Judul Food supply and bioenergy production within the global cropland planetary boundary
Jurnal Public Library of Science (Journal Pone)
Tahun 2018
Penulis R.C.Henry
Reviewer Hanafi
Tanggal 4 Januari 2019
Abstrak Jurnal yang berjudul “Food supply and bioenergy production
within the global cropland planetary boundary” yang menjelaskan bahwa Produksi bioenergi untuk mitigasi iklim berbasis lahan memberi tekanan tambahan pada sumber daya lahan yang terbatas
Abstrak atau bagian Pendahuluan yang disajikan penulis hanya
menggunakan Bahasa inggris (Bahasa Internasional). Secara keseluruhan isi dari abstrak atau bagian pendahuluan ini langsung menuju ke topic bahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang menurut saya pembaca menjadi mudah memahami jurnal ini.
Pengantar Didalam Paragraf pertama, penulis menegaskan bahwa Proyeksi
pertumbuhan populasi menjadi lebih dari 9 miliar orang pada tahun 2050, dampak perubahan iklim terhadap produktivitas pertanian , dan bergeser ke arah pola makan berbasis hewan semuanya merupakan tantangan untuk memastikan keamanan pangan di masa depan. Untuk mencapai ketahanan pangan di masa depan akan membutuhkan produksi pangan yang cukup, serta distribusi dan akses yang sama oleh semua orang, sebagaimana dinyatakan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB kedua.
Strategi mitigasi iklim perlu mempertimbangkan sektor energi
dan pertanian untuk menghindari efek tumpahan, seperti ekspansi cepat lahan pertanian yang timbul dari produksi bioenergi [18,19]. Pemikiran saat ini menunjukkan bioenergi, dalam kombinasi dengan penangkapan dan penyimpanan karbon (BECCS), adalah strategi penting untuk pengurangan emisi. Namun, perluasan area yang digunakan untuk menumbuhkan bioenergi akan bertentangan dengan produksi pangan dan memiliki dampak potensial pada keanekaragaman hayati dan pasokan jasa ekosistem.
Metode Peneliti menggunakan target normatif. Untuk target mitigasi
bioenergi, kami memilih jalur bioenergi yang diproyeksikan dalam skenario 450 dari pandangan energi dunia. Mengingat kontribusi tanaman energi generasi kedua yang tidak diketahui, kami hanya memodelkan tanaman bioenergi generasi pertama, yang saat ini berkontribusi 3-4% dari produksi bioenergi global. Tren baru-baru ini menunjukkan peningkatan penggunaan tanaman bioenergi untuk bahan bakar, misalnya, penggunaan biomassa modern untuk pembawa energi cair dan gas meningkat sebesar 37% dari 2006 hingga 2009
Pembahasan Pada paragraf pertama penulis menjelaskan bahwa
membandingkan potensi bioenergi lintas studi dapat menyesatkan karena perbedaan dalam terminologi bioenergi (biomassa, bioenergi, biofuel), tetapi juga karena berbagai asumsi mengenai bahan baku (tanaman primer, residu dari tanaman primer, residu hutan atau industri, lingo-cellulosic feed-stock) ) dan ketersediaan teknologi (generasi pertama vs. generasi kedua, bioenergi modern, biofuel konvensional atau lanjutan, biomassa tradisional). Akibatnya, dalam literatur yang ada ada perbedaan besar dalam estimasi potensi bioenergi.
Pada pejelasan selanjutnya penulis mejelaskan bahwa Potensi
bioenergi juga sangat sensitif terhadap diet yang diasumsikan dan di sini produksi makanan yang diproyeksikan jauh lebih tinggi daripada studi Haberl atau proyeksi FAO. Juga, Haberl et al. melaporkan nilai kalor total dalam biomassa, sedangkan kami mensimulasikan bioenergi sebagai "kandungan energi dalam produk padat, cair, dan gas yang berasal dari stok pakan biomassa dan biogas". Menghitung perbedaan ini, total nilai kalor dari target mitigasi bioenergi kami sesuai dengan 14 EJ dalam biomassa, yang lebih dekat dengan potensi estimasi 18 EJ pada tahun 2050.
Diskusi ; Tujuan utama dari penelitian ini untuk melihat suplay
atau produksi pagan dengan melakukan bioenergi.
Dalam sub pokok bahasan diatas penulis menjelaskan dengan
rinci dan bahasa yang digunakan dapat dimengerti oleh pembaca.
Simpulan Produksi pasokan makanan yang memadai dalam batas planet
lahan pertanian di bawah tren populasi saat ini, ekonomi dan diet hanya dimungkinkan dengan peningkatan hasil panen tahunan minimal 1%. Pencapaian peningkatan hasil panen membutuhkan pengurangan kesenjangan hasil di semua negara penghasil pangan dengan implikasi potensial bagi keberlanjutan ekosistem pertanian. Namun, mencapai produksi bioenergi dari tanaman energi generasi pertama dari suatu ordo yang akan berkontribusi pada mitigasi iklim yang kuat adalah tidak mungkin pada saat yang bersamaan. Namun, pekerjaan baru-baru ini menunjukkan bahwa memenuhi beberapa tujuan ketahanan pangan dan energi secara berkelanjutan dapat dicapai dengan pengurangan limbah makanan atau pengambilan makanan yang berkelanjutan secara luas.
Kekuatan Penelitian 1.Teori dan model analisis yang diguakan tepat
2.Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud
dan tujuannya oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami
Kelemahan Penelitian 1. Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi
dari jurnal ini.
2. penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang didapat