ACARA 1
Disusun Oleh:
NIM : 16/395709/KH/08914
KELOMPOK :6
YOGYAKARTA
2016
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara agraris, sehingga pertanian telah menjadi “way of life”
dan sumber kehidupan masyarakat. Namun masyarakat mempunyai paradigma pola
pikir lama, bahwa pertanian hanya untuk dikonsumsi sendiri. Perlu terobosan baru
bahwa pertanian multi-fungsi, artinya dari pertanian bisa sebagai pemasok utama
sandang, pangan dan papan bagi seluruh makhluk hidup di dunia. Juga sebagai
konservasi alam berkelanjutan, wisata agro, penghasil bio-farmaka dan bio-energi.
Untuk itu PIAT (Pusat Inovasi Agroteknologi) UGM Yogyakarta mengembangkan
Integrated Farming based Agribussiness for Sustainable Agriculture and
Environment yang diharapkan menjadi salah satu alternatif pengelolaan lahan,
memakmurkan petani dan mencanangkan RPPK (Revitaliasi Pertanian,Perikanan and
Kehutanan)
Yang menjadi focus kita pada Praktikum ini adalah system Integrated Farming
pada sapi dan kambing.
PEMBAHASAN
Pertanian terpadu (Integrated Farming) merupakan sistem pertanian yang mengupayakan suatu
keseimbangan di alam dengan membuat suatu pola relasi yang saling menguntungkan dan
berkelanjutan di antara setiap komponen ekosistem pertanian yang terlibat, dengan meningkatkan
keanekaragaman hayati dan memanfaatkan bahan-bahan limbah organik.
Peningkatan kaenekaragaman hayati merupakan hal penting dalam menanggulangi hama
penyakit, pengurangan resiko, sedangkan pemanfaatan limbah organik perlu untuk menciptakan
keseimbangan siklus energi (terutama unsur hara) yang berkelanjutan, serta untuk kepentingan
konservasi tanah dan air.
Perkebunan Buah Naga di PIAT UGM
Kunjungan yang pertama pada Perkebunan Buah Naga. Ada puluhan Buah Naga yang dikembang
biakkan di PIAT UGM. Setiap buah Naga diberi penyangga dari semen sebagai tempat penjalaran batang dari
buah Naga. Penanganan Buah Naga ini dengan diberi pupuk kandang dari kotoran Sapi atau
Kambing karena pupuk dari kotoran sapi atau kambing ini mengandung banyak Nitrogen yang
berfungsi menghasilkan batang yang cepat tumbuh memanjang dan tumbuh tunas baru yang lebih cepat,
sebelum digunakan sebagai pupuk kandang, Kotoran sapi atau kambing ini dikomposkan terlebih dahulu.
Pengomposan pupuk kandang bermanfaat untuk menguraikan bahan-bahan organik yang terdapat dalam
kotoran, sehingga menjadi sumber-sumber hara yang stabil dan bisa diserap tanaman.
Jenis pupuk kandang dari kotoran unggas secara umum memberikan hasil yang lebih cepat dibanding
kotoran sapi atau kambing. Karena unsur hara dalam pupuk kandang ayam tersedia dalam bentuk yang
dapat langsung diserap tanaman. Sementara pada kotoran sapi dan kambing memerlukan proses
penguraian terlebih dahulu. Perkebunan Buah Naga yang berada di PIAT UGM ini sesuai dengan
pengamatan tumbuh dengan subur namun belum berbuah. Batang bewarna hijau segar dan tumbuh
memanjang.
Peternakan Kambing
Kunjungan yang kedua yaitu di Peternakan Kambing (Kandang Kambing). Sesuai dengan
pengamatan jumlah kandang kambing di PIAT ada 2, Kandang kambing ini bertipe Panggung.
Tujuan dibuat tipe Panggung adalah untuk memudahkan sanitasi. Kandang yang pertama disebut
kandang Kembaran. Kandang kembaran ini biasanya untuk kambing yang siap kawin atau untuk
kawin. Kambing yang siap kawin dipisahkan dari kambing lainnya karena