TM 4 - SGD 3 Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pada Kelompok Anak Usia Sekolah-1
TM 4 - SGD 3 Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas Pada Kelompok Anak Usia Sekolah-1
Dosen Pembimbing :
Elida Ulfiana, S.Kep.Ns., M.Kep.
Disusun Oleh :
Adelia Dwi Lailyvira Ramadhania (131611133005)
Reffy Shania Novianti (131611133010)
Listya Ernissa Mardha (131611133017)
Nurul Hidayati (131611133022)
Angga Kresna Pranata (131611133030)
Yenni Nistyasari (131611133035)
Kusnul Oktania (131611133043)
Gita Shella Madjid (131611133049)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Keperawatan Komunitas 2 tentang “Asuhan Keperawatan
Kesehatan Komunitas pada Kelompok Anak Sekolah“
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah keperawatan ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3
2.1 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas pada Anak Usia Sekolah......................3
2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas pada Anak Usia Sekolah.........................3
2.1.2 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas pada Anak Usia Sekolah.............3
2.1.3 Masalah Kesehatan Mayoritas pada Anak Usia Sekolah..............................5
2.1.4 Intervensi Tingkat Nasional pada Anak Usia Sekolah..................................5
2.1.5 Peran Perawat Komunitas pada Anak Usia Sekolah.....................................7
BAB III KASUS.........................................................................................................10
BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN.......................................................................12
4.1 Pengkajian..........................................................................................................12
4.2 Analisa Data.......................................................................................................17
4.2 Diagnosis............................................................................................................20
4.3 Intervensi............................................................................................................23
4.4 Implementasi......................................................................................................42
4.5 Evaluasi..............................................................................................................45
BAB V PENUTUP......................................................................................................47
5.1 Kesimpulan........................................................................................................47
5.2 Saran...................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................48
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari Keperawatan Komunitas pada Anak Usia
Sekolah
2. Untuk mengetahui ruang lingkup Keperawatan Komunitas pada Anak Usia
Sekolah
3. Untuk mengetahui masalah kesehatan mayoritas pada Anak Usia Sekolah
4. Untuk mengetahui intervensi tingkat nasional pada Anak Usia Sekolah
5. Untuk mengetahui peran perawat komunitas pada Anak Usia Sekolah
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan komunitas pada Anak Usia Sekolah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
g. Pendidikan seks
B. Preventif
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi.
b. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas
dan kunjungan rumah.
c. Pemberian vitamin A, Iodium.
C. Kuratif
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga
yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan:
a. Perawatan anak sakit dirumah.
D. Rehabilitatif
Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau
kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC,
kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan:
a. Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain
sebagainya.
E. Resosialitatif
Adalah upaya untuk mengemabalikan penderita ke masyarakat
yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti,
penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.
3. Strategi
Strategi adalah intervensi yang praktis, fokus kepada masalah
dan disengaja. Intervensi yang praktis dipilih sesuai dengan
kebutuhan keluarga untuk membawa keluarga pada perubahan yang
diinginkan. Salah satu aspek penting dari intervensi yang praktis ini
adalah penekanan aspek dari realitas keluarga sebagai cara untuk
mendorong hubungan orangtua-anak (misalnya: anak yang
ketergantungan obat ini sebenarnya sedang merasakan kesa- kitan)
atau aspek lain yang mengedepankan urgensi (misalnya: anak ini
akan mati karena over dosis).
B. Fungsi dan Peran Perawat CHN pada Agregat Anak Usia Sekolah
Fungsi dan peran perawat kesehatan komunitas terkait agregat
anak usia sekolah antara lain :
1. Kolaborator
2. Koordinator
3. Case finder
5. Pendidik
6. Konselor
7. Peneliti
8. Care giver
9. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia
sekolah, menentukan kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus
anak usia sekolah terhadap pengambil keputusan,
mempersiapkan anak usia sekolah untuk mandiri.
BAB III
KASUS
4.1 Pengkajian
Pengkajian pada agregat anak sekolah menggunakan pendekatan
Community as partner meliputi: data inti komunitas dan subsystem.
a. Data Inti Komunitas
1) Demografi
Jumlah anak sekolah keseluruhan menurut data Monografi SDN
Wonokromo IV Surabaya untuk usia 6 – 12 tahun sebanyak 123 siswa,
jumlah anak sekolah menurut jenis kelamin dan golongan umur
tergambar pada grafik di bawah ini.
Dari 123 siswa SDN IV Wonokromo antara siswa laki-laki yang
berumur 8-9 tahun dan anak perempuan berumur 8 – 9 tahun
mempunyai prosentase yang hampir sama yaitu 20.5 % dan 20 %.
2) Status perkawinan
Agama100% dari anak usia sekolah belum kawin.
4) Kelompok Etnis
Suku mayoritas siswa SDN Wonokromo IV adalah Suku Jawa.
5) Kebiasaan
Pada saat istirahat siswa sering dan lebih menyukai membeli jajan
jajanan sembarangan, yaitu coklat, permen dan snack yang dijual di
kantin maupun di dekat pintu gerbang.
b. Data Subsystem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :
1) Lingkungan Fisik
Inspeksi
Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat dengan
jalan raya. Kebersihan lingkungan sekolah kurang terjaga dengan
baik, terdapat 1 kantin di dalam sekolah yang menjual makanan
yang kurang terjamin kebersihannya. Terdapat banyak penjual
makanan di depan gerbang sekolah. Jenis makanan yang dijual
tidak terjamin kebersihannya. Terdapat 2 kamar mandi yang
terpisah antara kamar mandi anak laki-laki dan perempuan. Kondisi
terawat dengan baik.
Auskultasi
Hasil wawancara dengan kepala sekolah, bahwa di
sekolah SDN Wonokromo IV terdapat kegiatan ekstrakulikuler
yang sudah lama berjalan seperti olahraga meliputi sepak bola dan
senam, kesenian meliputi tari dan musik dan kegiatan keagamaan
seperti pengajian.
Angket
Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang
kurang baik bagi perkembangan anak yaitu orang tua dan
lingkungan anak yang membiasakan tidak menggosok gigi
sebelum tidur sehingga kebiasaan ini diikuti oleh anak usia sekolah.
2) Pendidikan
Di SDN Wonokromo IV tidak terdapat kurikulum khusus tentang
health promotion, hanya terdapat pelajaran olahraga yang membahas
sedikit materi tentang kesehatan (karies gigi).
4) Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswa kebanyakan
orang tua para siswamempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dan
berdagang untuk mencari nafkah.
b. Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN IV
Wonokromo adalah sepeda, jalan kaki, dan diantar oleh orang tua.
7) Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak untuk
memperoleh informasi pengetahuan tentang gosok gigi berasal dari
media, para guru dan orang tua. Hasil pengkajian yang telah
diperoleh adalah mayoritas anak mengetahui mengenai informasi
tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media khusunya
televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45%. Media informasi yang
digunakan anak ini mempunyai dampak positif dan negatif.
b. Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia sekolah
di sekolah SDN Wonokromo IV meliputi data tentang diskusi yang
dilakukan anak dengan orang tua, peran orang tua dalam
menyelesaikan dan mencegah masalah anak, keterlibatan orang tua
dan lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak. Berdasarkan
data yang diperoleh, maka mayoritas anak menjawab jarang
mengadakan diskusi dengan orang tua dalam mengatasi masalah
anak yaitu sebesar 74 responden (60%). Keadaan ini sangat berisiko
terhadap terjadinya perilaku anak untuk mencari informasi melalui
orang lain atau media yang belum tentu kebenarannya. Sehingga
diharapkan orang tua berperan sebagai pendengar aktif dan pemberi
solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh anaknya.
8) Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama orang
tuanya biasanya ke Kebun Binatang Surabaya (KBS), taman-taman
kota, Pantai Kenjeran, dan Taman Hiburan Remaja (THR). Untuk
pengembangan bakat anak di bidang olah raga dan seni disekolah SDN
Wonokromo IV terdapat lapangan sepak bola, sanggar senam, dan tari.
Ds :
Dari hasil wawancara
pada siswa, siswa
mengaku tidak
dibiasakan melakukan
perilaku menggosok gigi
4.3 Diagnosis
A. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku Kesehatan Cenderung berisiko pada agregat anak usia sekolah
di SDN Wonokromo IV Surabaya (Domain 1. Promosi Kesehatan :
Kelasa 2. Managemen Kesehatan).
2. Defisiensi Kesehatan Komunitas pada anak usia sekolah di SDN
Wonokromo IV Surabaya (Domain 1. Promosi Kesehatan : Kelas 2.
Managemen Kesehatan).
Wonokromo IV Surabaya
4.4 Intervensi
No. Diagnosa NOC NIC PJ Waktu Tempat Metode Media
Keperawatan
1. Defisiensi kesehatan Tujuan : Setelah Perawat 08.00 - SDN Ceramah, PPT,
komunitas pada dilakukan pendidikan dan Guru selesai Wonokromo Demonstra LCD, dan
agregat anak usia kesehatan diharapkan klien IV si Proyektor
sekolah di SDN mampu memahami
Wonokromo IV defisiensi kesehatan
komunitas dengan kriteria
(Domain 1. Promosi
hasil berikut:
Kesehatan; Kelas 2.
Pengetahuan :
Managemen
Promosi Kesehatan (1823)
Kesehatan; Kode Perilaku yang
Pengetahuan :
00215) meningkatkan Pendidikan kesehatan
kesehatan (182308/IV) (5510)
(5)
Targetkan sasaran pada
Pemeriksaan kesehatan
kelompok berisiko
yang direkomendasikan
tinggi dan rentang usia
(182310/IV) (5)
Praktik gizi yang sehat yang akan mendapat
(182318/IV) (5) manfaat besar dari
Resiko penyakit yang pendidikan kesehatan
Identifikasi faktor
diturunkan
internal dan eksternal
(182327/IV) (5)
yang dapat
meningkatkan atau
mengurangi motivasi
untuk berperilaku sehat
Tentukan pengetahuan
kesehatan dan gaya
hidup perilaku saat ini
pada individu,
keluarga, atau
kelompok sasaran
Identifikasi sumber
daya yang diperlukan
untuk melakukan
program
Tekankan manfaat
kesehatan positif yang
langsung atau jangka
pendek yang bisa
diterima oleh perilaku
gaya hidup positif
daripada menekankan
pada manfaat jangka
panjang atau efek
negatif dari
ketidakpatuhan
Libatkan individu,
keluarga, dan
kelompok dalam
perencanaan dan
rencana implementasi
gaya hidup atau
modifikasi perilaku
kesehatan
Perilaku Primer :
Perilaku Promosi
Perilaku Primer :
Kesehatan (1602)
Skrining kesehatan (6520)
Menggunakan
Tentukan populasi
perilaku yang
target untuk
menghindari risiko
(160201) (5) dilakukannya
Menggunakan
pemeriksaan kesehatan
dukungan social untuk Jadwalkan pertemuan
meningkatan untuk meningkatkan
kesehatan (160210) efisiensi dan rawatan
(5) individual
Mendapatkan skrining Dapatkan persetujuan
kesehatan yang untuk dilakukannya
direkomendasikan prosedur skrining
(160213) (5) kesehatan yang sesuai
Berikan informasi
pemeriksaan diri yang
Perilaku Skrining
tepat selama skrining
Kesehatan Pribadi (1634)
Mengenali adanya
resiko penyakit
(163401/IV)
Mengenali kebutuhan
untuk skrining
(163402/IV)
Mendapatkan skrining
kesehatan yang
direkomendasikan
(160213)
Perilaku Sekunder :
Kontrol Resiko
Komunitas: Tradisi
Budaya Yang Tidak Sehat Perilaku Sekunder :
(2810) Identifikasi resiko (6610)
Program pendidikan Jelaskan kepada pasien
untuk penguatan pentingnya identifikasi
praktik budaya yang yang tepat sepanjang
sehat (281008) (5) pertemuan kesehatan
Penggunaan Lakukan verifikasi
perwakilan komunitas pasien di waktu yang
yang berpengaruh berbeda ketika
untuk mendorong prosedur yang
rekomendasi dilakukan rumit dan
perubuhan (281006) melibatkan beberapa
(5) tahap
Insentif untuk perilaku Lakukan identifikasi
sehat (281019) (5) melalui anggota
keluarga atau teman
balik ketika pasien
tidak dapat
memberikan informasi
Ajarkan pasien
mengenai risiko yang
berkaitan dengan
identifikasi yang salah
Tersier:
Konsultasi (7910)
Mengidentifikasi
tujuan berkonsultasi
Melibatkan pihak yang
mencari pertolongan
dalam keseluruhan
proses konsultasi
Dukung bagi mereka
yang mencari
pertolongan untuk
melangkah lebih baik
terkait dengan lebih
mampu mengarahkan
diri sendiri dan
tanggung jawab
Tersier :
Modifikasi Perilaku
(4360)
Tentukan motivasi
pasien terhadap
perlunya perubahan
perilaku
Hindari menunjukkan
perilaku atau
ketidaktertarikan pada
saat pasien berjuang
untuk merubah
perilakunya
Tawarkan penguatan
positif dalam
pembuatan keputusan
mandiri pasien
Dukung pembelajaran
mengenai perilaku yang
diinginkan dengan
menggunakan tekning
modeling
Lakukan penguatan
peninjauan kembali
dalam rentang yang
panjang
3. Tujuan : Setelah
(00126)
dilakukan pendidikan
Defisiensi
kesehatan diharapkan
Pengetahuan pada
pengetahuan klien tentang
Agregat Remaja di
kesehatan dapat meningkat
RT 2, 3, 4, 7, 8, 9
dengan kriteria hasil
RW 1
berikut:
Kelurahan
Medokan
Perilaku Primer Perilaku Primer
Semampir,
Perilaku Patuh (Aktif) Pendidikan Kesehatan
Kecamatan
(1600) (5510)
Sukolilo, Surabaya.
Menggunakan strategi Mengidentifikasi
untuk mengeliminasi faktor internal atau
Domain 5.
perilaku tak sehat eksternal yang dapat
Persepsi/kognisi.
(160008) menigkatkan atau
Kelas 4. Kognisi
Menggunakan strategi mengurangi motivasi
untuk berperilaku sehat.
mengoptimalkan Tentukan pengetahuan
kesehatan (160009) kesehatan dan gaya
Menggambarkan hidup perilaku saat ini
rasionalisasi terhadap pada individu,
penyimpangan dari keluarga, atau
rejimen kesehatan kelompok sasaran.
(160013) Kembangkan materi
pendidikan tertulis
yang tersedia dan
sesuai dengan audiens
yang menjadi sasaran.
Ajarkan strategi yang
dapat digunakan
untuk menolak
perilaku yang tidak
sehat atau berisiko
daripada memberikan
saran untuk
menghindari untuk
merubah perilaku.
Perilaku Sekunder
Keseimbangan Gaya Perilaku Sekunder
Hidup (2013) Pendidikan Orangtua:
Ikut dalam aktivitas Keluarga yang
yang sesuai dengan Membesarkan Anak
nilai-nilai personal (5566)
(201317) Rencanakan program
Ikut dalam aktivitas pendidikan yang
yang meningkatkan didasarkan pada
pengembangan diri kekuatan keluarga.
(201316) Libatkan orangtua
dalam desain da nisi
Motivasi (1209) yang ada dalam
- Memperolaeh program pendidikan.
dukungan yang Ulas fakta kesehatan
diperlukan (120904) gigi dengan orangtua.
- Memulai perilaku
Identifikasi dan
mencapai target yang mengajarkan orantua
diarahkan dari diri mengenai cara
sendiri (120905) menggunakan
berbagai strategi
dalam mengelola
perilaku anak.
4.5 Implementasi
Diagnosis Hari/Tgl/Jam Implementasi Keperawatan
Keperawatan
Defisiensi kesehatan 6 Agustus Menentukan pengetahuan
komunitas pada 2018 kesehatan dan gaya hidup
agregat anak usia perilaku sehat pada anak usia
sekolah di SDN sekolah (tidak jajan
Wonokromo IV sembarangan, menggosok gigi
minimal 2x sehari)
Melibatkan individu, keluarga,
dan kelompok dalam
melaksanakan gaya hidup atau
modifikasi perilaku kesehatan
Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang karies gigi
pada kelompok anak usia
sekolah.
Mengkomunikasikan pesan
atau materi dengan
mempertimbangkan kesesuaian
budaya, usia, dan kesesuaian
jenis kelamin
Mengenalkan anak usia
sekolah mengenai risiko yang
berkaitan dengan kebersihan
gigi
Mendukung bagi anak sekolah
untuk melangkah lebih baik
terkait kebersihan dan
kesehatan gigi dengan lebih
mampu mengarahkan diri
sendiri dan tanggung jawab
Perilaku kesehatan 6 Agustus Menargetkan sasaran pada
cenderung berisiko 2018 kelompok anak usia sekolah
pada agregat anak usia yang akan mendapatkan
sekolah di SDN pendidikan kesehatan tentang
Wonokromo IV karies gigi
Mengidentifikasi faktor-faktor
yang dapat meningkatkan dan
mengurangi motivasi untuk
berperilaku sehat pada anak
usia sekolah
Melibatkan keluarga dan
kelompok anak usia sekolah
dalam melaksanakan gaya
hidup sehat atau modifikasi
perilaku kesehatan
Melakukan pendekatan secara
formal dengan kepala sekolah,
guru, dan petugas UKS
Memberikan penyuluhan
kesehatan tentang karies gigi
pada kelompok anak usia
sekolah
Mengkomunikasikan pesan
yang disampaikan dengan
mempertimbangkan kesesuaian
budaya
Mendemonstrasikan cara
menggosok gigi dengan baik
dan benar pada kelompok anak
usia sekolah
Mendukung pembelajaran
mengenai perilaku yang
diinginkan dengan
menggunakan tekning
modeling
Memberi kesempatan pada
kelompok anak usia sekolah
untuk bersama-sama
mempraktikan cara menggosok
gigi dengan baik dan benar
Melakukan penguatan
peninjauan kembali dengan
bekerjasama dengan UKS
untuk melakukan monitoring
terhadap kelompok anak usia
sekolah di SDN IV
Wonokromo Surabaya
4.5 Evaluasi
No Hasil Evaluasi
1. Dx. 1
Primer :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan didapatkan hasil
bahwa perilaku siswa terkait dengan hasil diadakanya promosi kesehatan
mengalami peningkatan, yang semula dengan nilai NOC 3, kini menjadi
5.
Sekunder :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan didapatkan hasil
bahwa perilaku siswa terkait dengan melakukan skrining kesehatan
pribadi mengalami peningkatan, yang semula dengan nilai NOC 3, kini
menjadi 4.
Tersier :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan didapatkan hasil
bahwa perilaku siswa terkait dengan perilaku patuh mengalami
peningkatan, yang semula dengan nilai NOC 3, kini menjadi 5.
2. Dx. 2
Primer :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan didapatkan hasil
bahwa perilaku siswa terkait dengan hasil diadakannya promosi kesehatan
mengalami peningkatan, yang semula dengan nilai NOC 3, kini menjadi
5.
Sekunder :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan didapatkan hasil
bahwa perilaku siswa terkait dengan kemampuan mengontrol risiko
masalah mengalami peningkatan, yang semula dengan nilai NOC 2, kini
menjadi 4.
Tersier :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan didapatkan hasil
bahwa perilaku siswa terkait dengan perilaku patuh terhadap bimbingan
kesehatan mengalami peningkatan, yang semula dengan nilai NOC 3, kini
menjadi 5.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Anak usia sekolah merupakan golongan anak yang berusia antara 7-15
tahun yang menjadi sasaran program wajib belajar pendidikan 9 tahun. Ruang
lingkup keperawatan komunitas pada anak usia diantaranya promotif, preventif,
kuratif, rehabilitative serta resosialitatif. Pada anak usia sekolah memiliki risiko
yang dihubungkan dengan peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit.
Hal ini tidak berarti bahwa jika faktor risiko tersebut ada pasti akan
menyebabkan penyakit, tetapi dapat berakibat potensial terjadinya sakit atau
kondisi yang membahayakan kesehatan secara optimal dari populasi. Pada anak
usia sekolah teknik penanganan yang bisa dilakukan adalah Brief Strategic
Family Therapy (BSFT) yang merupakan terapi jangka pendek dan berfokus
pada intervensi terapeutik. Adapun peran perawat komunitas pada anak usia
sekolah antara lain kolaborator, coordinator, case finder, case manager, pendidik,
konselor, peneliti, care giver dan pembela.
5.2 Saran
Dalam melakukan asuhan keperawatan komunitas pada anak usia sekolah,
perawat perlu mengetahui atau mengerti tentang rencana keluarga dengan anak
usia sekolah, pendokumentasian harus jelas dan dapat menjalin hubungan yang
baik dengan keluarga. Keluarga diharapkan mampu memahami tentang masalah
yang sedang dialami atau yang terjadi pada anak usia sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad., Anik., Arista., Kartika., Miftahur., Vivi. Keperawatan Komunitas pada Anak
Usia Sekolah (6-12 Tahun).2013. Surabaya: e-Journal
Lane, R., & St. Louis, M. (2013). Nursing Interventions Classification (Nic), Sixth
Edition. United States of America: Elsevier.