Anda di halaman 1dari 9

RESPIRASI GANONG

LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
Dosen pengampu:
Dr. Hj. Sariwulan Diana, M.Si.
Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.Si.

oleh:
Kelas A
Kelompok 8
Annisa Fadhila (1500145)
Fitri Husni Madiyah (1504159)
Ghina Mutiara Abas (1503486)
Muhammad Nur Siddiq (1503601)
Resti Wulandari (1500510)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
A. Judul
Respirasi Ganong

B. Pelaksanaan Praktikum
Hari/tanggal : Rabu, 21 November 2018
Waktu : Pukul 07.00 – 09.30 WIB
Tempat : Laboratorium Fisiologi FPMIPA A UPI

C. Rumusan Masalah
1. Apakah perbedaan kecambah memengaruhi koefisien respirasi sel
tumbuhan pada proses respirasi?
2. Bagaimana jenis substrat pada respirasi sel tumbuhan dengan kecambah
yang berbeda?

D. Tujuan
Menentukan koefisien respirasi dan menentukan jenis substrat yang
digunakan oleh sel tumbuhan pada proses respirasi

E. Dasar Teori
Respirasi merupakan proses penguraian senyawa organik kompleks
menjadi senyawa sederhana yang menghasilkan energi berbentuk ATP
(Adenosin Trifosfat) dan karbondioksida serta air melalui proses oksidasi
dalam molekul organik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik di
dalam sel yang berlangsung secara aerobik dan anaerobik. Respirasi aerob
memerlukan oksigen yang akan menghasilkan karbondioksida dan energi,
sedangkan respirasi anaerob tanpa menggunakan oksigen sehingga
menghasilkan senyawa seperti alkohol, asetaldehida, atau asam asetat, dan
juga energi (Setiowati dan Furqonita, 2007).
Respirasi juga sering dikatakan sebagai kebalikan dari fotosintesis. Hal
tersebut dikarenakan dalam fotosintesis merombak karbondioksida dan air
dengan bantuan energi matahari menghasilkan glukosa dan oksigen,
sedangkan pada respirasi merombak oksigen dan glukosa yang menghasilkan
air dan karbondioksida (Hapsari, 2016). Kebutuhan oksigen yang diperlukan
pada reaksi respirasi dapat dipengaruhi oleh suhu sesuai dengan pernyataan
Imamah dkk. (2016), bahwa semakin tinggi suhu lingkungan maka akan
semakin cepat kerja enzim dan semakin banyak oksigen yang dibutuhkan,
begitu juga sebaliknya. Respirasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
suhu dan peningkatan CO2 jangka panjang, dan respon fotosintesis terhadap
CO2 yang meningkat dapat diatur secara turun karena keterbatasan
biogeokimia (Smith and Dukes, 2012).
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan
sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut
harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat
yang terjadi di bagian daun satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan
menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi
yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya
matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini
disebabkan kloropil yang berada di dalam daun tidak dapat menggunakan
cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada cahaya
matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai
molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam
contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida
adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara
bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer
merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga
monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat
anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari. Dalam
proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan
NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi
glukosa.
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan
dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan reaksi kimia
respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis (Syamsuri, 2000).
Perbedaan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang
digunakan biasa dikenal dengan Respiratory Ratio atau Respiratory
Quotient dan disingkat RQ. Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat
untuk respirasi dan sempurna atau tidaknya proses respirasi tersebut dengan
kondisi lainnya (Simbolon, 1989).
Fotosintesis juga terjadi proses metabolisme lain yang disebut respirasi.
Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa organik
menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan organik
yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun anaerobik.
Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida serta
energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang
tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol,
asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energi (Lovelles, 1997).
Bahan organik yang dioksidasi adalah glukosa (C6H12O6) maka persamaan
reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6H2O + Energi
Tergantung pada bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan
dan jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Diketahui nilai RQ untuk
karbohidrat = 1, protein < 1 (= 0,8 – 0,9), lemak <1 (= 0,7) dan asam organik
> 1 (1,33). Nilai RQ ini tergantung pada bahan atau subtrat untuk respirasi dan
sempuran tidaknya proses respirasi dan kondisi lainnya (Krisdianto dkk,
2005).

F. Alat dan Bahan


1. Alat yang digunakan
Tabel 1. Alat pada Praktikum Respirasi Ganong
No Nama Alat Jumlah
1 Alat Respirasi Ganong 1 Unit
2 Timbangan 1 Unit
3 Pinset 1 Unit
2. Bahan yang digunakan
Tabel 2. Bahan pada Praktikum Respirasi Ganong
No Nama Bahan Jumlah
1 Kertas karbon 1 lembar
2 Larutan HCL Secukupnya
3 Kristal KOH Seukupnya
4 Kertas saring 1 lembar
5 Kecambah 20 biji

G. Langkah Kerja

Kertas saring diletakan pada dasar labu dan dibasahi

Kecambah dimasukan dan dinding labu ditutup dengan kertas karbon

Tabung diisi dengan larutan NaCL melalui mulut tabung lainnya.

Labu ditutp sampai udara diluar tidak masuk

Permukaan awal NaCL dicatat dan amati selama 30 menit

permukaan akhir NaCL dicatat kembali.

Bagan 1. Langkah kerja Praktikum Respirasi Ganong

H. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Koefisien Respirasi dan Jenis Substrat Tumbuhan
V2 Koefisien Jenis
Kelompok V1 (ml) Jenis Kecambah
(ml) Respirasi (KR) Substrat
1 0 0,5 1 Karbohidrat Kacang Merah
2 0 0,5 1 Karbohidrat Kacang Ijo
3 1 0,5 0,33 Lemak Kacang Polong
4 1,7 1,8 0,51 Lemak Kacang Edamame
5 3,8 4 0,51 Lemak Kacang Kedelai
6 5,05 6 0,54 Lemak Jagung
7 1 1,55 0,6 Lemak Kacang Panjang
Asam
8 0,5 1 2 Kacang Tanah
Organik
9 1,8 2 0,52 Lemak Kacang Edamame
Keterangan : V1 = volume NaCl sebelum diberi KOH
V2 = volume NaCl setelah diberi KOH

I. Pembahasan
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang bersifat autotrof yaitu dapat
mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik atau dapat membuat
makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Selain melakukan
fotosintesis, tumbuhan juga melakukan respirasi untuk menghasilkan energy.
Pada percobaan kali ini digunakan alat respirometer ganong untuk mengetahui
koefisien respirasi pada berbagai jenis kecambah.
Proses respirasi merupakan reaksi oksidasi-reduksi, yaitu senyawa
dioksidasi menjadi CO2 dan O2 yang diserap direduksi menjadi H2O. Pati,
fruktan, sukrosa, atau gula yang lainnya, lemak, asam organik, bahkan protein
dapat bertindak sebagai substrat respirasi. Berbagai jenis substrat dapat
diuraikan dalam respirasi, untuk mengetahui jenis substrat yang diuraikan
dapat diketahui dengan cara mencari koefisien respirasi sel tumbuhan pada
alat respirometer ganong. Koefisien respirasi sel tumbuhan merupakan
perbandingan antara jumlah karbondioksida (CO2) yang dilepaskan pada saat
respirasi dengan jumlah oksigen (O2) yang dibutuhkan pada proses respirasi.
Kelompok kami menggunakan kecambah kacang tanah, pada percobaan
kali ini. Kecambah kacang tanah dimasukan ke dalam labu respirasi ganong
yang telah dialasi kertas saring dan dibasahi dengan tetesan aquades agar
keadaan lingkungan sekitar kecambah lembab. Bagian luar labu yang telah
ditutup dengan sumbat yang dilapisi vaseline agar kedap terhadap udara dan
kertas karbon agar tidak terpapar sinar matahari untuk menghindari terjadinya
proses fotosintesis sehingga hanya proses respirasi yang teramati. Tabung
repirometer diisi dengan larutan NaCl karena memiliki nilai fikositas yang
lebih tinggi dari air sehingga tidak akan menempel pada tabung respirometer.
Pada percobaan yang kami lakukan, kenaikan larutan NaCl setelah
didiamkan selama 30 menit turun sebanyak 0,5 mL yang menandakan O2 yang
diserap lebih sedikit dibandingkan dengan CO2 yang dihasilkan kecambah.
Setelah itu ditambahkan kristal KOH untuk mengikat CO2 sebagai hasil
respirasi, setelah 30 menit tinggi larutan naik 1 mL. Berdasarkan hasil tersebut
karena pada volume awal mengalami penurunan, dan volume akhir mengalam
kenaikan rumus yang digunakan untuk penentuan koefisien respirasi adalah
rumus negatif yaitu KR= V2/( V2- V1).

J. Kesimpulan
1. Perbedaan kecambah memengaruhi nilai KR.
2. Jenis substrat dengan nilai KR tertinggi ada pada substrat Asam Organik,
disusul Karbohidrat kemudian lemak.

K. Jawaban Pertanyaan
1. Dari hasil percobaan saudara rumus KR mana yang saudara gunakan?
Jawaban:
Rumus yang digunakan adalah KR= V2/( V2- V1). Karena V1 mengalami
penurunan dari titik awal dan V2 naik.
2. Apa maksud dengan V1, V2, V1 + V2, atau V2 – V1?
Jawaban:
V1 = Jumlah O2 yang diikat oleh tumbuhan
V2 = Jumlah CO2 yang diikat oleh KOH
V1 + V2 digunakan apabila jumlah O2 yang digunakan lebih banyak
dibandingkan CO2
V2 – V1 digunakan apabila jumlah CO2 yang digunakan lebih banyak
dibandingkan O2.
3. Mengapa dalam percobaan tersebut digunakan larutan NaCl atau larutan
Hg?
Jawaban:
Larutan NaCl atau Hg memiliki nilai fiskositas yang lebih tinggi daripada
larutan-larutan yang lainnya sehingga tidak akan menempel pada tabung
respirometer (ganong).
4. Dari hasil KR yang saudara dapat, substrat respirasi apa yang digunakan
oleh tumbuhan tersebut?
Jawaban:
Dari hasil KR yang didapat, substrat respirasi dari kecambah kacang tanah
adalah asam organik
5. Sebutkan macam-macam substrat respirasi tumbuhan beserta nilai KR-nya!
Jawaban:
Macam-macam substrat respirasi yaitu :
a. Lemak, jika KR 0,5 - 0,7
b. Protein, jika KR 0,8 - 0,9
c. Karbohidrat, jika KR = 1
d. Asam organik, jika KR > 1
DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro. (1986). Biologi. Erlangga. Jakarta.


Hapsari, S., Zaman, B. dan Andarani, P. (2016). Kemampuan Tumbuhan Kayu
Apu (Pistia stratiotes L.) dalam Menyisihkan Kromium Total (Cr-T) dan
COD Limbah Elektroplating. Teknik Lingkungan. Vol 5 (4).
Imamah, N., Hasbullah, R. and Nugroho, L. (2016). Arrhenius Model to Predict
Respiration Rate of Minimally Processed Broccoli. Jurnal Keteknikan
Pertanian, 4(1), pp. 25–30.
Kimball, J.W. (2002). Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Krisdianto, dan kawan-kawan. (2005). Penuntun Praktikum Biologi Umum.
FMIPA Universitas Lambung Mangkurat.Banjarbaru.
Lovelles. A. R. (1997). Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah
Tropik. PT Gramedia. Jakarta.
Setiowati, T. dan Furqonita, D. (2007). Biologi Interaktif. Jakarta Timur: Azka
Press.
Simbolon, Hubu dkk. (1989). Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Smith, N. G. and Dukes, J. S. (2012). Plant respiration and photosynthesis in
globalscale models: Incorporating acclimation to temperature and CO2.
Global Change Biology, 19(1), pp. 45–63.
Syamsuri. I. (2000). Biologi. Erlangga. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai