Anda di halaman 1dari 79

Lampiran 1.

Segmentasi Demografi

No Responden Jenis Kelamin Umur (tahun) Pendidikan Terakhir Pekerjaan Pendapatan (Rp/Bulan)
1 Pria 31-35 SMU/Sederajat Lainnya (Supir) Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
2 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Swasta Rp 2.500.000-Rp 3.500.000
3 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-RP 1.500.000
4 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta (Guru) Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
5 Pria 31-35 SMU/Sederajat Lainnya (tukang Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
parkir)
6 Pria Kurang dari 21 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
7 wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
8 Pria 26-30 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
9 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Swasta Rp 500.000-Rp 1.500.000
10 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Lainnya (Pelajar) Rp 500.000-Rp 1.500.000
11 Wanita Lebih dari 35 (56) SMU/Sederajat Lainnya (Ibu Rumah Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
Tangga)
12 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
13 Pria 26-30 S1/S2/S3 Pegawai Negeri Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
14 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
15 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Swasta Rp 500.000-Rp 1.500.000
16 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
17 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
18 Wanita 21-25 D3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
19 Wanita Lebih dari 35 (52) AKBID Swasta (Perawat) Lebih dari Rp 3.500.000
20 Pria 26-30 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
21 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
22 Pria 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 500.000-Rp 1.500.000
23 Pria Lebih dari 35 S1/S2/S3 Swasta Lebih dari Rp 3.500.000
24 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

Universitas Sumatera Utara


25 Pria 21-25 SMU/Sederajat Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
26 Pria 21-25 SMU/Sederajat Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
27 Wanita Kurang dari 21 D3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
28 Pria 21-25 SMU/Sederajat Swasta (Karyawan) Rp 2.500.000-Rp 3.500.000
29 Pria Lebih dari 35 (51) S1/S2/S3 Swasta (Guru) Lebih dari Rp 3.500.000
30 Wanita 26-30 (28) S1/S2/S3 Lainnya Dokter Gigi Rp 2.500.000-Rp 3.500.000
31 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
32 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Rp 500.000-Rp 1.500.000
33 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
34 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
35 Wanita 26-30 (28) D3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
36 Wanita Kurang dari 21 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
37 Pria Kurang dari 21 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
38 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
39 Pria 26-30 (28) S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
40 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Swasta (Karyawan) Rp 500.000-Rp 1.500.000
41 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Swasta (Karyawan) Rp 500.000-Rp 1.500.000
42 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
43 Pria 21-25 SMU/Sederajat Swasta (Karyawan) Rp 500.000-Rp 1.500.000
44 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Rp 500.000-Rp 1.500.000
45 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
46 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
47 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
48 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Swasta (Karyawan) Rp 500.000-Rp 1.500.000
49 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Rp 500.000-Rp 1.500.000
50 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
51 Wanita 26-30 S1/S2/S3 Pegawai Negeri Rp 2.500.000-Rp 3.500.000
52 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

Universitas Sumatera Utara


53 Pria 21-25 S1/S2/S3 Pegawai Negeri Rp 2.500.000-Rp 3.500.000
54 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
55 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
56 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Lainnya Rp 500.000-Rp 1.500.000
57 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Kurang dari Rp 500.000
58 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
59 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
60 Pria 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 500.000-Rp 1.500.000
61 Wanita 26-30 S1/S2/S3 Pegawai Negeri Rp 2.500.000-Rp 3.500.000
62 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
63 Pria 26-30 S1/S2/S3 Pegawai Negeri Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
64 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
65 Wanita Kurang dari 21 D3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
66 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Lainnya Kurang dari Rp 500.000
67 Wanita Kurang dari 21 D3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
68 Wanita Kurang dari 21 D3 Mahasiswa Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
69 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Kurang dari Rp 500.000
70 Pria 21-25 S1/S2/S3 Lainnya Wiraswasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
71 Pria Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Kurang dari Rp 500.000
72 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
73 Pria Lebih dari 35 (40) SMU/Sederajat Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
74 Wanita 31-35 SMU/Sederajat Swasta Rp 500.000-Rp 1.500.000
75 Wanita Lebih dari 35 SMU/Sederajat Lainnya Pedagang Rp 2.500.000-Rp 3.500.000
76 Wanita Lebih dari 35 (42) SMU/Sederajat Lainnya Ibu Rumah
Tangga
77 Wanita Kurang dari 21 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
(18)
78 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

Universitas Sumatera Utara


(18)
79 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
80 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Kurang dari Rp 500.000
81 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Mahasiswa Kurang dari Rp 500.000
82 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
83 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 2.500.000-Rp 3.500.000
84 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Lainnya Kurang dari Rp 500.000
85 Pria 21-25 SMU/Sederajat Lainnya Rp 500.000-Rp 1.500.000
86 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Lainnya Pedagang Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
(18)
87 Wanita 26-30 S1/S2/S3 Lainnya Pedagang Rp 500.000-Rp 1.500.000
88 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 2.500.000-Rp 3.500.000
89 Pria 21-25 (22) S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 2.500.000-Rp 3.500.000
90 Wanita 21-25 (23) S1/S2/S3 Swasta Rp 1.500.000-Rp 2.500.000
91 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
92 Pria 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
93 Wanita 21-25 SMU/Sederajat Lainnya Wiraswasta Rp 2.500.000-Rp 3.500.000
94 Wanita Kurang dari 21 SMU/Sederajat Pelajar Rp 500.000-Rp 1.500.000
(15)
95 Wanita Kurang dari 21 D3 Lainnya Wiraswasta Rp 500.000-Rp 1.500.000
96 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000
97 Wanita 21-25 S1/S2/S3 Mahasiswa Rp 500.000-Rp 1.500.000

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2. Segmentasi Psikografi

No Donat Kentang Cocok Untuk Semua Rasa Donat Kentang Yang Rasa Dan Variasi Menentukan Pilihan
Responden Kalangan Disukai Dalam Membeli Donat Kentang
1 Cocok Coklat Ya
2 Cocok Coklat Ya
3 Cocok Coklat Ya
4 Cocok Coklat Ya
5 Cocok Coklat Ya
6 Cocok Coklat Ya
7 Cocok Coklat Ya
8 Cocok Coklat Ya
9 Cocok Coklat Ya
10 Cocok Coklat Ya
11 Cocok Coklat Ya
12 Cocok Coklat Ya
13 Cocok Coklat Ya
14 Cocok Coklat Ya
15 Cocok Coklat Ya
16 Cocok Coklat Ya
17 Cocok Coklat Ya
18 Cocok Coklat kacang Ya
19 Cocok Coklat kacang Ya
20 Cocok Coklat kacang Ya
21 Tidak cocok Coklat kacang Ya
22 Cocok Coklat kacang Ya
23 Tidak cocok Strawberry Ya
24 Cocok Strawberry Ya

Universitas Sumatera Utara


25 Cocok Strawberry Ya
26 Cocok Strawberry Ya
27 Cocok Coklat dan mocca Ya
28 Cocok Coklat dan mocca Ya
29 Cocok Coklat dan mocca Ya
30 Cocok Coklat dan strawberry Ya
31 Cocok Coklat dan strawberry Ya
32 Cocok Vanilla Ya
33 Cocok Mocca Ya
34 Cocok Original Ya
35 Tidak juga Originl Mungkin
36 Cocok Original Ya
37 Mungkin Tidak tau Tidak tau
38 Cocok Semua rasa Ya
39 Cocok Semua rasa Ya
40 Cocok Tepung gula Ya
41 Cocok Tepung gula Ya
42 Cocok Tepung gula Ya
43 Cocok Tepung gula Ya
44 Cocok Tepung gula Ya
45 Tidak cocok Tepung gula Ya
46 Cocok Tepung gula dan messes Ya
47 Tidak Cocok Tepung gula Ya
48 Cocok Tepung gula Ya
49 Cocok Tepung gula dan messes Ya
50 Cocok Semua rasa Ya
51 Cocok Coklat messes Ya
52 Cocok Coklat messes Ya

Universitas Sumatera Utara


53 Cocok Original Ya
54 Cocok Keju Ya
55 Cocok Coklat Ya
56 Cocok Coklat Ya
57 Cocok Coklat messes Ya
58 Cocok Tepung gula Ya
59 Cocok Coklat Messes Ya
60 Cocok Coklat Ya
61 Cocok Tepung gula dan messes Ya
62 Cocok Coklat Messes Ya
63 Cocok Tepung gula Ya
64 Cocok Coklat Ya
65 Cocok Tepung gula Ya
66 Tidak cocok Tepung gula Ya
67 Cocok Coklat Messes Ya
68 Cocok Tepung gula Ya
69 Cocok Strawberry Ya
70 Cocok Coklat Ya
71 Cocok Coklat Ya
72 Cocok Coklat Messes Ya
73 Cocok Coklat Ya
74 Cocok Nenas Ya
75 Cocok Coklat Ya
76 Cocok Tepung gula Ya
77 Cocok Tepung gula Ya
78 Cocok Coklat Messes Ya
79 Cocok Coklat kacang Tidak
80 Tidak cocok Coklat Tidak

Universitas Sumatera Utara


81 Cocok Mocca Ya
82 Cocok Coklat Ya
83 Cocok Coklat Messes Ya
84 Cocok Coklat Ya
85 Cocok Tepung gula Ya
86 Cocok Tepung gula Ya
87 Cocok Tepung gula Ya
88 Cocok Coklat Messes Ya
89 Cocok Tepung gula Ya
90 Cocok Coklat Messes Ya
91 Cocok Tepung gula Ya
92 Cocok Tepung gula Ya
93 Cocok Coklat Ya
94 Cocok Keju Ya
95 Cocok Semua rasa Tidak
96 Cocok Coklat Ya
97 Cocok Coklat Ya

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3. Segmentasi Perilaku

No Seberapa Sering Membeli Donat Pengeluaran/Bulan Berbelanja Donat Harga Yang Membuat Tertarik
Responden Kentang Kentang (Rp) Untuk Membeli Donat Kentang (Rp)
1 Lebih dari 3 kali/minggu Rp 100.000 Rp 13.000
2 1-2 kali/bulan Rp 100.000 Rp 13.000
3 1-2 kali/bulan Rp 50.000 Rp 25.000
4 Setahun sekali (tidak tentu) Rp 25.000 Rp 25.000
5 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 25.000
6 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 25.000
7 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000
8 1-2 kali/minggu Rp 5.000 Rp 2.000
9 1-2 kali/bulan Rp 5.000 Rp 2.000
10 1-2 kali/bulan Rp 2.500 Rp 2.000
11 Tidak tentu Rp 50.000 Rp 25.000
12 Lebih dari 3 kali/seminggu Rp 25.000 Lainnya
13 1-2 kali/minggu Rp 100.000 Rp 25.000
14 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000
15 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
16 Lebih dari 3 kali/seminggu Rp 25.000 Rp 2.000
17 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 25.000
18 1-2 kali/bulan Rp 50.000 Rp 25.000
19 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 25.000
20 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 25.000
21 1-2 kali/bulan Rp 50.000 Rp 25.000
22 1-2 kali/minggu Rp 50.000 Rp 25.000
23 1-2 kali/minggu Rp 50.000 Rp 25.000
24 Setahun sekali Rp 125.000 Rp 25.000

Universitas Sumatera Utara


25 1-2 kali/minggu Rp 50.000 Rp 13.000
26 1-2 kali/bulan Rp 50.000 Rp 13.000
27 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 25.000
28 Sebulan sekali Rp 25.000 Rp 2.000
29 3 bulan sekali Rp 10.000 Rp 2.000
30 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 25.000
31 1-2 kali/bulan Rp 100.000 Rp 25.000
32 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 25.000
33 1-2 kali/bulan Rp 30.000 Rp 25.000
34 1-2 kali/minggu Rp 200.000 Rp 25.000
35 3 bulan sekali Rp 25.000 Rp 13.000
36 1-2 kali/bulan Rp 75.000 Rp 25.000
37 1-2 kali/bulan Rp 20.000 Rp 2.000
38 1-2 kali/minggu Rp 50.000 Rp 13.000
39 1-2 kali/minggu Rp 50.000 Rp 13.000
40 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 13.000
41 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 13.000
42 1-2 kali/bulan Rp 50.000 Rp 13.000
43 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 13.000
44 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
45 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000
46 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000
47 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000
48 1-2 kali/minggu Rp 50.000 Rp 2.000
49 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
50 1-2 kali/minggu Rp 50.000 Rp 13.000
51 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 13.000
52 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000

Universitas Sumatera Utara


53 Tergantung kapan lagi kepingin Rp 10.000 Rp 2.000
54 1-2 kali/minggu Rp 10.000 Rp 2.000
55 Lainnya Rp 50.000 Rp 13.000
56 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
57 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
58 1-2 kali/minggu Rp 50.000 Rp 25.000
59 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
60 1-2 kali/minggu Rp 50.000 Rp 25.000
61 1-2 kali/bulan Rp 100.000 Rp 25.000
62 1-2 kali/bulan Rp 100.000 Rp 25.000
63 1-2 kali/bulan Rp 50.000 Rp 25.000
64 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 25.000
65 1-2 kali/bulan Rp 50.000 Rp 13.000
66 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
67 1-2 kali/bulan Rp 50.000 Rp 13.000
68 1-2 kali/minggu Rp 75.000 Rp 25.000
69 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 13.000
70 Kurang dari 3 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000
71 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
72 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 13.000
73 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000
74 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
75 Setiap hari Rp 75.000 Rp 2.000
76 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 25.000
77 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
78 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
79 Hanya 1 kali saja Rp 40.000 Rp 25.000
80 1-2 kali/minggu Rp 20.000 Rp 2.000

Universitas Sumatera Utara


81 1-2 kali/minggu Rp 20.000 Rp 2.000
82 Kurang dari 3 kali/bulan Rp 25.000 Rp 25.000
83 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 25.000
84 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
85 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 13.000
86 Lebih dari 3 kali/minggu Rp 50.000 Rp 2.000
87 1-2 kali/bulan Rp 30.000 Rp 2.000
88 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
89 1-2 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
90 1-2 kali/bulan Rp 30.000 Rp 2.000
91 1-2 kali/bulan Rp 10.000 Rp 2.000
92 1-2 kali/bulan Rp 10.000 Rp 2.000
93 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000
94 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000
95 Lebih dari 3 kali/minggu Rp 25.000 Rp 2.000
96 1-2 kali/bulan Rp 25.000 Rp 2.000
97 1-2 kali/bulan Rp 30.000 Rp 2.000

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Angipora Marius P, 1999, Dasar – dasar Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta

Anonimous.2014.Donat_Kentang. http://carapedia.com/donat_kentang_info420.html.

(diakses tanggal 03 Mei 2014)

Anonimous, 2014. Donat, http://id.m.wikipedia.org/wiki/donat.com (diakses pada

tanggal 02 Mei 2014)

Anonimous, 2014. Kentang, http://id.m.wikipedia.org/wiki/kentang (di akses tanggal

04 Maret 2014)

Dharmmesta, Basu Swastha dan T. Handoko. 2008. Manajemen Pemasaran

“Analisis Perilaku Konsumen”. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Biro Pusat Statistik. 2012. FAO. 2006.

Fendik Andriyanto, Budi Setiawan, dan Fitria Dina Riana.2013.Jurnal Dampak

Impor Kentang Terhadap Pasar Kentang Di Indonesia. (diakses pada

tanggal 15 April 2014).

Girindra Kelvin, 2012, Skripsi Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Promosi,

Distribusi, Kualitas Produk, Dan Segmentasi Pasar Terhadap Keberhasilan

Universitas Sumatera Utara


Produk Sepeda Motor Yamaha Di Kota Semarang. (diakses pada tanggal 15

April 2014)

Iskandarini. 2012, Manajemen Pemasaran. PJK-Organizer. Medan

Kotler Philip. 1993. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi

dan Pengendalian.Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta

Prabu, Anwar. 2002. Perilaku Konsumen. PT. Refika Aditama. Bandung

Nitisusastro Mulyadi.2011.Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Kewirausahaan.

Alvabeta. Bandung

Puput Septia Herawati. 2013. Dasar – Dasar Segmentasi Pasar.

http://puputseptiaherawati.blogspot.com. (diakses pada tanggal 04 Mei 2014)

Samadi Budi. 1998. Usaha Tani Kentang, Kanisius, Yogyakarta.

Sudarma, J. Harta, 2013. Pembibitan Palawija dan Hortikultura Modal Mini Hasil

Jumbo, Bola Bintang Publishing, Klaten.

Sudiyono. 2002. Pemasaran Pertanian. Malang: UMM. Press

Sunarto, 2003. Prinsip-prinsip Pemasaran. Yogyakarta : AMUS Yogyakarta

Sunyoto Danang.2013. Teori, Kuesioner & Analisis Data untuk Pemasaran dan

Perilaku Konsumen. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Usman Husaini dan Setiady Akbar.1995.Pengantar Statistik. Bumi Aksara. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Baru Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini

dipilih secara sengaja (purposive). Pertimbangan ini didasarkan karena Kecamatan

Medan Baru terdapat adanya usaha donat kentang, dimana hasil penelitian di lokasi

tersebut dapat bermanfaat untuk menentukan segmentasi pasar yang tepat bagi usaha

donat kentang.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Medan di Kecamatan Medan

Baru. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, yaitu

metode pengambilan sampel secara acak sederhana, ialah sebuah sampel yang

diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen dari

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Karena ukuran populasi tidak teridentifikasi, maka untuk menentukan ukuran sampel

penelitian dari populasi tersebut dapat digunakan rumus Slovin (Sugiyono, 2004 dari

peneitian Kelvin Girindra, 2012) yaitu:

�2
�=
4(���)2

Universitas Sumatera Utara


1,962
�=
4(0,1)2

= 96,6

Untuk memudahkan penelitian maka diambil sampel sebanyak 97 responden

Dimana :

n = jumlah sampel

z = tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5 % (1,96)

moe = margin of error max, adalah tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel

yang masih dapat di toleransi sebesar 10 %

Tabel 3.1 Distribusi usaha dan rata-rata pembelian donat kentang di

Kecamatan Medan Baru

Nama Toko Kelurahan Rata-rata penjulan/hari


Choco Bakery Jalan Pringgan Rp 25.000/kotak
French Bakery Padang Bulan Rp 13.000/kotak
Ria Donat Kentang (pajus) Padang Bulan Rp 2000/donat kentang

Berdasarkan data di atas jumlah usaha donat kentang di Kecamatan Medan Baru

dengan jumlah 3 tempat usaha. Konsumen di ambil dari populasi penjualan donat

kentang di Kecamatan Medan Baru, yang menjadi anggota sampel

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.2 Jumlah Sampel terpilih dari konsumen setiap pedagang donat kentang

Lokasi Usaha Rata-rata Jumlah Sampel


penjualan/hari

Jl. Sultan Iskandar Muda No 202- 180 39


202 A
Jl. Jamin Ginting No 20 4
Jl. Jamin Ginting Pajak USU 250 54
(pajus)
Total 450 97

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh

secara langsung dari hasil wawancara kepada konsumen donat kentang di daerah

penelitian dengan membuat daftar pertanyaan atau kuesioner yang telah dipersiapkan

terlebih dahulu. Data sekunder di dapat dari Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

dan Badan Pusat Statisti (BPS) Provinsi Sumatera Utara.

3.4 Metode Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan 1 dan 2 dalam penelitian ini digunakan analisis

deskriptif, dimana yang dianalisis adalah pendektan segmentasi pasar terhadap

karakteristik konsumen yng membeli donat kentang di kecamatan Medan Baru.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Defenisi dan batasan operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman

istilah – istilah yang terdapat di skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara


3.5.1 Defenisi

1. Kentang adalah ubi yang bentuknya bulat-bulat, termasuk tumbuhan sayuran yang

banyak mengandung pati. Solanum tuberosum biasa kentang yang daging

umbinya berwarna putih kekuning-kuningan, banyak mengandung air.

2. Donat adalah kue yang terbuat dari tepung terigu, mentega, gula dan sebagainya,

berbentuk bundaran yang berlubang tengahnya.

3. Donat Kentang adalah kue yang berbentuk bundaran yang berlubang tengahnya

dengan menggunakan kentang sebagai bahan tambahan di dalamnya, dan

bertekstur lembut.

4. Pasar adalah suatu tempat fisik dimana pembeli dan penjual berkumpul untuk

mempertukarkan barang dan jasa.

5. Segmentasi Pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompok – kelompok

konsumen yang homogeny, dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai

pasar yang dituju (ditargetkan)untuk pemasaran suatu produk.

6. Demografi adalah pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok dengan dasar

pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan agama.

7. Psikografi adalah pembeli dibagi dalam kelompok-kelompok yang berbeda

berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.

8. Segmentasi Perilaku adalah pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok

berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, ataupun tanggapan mereka terhadap

suatu produk.

Universitas Sumatera Utara


3.5.2 Batasan Operasional

Adapun batasan operasional dalam penulisan ini yaitu :

1. Daerah penelitian adalah Kecamatan Medan Baru.

2. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen donat kentang di Kecamatan

Medan Baru.

3. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai September tahun 2014.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
DESKRIPTIF WILAYAH PENELITIAN

4.1 Deskripsi Wilayah

4.1.1 Kota Medan

Kota Medan merupakan pusat pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang memiliki

luas daerah sekitar 265,10 km2 atau 3,6 % dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara.

Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya. Medan memiliki

luas wilayah yang relative kecil dengan jumlah penduduk yang relative besar. Secara

geografis kota Medan terletak antara 30 30’-30 43’ Lintang Utara dan 980 35’-980 44’

Bujur Timur dan terletak pada ketinggian 2,5-37,5 meter di atas permukaan laut.

Menurut batas administratifnya, kota Medan berbatasan langsung dengan kabupaten

Deli Serdang di sebelah Utara, Selatan, Barat dan Timur.

Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk kota Medan berjumlah

2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659

perempuan. Di siang hari jumlah ini meningkat hingga sekitar 2,5 juta jiwa dengan

dihitungnya jumlah penglaju (komuter). Sebagian besar penduduk Medan berasal dari

kelompok usia 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 40 % dan 37,8 % dari total

penduduk). Dilihat dari struktur usia penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751

jiwa berusia produktif (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-

rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun.

Universitas Sumatera Utara


4.2 Medan Baru

Kecamatan Medan Baru merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di kota

Medan, Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan Medan Baru dengan luas wilayah 5,41

km2, dengan batas-batas sebagai berikut :

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Polonia

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Petisah

Kecamatan Medan Baru adalah salah satu daerah hunian dan permukiman di kota

Medan, dengan penduduknya berjumlah 39.516 jiwa pada tahun 2011. Kecamatan

Medan Baru terdiri dari 6 kelurahan yang terbagi atas 64 lingkungan dan 133 blok

sensus. Kecamatan ini juga menjadi daerah hunian berkelas di Medan dan juga

tempat perguruan-perguruan tinggi yang sudah dikenal secara Nasional seperti USU

dan Dharma Agung.

Universitas Sumatera Utara


BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Proses Pembuatan Donat Kentang

Aneka bahan dapat digunakan untuk membuat variasi kue ini untuk beragam rasa,

salah satunya adalah penggunaan kentang yang bisa menghasilkan kue donat yang

lebih empuk dan lembut. Berikut proses pembuatan kue donat kentang yang bisa

digunakan untuk menjadi salah satu referensi.

Bahan :

1. 750 gram tepung terigu protein tinggi

2. 75 gram susu bubuk full cream

3. 1,5 bungkus (16 gram) ragi instant

4. 375 gram kentang, kukus, haluskan dan dinginkan

5. 150 gram gula halus

6. 110 gram mentega

7. ½ sendok teh garam

8. 6 butir kuning telur

9. 150 ml air dingin

Universitas Sumatera Utara


Alat yang digunakan :

1. Blender, digunakan untuk menghaluskan kentang

2. Wadah baskom, digunakan untuk mencampur bahan-bahan pembuatan donat

kentang

3. Serbet, digunakan untuk menutup permukaan baskom yang berisi adonan.

4. Cetakan donat, digunakan untuk mencetak adonan donat.

5. Sumpit, digunakn untuk mengangkat donat dari penggorengan dan

6. Penggorengan atau kuali, digunakan untuk menggoreng adonan donat yang telah

kembang.

5.1.1 Penyediaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan mentah yang diolah dan dapat dimanfaatkan sebagai

sarana produksi dalam suatu pengolahan produk pertanian. Ketersediaan bahan baku

secara cukup dan berkelanjutan akan menjamin suatu perusahaan untuk bisa

berproduksi dalam waktu relative lama. Dalam melakukan pengolahan donat kentang,

bahan baku utama yang diguakan adalah tepung terigu, kentang, mentega, air dingin,

susu bubuk, ragi instan, gula, garam, dan kuning telur dengan bahan pelengkap coklat

leleh, gula halus atau gula bubuk khusus donat. Selain itu, alat-alat yang digunakan

dalam pengolahan donat kentang adalah blender, sumpit, cetakan donat, kuali, pisau,

wadah baskom dan serbet. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan donat

kentang ini pada dasarnya adalah tidak jauh berbeda dengan donat biasa, yaitu tepung

terigu, mentega, air dingin, susu bubuk, ragi instan, gula, garam, dan kuning telur,

Universitas Sumatera Utara


hanya saja donat kentang menambahkan kentang sebagai bahan baku yang utama.

Jenis kentang yang digunakan dalam bahan baku pembuatan donat kentang adalah

jenis kentang kuning dan kentang putih. Jenis kentang kuning dan kentang putih

mudah didapat di pasar. Selain mudah didapat harga kentang kuning dn kentang putih

juga terjangkau dan tidak semahal kentang merah.

5.1.2 Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi yang dilakukan oleh usaha donat kentang merupakan kegiatan

yang dimulai dari pengadaan bahan baku sampai dengan pemasaran produk akhir.

Proses produksi pembuatan donat kentang berlangsung tidak membutuhkan waktu

yang lama. Dalam satu kali produksi yang dilakukan membutuhkan waktu sekitar 2-3

jam untuk produksi bahan baku donat kentang 2 kg hingga 3 kg. Namun dalam satu

hari pengolahan dapat meghasilkan 2-3 kali donat kentang karena pengolahan

dilakukan tidak setiap jam atau tidak secara terus-menerus. Dalam proses pengolahan

donat kentang pun pada dasarnya memiliki tahapan yang sama dengan donat biasa.

Tahapan pengolahan donat kentang tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Pertama-tama menyiapkan bahan baku berupa kentang segar, kemudian kentang

tersebut dicuci bersih dan dikukus, setelah kentang matang kupas tipis kulitnya,

biasanya pengupasan ini dilakukan selama 5-10 menit, setelah itu kentang yang

telah dikukus dihaluskan dengan menggunakan blender.

2. Kemudian ambillah wadah. Campurkan tepung terigu, gula, susu, dan ragi instant,

aduk hingga rata.

Universitas Sumatera Utara


3. Tambahkan kentang yang sudah dihaluskan dan aduk hingga rata.

4. Masukkan kuning telur serta air dingin, uleni sampai rata dan setengah kalis

elastis. Diamkan selama 15 menit.

5. Bagi adonan menjadi 18 bagian buah donat, lalu dibulatkan dengan menggunakan

cetakan. Diamkan selama 20 menit, dan tunggu sampai mengembang.

6. Lubangi bagian tengahnya (dapat menggunakan sumpit atau jari). Panaskan

minyak yang banyak hingga donat terendam, goreng dengan menggunakan api

sedang hingga keemasan.

7. Angkat dan tiriskan.

8. Taburi donat dengan gula tepung, hias dengan coklat leleh (coklat blok yang

dilelehkan) atau coklat cerres, selai strawberry, coklat kacang, keju, dan lain-lain.

Donat kentang banyak digemari oleh semua orang dari anak-anak sampai orang tua

karena donat kentang memiliki tekstur yang lebih empuk dibandingkan dengan donat

biasa. Walaupun daya tahan donat kentang tidak selama donat biasa, namun donat

kentang tetap banyak dicari dan digemari oleh masyarakat. Selain teksturnya yang

empuk dan lembut, donat kentang juga memiliki rasa yang lebih gurih dan berbeda

dengan donat biasa. Ternyata manfaat donat kentang bukan hanya dijadikan sebagai

penghilang rasa lapar saja,tetapi kandungan vitamin dan gizi di dalam donat kentang

dipercaya mampu menjaga kesehatan jantung. Sehingga orang tua yang sudah lanjut

usia tidak perlu takut untuk mengkonsumsi donat kentang dengan aman.

Donat kentang merupakan penawar racun alami asam yang berlebihan atau asidosis.

Kentang penting membantu pertumbuhan bakteri dalam saluran percernaan tubuh

Universitas Sumatera Utara


kita.kandungan garam alkali menjadikan kentang sebagai salah satu makanan basa

yang paling kuat, karena itu kentang sangat berguna untuk menjaga cadangan alkali

tubuh.

Donat kentang mempunyai banyak khasiat. Di antaranya potassium, vitamin c,

memberikan karbohidrat kompleks dan fiber atau getian kepada gula darah dan

pengawalan tekanan darah.ia juga mengandung vitamin B1,B2 dan B3 serta sedikit

kandungan protein dan besi. Kandungan potassium donat kentang, dua kali lipat dari

kandungan potassium dalam pisang dan fiber. Jumlah lemaknya di bawah paras 25 %,

sehingga dapat menghalang endapan kolesterol di dalam lapisan saluran darah.

Kentang cocok bagi yang mengalami kekurangan gula dalam darah. Selain itu

kentang merupakan sumber terbaik dalam pembentukan zat besi dalam darah.

Menjamin sistem ketahanan badan, karena kandunan vitamin serta kalsium yang

tinggi. Donat kentang juga dipercaya bisa mengurangi luka, mengurangi rasa sakit,

setra pencemaran bakteri, mampu menghilangkan noda hitam pada mata,dan bisa

memperlambat munculnya kerutan di wajah.

Donat kentang telah menjadi sahabat semua orang yang sedang mengatur pola

makan. Sehingga donat kentang bisa menjadi menu alternative untuk diet, sebab

donat kentang dipercaya kaya karbohidrat pengganti nasi bagi yang sedang

menjalankan diet. Donat kentang juga sangat cocok bagi yang memiliki penyakit

maag atau sering mengalami sakit karena kelebihan asam lambung. Sebab dalam

kentang terkandung atropine yang dapat membantu mengurangi asam lambung dan

mengurangi sakit pada lambung.

Universitas Sumatera Utara


5.1.3Pemasaran Donat Kentang

Pemasaran merupakan tahap yang paling akhir dan penting dalam usaha industry.

Karena dengan pemasaran maka donat kentang dapat sampai pada konsumen

sehingga kebutuhan akan donat kentang terpenuhi. Selain itu, karena donat kentang

dapat terjual sehingga produsen donat kentang juga mampu memperoleh pendapatan.

Keadaan Pemasaran :

1. Choco Bakery

Choco bakery mempromosikan donat kentangnya dengan cara menempelkan

spanduk di depan toko atau tempat usaha penjualan donat kentang dengan

menuliskan manfaat untuk kesehatan dari donat kentang. Dan membuat variasi

rasa dengan toping yang berbeda-beda. Dengan adanya variasi rasa dan manfaat

dari donat kentang yang ditempelkan di depan toko, konsumen menjadi tertarik

untuk membeli dan mengkonsumsi donat kentang.

2. Ria Donat Kentang

Ria donat kentang di pasarkan di pajak usu (pajus). Konsumen pada umumnya

adalah mahasiswa. Ria donat kentang memberikan inovasi pasa produknya

dengan cara membuat sate donat kentang, yang satu tusuknya ada tiga buah donat

kentang mini dengan toping gula tepung dan coklat meses. Dan donat kentang

yang berbentuk bulat dengan bolong di tengahnya dengan toping gula bubuk.

Dengan adanya variasi bentuk donat kentang di Ria Donat Kentang, konsumen

merasa tertarik untuk membeli donat kentang.

Universitas Sumatera Utara


3. Franch Bakery

Franch bakery memasarka produk donat kentangnya dengan bentuk bulat dengan

lubang di tengahnya dengan toping tepung gula bubuk. French bakery menjual 4

kotak donat kentang/harinya, dengan isi/kotaknya lima buah donat kentang.

french bakery tidak memiliki variasi rasa dan bentuk yang membuat konsumen

tertarik, sehingga donat kentang di french bakery kurang menarik perhatian

konsumen.

5.2 Segmentasi Pasar Donat Kentang

5.2.1 Segmentasi Pasar Demografi

Dari 97 kuesioner yang diolah dapat dilihat segmentasi pasar donat kentang di Medan

Baru. Segmentasi pasar yang dianalisis berdasarkan segmentasi demografi meliputi

jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Segmentasi pasar

yang dianalisis berdasarkan segmentasi psikografi meliputi kecocokan donat kentang

untuk dinikmati oleh semua kalangan, rasa donat kentang yang paling disukai dan

variasi donat kentang yang dapat menentukan pilihan dalam membeli donat kentang.

Segmentasi pasar yang dianalisis berdasarkan segmentasi perilaku meliputi berapa

kali berbelanja donat kentang, berapa rupiah yang dikeluarkan untuk untuk membeli

donat kentang dan harga yang membuat konsumen tertarik untuk membeli donat

kentang, yang nantinya akan di hubungkan terhadap pengelompokan pasar

(segmentasi pasar).

Universitas Sumatera Utara


5.2.1.1 Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian dengan wawancara melalui kuesioner kepada 97 responden,

berdasarkan penelusuran pada lokasi yang telah ditentukan pada metode penelitian,

maka jumlah konsumen berjenis kelamin laki-laki sebanyak 41 konsumen atau 42,3

% dari jumlah sampel dan perempuan berjumlah 56 konsumen atau 57,7 % dari

jumlah sampel.

Tabel 5.1 Segmentasi Demografi berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase


Laki-laki 41 42,3 %
Perempuan 56 57,7 %
Total 97 100 %
Sumber : Data Primer (lampiran 1)
konsumen donat kentang lebih banyak berjenis kelamin perempuan karena

berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian proporsi jumlah konsumen perempuan

lebih banyak jika dibandingakan dengan konsumen laki-laki. Maka penyebaran

kuesioner disesuaikan dengan kondisi tersebut. Donat kentang merupakan produk

makanan siap makan dan relative terjangkau sehingga dapat dikonsumsi oleh

perempuan maupun laki-laki.

5.2.1.2 umur

Berdasarkan kelompok umur, responden yang didominasi dengan umur < 21 tahun -

> 35 tahun dibagi atas 5 kelompok umur berdasarkan jenjang usia responden, sebagai

berikut :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.2 Segmentasi Demografi berdasarkan umur

Umur (Tahun) Jumlah (orang) Persentase


Kurang dari 21 26 26,8 %
21-25 51 52,6 %
26-30 10 10,3 %
31-35 3 3,1 %
Lebih dari 35 7 7,2 %
Total 97 100 %
Sumber : Data Primer (lempira 1)

Berdasarkan table di atas, menunjukkan bahwa konsumen donat kentang yang paling

banyak adalah berumur diantara 21-25 tahun dengan jumlah konsumen sebanyak 51

orang atau 52.6 % dari total konsumen. Konsumen dengan kelompok umur ini

merupakan konsumen yang masih berstatus sebagai mahasiswa dan pekerja. Jika

diruntut dari distribusi tempat usaha penjualan donat kentang di Medan Baru, maka

ketiga lokasi tempat usaha penjualan donat kentang merupakan kawasan perguruan

tinggi, maka dalam penelitian ini jumlah responden lebih banyak yang berumur

antara 21-25 tahun dan berstatus sebagai mahasiswa dan pekerja.

Konsumen donat kentang yang paling sedikit berumur pada jenjang 31-35 tahun yang

berjumlah 3 orang atau 3,1 % dari total sampel penelitian, dan usia di atas 35 tahun

yang berjumlah 7 orang atau 7,2 % dari jumlah responden. Konsumen dengan umur

tersebut lebih sedikit mengkonsumsi donat kentang, dapat dipengaruhi oleh beberapa

hal, seperti motivasi pembelian yang kurang suka atau karena tidak mengetahui

manfaat dari donat kentang itu sendiri.

Selain 3 kelompok dengan jenjang umur 21-25, jenjang umur 31-35 dan di atas 35

tahun dengan perolehan konsumen terbesar dan terkecil, ada 2 kelompok umur

Universitas Sumatera Utara


lainnya yaitu lebih kecil dari 21 tahun berjumlah 26 orang atau 26,8 %, dan jenjang

umur 26-30 tahun berjumlah 10 orang atau 10,3 %. Seluruh kelompok umur tersebut

merupakan hasil penelitian dari penelusuran konsumen berdasarkan proporsi lokasi

tempat usaha penjualan donat kentang yang ada di Medan Baru.

5.2.1.3 Tingkat Pendidikan

Hasil penelitian terhadap 97 konsumen donat kentang pada lokasi yang ditentukan

sesuai distribusi usaha penjualan donat kentang di Medan Baru. Maka kelompok

tingkat pendidikan konsumen sebagai berikut :

Tabel 5.3 Segmentasi Demografi Berdasarkan tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase


SD - 0
SMP - 0
SMA 39 40,2 %
S1 50 51,5 %
Lainnya (D3) 8 8,2 %
Total 97 100 %
Sumber : Data Primer (lampiran 1)

Berdasarkan tabel di atas, jumlah konsumen terbanyak dengan tingkat pendidikan S1

(Strata 1) sebanyak 50 orang dengan persentase 51,5 %. Selanjutnya tidak berbeda

jauh dengan konsumen tingkat pendidikan SMA sebanyak 39 orang dengan

persentase 40,2 %. Tingkat pendidikan lainnya (D3) sebanyak 8 orang dengan

persentase 8,2 % dari total konsumen penelitian. Dan dari tingkat konsumen terendah

yaitu dengan tingkat pendidikan SD dan SMP dengan jumlah konsumen sebanyak 0.

Konsumen dengan tingkat pendidikan tersebut cenderung tidak mengkonsumsi donat

Universitas Sumatera Utara


kentang, dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti harga donat kentang itu sendiri

relative lebih mahal bagi anak-anak yang tingkat pendidikannya SD dan SMP

tersebut jika dibandingkan dengan uang jajan mereka. Butuh penelitian lebih lanjut

untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhinya yang tidak termasuk dalam

penelitian ini. Begitu pula pada tingkat pendidikan SD dan SMP.

Pendidikan konsumen donat kentang terbesar adalah tingkat pendidikan S1/S2/S3.

Hal ini dikarenakan distribusi tempat penjualan donat kentang di kecamatan Medan

Baru sebanyak 3 lokasi merupakan kawasan perguruan tinggi Negeri dan Swasta.

Penentuan sampel juga mengikuti distribusi tempat usaha dan konsumen donat

kentang tersebut.

5.2.1.4 Pekerjaan

Berdasarkan kelompok pekerjaan, konsumen donat kentang sangat didominasi oleh

kelompok mahasiswa dengan jumlah 36 orang dengan persentase 37,1 %. Selanjutnya

berdasarkan dari kelompok swasta (karyawan) berjumlah 33 orang dengan persentase

34 %. Berdasarkan dari kelompok pegawai negeri berjumlah 5 orang dengan

persentase 5,1 % dan berdasarkan kelompok lainnya berjumlah 23 orang dengan

persentase 23,7 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas konsumen donat

kentang adalah mahasiswa, karena lokasi tempat usaha penjualan donat kentang di

Medan Baru disesuaikan dengan lokasi perguruan tinggi seperti USU, Dharma Agung

dan AMIK MBP.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.4 Segmentasi Demografi Berdasarkan Pekerjan

Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase


Pegawai Negeri 5 5,1 %
Swasta (karyawan) 33 34 %
Mahasiswa 36 37,1 %
Lainnya 23 23,7 %
Total 97 100 %
Sumber : Data Primer (lampiran 1)

5.2.1.5 Pendapatan

Dari 97 konsumen donat kentang yang diwawancarai di lokasi penelitian dihasilkan

data segmentasi pasar berdasarkan pendapatan sebagai berikut :

Tabel 5.5 Segmentasi Demografi Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan per bulan Jumlah (orang) Persentase


< Rp 500.000 7 7,2 %
Rp 500.000-Rp 1.500.000 46 47,4 %
Rp 1.500.000-Rp 2.500.000 29 29,9 %
Rp 2.500.000-Rp 3.500.000 12 12,4 %
> Rp 3.500.000 3 3,1 %
Total 97 100 %
Sumber : Data Primer (lampiran 1)
Dari 97 responden, sebanyak 46 orang memiliki pendapatan sebesar Rp 500.000-Rp

1.500.000 dengan persentase 47,4 %. Kelompok konsumen ini merupakan para

mahasiswa yang memiliki pendapatan berasal dari uang jajan yang diakumulasikan

dalam hitungan bulanan, dan swasta (karyawan) yang memiliki pendapatan (gaji)

yang diakumulasikan dalam hitungan bulanan. Hal ini juga sama pada kelompok

pendapatan < Rp 500.000 yang berjumlah 7 orang dengan persentase 7,2 %,

kelompok ini memiliki pendapatan yang paling kecil. Kelompok pendapatan Rp

1.500.000-Rp 2.500.000 yang berjumlah 29 orang dengan persentase 29,9 %.

Universitas Sumatera Utara


Kelompok pendapatan Rp 2.500.000-Rp 3.500.000 yang berjumlah 12 orang dengan

persentase 12,4 %. Dan pada kelompok pendapatan > Rp 3.500.000 yang berjumlah 3

orang dengan persentase 3,1 %, kelompok pendapatan ini memiliki pendapatan paling

besar dan ketiga konsumen lainnyanyang mempunyai pendapatan sendiri di atas Rp

3.500.000.

Sesuai dengan teori Kotler yang menyatakan, bahwa segmentasi demografi terdiri

dari pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok yang berdasarkan variabel-

variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup

keluarga, pendapatan, tempat tinggal, pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan.

5.2.2 Segmentasi Psikografi

Segmentasi pasar yang dianalisis berdasarkan segmentasi psikografi meliputi

kecocokan donat kentang untuk dinikmati oleh semua kalangan, rasa donat kentang

yang paling disukai dan variasi donat kentang yang dapat menentukan pilihan dalam

membeli donat kentang.

5.2.2.1 Segmentasi Psikografi berdasarkan kecocokan dinikmati oleh semua

kalangan

Dari 97 konsumen terdapat 89 orang dengan persentase 91,7 % yang cocok atau

setuju dengan asumsi bahwa donat kentang cocok dinikmati oleh semua kalangan.

Terdapat 7 orang dengan persentase 7,2 % yang berasumsi bahwa donat kentang tidak

cocok dinikmati oleh semua kalangan. Dan ada 1 orang dengan persentase 1% yang

berasumsi mungkin donat kentang cocok dinikmati oleh semua kalangan

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.6 Segmentasi Psikografi berdasarkan kecocokan dari setiap kalangan

Kecocokan Jumlah (orang) Persentase


Cocok 89 91,7 %
Tidak cocok 7 7,2 %
Mungkin 1 1%
Total 97 100 %
Sumber : Data Primer (lampiran 2)

5.2.2.2 Segmentasi Psokografi berdasarkan rasa donat kentang yang paling

disukai

Sebanyak 97 konsumen donat kentang yang diwawancarai di lokasi penelitian,

terdapat 31 orang dengan persentase 32 % yang menyukai donat kentang dengan rasa

coklat. Sebanyak 21 orang dengan persentase 21,6 % yang menyukai donat kentang

dengan rasa tepung gula. Sebanyak 6 orang dengan persentase 62 % yang menyukai

donat kentang dengan rasa coklat kacang. Sebanyak 5 orang dengan persentase 5,2 %

yang menyukai donat kentnag dengan rasa strawberry. Sebanyak 11 orang dengan

persentase 11,3 % yang menyukai donat kentang dengan rasa coklat messes.

Sebanyak 3 orang dengan persentase 3,1 % yang menyukai donat kentang dengan

rasa coklat dan mocca. Sebanyak 2 orang dengan persentase 2,1 % yang menyukai

donat kentang dengan rasa coklat dan strawberry. Sebanyak 4 orang dengan

persentase 4,1 % yang menyukai denat kentang dengan rasa original. Sebanyak 2

orang dengan persentase 2,1 % yang menyukai donat kentang dengan rasa mocca.

Sebanyak 2 orang dengan persentase 2,1 % yang menyukai donat kentang dengan

rasa keju. Sebanyak 1 orang dengan persentase 1 % yang menyukai donat kentang

dengan rasa vanilla. Sebanyak 4 orang demgan persentase 4,1 % yang menyukai

Universitas Sumatera Utara


semua rasa donat kentang. Sebanyak 1 orang dengan persentase 1 % yang tidak

menyukai donat kentang. Sebanyak 1 dengan persentase 1% yang menyukai donat

kentang dengan rasa nenas. Sebanyak 3 orang dengan persentase 3,1 % yang

menyukai donat kentang dengan rasa tepung gula dan messes.

Tabel 5.7 Segmentasi Psikografi berdasarkan rasa donat kentang yang disukai

Jenis Donat Kentang Jumlah (orang) Persentase


Coklat 31 32 %
Tepung gula 21 21,6 %
Coklat messes 11 11,3 %
Coklat kacang 6 6,2 %
Strawberry 5 5,2 %
Coklat dan mocca 3 3,1 %
Coklat dan strawberry 2 2,1 %
Tepung gula dan messes 3 3,1 %
Mocca 2 2,1 %
Keju 2 2,1 %
Vanilla 1 1, %
Original 4 4,1 %
Nenas 1 1, %
Semua rasa 4 4,1 %
Tidak tahu 1 1, %
Total 97 100 %
Sumber : Data Primer (lampiran 2)

5.2.2.3 Segmentasi Psikografi berdasarkan variasi rasa menentukan pilihan


dalam membeli donat kentang

sebanyak 97 kuesioner yang diwawancarai di lokasi penelitian, sebanyak 92 orang

dengan persentase 94,8 % yang setuju atau menjawab ‘ya’ bahwa rasa dan variasi

donat kentang menentukan pilihan dalam membeli produk tersebut. Sebanyak 4 orang

dengan persentase 4,1 % yang tidak setuju atau menjawab ‘tidak’ bahwa rasa dan

variasi donat kentnag menentukan pilihan dalam memnbeli produk tersebut.

Universitas Sumatera Utara


Sebanyak 1 orang dengan persentase 1 % yang menjawab ‘mungkin’ bahwa rasa dan

variasi donat kentang menentukan pilihan dalam membeli produk tersebut.

Tabel 5.8 Segmentasi Psikografi berdasarkan variasi rasa donat kentang

menentukan pilihan dalam membeli donat kentang

Persetujuan Jumlah (orang) Persentase


Ya 92 94,8 %
Tidak 4 4,1 %
Mungkin 1 1%
Total 97 100 %
Sumber : Data Primer (lampiran 2)

Sesuai dengan teori Kotler yang menyatakan, bahwa pembeli dibagi dalam

kelompok-kelompok yang berdasarkan kelas social, gaya hidup, dan karakteristik

kepribadian. Orang-orang dalam kelompok demografi yang sama dapat menampilkan

profil gambaran psikografi yang sangat berbeda.

5.2.3 Segmantasi Perilaku

Segmentasi pasar yang dianalisis berdasarkan segmentasi perilaku meliputi berapa

kali berbelanja donat kentang, berapa rupiah yang dikeluarkan untuk untuk membeli

donat kentang dan harga yang membuat konsumen tertarik untuk membeli donat

kentang, yang nantinya akan di hubungkan terhadap pengelompokan pasar

(segmentasi pasar).

Universitas Sumatera Utara


5.2.3.1 Segmentasi Perilaku berdasarkan seberapa sering berbelanja donat

kentang

Sebanyak 97 kuesioner yang diwawancarai di lokasi penelitian, sebanyak 44 orang

dengan persentase 45,4 % dengan kategori pembelian 1-2 kali/bulan. Sebanyak 35

orang dengan persentase 36,1 % dengan kategori pembelian 1-2 kali/minggu.

Sebanyak 5 orang dengan persentase 5,1 % dengan kategori lebih dari 3 kali/minggu.

Sebanyak 2 orang dengan persentase 2,1 % dengan kategori kurang dari 3 kali/bulan.

Dan sebanyak 11 orang dengan persentase 11,3 % dengan kategori lainnya.

Tabel 5.9 Segmentasi Perilaku berdasarkan seberapa sering membeli donat

kentang

Seberapa sering Jumlah (orang) Persentase


1-2 kali/bulan 44 45,4 %
1-2 kali/minggu 35 36,1 %
Lebih dari 3 kali/minggu 5 5,1 %
Kurang dari 3 kali/bulan 2 2,1 %
Lainnya 11 11,3 %
Total 97 100 %
Sumber : Data Primer (lampiran 3)

5.2.3.2 Pengeluaran/bulan berbelanja donat kentang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 95 konsumen donat kentang yang

diwawancarai di lokasi penelitian, pengeluaran/bulan berbelanja donat kentang paling

banyak dengan kategori Rp 25.000 sebanyak 50 orang dengan persentase 51,5 %.

Pengeluaran/bulan berbelanja donat kentang paling sedikit dengan kategori Rp

75.000 sebanyak 3 orang dengan persentase 3,1 %.Pengeluaran/bulan berbelanja

donat kentang dengan kategori Rp 50.000 sebanyak 20 orang dengan persentase 20,6

Universitas Sumatera Utara


%. Pengeluaran/bulan berbelanja donat kentang dengan kategori Rp 100.000

sebanyak 6 orang dengan persentase 6,2 %. Pengeluaran/bulan berbelanja donat

kentang dengan kategori lainnya sebanyak 18 orang dengan persentase 18,5 %.

Tabel 5.10 Segmentasi Perilaku berdasarkan pengeluaran/bulan berbelanja

donat kentang

Pengeluaran/bulan Jumlah (orang) Persentase


berbelanja donat kentang
Rp 25.000 50 51,5 %
Rp 50.000 20 20,6 %
Rp 75.000 3 3,1 %
Rp 100.000 6 6,2 %
Lainnya 18 18,5 %
Total 97 100 %
Sumber : Data Primer (lampiran 3)

5.2.3.3 Harga yang membuat konsumen tertarik

Hasil penelitian terhadap 97 konsumen donat kentang pada lokasi yang ditentukan

sesuai distribusi tempat usaha penjualan donat kentang di Medan Baru. Maka harga

yang membuat konsumen tertarik membeli donat kentang sebagai berikut :

Tabel 5.11 Segmentasi Perilaku berdasarkan harga yang membuat konsumen

tertarik untuk membeli produk

Harga yang membuat Jumlah (orang) Persentase


konsumen tertarik
Rp 25.000 33 34 %
Rp 13.000 19 19,6 %
Rp 2.000 45 46,4 %
Total 97 100 %
Sumber : Data Primer (lampiran 3)

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel di atas, jumlah konsumen yang paling banyak tertarik dengan

harga produk Rp 2.000 sebanyak 45 orang dengan persentase 46,4 %. Jumlah

konsumen yang paling sedikit tertarik dengan harga produk Rp 13.000 sebanyak 19

orang dengan persentase 19,6 %. Dan jumlah konsumen yang tertarik dengan harga

produk Rp 25.000 sebanyak 33 orang dengan persentase 34 %.

Sesuai dengan teori Kotler menyatakan, bahwa pembeli dibagi menjadi kelompok-

kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan,atau tanggapan terhadap

sebuah produk.

Universitas Sumatera Utara


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan menganalisis

segmentasi pasar di Kecamatan Medan Baru dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bahan baku pembuatan donat kentang yaitu, tepung terigu, susu bubuk full

cream, ragi instan, kentang segar, gula halus, mentega, garam, telur dan air

dingin. Proses pembuatan donat kentang yaitu kentang yang sudah direbus dan

dibersihkan kulitnya kemudian diblender dan dicampurkan dengan seluruh bahan

baku. Kemudian adonan dicetak dan dibiarkan sampai mengembang. Setelah itu

goreng adonan donat kentang hingga matang dan hias donat kentang dengan

toping yang telah disediakan.

2. Segmentasi pasar donat kentang :

a. Berdasarkan segmentasi demografi : konsumen donat kentang lebih banyak

berjenis kelamin perempuan, berumur diantara 21-25 tahun, memiliki tingkat

pendidikan S1, berstatus sebagai mahasiswa dan memiliki pendapatan antara

Rp 500.000-Rp 1.500.000/bulan.

b. Berdasarkan segmentasi psikografi : Donat kentang dapat dinikmati oleh

semua kalangan, konsumen lebih menyukai rasa coklat, dan variasi rasa

donat kentang menentukan pilihan dalam membeli donat kentang.

Universitas Sumatera Utara


c. Berdasarkan segmentasi perilaku : konsumen membeli donat kentang 1-2

kali/bulan, pengeluaran untuk membeli donat kentang Rp 25.000/bulan, harga

donat kentang yang membuat konsumen tertarik Rp 2000/donat kentang.

Universitas Sumatera Utara


6.2 Saran

1. Untuk produsen secara khususnya produsen Donat Kentang lebih memperhatikan

segmentasi pasar terhadap pendekatan-pendekatan segmentasi pasar.

2. Untuk penelitian lanjutan sebaiknya meneliti Analisis Finansial atau Analisis

Kelayakan Usaha Donat Kentang lebih mendalam.

3. Untuk konsumen agar lebih pintar membeli dan memilih makanan yang lebih

bermanfaat untuk kesehatan.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Kentang (Solonum tuberosum) adalah tanaman dari suku solanaceae yang memiliki

umbi batang yang dapat dimakan dan disebut dengan kentang pula. Umbi kentang

sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada

awalnya didatangkan dari Amerika Serikat. (Sudarma, 2013)

Tanaman kentang berasal dari Amerika Selatan (Peru, Chili, Bolivia, dan Argentina)

serta beberapa daerah Amerika Tengah. Di Eropa dataran tanaman itu diperkirakan

pertama kali diintroduksi dari Peru dan Colombia melalui Spanyol pada tahun 1570

dan Inggris pada tahun 1590 (Hawkes, 1990). Penyebaran kentang ke Asia (India,

Cina dan Jepang), sebagian ke Afrika, dan kepulauan Hindia Barat dilakukan oleh

orang – orang Inggris pada akhir abad ke-17 dan di daerah – daerah tersebut kentang

ditanam secara luas pada pertengahan abad ke-18 (Sudarma, 2013).

Sistematika (taksonomi) tanaman kentang (Solonum tuberosum) secara umum

diklasifikasi sebagai berikut :

Kerajaan = Plantae

Devisi = Magnoliophyta

Kelas = Magnoliopsida

Upakelas = Asteridae

Universitas Sumatera Utara


Ordo = Solanales

Famili = Solanaceae

Genus = Solanum

Spesies = S.tuberosum

Menurut catatan awal di Indonesia, tumbuhan ini mulai ada semenjak tahun 1794, di

mulai dengan penanaman di sekitar Cimahi. Semenjak itu kentang dapat ditemui pula

di Priangan dan gunung Tengger. Pada tahun 1812, kentang sudah dikenal dan dijual

di Kedu. Sedangkan di Sumatera tumbuhan ini dikenal setahun sebelumnya, 1811.

Kentang tumbuh di pegunungan dengan ketinggian antara 1000 mdpl hingga 2000

mdpl, pada tanah humus. Tanah bekas letusan gunung berapi yang berstruktur remah

lebih disukai (Anonimous, 2014).

Spesies solanum tuberasum L mempunyai banyak varietas. Dari tanaman ini pula

masih banyak dikenal spesies-spesies lain yang merupakan jenis liar, antara lain

solanum andigenum L, solanum anglgenum L, solanum demissum L,dan lain – lain

(Samadi, 1998).

Solanum atau kentang merupakan tanaman setahun, bentuk sesungguhnya menyemak

dan bersifat menjalar. Batangnya terbentuk segi empat, panjangnya bisa mencapai 50

– 120 cm, dan tidak berkayu ( tidak keras bila dipijat ). Batang dan daun berwarna

hijau kemerah–merahan atau keungu–unguan ( Sudarma, 2013 ).

Universitas Sumatera Utara


Bunganya berwarna kuming keputihan atau ungu, tumbuh di ketiak daun teratas, dan

berjenis kelamin dua. Benang sarinya berwarna kekuning – kuningan dan melingkari

tingkai putik. Putik ini biasanya lebih cepat masak. Buahnya berbentuk buni, buah

yang kulit / dindingnya berdaging, dan mempunyai dua ruang. Di dalam buah berisi

banyak calon biji yang jumlahnya bisa mencapai 50 biji. Akan tetapi, dari jumlah

tersebut yang berhasil menjadi biji hanya sekitar 10 biji saja, bahkan ada yang cuma

puluhan biji saja, jumlah ini tergantung dari varietas kentangnya ( Sudarma, 2013 ).

Selain mempunyai organ – organ tersebut, kentang juga mempunyai organ umbi.

Umbi tersebut berasal dari cabang samping yang masuk ke dalam tanah. Cabang ini

merupakan tempat penyimpanan karbuhidrat sehingga membengkak dan bisa

dimakan. Umbi bisa mengeluarkan tunas dan nantinya akan membentuk cabang –

cabang baru (Sudarma, 2013).

Jenis-jenis Kentang

Adapun varietas kentang dapat digolongkan dalam tiga golongan berdasarkan warna

umbinya :

a. Kentang kuning, umbi kentang ini berkulit dan berdaging kuning. Contoh kentang

ini di antaranya adalah eigenheimer, patronas, rapan dan thung.

Thung

Umbi berbentuk bulat gepeng, kulitnya berwarna kuning, dan warna daging putih

kekuning-kuningan. Bobot rata-ratanya 55,5 gram dan mempunyai keseragaman

umbi. Tanaman peka terhadap penyakit dan hama. Varietas ini ditanam

ketinggian 1.110-1.400 m. satu tanaman mampu menghasilkan 2,5 kg umbi,

Universitas Sumatera Utara


terdiri dari mutu super (400 gram), mutu C (60-100 gram), dan mutu untuk bibit

(30-60 gram). Namun, ketika kentang French fries di tanam di daerah lebih

rendah, tepatnya di daerah tretes dengan ketinggian 700 mdpl, hasil

(Sudarma, 2013)

Gambar 2.1. Kentang Kuning

b. Kentang putih, kulit dan daging umbi kentang ini berwarna putih. Contoh kentang

ini antara lain Donata dan Radosa.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.2 Kentang Kuning

c. Kentang merah, kulit dan umbinya berwarna kemerah-merahan. Salah satu

contohnya adalah Desiree.

Desiree

Varietas ini berbatang besar, kuat, berwarna kemerah-merahan, berdaun agak

rimbun, berbunga ungu, dan mudah berbuah. Tanaman peka terhadap penyakit

phytophtora infestans, penyakit layu, dan virus daun menggulung, tetapi lahan

penyakit kulit. Desiree termasuk kentang berumur sedang (100 hari) dan

produktivitasnya tinggi. Umbinya bulat sampai bulat telur, bermata dangkal,

kulitnya berwarna merah, dan dagingnya kuning cenderung kemerah-merahan.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.3 Kentang Merah

Sebagai bahan makanan, kentang banyak mengandung karbohidrat, sumber mineral

(fosfor, besi dan kaltum), mengandung vitamin B (tiamin, niasin dan vitamin B6),

vitamin C, antosianin, dan sedikit vitamin A (bambang, 1997). Selain itu kandungan

kentang juga mengandung protein, asam amino esensial, elemen-elemen mikro, Mg,

dan lain sebagainya (kusomo, 1985). Senyawa antioksidan yang terdapat pada

kentang yaitu antostanin, asam klorogenat, dan asam askorbat. Dengan kandungan

vitamin yang terdapat pada tanaman kentang, oleh karena itu masyarakat mulai

mengaplikasikan kentang ke dalam olahan-olahan makanan agar masyarakat juga

tidak mudah bosan mengkonsumsi kentang. Kentang dapat diaplikasikan menjadi

olahan makanan seperti donat kentang.

Universitas Sumatera Utara


2.1.1 Pengertian Donat

Donat (doughnuts atau donut) adalah pengadanan yang digoreng, dibuat dari adonan

tepung terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat

berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isi

yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan custard

(wikipedia, 2014).

2.1.2 Pengertian Donat Kentang

Donat kentang adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung terigu,

gula, telur, mentega, susu bubuk, ragi instan, kantang, air dan garam. Sehingga

dihasilkan produk yang bertekstur lembut, empuk, berbentuk bulat dan gurih.

Donat kentang bisa dibentuk dengan menyatukan kedua sisi adonan berbentuk

persegi panjang hingga membentuk cincin atau menggunakan pemotongan otomatis

yang sekaligus membuat lubang pada donat. Lubang pada donat berbentuk cincin

dulunya dimaksudkan agar donat cepat matang sewaktu digoreng. Adonan donat

kentang yang tersisa sewaktu membuat donat berbentuk cincin sering dujual sebagai

doughnut hole atau dicampurkan lagi ke dalam adonan untuk membuat donat baru

(Wikipedia, 2014).

Dalam pembuatan donat kentang diperlukan bahan-bahan seperti :

a. Tepung, yang digunakan umumnya tepung terigu berprotein tinggi

b. Susu, yang digunakan adalah susu bubuk

Universitas Sumatera Utara


c. Ragi, yang digunakan sebagai pengembang

d. Kentang, sebagai bahan dasar donat kentang

e. Telur, digunakan sebagai penyatu adonan

f. Gula, digunakan sebagai pemanis

g. Air dingin,

h. Mentega, digunakan untuk menggurihkn rasa pada adonan

i. Garam,

2.2 Landasan Teori

Pemasaran sebagai suatu proses social dan manajerial yang membuat individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, lewat penciptaan

dan pertukaran timbale balik produk dan nilai dengan orang lain (Sunarto, 2003).

Sehingga dapat diterangkan bahwa arti pemasaran adalah jauh lebih luas daripada arti

penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai dengan

mengidentifisir kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang

hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara

promosi dan penyaluran/penjualan produk tersebut. Jadi, kegiatan pemasaran adalah

kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu system (Dharmmesta dan

Handoko, 2008).

Ditinjau dari aspek ekonomi kegiatan pemasaran pertanian dikatakan sebagai

kegiatan produktif sebab pemasaran pertanian dapat meningkatkan guna waktu (time

utility), guna tempat (place utility), guna bentuk (form utility) dan guna pemilikan

Universitas Sumatera Utara


(possession utility). Komoditi pertanian yang sudah mengalami peningkatan guna

waktu, guna tempat dan guna bentuk baru dapat memenuhi kebutuhan konsumen,

apabila sudah terjadi pemindahan hak milik dari produsen atau lembaga pemasaran

kepada konsumen (Sudiyono, 2002).

2.2.1 Pengertian Pasar

Suatu pasar dapat didefenisikan sebagai tempat dimana kekuatan yang mewakili

permintaan dan penawaran bertemu. Ini mungkin tempat di mana pembeli dan

penjual bertemu secara teratur, seperti toko ritel atau pertukaran komoditas. Ini cara

yang juga menjadi tempat di mana pembeli dan penjual bertemu secara tidak teratur,

seperti di lelang. Hal ini tidak perlu bahwa pembeli dan penjual bertemu langsung,

meskipun hal ini lebih umum (Anwar, 2002).

2.2.2 Dasar – dasar Segmentasi Pasar

Menurut Hermawan Kertajaya, segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana

memandang pasar secara kreatif. Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan

memanfaatkan peluang yang muncul di pasar. Segmentasi pasar sangat penting di

dalam bisnis dan pemasaran. Pengertian segmentasi pasar berbagai suatu strategi

perusahaan bukan dilakukan semata – mata dengan cara membedakan produk atau

bahkan menciptakan produk baru (product diversification), tetapi didasarkan atas

perbedaan minat dan kebutuhan konsumen.

Universitas Sumatera Utara


2.2.3 Pendekatan – Pendekatan Segmentasi Pasar

Di sini kita akan melihat pada variabel-variabel yang bisa digunakan untuk memilah

pasar konsumen. Variabel-variabel tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Beberapa

peneliti mencoba membuat segmen dengan berpedoman pada karakteristik konsumen.

Menurut Philip Kotler ada beberapa macam segmentasi, diantaranya pendekatan

segmantasi demografi, psikografi dan segmentasi perilaku.

1. Segmentasi Demografi

Segmentasi demografis terdiri dari pembagian masyarakat menjadi kelompok-

kelompok yang berdasarkan pada variabel-variabel demografis seperti umur, jenis

kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan, tempat tinggal,

pendidikan, agama, ras, dan kebangsaan. Variabel-variabel demografis adalah

dasar paling popular untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Salah

satu sebabnya adalah bahwa keinginan, preferensi dan tingkat kegunaan (usage

rate) seringkali berkaitan dengan variabel-veriabel demografis. Alasan lain adalah

variabel-variabel demografis lebih mudah diukur daripada kebanyakan veriabel-

variabel lain. Bahkan ketika pasar sasaran dijabarkan dalam bentuk istilah-istilah

non demografis (katakanlah tipe kepribadian), kaitan dengan karakteristik

demografis diperlukan untuk mengetahui ukran pasar sasaran dn bagaimana

meraihnya secara efisien (Kotler, 1993).

2. Segmentasi Psikografi

Dalam segmentasi psikografi, pembeli dibagi dalam kelompok-kelompok yang

berbeda berdasarkan kelas social, gaya hidup, dan/atau krakteristik kepribadian.

Universitas Sumatera Utara


Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama dapat menampilkan profil

gambaran psikografi yang sangat berbeda (Kotler, 1993).

3. Segmentasi Perilaku

Pada segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok

berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau tanggapan terhadap sebuah

produk. Banyak pemasar percaya bahwa variabel-variabel perilaku adalah titik

awal terbaik untuk membentuk segmen pasar (Kotler, 1993).

Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif

maka harus memenuhi syarat – syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut:

1. Measurability, yaitu ciri – ciri atau sifat – sifat tertentu pembeli harus dapat diukur

atau dapat didekati.

2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif

memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.

3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan

untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya

2.2.4 Langkah – langkah Segmentasi Pasar

1. Mengidentifikasi pasar menggunakan variable – variable permintaan dan

segmentasi pasar, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi

pemakaian.

Universitas Sumatera Utara


2. Mengembangkan bentuk segmen pasar yang diidentifikasi dengan menggunakan

variable – variable yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani

kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

(Iskandarini, 2012).

2.4 Kerangka Pemikiran

Donat kentang merupakan salah satu makanan olahan kentang yang tidak kalah

popular dengan donat biasa. Melihat prospek donat kentang yang cukup menjanjikan

sebagai peluang usaha dalam mengaplikasikan produk pertanian.

Di zaman yang serba praktis saat ini, konsumen banyak mengkonsumsi donat kentang

sebagai makanan ringan untuk mengganjal perut di saat sedang lapar. Ternyata

mengkonsumsi donat kentang juga dipercaya dapat menyehatkan jantung.

Dengan adanya pasar terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pasar donat

kentang yaitu harga, produk, promosi, dan tempat yang berpengaruh terhadap

segmentasi pasar.

Donat kentang memiliki beberapa atribut, dari atribut ini dapat dilihat perilaku

konsumen terhadap donat kentang. Perilaku konsumen adalah tingkat kesukaan

konsumen terhadap donat kentang. Atribut yang diteliti adalah rasa, jenis, bentuk,

tekstur, dan ukuran donat kentang.

Universitas Sumatera Utara


Secara Skematis Kerangka Pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

Donat
Kentang

Pasar

Pendekatan – Pendekatan
Segmentasi Pasar :

Segmentasi 1. Demografi
Pasar 2. Psikografi
3. Segmentasi Perilaku

Gambar 2.4 Sketsa Kerangka Pemikiran

Keteranagn :

: Menyatakan Pengaruh,

: Menyatakan Hubungan

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kentang mempunyai kandungan zat karbohidrat yang tinggi, lebih tinggi dari

berbagai sumber karbohidrat yang lain seperti beras, jagung atau gandum. Hal

tersebut menjadikan kentang sebagai prioritas alternatif yang mampu mensubstitusi

kebutuhan pangan pokok masyarakat. Bahkan untuk kalangan tertentu (misalnya

penderita diabetes), kentang merupakan makanan pokok untuk diet, karena

kandungan kadar gulanya yang rendah sehingga kentang merupakan komoditas yang

penting dan mampu berperan untuk memenuhi gizi masyarakat. Mengingat pola

konsumsi masyarakat terhadap makanan terutama di perkotaan, menjadikan kentang

sebagai menu makanan sehari-hari yang dikonsumsi bersama-sama dengan ayam

goreng. Restoran siap saji dan berbagai jenis panganan juga menggunakan kentang

sebagai bahan menu utamanya. Berbagai kenyataan tersebut semakin menegaskan

besarnya kebutuhan mayarakat terhadap kentang (Fendik dkk, 2013).

Konsumsi kentang di Indonesia menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari

tahun ke tahun. Kentang biasanya dikonsumsi sebagai sayuran dalam bentuk berbagai

jenis menu masakan. Namun demikian, selama kurun waktu 15 hingga 20 tahun

terakhir, kentang bukan hanya sebagai konsumsi sayuran semata namun konsumsi

Universitas Sumatera Utara


kentang dalam bentuk produk hasil proses (chips dan French fries) juga

menunjukkan peningkatan. Terjadi peningkatan konsumsi kentang untuk kentang

olahan, serta kentang beku yang biasa digunakan sebagai kentang goring

(Fendik dkk, 2013).

Untuk menangani hal tersebut pemerintah membuat keputusan impor kentang untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi kentang di Indonesia. Alasan selain impor kentang

segar juga karena benih kentang yang seluruhnya didapatkan dari impor di Indonesia

sendiri benih kentang tidak dapat diproduksi lebih banyak, oleh sebab itu bukan

hanya benih saja yang impor dari negara lain, di Indonesia kentang segar pun juga

sebagian besar berasal dari impor. Data perkembangan produksi, konsumsi, dan

impor kentang di Indonesia dapat dilihat di Tabel 1. (Fendik dkk, 2013).

Tabel 1.1 Data Produksi, Konsumsi, dan Impor Kentang di Indonesia tahun

1998-2008.

Tahun Produksi (ton) Konsumsi (ton) Impor (ton)


1998 997.579 973.519 51.750
2000 977.349 989.195 100.770
2002 893.824 972.019 72.000
2004 1.072.040 1.078.520 81.500
2006 1.011.911 1.014.900 71.560
2008 1.071.543 1.138.920 76.420
Rata-rata 1.004.041 1.027.845 75.667
Sumber : Biro Pusat Statistik (BPS)*, 2012; FAO**, 2006 diolah.

Selama periode tahun 1998 hingga 2008, data menunjukkan rata-rata produksi

kentang di Indonesia sebesar 1.004.041 ton. Selama periode tahun tersebut, produksi

kentang tertinggi di Indonesia dicapai pada tahun 2004 sebesar 1.072.040 ton dan

Universitas Sumatera Utara


produksi terendah pada tahun 2002 dengan nominal produksi 893.824 ton. Produksi

kentang di Indonesia tersebar di beberapa provinsi seperti Aceh, Sumatra Utara,

Sumatra Barat, Jambi, Jawa, Sulawesi Utara,maupun Sulawesi Barat. Di beberapa

provinsi tersebut kentang tumbuh subur pada daratan tinggi dengan minimal

ketinggian 1000 dpl.

Tabel 1.2 Produksi Kentang di Indonesia, 2009 – 2013

Provinsi 2009 2010 2011 2012 2013


Aceh 13.599 8.587 8.617 68.421 11.309
Sumatera Utara 129.587 126.203 123.078 1.289.645 100.735
Sumatera Barat 28.820 31.949 29.530 312.995 44.671
Riau - - 3 - -
Jambi 94.368 84.794 89.102 855.352 75.512
Sumatera Selatan 1.333 1.161 1.090 17.044 2.832
Bengkulu 5.410 5.873 6.469 126.111 9.287
Lampung 741 842 763 5.608 654
Jawa Barat 320.542 275.101 220.155 2.619.667 249.685
Banten 85 - - - -
Jawa Tengah 288.654 265.123 250.404 2.526.072 273.513
DI Yogyakarta 192 116 30 80 -
Jawa Timur 125.886 115.423 85.521 1.620.385 189.864
Bali 5.488 4.679 2.384 26.646 3.226
Nusa Tenggara Barat 5.030 5.130 3.755 65.261 3.200
Nusa Tenggara Timur 1.476 542 162 3.222 302
Kalimantan Timur - - - 150 -
Sulawesi Utara 142.109 126.210 114.548 1.164.150 28.002
Sulawesi Tengah 535 1.094 1.173 1.922 181
Sulawesi Selatan 11.802 7.627 18.420 234.440 30.296
Sulawesi Barat 116 12 2 67 24
Maluku - - - 58 -
Papua 153 83 112 4.044 97
Papua Barat 378 256 170 980 -
Indonesia 1.176.304 66.531 955.488 10.942.320 1.023.381
sumber : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2 menunjukkan bahwa produksi kentang di Sumatera Utara tahun 2009 sebesar

129.587, tahun 2010 produksi kentang di Sumatera Utara sebesar 126.203, tahun

2011 produksi kentang di Sumatera Utara sebesar 123.078, tahun 2012 produksi

kentang di Sumatera Utara sebesar 1.289.645, tahun 2013 produksi kentang di

Sumatera Utara 100.735. pada tabel di atas produksi kentang tertinggi di Indonesia

dicapai pada tahun 2012 dengan nominal produksi sebesar 1.289.645 ton.

Tabel 1.3 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kentang Per

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012.

Kabupaten Jumlah Jumlah Panen Produktivitas Jumlah


Tanam (Ha) (Ha) (Kw/Ha) Produksi
Madina 13 10 259,40 259
Tapanuli 2 1 100 10
Selatan
Tapanuli Utara 249 275 104,18 2865
Toba Samosir 27 14 125,21 175
Simalungun 3.173 2.706 171,26 46.344
Dairi 347 394 189,42 7.463
Tanah Karo 2.988 2.272 164,91 53.958
Humbang 107 144 191,12 2.752
Hasudutan
Samosir 710 663 228,32 15.138
Jumlah 7.616 6.479 172,44 128.965

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara

Tabel 3 menunjukkan bahwa produksi kentang terbesar di Sumatera Utara pada tahun

2012 terdapat di Kabupaten Tanah Karo sebesar 53.958 ton.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.4 Usaha Donat Kentang di Kecamatan Medan Baru

Nama Toko Mulai Harga Jenis Donat Omset / Hari


Usaha Kentang
(tahun)
Choco Bakery 2012 Rp Coklat strawberry 20-30 kotak
25.000/kotak Coklat kacang (120-180
Coklat donat
Coklat putih susu kentang)/hari
Coklat pandan
French Bakery 2013 Rp Tepung gula 3-4 kotak
13.000/kotak (20 donat
kentang)/hari
Ria Donat Kentang 2014 Rp tepung gula 150-240
(pajus) 2000/donat Seres coklat donat
kentang kentang/hari

Sumber : data primer

Di tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat 4 toko usaha donat kentang yang terletak di

kecamatan Medan Baru, yaitu Choko Bakery, French Bakery, Ria Donat Kentang,

dan Ananda Bakery. Choco bakery menjual donat kentang sebanyak 120-180 buah

(20-30 kotak)/hari, French Bakery menjual donat kentang sebanyak 15-20 buah (3-4

kotak)/hari, Ria donat kentang menjual donat kentang sebanyak 150-240 buah/hari,

Ananda Bakery menjual donat kentang sebanyak 120-150 buah/hari.

Donat kentang merupakan aplikasi dari produk pertanian dan donat kentang

berpengaruh terhadap produksi dan konsumsi kentang. Donat kentang juga

merupakan salah satu makanan olahan kentang yang tidak kalah populer dengan

donat biasa. Donat kentang memiliki tekstur yang lebih empuk dibandingkan dengan

donat yang tanpa menggunakan kentang. Walaupun daya tahan donat kentang ini

tidaklah selama daya tahan donat tanpa kentang. Namun donat kentang tetap banyak

Universitas Sumatera Utara


dicari dan digemari masyarakat. Selain teksturnya yang lembut donat kentang juga

memiliki rasa yang lebih gurih dan berbeda dengan donat yang tanpa menggunakan

kentang. Peminat donat kentang cukup besar mulai dari anak- anak, remaja, dewasa,

dan orang tua (usia lanjut). Donat kentang adalah makanan ringan yang serba praktis

untuk mengganjal perut. Ternyata manfaat donat kentang bukan hanya dijadikan

sebagai penghilang rasa lapar saja, tapi kandungan vitamin dan gizi di dalam donat

kentang dipercaya mampu menjaga kesehatan jantung. Donat kentang juga

merupakan penawar racun alami asam yang berlebihan atau asidosis. Kentang penting

membantu pertumbuhan bakteri dalam saluran percernaan tubuh kita.kandungan

garam alkali menjadikan kentang sebagai salah satu makanan basa yang paling kuat,

karena itu kentang sangat berguna untuk menjaga cadangan alkali tubuh.

Dilihat dari ukuran penikmat donat rata-tara kalangan kelas menengah sampai

menengah ke atas. Donat dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat. Mulai

dari kalangan menengah ke bawah sampai kalangan menengah atas. Bisa menikmati

makanan ini. Selain harganya yang miring. Donat ini memiliki inovasi baru yaitu

berupa kentang sebagai bahan dasar di dalamnya.

Dilihat dari manfaat kentang yang mengandung zat besi dan riboplafin yang penting

untuk tubuh, dapat memelihara kesehatan tulang dan gigi, mudah dicerna oleh tubuh,

mengandung vitamin C yang mengandung antioksidan yang ampuh untuk mengusir

radikal bebas dalam tubuh dan vitamin B6 yang berperan dalam metabolism energy

yang berasal dari karbohidrat, membantu mengurangi rematik, efektif untuk

penanganan radang dan juga baik bagi otak. Sehingga sangat cocok dikonsumsi

Universitas Sumatera Utara


karena selain untuk pengganjal perut d waktu lapar, doat ini sangat sehat untuk tubuh

kita. Varian rasa donat ini memiliki rasa yang bermacam-macam dan toping-toping

yang lucu yang membuat donat ini memiliki cirri khas dari yang lain.

Donat kentang mempunyai banyak khasiat. Di antaranya potassium, vitamin c,

memberikan karbohidrat kompleks dan fiber atau getian kepada gula darah dan

pengawalan tekanan darah.ia juga mengandungi vitamin B1,B2 dan B3 serta sedikit

kandungan protein dan besi. Kandungan potassium donat kentang, dua kali lipat dari

kandungan potassium dalam pisang dan fiber. Jumlah lemaknya di bawah paras 25 %,

sehingga dapat menghalang endapan kolesterol di dalam lapisan saluran darah.

Kentang cocok bagi yang mengalami kekurangan gula dalam darah. Selain itu

kentang merupakan sumber terbaik dalam pembentukan zat besi dalam darah.

Menjamin system ketahanan sistem ketahanan badan, karena kandunan vitamin serta

kalsium yang tinggi.

Melihat prospek donat kentang yang menjanjikan sebagai peluang usaha aplikasi

produk pertanian, penulis ingin menganalisa lebih dalam lagi tentang segmentasi

pasar donat kentang di masyarakat.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana proses pembuatan donat kentang di daerah penelitian?

2. Bagaimana segmentasi pasar donat kentang di daerah penelitian?

Universitas Sumatera Utara


1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan pembuatan donat dari kentang di daerah penelitian.

2. Untuk menganalisis segmentasi pasar donat kentang di daerah penelitian.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang berhubungan

dengan penelitian ini.

2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha donat

kentang.

3. Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian sarjana di Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Zuliya Hermis, 2014. Analisis Segmentasi Pasar Donat Kentang, di Kecamatan


Medan Baru. Dibimbing oleh ibu Ir. Iskandarini, MM, Ph.D dan bapak Dr. Ir. Satia
Negara Lubis, M.Ec.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembuatan donat kentang, dan
menganalisis segmentasi pasar donat kentang. Metode analisis yang digunakan
metode analisis deskriptif. Tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan
data primer. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pencatatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bahan baku pembuatan donat kentang
yaitu, tepung terigu, susu bubuk full cream, ragi instan, kentang segar, gula halus,
mentega, garam, telur dan air dingin. Proses pembuatan donat kentang yaitu kentang
yang sudah direbus dan dibersihkan kulitnya kemudian diblender dan dicampurkan
dengan seluruh bahan baku. Kemudian adonan dicetak dan dibiarkan sampai
mengembang. Setelah itu goreng adonan donat kentang hingga matang dan hias donat
kentang dengan toping yang telah disediakan. (2) Segmentasi pasar donat kentang :
(a) Berdasarkan segmentasi demografi : konsumen donat kentang lebih banyak
berjenis kelamin perempuan, berumur diantara 21-25 tahun, memiliki tingkat
pendidikan S1, berstatus sebagai mahasiswa dan memiliki pendapatan antara Rp
500.000-Rp 1.500.000/bulan. (b) Berdasarkan segmentasi psikografi : Donat kentang
dapat dinikmati oleh semua kalangan, konsumen lebih menyukai rasa coklat, dan
variasi rasa donat kentang menentukan pilihan dalam membeli donat kentang. (c)
Berdasarkan segmentasi perilaku : konsumen membeli donat kentang 1-2 kali/bulan,
pengeluaran untuk membeli donat kentang Rp 25.000/bulan, harga donat kentang
yang membuat konsumen tertarik Rp 2000/donat kentang.
Kata Kunci : Proses Pembuatan Donat Kentang dan Segmentasi Pasar Donat
Kentang

Universitas Sumatera Utara


ANALISIS SEGMENTASI PASAR DONAT KENTANG
(Studi Kasus : Kecamatan Medan Baru, Kota Medan)

SKRIPSI

Oleh :

ZULIYA HERMIS

100304132

AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

Universitas Sumatera Utara


ANALISIS SEGMENTASI PASAR DONAT KENTANG

(Studi Kasus : Kecamatan Medan Baru, Kota Medan)

SKRIPSI

Oleh :

ZULIYA HERMIS

100304132

AGRIBISNIS

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian di

Program Studi Agibisnis Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

Disetujui oleh :

Komisi Pembimbing

Ketua Anggota

(Ir. Iskandarini, MM, Ph.D) Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec

NIP : 196405051994032002 NIP : 196302041997031001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Zuliya Hermis, 2014. Analisis Segmentasi Pasar Donat Kentang, di Kecamatan


Medan Baru. Dibimbing oleh ibu Ir. Iskandarini, MM, Ph.D dan bapak Dr. Ir. Satia
Negara Lubis, M.Ec.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembuatan donat kentang, dan
menganalisis segmentasi pasar donat kentang. Metode analisis yang digunakan
metode analisis deskriptif. Tehnik pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan
data primer. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pencatatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bahan baku pembuatan donat kentang
yaitu, tepung terigu, susu bubuk full cream, ragi instan, kentang segar, gula halus,
mentega, garam, telur dan air dingin. Proses pembuatan donat kentang yaitu kentang
yang sudah direbus dan dibersihkan kulitnya kemudian diblender dan dicampurkan
dengan seluruh bahan baku. Kemudian adonan dicetak dan dibiarkan sampai
mengembang. Setelah itu goreng adonan donat kentang hingga matang dan hias donat
kentang dengan toping yang telah disediakan. (2) Segmentasi pasar donat kentang :
(a) Berdasarkan segmentasi demografi : konsumen donat kentang lebih banyak
berjenis kelamin perempuan, berumur diantara 21-25 tahun, memiliki tingkat
pendidikan S1, berstatus sebagai mahasiswa dan memiliki pendapatan antara Rp
500.000-Rp 1.500.000/bulan. (b) Berdasarkan segmentasi psikografi : Donat kentang
dapat dinikmati oleh semua kalangan, konsumen lebih menyukai rasa coklat, dan
variasi rasa donat kentang menentukan pilihan dalam membeli donat kentang. (c)
Berdasarkan segmentasi perilaku : konsumen membeli donat kentang 1-2 kali/bulan,
pengeluaran untuk membeli donat kentang Rp 25.000/bulan, harga donat kentang
yang membuat konsumen tertarik Rp 2000/donat kentang.
Kata Kunci : Proses Pembuatan Donat Kentang dan Segmentasi Pasar Donat
Kentang

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Zuliya Hermis lahir di Medan, Medan tanggal 27 Oktober 1991, sebagai anak kedua

dari tiga bersaudara dari Bapak Zulfani, S.Pd dan Ibunda Desty Iriani.

Penulis telah menempuh jenjang pendidikan formal sebagai berikut :

1. Sekolah Dasar di SD Al-Ulum Medan, masuk tahun 1997 dan lulus pada tahun

2003.

2. Sekolah Menengah Pertama Di SMP Al-Ulum Medan, masuk tahun 2003 dan

lulus tahun 2006.

3. Sekolah Menengah Atas di SMA Ai-Ulum Medan, masuk tahun 2006 dan lulus

tahun 2009.

4. Tahun 2010 masuk di program studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara melalui jalur Kemitraan.

5. Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada bulan juli 2013 di Desa

Pematang Guntung, Kecamatan , Kabupaten Serdang Bedagai.

6. Melaksanakan Penelitian pada bulan September 2014 di Kecamatan Medan Baru

Provinsi sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


Pengalaman Organisasi :

1. Anggota Ikatan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (IMASEP) Universitas

Sumatera Utara, Tahun 2010 s/d 2014.

2. Anggota Forum Silaturahmi Mahasiswa Muslim Sosial Ekonomi Pertanian

(FSMM) Universitas Sumatera Utara pada tahun 2010.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan hidayah serta limpahan karuniaNya penulis dapat menjalani

perkuliahan dan menyelesaikan skripsi yang berjudull “Analisis Segmentasi Pasar

Donat Kentang” (Studi Kasus: Kecamatan Medan Baru Kota Medan) yang

merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi di Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak akan

berhasil tanpa dukungan, motivasi, bimbingan, pengarahan, serta kritikan yang

membangun yang disampaikan kepada penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini

dengan setulus hati, penulis mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya

kepada :

1. Ibu Ir. Iskandarini,MM,Ph.D. Selaku ketua komisi pembimbing skripsi yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan

serta saran dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

2. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec. Selaku anggota komisi pembimbing

skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan

dan arahan serta saran dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Universitas Sumatera Utara


3. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS dan Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku

Ketua dan Sekretaris Program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Agribisnis yang telah banyak memberikan

pengetahuan selama masa pendidikan di Fakultas Pertanian.

5. Ibunda tercinta Desty Iriani dan ayahanda Zulfani, S.Pd, saudara kandung

tersayang Zulia Fitriani dan Hafizul Hakim, tercinta yang selalu memberikan

do’a, motivasi, kasih sayang serta dukungan baik materi maupun non materi

selama masa perkuliahan penulis.

6. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan do’a, semangat dan dukungan

kepada penulis. Secara khusus penulis mengucakan terima kasih kepada umi,

ciayank dan nenek tercinta yang selalu memberikan do’a, motivasi, kasih sayang

serta dukungan baik selama masa perkuliahan penulis.

7. Teman-teman Agribisnis FP-USU stambuk 2010, terutama untuk Sri Astuti,

Anggra Wirahadi serta ADELMRTTZ DAR (Anggra Wirahadi, Dedy

Fahriansyah, Eka Syaputra, Liza Safitri, Nurhamidah, Rizky Hardiansyah SP,

Prasetyo Trisna Widyanto, Sri Astuti, Debi Pratama, Amril Hanafi dan Rizky

Romadhona) serta mukti Amsar yang selalu ada untuk membantu penulis selama

masa perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya penulis mendo’akan kiranya Allah SWT menerima seluruh amal san ibadah

mereka dengan membalas budi baik mereka dengan pahala yang berlipat ganda,

semoga segala usaha dan niat baik yang kita lakukan mendapat ridho dari Allah

Universitas Sumatera Utara


SWT. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata

kesempurnaan, baik isi maupun redaksinya oleh karena itu dengan senang hati

penulis menerima kritik, saran, dan masukan semua pihak yang bersifat membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua. Amin ya rabbal’alamin.

Medan, Agustus 2014

Penulis

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................... 8
1.4 Kegunaan Penulisan .................................................................................... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA


PEMIKIRAN ...................................................................................... 9
2.1 Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Donat ............................................................................... 15
2.1.2 Pengertian Donat Kentang ................................................................. 15
2.2. Landasan Teori ........................................................................................... 16
2.2.1 Pengertian Pasar ................................................................................ 17
2.2.2 Dasar-dasar Segmentasi Pasar ........................................................... 17
2.2.3 Pendekatan-pendekatan Segmentasi Pasar ......................................... 18
2.2.4 Lengkah-langkah Segmentasi Pasar ................................................... 19
2.3 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 20

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 22


3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitan .......................................................... 22
3.2 Metode Penentuan Sampel .......................................................................... 22
3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 24
3.4 Metode Analisis ........................................................................................... 24
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional .............................................................. 24
3.5.1 Defenisi ............................................................................................. 25
3.5.2 Batasan Operasional .......................................................................... 26

Universitas Sumatera Utara


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 27
4.1 Deskripsi Wilayah ........................................................................................ 27
4.1.1 Kota Medan ....................................................................................... 27
4.3 Medan Baru .................................................................................................. 28

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 29


5.1 Proses Pembuatan Donat Kentang ............................................................... 29
5.1.1 Penyediaan Bahan Baku ..................................................................... 30
5.1.2 Kegiatan Produksi ............................................................................ 31
5.1.3 Pemasaran Donat Kentang................................................................ 34
5.2 Segmentasi Pasar Donat Kentang ................................................................ 35
5.2.1 Segmentasi Demografi ..................................................................... 35
5.2.1.1 Jenis Kelamin .............................................................................. 36
5.2.1.2 Umur .......................................................................................... 36
5.2.1.3 Tingkat Pendidikan ..................................................................... 38
5.2.1.4 Pekerjaan .................................................................................... 39
5.2.1.5 Pendapatan ................................................................................. 40
5.2.2 Segmentasi Psikografi ...................................................................... 41
5.2.2.1 Segmentasi Psikografi berdasarkan kecocokan dinikmati oleh
semua kalangan .......................................................................... 41
5.2.2.2 Segmentasi Psikografi Berdasarkan Rasa Donat Kentang Yang
Paling Disukai ............................................................................ 42
5.2.2.3 Segmentasi Psikografi Berdasarkan Variasi Rasa Menentukan
Pilihan dalam Membeli Donat Kentang ..................................... 43
5.2.3 Segmentasi Perilaku .......................................................................... 44
5.2.3.1 Segmentasi Perilaku Berdasarkan Seberapa Sering Berbelanja
Donat Kentang ........................................................................... 45
5.2.3.2 Segemntasi Perilaku Berdasarkan Pengeluaran/Bulan
Berbelanja Donat Kentang ......................................................... 45
5.2.3.3 Segmentasi Perilaku Berdasarkan Harga yang Membuat
Konsumen Tertarik ..................................................................... 46
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 48
6.1 Kesimpulan .................................................................................................. 48
6.2 Saran ............................................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


Tabel 1.1 Data Produksi, Konsumsi, dan Impor Kentang di 2
Indonesia Tahun 1998-2008
Tabel 1.2 Produksi Kentang di Indonesia 3
Tabel 1.3 Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kentang Per 4
Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun
2012
Tabel 1.4 Usaha Donat Kentang di Kecamatan Medan Baru 5
Tabel 3.1 Distribusi Usaha dan Rata-rata Pembelian Donat 23
Kentang di Kecamatan Medan Baru
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Terpilih Dari Konsumen Setiap 24
Pedagang Donat Kentang
Tabel 5.1 Segmentasi Demografi Berdasarkan Jenis Kelamin 36
Tabel 5.2 Segmentasi Demografi Berdasarkan Umur 37
Tabel 5.3 Segmentasi Demografi Berdasarkan Tingkat 38
Pendidikan
Tabel 5.4 Segmentasi Demografi Berdasarkan Pekerjaan 40
Tabel 5.5 Segmentasi Demografi Berdasarkan Pendapatan 40
Tabel 5.6 Segmentasi Psikografi Berdasarlan Kecocokan dari 42
Setiap Kalangan
Tabel 5.7 Segmentasi Psikografi Berdasarkan Rasa Donat yang 43
Disukai
Tabel 5.8 Segmentasi Psikografi Berdasarkan Variasi Rasa 44
Donat Kentang Menentukan Pilihan dalam Membeli
Donat Kentang
Tabel 5.9 Segmentasi Perilaku Berdasarkan Seberapa Sering 45
Membeli Donat Kentang

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.10 Segmentasi Perilaku Berdasarkan Pengeluaran/bulan 46
Berbelanja Donat Kentang
Tabel 5.11 Segmentasi Perilaku Berdasarkan Harga yang 46
Membuat Konsumen Tertarik untuk Membeli Donat
Kentang

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


Gambar 2.1 Kentang Kuning 12
Gambar 2.2 Kentang Putih 13
Gambar 2.3 Kentang Merah 14
Gambar 2.4 Sketsa Pemikiran 21

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


Lampiran 1 Data Primer Segmentasi Demografi
Lampiran 2 Data Primer Segmentasi Psikografi
Lampiran 3 Data Primer Segmentasi Perilaku

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai