal rongga mulut yang sebagian besar
terdapat di posterior dorsum lidah. Ketika sistem tubuh seimbang dan host
dalam keaadaan optimal, mikroorganisme tersebut bukan sebuah masalah.
Namun, apabila tubuh dalam keadaan tidak baik seperti pada pasien
imunokompromais, diabetes melitus, gangguan hematologi dan lainnya, maka
mikroorganisme tersebut berkembang menjadi bentuk patogen.4,5,6
Kandidiasis oral dapat diklasifikasikan menjadi kandidiasis oral
primer dan kandidiasis oral sekunder. Kandidiasis oral primer terlokalisasi
hanya pada mukosa oral dan jaringan perioral. Sementara itu, kandidiasis oral
sekunder disertai manifestasi mukokutan sistemik (Acquired Immune
Deficiency Syndrome (AIDS), Chronic Granulomatous Disease). Kandidiasis
oral primer diklasifikasikan lagi menjadi akut (Pseudomembran,
Erythematous), kronis (Pseudomembran, Erythematous, Hiperplastik) dan
Candidiasis-associated lesion (Denture-induced stomatitis, angular cheilitis,
median rhomboid glossitis).1,2
Kandidiasis Eritematosa
Erythematous candidiasis dikenal juga dengan istilah atrophic oral
candidiasis atau antibiotic sore mouth. Permukaan eritematosa tidak hanya
menunjukkan atrofi tetapi permukaan yang atrofi juga mengalami peningkatan
vaskularisasi. Lesi ini memiliki batas yang difus yang membantu
membedakannya dengan eritoplakia yang memiliki batas yang jelas. Lesi ini
biasanya ditemukan pada palatum dan dorsum lidah pasien yang menjalani
terapi kortikosteroid inhalasi dan pengguna antibiotik.2,4
Angular cheilitis
Gambaran klinis dari angular cheilitis adalah terdapat infeksi pada
fisur komisura mulut yang biasanya dikelilingi eritema. Lesi ini merupakan
gabungan infeksi dari Candida albicans dan Staphylococcus aureus. Biasanya
lesi ini terjadi pada pasien yang mengalami kekurangan vitamin B12, zat besi
dan kehilangan dimensi vertikal. Kulit kering juga dapat memungkinkan
invasi dari mikroorganisme.2
H. DIAGNOSA
Dari anamnesa, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan penunjang
kelainan ini didiagnosa sebagai kandidiasis pseudomembran akut.
I. RENCANA PERAWATAN
FASE I (Etiotropik)
FASE II (Bedah)
FASE IV (Maintenance)
K. KESIMPULAN
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis serta pemeriksaan penunjang
maka diagnosis lesi pada lidah pasien yaitu kandidiasis pseudomembran akut.
Pasien memiliki riwayat penyakit sistemik Diabetes Mellitus tipe 2. Hasil
pemeriksaan mikrobiologi menunjukkan hasil mikroskopis yaitu KOH: yeast
cell (+) dan hasil biakan yaitu Candida sp.
Perawatan yang dilakukan pada pasien ini adalah menghilangkan atau
mengontrol faktor predisposisi kandidiasis, pemberian obat anti fungal, serta
kontrol beberapa minggu kemudian. Obat anti fungal yang diberikan pada
pasien ini adalah satu botol 12 ml kandistatin oral drops dengan anjuran
pemakaian 4 kali sehari 1 ml diaplikasikan pada dorsum lidah pasien.
Komposisi satu botol 12 ml kandistatin oral drops yaitu tiap mililiter (ml)
mengandung nystatin 100.000 IU.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tilakaratne WM, Warnakulasuriya S. Oral medicine and pathology-a
guide to diagnosis & management. New Delhi : Jaypee; 2014. p.362-6.
2. Glick, Michael. Burket’s Oral Medicine, 12th ed. USA: People’s
Medical Publishing House; 2015. p.93-9.
3. Mark, Robert E. Oral and maxillofacial pathology, 1st ed. Hongkong:
Quintessence Publishing Co.Inc; 2003. p.213-24.
4. Rajedran A, Sivapathasundharam B. Shafer’s textbook of oral
pathology, 7th ed. India: Elseiver; 2012. p.371-5.
5. Leslie D, Nancy WB. General and oral pathology for the dental
hygienist. 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2013.
p.371-93.
6. Isaac W. Atlas of oral diseases. Amsterdam: Springer; 2016. p.23-4.
7. Sol S, Roy E, Edmon T. Essential of oral medicine. US: BC Decker;
2002. p.84-137.
8. Joseph AR, James JS, Richard CKJ. Oral pathology: clinical
pathologic correlations. 6th ed. US: Elsevier; 2012. p.104-8.
KANDIDIASIS
ORAL