Anda di halaman 1dari 7

EVAPOTRANSPIRASI DAN INFILTRASI

Indah Permatasari
201610070311076 / IV B
Laboratorium Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Sabtu-Selasa, 16-19 Maret 2019

Abstrak Infiltrasi didefinisikan sebagai proses masuknya air ke dalam tanah melalui
permukaan tanah, atau proses meresapnya air dari permukaan tanah melalui pori-pori tanah.
Laju infiltrasi adalah banyaknya air persatuan waktu yang masuk melalui permukaan tanah
dinyatakan dalam ml/s. Evapotranspirasi merupakan gabungan dari evaporasi dan juga
transpirasi dimana proses hilangnya air oleh tanah dan tanaman itu sendiri (evapotranspirasi).
Metode yang digunakan pada praktikum infiltrasi adalah menggunakan alat yaitu Brechtel dan
untuk evapotranspirasi menggunakan tanaman mawar. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui kecepatan penembusan air kedalam tanah serta untuk mengetahui
evapotranspirasi pada tumbuhan. Dari data yang didapat selama praktikum dapat diketahui
bahwa polybag yang berisi tanah saja mengalami evaporasi, sedangkan polybag yang berisi
tanah dan juga tanaman mengalami evapotranspirasi dan dapat diketahui bahwa terdapat
perbedaan kecepatan penembusan air ke dalam tanah pada tempat yang ternaungi dan tidak
ternaungi
Kata Kunci : Infiltrasi, Evapotranspirasi, Laju Infiltrasi, Cuaca, Tanah, Air.

PENDAHULUAN infiltrasi dan laju infiltrasi. Laju infiltrasi yang


Infiltrasi merupakan aliran air berkaitan dengan banyaknya air per satuan
secara vertikal ke dalam tanah melalui waktu yang masuk melalui permukaan
permukaan tanah. Air hujan yang jatuh ke tanah. Sedangkan kapasitas infiltrasi
tanah sebagian akan menjadi limpasan dan adalah laju maksimum air dapat maksuk ke
sebagian lagi akan terinfiltrasi, air yang dalam tanah pada suatu saat tanah
terinfiltrasi mengalir secara lateral menjadi mengalami penyerapan (Arsyad 1989)
aliran antara (interflow) dan mengalir dalam (David et al., 2016). Kapasitas
secara vertikal akan mencapai lapisan infiltrasi dan laju infiltrasi dinyatakan dalam
jenuh air (aquifer) menjadi aliran air tanah mm/jam atau cm/jam.
(baseflow) (David, Fauzi, & Sandhyavitri, Menurut (Lingga, 2008), mawar
2016). adalah tanamna hias yang paling populer di
Terdapat dua parameter penting antara puluhan ribu jenis tanaman hias.
berkaitan dengan infiltrasi yaitu kapasitas Mawar berasal dari daerah beriklim sedang

Ekologi Tumbuhan – Sabtu-selasa, 16-19 Maret 2019 1


di derah subtropis. Habitat aslinya adalah lapis batas sebagaimana dinyatakan dalam
derah yang bertemperatur dingin. formula Penman-Monteith [Saugier and
Menurut (Yanto, 2011), penelitian Katerji, 1991, Wever, Flanagan and
mengenai evapotranspirasi adala dasar Carlson, 2002] dalam (Yanto, 2011).
dalam memahami ekosistem terestrial. Praktikum dilakukan di area sekitar
Evapotranspirasi memegang peranan yang Kampus II UMM yaitu parkiran dan area
penting dalam siklus hidrologi dan Dome. Praktikum evapotranspirasi
keseimbangan air di daerah tangkapan air. bertujuan untuk mengetahui apakah
Dalam kegiatan irigasi pertanian, polybag yang berisi tanah mengalami
evapotranspirasi yang menyebabkan evaporasi sementara polybag yang berisi
kehilangan air yang cukup besar tanah dan tanaman mengalami
merupakan faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi dan juga faktor yang
secara signifikan kebutuhan air di lahan. mempengaruhi. Praktikum Infiltrasi
Dalam keseimbangan energi di bumi, bertujuan untuk mengetahui beda
evapotranspirasi adalah komponen utama kecepatan penembusan air dalam tanah
yang pentng dalam menentukan antara tempat yang ternaungi dan yang
karakteristik lapisan batas atmosfer. Hal ini tidak ternaungi, faktor yang menyebabkan
berpengaruh terhadap pola sirkulasi perbedaan kecepatan penembusan air
mesoscale dan juga iklim (Andre, dkk, dalam tanah.
1989).
Evaporasi di permukaan waduk dan METODE PRAKTIKUM
bendung juga menjadi salah satu faktor A. Alat
penting dalam pemenuhan kebutuhan air a) Timbangan untuk menimbang
untuk industri dan rumah tangga. Kaitan polybag yang sudah berisi tanah
yang erat antara transpirasi dan asimilasi dan polybag yang sudah berisi
karbon melalui stomata juga merupakan tanah dan tanaman.
kajian yang menarik dalam suatu b) Kamera berfungsi untuk memfoto
penelitian. Evapotranspirasi merupakan langkah langkah kerja.
penggabungan proses penguapan yang c) Brechtel berfungsi sebagai alat
terjadi pada vegetasi yang disebut untuk mengukur kecepatan
transpirasi dan dari permukaan lahan yang penyerapan air ke dalam tanah.
disebut evaporasi. Beberapa faktor d) Penggaris berfungsi untuk
meteorologi yang mempengaruhi mengukur pengurangan air pada
evapotranspirasi bervariasi dalam ruang proses inflitrasi.
dan waktu. Transpirasi dipengaruhi oleh B. Bahan
karakteristik daun yang dapat dinyatakan a) Air berfungsi untuk menyiram tanah
dengan hambatan stomata dan hambatan pada polybag yang berisi tanah saja

Ekologi Tumbuhan – Sabtu-selasa, 16-19 Maret 2019 2


dan juga pada polybag yang berisi
tanah dan tanaman dan digunakan
untuk pengamatan infiltrasi.
b) Tanah berfungsi sebagai media
praktikum.
c) Tanaman berfungsi sebagai media
praktikum.
d) Kertas label berfungsi untuk d) Menimbang berat awal polybag +
memberi identitas pada polybag. tanah + tanaman setelah disiram air
e) Polybag berfungsi sebagai wadah 100ml.
dari tanah, serta tanah dan
tanaman.
C. Langkah Kerja
Evapotranspirasi
a) Menimbang berat awal polybag +
tanah.

e) Meletakkan tanaman di bawah sinar


matahari +10 jam.
f) Menimbang berat akhir polybag +
tanah.

b) Menimbang berat awal polybag +


tanah + tanaman.

g) Menimbang berat akhir polybag +


tanah + tanaman.
c) Menimbang berat awal polybag +
tanah setelah disiram air 100ml.

Ekologi Tumbuhan – Sabtu-selasa, 16-19 Maret 2019 3


Infiltrasi
a) Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.

g) Mencatat hasil pada lembar kerja.

HASIL PENGAMATAN
b) Menancamkan brecthel pada tanah. 1. Data Pengamatan
Tabel 1 Evapotranspirasi
Berat
Berat Berat
Perlaku awal
Awal Akhir Ket
an +Air
(gr) (gr)
(gr)
Tanah Evapo
1675 1775 1725
rasi
Tanah Evapo
c) Mengisi setiap bagaian penggir dengan + transp
1875 1900 1775
Tanam irasi
air an
Tabel 2 Infiltrasi
Ternaungi
Tinggi Infiltrasi
awal 3 menit 3 menit 3 menit
3 cm 3 ml 2 ml 0
d) Mengisi bagaian tengah dengan air.
Tidak Ternaungi
Tinggi Infiltrasi
awal 3 menit 3 menit 3 menit
4 cm 1 ml 1 ml 0

e) Mengukur ketinggian awal dari bagaian 2. LK terlampir


tengan brecthel.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan
didapatkan suatu hasil bahwa terdapat
suatu perbedaan antara tempat yang
ternaungi dan tempat yang tidak ternaungi,
f) Mengukur ketinggian air pada bagaian pada tempat ternaungi kecepatan infiltrasi
tengah setiap 3 menit sebanyak 3 kali. pada 3 menit pertama lebih cepat yakni
3ml/s dibandingkan tempat tidak ternaungi
yakni 1ml/s, kemudian pada 3 menit kedua

Ekologi Tumbuhan – Sabtu-selasa, 16-19 Maret 2019 4


kecepatan infiltrasi pada tempatternaungi besar akan mempunyai laju infiltrasi yang
sebesar 2ml/s sedangka pada tempat tinggi karena tanah dalam keadaan kering.
tidakernaungi tetap yaitu 1ml/s, kemudian Maksud dari pernyataan tersebut
terakhir pada 3 menit ketiga tempat adalah tanahnya banyak mengandung
ternaungi dan tempat tidak ternaungi sama pori-pori, khususnya pori makro, karena
sekali tidak terjadi penyerapan air yaitu banyaknya pori-pori makro sehingga air
0ml/s. mudah masuk kedalam tanah. Hal ini
Berdasarkan data tersebut dapat berarti infiltrasinya tinggi, bila dibandingkan
diketahui bahwa tempat yang ternaungi dengan tanah-tanah yang banyak
memiliki laju penembusan air (Infiltrasi) mengandung debu dan liat, karena ukuran
kedalam tanah yang lebih cepat butir liat jauh lebih kecil dari debu dan pasir
dibandingkan pada tempat yang tidak maka ruang pori didominasi oleh pori-pori
ternaungi. Perbedaan hasil kecepatan laju mikro, infiltrasi tanah liat lebih rendah
infiltrasi antara tempat yang ternaungi dan dibanding tanah bertekstur debu.
tidak ternaungi disebabkan karena adanya Berdasarkan hasil pengamatan
beberapa faktor, seperti tipe tanah, tekstur didapatkan hasil bahwa berat tanah serta
tanah, struktur tanah, kerak tanah, curah tanah dan tanaman mengalami penurunan
hujan, dan lain sebagainya. Pada 3 menit berat dari berat awal, dimana maksudnya
terakhir tidak terjadi penyerapan adalah berat akhir perlakuan berkurang
dikarenakan saat pengamatan kondisi dari berat awal sebelum perlakuan. Pada
cuaca yang kurang mendukung awal penimbang berat tanah saja sebesar
dikarenakan hujan sehingga data yang 1775 gram, sedangkan berat tanah dan
diperoleh kurang maksimal. tanaman sebesar 1900 gram. Setelah
Menurut (Ryan & Soemarno, 2016), mengalami perlakuan dan didiamkan
struktur tanah juga mempengaruhi selama kurang lebih 10 jam di tempat yang
kapasitas infiltrasi. Tanah-tanah yang terbuka berat tanah saja berubah menjadi
berpasir biasanya mempunyai struktur sebesar 1725 gram, sedangkan berat
butir-lepas, beberapa tanah liat tanah dan tanaman menjadi sebesar 1775
membentuk retakan-retakan yang besar gram. Pada perlakuan tanah terjadi
pada kondisi kering dan aggregates besar pengurangan berat sebesar 50 gram
dapat diambil dengan tangan. Tanah-tanah sedangakn pada perlakuan tanah dan
ini mempunyai tekstur halus dan dan tanaman sebesar 125 gram. Perbedaan
struktur yang kasar. Ukuran dan distribusi nilai penguapan adalah ukuran polybag
retakan-retakan di antara aggregate tanah yang digunakan sehingga semakin lebar
dapat mempengaruhi kapasitas infiltrasi maka semakin lambat dan pearuh dari
tanah tersebut dengan retakan-retakan tanaman sendiri yaitu tumbuhan mawar
(Rosa sp) yang memiliki daun yang kecil

Ekologi Tumbuhan – Sabtu-selasa, 16-19 Maret 2019 5


dan tidak terlalu lebar hal ini pengaruh dari artinya kehilangan kadar air karena tanah
penguapan karena dari banyaknya stomata dan tanaman itu sendiri, hal ini dipertegas
sehingga proses penguapan terjadi lambat. oleh Pudjiharta (1995) dalam (Khambali,
Dengan demikian saat terpapar 2017), dengan definisi evapotranspirasi
sinar matahari dengan suhu yang relatif adalah gabungan dari dua proses
tinggi serta kelembaban yang relatif rendah penguapan yaitu proses pengeringan dari
evapotranspirasi telah berlangsung secara semua permukaan basah (tanah, daun,
cepat namun karena adanya hujan dan batang, dan ranting) karena air hujan dan
mungkin saja polybag yang terkena hujan pengeringan air dari dalam tanah melalui
lebih banyak adalah polybag yang berisi jaringan hidup vegetasi (daun) yang
tanaman sehingga evapotranspirasi nya disebut transpirasi. Evapotranspirasi
menjadi lebih lambat dari sebelumnya dan adalah unsur utama dalam menghitung
menyebabkan beratnya hanya berkurang kebutuhan air tanaman yang kemudian
sedikit karena penguapan yang terjadi tidak menjadi dasar dalam penjadwalan irigasi.
berlangsung secara maksimal. Sehingga Evapotranspirasi dipengaruhi oleh banyak
cuaca sangat berpengaruh pada proses faktor sehingga pengukurannya secara
evapotranspirasi. langsung tidak mudah sehingga
Faktor-faktor yang mempengaruhi dikembangkan banyak model pendugaan
adalah besar kecilnya evapotranspirasi untuk mengatasi masalah tersebut
diantaranya adalah faktor meteorologi (Herianto, Hidayat, & Romdani, 2016).
seperti suhu, kecepatan angin, tekanan
atmosfer, radiasi matahari, gradien KESIMPULAN
tekanan uap air, kelembaban relatif dan 1. Laju infiltrasi pada tempat tenaungi
faktor biologis seperti jenis vegetasi pada lebih cpat daripada tempat tidak
suatu wilayah tersebut, ketinggian kanopi ternaungi. Perbedaan kecepatan
dan kepadatan tanaman [Morton, 1968; penembusan air ke dalam tanah atau
Jarvis and McNaughton, 1986; Xu and infiltrasi disebabkan oleh faktor
Singh, 1998] dalam (Yanto, 2011). permukaan tanah, curah hujan, tekstur
Hal ini disebabkan karena polybag tanah, total ruang pori tanah.
yang berisi tanah terjadi kehilangan air 2. Pada polybag yang berisi tanah
yang disebabkan oleh penguapan didapatkan selisih sebesar 50gram
(evaporasi), hal itu sudah sesuai dengan akibat evaporasi, sementara pada
teori yang menyatakan bahwa ketika tanah polybag yang berisi tanah serta
terpapar oleh sinar matahari maka tanah tanaman didaptkan selisih sebesar
tersebut akan mengalami penguapan. 125gram. Faktor-faktor yang
Sedangkan polybag yang berisi tanah dan mempengaruhi adalah besar kecilnya
tanaman mengalami evapotranspirasi yang evapotranspirasi diantaranya adalah

Ekologi Tumbuhan – Sabtu-selasa, 16-19 Maret 2019 6


faktor meteorologi seperti suhu,
kecepatan angin, tekanan atmosfer,
radiasi matahari.

KRITIK DAN SARAN


Kritik: Praktikum jangan dilakukan terlalu
pagi hari.
Saran: semoga praktikum yang akan
datang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
David, M., Fauzi, M., & Sandhyavitri, A.
(2016). Analisis Laju Infiltrasi Pada
Tutupan Lahan Perkebunan Dan
Hutan Tanam Industri (Hti) Di Daerah
Aliran Sungai (Das) Siak. Jom
FTEKNIK, 3(2), 1–12.
https://doi.org/10.13040/IJPSR.0975-
8232.8(12).5315-19
Herianto, H., Hidayat, A. K., & Romdani, A.
(2016). Evapotranspirasi referensi dua
daerah di jawa barat untuk analisis
perencanaan kebutuhan air irigasi.
Jurnal Siliwangi, 2(2), 138–142.
Khambali, K. (2017). Model Perencanaan
Vegetasi Hutan Kota. (A. Risanto,
Ed.). Yogyakarta: ANDI.
Lingga, L. (2008). Mawar. Jakarta:
Gramedia Pustaka.
Ryan, M. S., & Soemarno. (2016).
Pengelolaan Lahan Untuk Kebun
Kopi. Malang: Gunung Samudera.
Yanto, Y. (2011). Evapotranspiration model
on vegetation with varied canopy
layer. Dnamika Rekayasa, 7(1), 17–
22.

Ekologi Tumbuhan – Sabtu-selasa, 16-19 Maret 2019 7

Anda mungkin juga menyukai