Pengertian lingkungan memiliki makna yang sangat luas karena tidak terbatas
pada tempat tinggal kita, melainkan segala hal yang terkait dengan hidup dan
kehidupan manusia sehingga sangat diharapkan mahasiswa memiliki
pengetahuan dasar tentang lingkungan hidup, sumber daya alam, pengelolaan
lingkungan dan pencemaran lingkungan serta akibat yang ditimbulkan.
Oleh karena itu, mata kuliah ini ditawarkan untuk membantu mahasiswa
memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang ilmu dan teknologi
lingkungan serta hal-hal yang dapat ditimbulkan akibat adanya pengelolaan
terhadap sumber daya alam yang nantinya dapat digunakan dalam pekerjaan
mahasiswa nanti.
2. Deskripsi Perkuliahan
1
3. Tujuan Instruksional
4. Strategi Perkuliahan
2
6. Sugiharto. 1987. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah . Jakarta: UI-Press.
7. Wardhana, Wisnu Arya
6. Tugas -Tugas
3
7. Kriteria Penilaian
Catatan :
Selain Huruf Mutu diatas, terdapat pula huruf K (Kosong, berarti tidak ada data sama
sekali), dan T (Tertunda, berarti nilai tidak lengkap).
Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebabgai berikut :
Paper 1 10%
Paper 2 10%
Tugas utama 15%
Evaluasi tengah semester 25%
Evaluasi akhir semester 40%
8. Jadwal Perkuliahan
I Orientasi Perkuliahan -
Perkenalan dengan Mahasiswa
Penjelasan Umum Kontrak Perkuliahan
1. Pendahuluan (1) 103-107
Lingkungan Hidup (1) 123
Ekosistem (2) 1-9
2 Kualitas dan strategi hidup manusia (1) 43- 58
Pertambahan penduduk, penyebab dan (1) 75 - 123
dampak
3 2. Sumber daya alam dan pemanfaatannya (1) 151 – 155
SDA ( tanah,air,udara,angin dan iklim )
Pemanfaatan SDA
4 Siklus Carbon dan Nitrogen (1) 156 - 160
4
5 Siklus Fosfor dan Belerang (1) 162 - 170
6 3. Penyediaan air bersih (1) 64
3.1 Siklus air (1) 247 – 253
3.2 Distribusi air dibumi (1) 253 – 263
7 3.3 Sumber air (1) 265 – 270
3.4 Penggunaan air (1) 271 – 285
3.5 Proses pengolahan air bersih (1) 285 – 290
8 Ujian Tengah Semester Pokok Bahasan bab 1-3
9 4. Pencemaran lingkungan (2) 277 – 298
Polusi tanah
10 Polusi air (2) 303 - 321
11 Polusi udara (2) E 48 – E49
12 4.4 Polusi Suara (4) 5 – 12
13 5. Pengelolaan lingkungan (3) 35 – 45
5.1 Peraturan dan perundang-undangan
lingkungan
14-16 5.2 AMDAL (2) 635 - 648
17 Ujian Akhir Semester
Aturan Tambahan
Anda harus mengikuti tata tertib perkuliahan Makassar, Fbruari 2019
Dosen Pengampu Ketua Kelas I . D4
5
SESI PERKULIAHAN KE: 1-2
TIU : Setelah mengikuti kuliah dalam satu semester ini, mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan konsep dasar tentang lingkungan hidup dan ekosistem,
kualitas hidup manusia, sumberdaya alam, penyediaan air bersih, pencemaran
lingkungan dan akibatnya, dan pengelolaan lingkungan hidup.
TIK : Mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi:
1. Menjelaskan tentang lingkungan hidup, ekosistem dan sumber daya alam
2. Menjelaskan siklus air, distribusi air dibumi, sumber air, penggunaan air dan
proses pengolahan air bersih
3. Menjelaskan berbagai jenis pencemaran dan dampak yang ditimbulkan
4. Menjelaskan pengelolaan lingkungan khususnya tahapan pembuatan AMDAL
dan aturan-aturan yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
Deskripsi singkat: Manusia dan Lingkungan Hidup ibarat dua sisi mata uang yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Manusia dan makhluk hidup lainnya) membutuhkan
lingkungan yang nyaman untuk melangsungkan kehidupannya yang dinamis.
Sebaliknya, lingkungan hidup tidak dapat berfungsi dengan baik untuk mendukung
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya tanpa pengelolaan yang baik oleh
manusia sebagai penguasa (khalifah) di bumi ini. Oleh karena itu manusia perlu
6
memahami posis, fungsi, dan peranannya dalam ekosistem. Hal ini akan dibahas dalam
dua pertemuan pertama mata kuliah ini.
Bahan bacaan:
1. Azis, Abdul. 2007, Bahan Ajar. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang..
2. Soerjani, Moh., dkk. 1987, Lingkungan: Sumberdaya alam dan kependukan
dalam pembangunan, Jakarta: UI-Press.
Pertanyaan Kunci/Tugas:
1. Jelaskan pengertian lingkungan hidup, ekosistem, ekologi, ilmu lingkungan,
sumberdaya, pencemaran lingkungan, pembangunan berkelanjutan, baku mutu
lingkungan hidup, pelestarian fungsi lingkungan hidup, daya dukung, daya tampung,
dan pengelolaan lingkungan hidup menurut UU No. 23 Tahun 1997.
2. Jelaskan hubungan antara ekologi dengan ilmu lingkungan, dan ekosistem dengan
lingkungan hidup.
3. Berikan satu contoh ekosistem lengkap dengan unsur-unsur penyusunnya serta
peranan masing-masing unsur tersebut dalam ekosistem.
4. Jelaskan strategi hidup manusia
5. Jelaskan hubungan antara kualitas hidup manusia dengan kualitas lingkungan hidup.
6. Jelaskan peranan teknologi dalam meningkatkan daya dukung lingkungan hidup.
7. Jelaskan mengenai etika lingkungan hidup.
7
BAB I
PENDAHULUAN
8
proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup
generasi masa kini dan generasi masa depan.
8. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen lain yang harus ada dan/atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup.
9. Pelestarian fungsi lingkungan hidup rangkaian upaya untuk memelihara
kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
10. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
11. Pelestarian daya dukung adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan
lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang
ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar mampu mendukung perikehidupan manusia
dan makhluk hidup lain.
12. Daya tampung lingkungan hidup kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat,
energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
13. Pelestarian daya dukung adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan
lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang dibuang
ke dalamnya.
14. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan,
pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian
lingkungan hidup.
9
oleh ekonomi bukan rumah tangga makhluk hidup, malainkan rumah tangga manusia
saja. Kemudian ternyata bahwa acuan yang berbeda itu menimbulkan masalah yang
sangat berbeda, bahkan seringkali menimbulkan benturan di antara keduanya. Nyaris
orang mengira bahwa keduanya adalah dua cabang ilmu yang berbeda dan berpisah
cukup jauh. Padahal manusia adalah salah satu jenis makhluk hidup yang perikehidupan
serta kesejahteraannya juga sangat tergantung pada kelangsungan perikehidupan
makhluk hidup lain. Jadi keberhasilan dalam mengelola rumah tangga manusia dengan
baik, juga dengan syarat mutlak bahwa rumah tangga makhluk hidup secara
keseluruhannya juga dikelola dengan baik.
Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar untuk mempertanyakan, menyelidiki, dan
memahami: bagaimana alam bekerja; bagaimana keberadaan makhluk hidup dalam
system kehidupan; apa yang mereka perlukan dari habitatnya untuk dapat
melangsungkan kehidupan; bagaimana mereka mencukupi kebutuhannya; bagaimana
dengan melakukan semuanya itu mereka berinteraksi dengan komponen lain dan dengan
spesies lain; bagaimana individu-individu dalam spesies itu beradaptasi; bagaimana
makhluk hidup itu menghadapi keterbatasan dan harus toleran terhadap berbagai
perubahan; bagaimana individu-individu dalam spesies itu mengalami pertumbuhan
sebagai bagian dari suatu populasi atau komunitas. Semuanya ini berlangsung dalam
suatu proses yang mengikuti tatanan, prinsip, dan ketentuan alam yang rumit, tetapi
cukup teratur, yang dengan ekologi kita mencoba memahaminya. Di mana perlu dengan
menyederhanakannya, walaupun kita menyadari bahwa dibalik kesederhanaan itu tetap
tersimpan kerumitan yang mendalam.
Ilmu lingkungan yang belum lama ini dikenal, dikembangkan dengan ekologi
sebagai dasar. Kalau ekologi mempelajari susunan serta fungsi seluruh makhluk hidup
dan komponen kehidupan lainnya, maka ilmu lingkungan mempelajari tempat dan
peranan manusia di antara makhluk hidup dan komponen kehidupan lainnya. Jadi ilmu
lingkungan dapat dikatakan sebagai ekologi terapan (applied ecology) yakni bagaimana
menerapkan berbagai prinsip dan ketentuan ekologi itu dalam kehidupan manusia, atau
ilmu yang memperlajari bagaimana manusia harus menempatkan dirinya dalam
ekosistem atau dalam lingkungan hidupnya.
10
1.3. Ekosistem Dan Lingkungan hidup
Satuan pokok ekologi adalah ekosistem atau sistem ekologi, yakni satuan
kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas makhluk hidup (dari berbagai jenis) dengan
berbagai benda mati yang berinteraksi membentuk suatu sistem. Ekosistem dicirikan
dengan belangsungnya pertukaran materi dan transformasi energi yang sepenuhnya
berlangsung di antara berbagai komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem
lain di luarnya. Kehidupan akan berlangsung dalam berbagai fenomena kehidupan
manurut prinsip, tatanan, dan hukum alam atau ekologi seperti homeostasis
(keseimbangan), kelentingan (esilience atau kelenturan), kompetisi, toleransi, adaptasi,
suksesi, evolusi, mutasi, hukum minimum, hukum entropi, dan sebagainya.
Sedangkan lingkungan hidup adalah sistem kehidupan di mana terdapat campur
tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Oleh karena itu menurut batasan yang ada
dalam Undang-Undang No. 23/1997 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan hidup, lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya yang menentukan perikehidupan serta kesejahteraan manusia dan makhluk
hidup lainnya.
Pada dasarnya manusia adalah kelompok individu yang merupakan populasi dari
satu spesies (jenis) hewan. Hal ini terlihat dalam Gambar 1, di mana manusia berada
dalam jaring-jaring kehidupan (the web of life) sebagaimana kelompok jenis makhluk
hidup lainnya.
11
Gambar 1. Hubungan antara berbagai tipe makhluk hidup dalam jaring-jaring
kehidupan, termasuk di dalamnya manusia yang tidak mungkin hidup tanpa
adanya makhluk hidup lainnya, khususnya tumbuhan dan kelompok
perombak (keterangan pada naskah).
Dalam gambar ini terlihat secara ringkas dan sederhana bagaimana seluruh jaring-
jaring kehidupan itu berlangsung melalui daur materi dan transformasi energi. Energi
matahari hanya dapat disintesis dalam bentuk kehidupan oleh tumbuhan berhijau daun
(produsen primer atau ototrof, artinya mampu menopang hidup sendiri). Makhluk hidup
lainnya adalah produsen sekunder (herbivor=pemakan tumbuhan), tersier (karnivor=
pemakan hewan lain), dan seterusnya. Manusia pada dasarnya karnivor, kemudian
berkembang juga menjadi herbivor, dan disebut omnivor (=pemakan segala macam).
Seluruh kelompok makhluk hidup lain ini disebut heterotrof (=makhluk hidup yang
tergantung kepada makhluk hidup lain). Kelompok penting dalam daur kehidupan
diwujudkan dalam sistem trofik (sistem makanan) ini adalah kelompok perombak
(decomposer) yang terdiri atas cacing, serangga, bakteri, jamur, ragi, virus, dan
sebagainya. Jadi terlihat bahwa betapapun perkasanya manusia itu, kalau kita kembali
kepada hakikat kehidupan, tidak mungkin manusia melepaskan diri dari jaring-jaring
kehidupan itu. Alternatifnya hanyalah bagaimana berada dalam jaring-jaring kehidupan
itu secara serasi.
12
1.4. Strategi Hidup Manusia
Dalam ilmu hayat dikenal adanya dua macam strategi hidup yang ekstrim, yakni
strategi hidup “r” dan strategi hidup “K”. Jenis makhluk hidup dengan strategi hidup “r”
adalah yang mengalami pertumbuhan populasi yang cepat dengan mengabaikan
terlampaunya daya dukung lingkungan (gambar 2A). Manusia pada hakikatnya adalah
jenis makhuk hidup yang berstrategi hidup “K” yakni yang memperhatikan batas daya
dukung lingkungan. Kalau populasinya sudah mendekati batas daya dukung maka terjadi
perubahan laju kehidupan karena pengaruh kelentingan lingkungan (environmental
resistance atau environmental resilience) yang menahan laju pertumbuhan sehingga
terjadi pertumbuhan yang berimpit dengan batas daya dukung (K) (gambar 2B).
Gambar 2. Pertumbuhan populasi jenis makhluk hidup dengan strategi hidup “r” (A)
dan strategi hidup “K” (B). K = daya dukung lingkungan; r=kecepatan
pertumbuhan populasi.
Strategi hidup “K” manusia itu ditandai dengan lahirnya anak yang hanya seorang
sekali melahirkan, bayinya yang lahir dalam keadaan lemah, harus dilindungi, diasuh,
dan dipelihara sebelum mampu menopang hidup sendiri. Jadi secara hayati manusia
harusnya tidak mempunyai masalah dengan lingkungan hidupnya, tidak ada krisis, tidak
ada perencemaran, serta selalu berada dalam keserasian dengan lingkungannya. Jadi
karena populasi manusia yang bertambah besar itu juga meningkat pula pola hidup atau
tingkat komsumsinya, maka tuntutan terhadap daya dukung tidak saja ditentukan oleh
pertambahan populasi manusia (N), tetapi juga oleh peningkatan komsumsi atau
peningkatan tuntutan terhadap sumberdaya.
13
1.5. Kualitas Hidup Manusia
Dalam perkembangan kebudayaan manusia terlihat bahwa keutuhan manusia tidak
sekedar kebutuhan hidup secara hayati. Atau dengan istilah yang lebih lazim kita pakai,
manusia tidak sekedar hidup untuk memenuhi kebutuhan pokok untuk hidup, seperti
minum, makan, dan memelihara kesehatan, melaingkan juga kebutuhan sekunder, yakni
kebutuhan akan pakaian, rumah pendidikan, dan sebagainya. Lebih jauh manusia juga
mempunyai kebutuhan tersier, yakni kebebasan untuk melakukan pilihan. Dengan
kebutuhannya yang terakhir ini, maka ia akan mengubah seluruh pola hidupnya. Dia
tidak sekedar makan untuk keperluan hidup secara hayati, melainkan dengan suatu
pilihan menurut selera kebudayaannya. Sementara itu, dengan keterbatasan sumber daya
yang tersedia, dan dengan populasi manusia yang selalu bertambah serta pola
kebutuhannya yang senatiasaa berubah dan meningkat, maka kualitas hidup manusia
sebenarnya makin menurun pula. Hal ini terlihat dalam rumus berikut:
Dalam perkembangan budaya manusia Cp, Cs dan Ct makin bertambah sehingga
rasio sumberdaya dengan populasi dan pola hidup makin kecil. Hal ini berarti bahwa Q
makin rendah, atau kualitas hidup makin turun.
Q = kualitas hidup;
R R = sumber daya yang tersedia (secara terbatas);
Q= N = populasi manusia (yang senantiasa naik);
N. (Cp + Cs + Ct) Cp = kebutuhan atau konsumsi primer;
Cs = kebutuhan sekunder;
Ct = kebutuhan tersier.
Salah satu kemungkinan upaya yang harus dilakukan oleh manusia adalah untuk
menekan pertumbuhan populasinya sehingga pertumbuhan N tidak terjadi melampaui
suatu batas. Hal ini dilaksanakan melalui program keluarga berencana (KB), dan
sebagainya. Di samping itu juga dapat dilakukan dengan menahan diri, yakni dengan
jalan mengendalikan pola hidup atau tingkat konsumsi kita pada batas yang tidak
berlebihan. Hal ini terutama ditujukan kepada kebutuhan yang tidak pokok, kemewahan
yang berlebihan, kebutuhan yang didorong oleh martabat (sebagai pejabat dan
sebagainya). Kedua hal ini sekaligus akan berakibat mengecilnya penyebut N x C,
sehingga rasio R dengan N.C. akan meningkat, dan kualitas hidup pun bertambah baik.
14
1.6. Kualitas Manusia Dan Kualitas Lingkungan
Makhluk hidup secara keseluruhan merupakan penyebab utama terjadinya
perubahan dalam sistem kehidupan. Tetapi, semenjak dahulu kala, kecuali manusia,
makhluk hidup yang lain itu menjadi penyebab timbulnya perubahan secara alami, yang
bercirikan keajegan, keseimbangan, dan keselarasan. Sedangkan manusia mempunyai
potensi dan kemampuan untuk merubahnya secara berbeda, karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dikuasai khususnya, serta perkembangan kebudayaan
pada umumnya. Seringkali perubahan itu sangat kolosal, drastis, bahkan dramatis.
Bahkan, perubahan itu secara sadar ditimbulkannya, walau dia tahu hal itu akan
menimbulkan kerugian pada orang lain serta makhluk hidup lain, atau kerusakan
lingkungan pada umumnya. Asalkan menurut perhitungan hal itu dalam jangka pendek
akan menguntungkan dirinya. Oleh karena itu dalam ilmu lingkungan, tidak sekedar
hubungan timbal balik dan sebab akibat yang kita persoalkan, tetapi juga apakah
manfaat dan resiko dari perbuatan atau kegiatan itu – kecuali menimbulkan manfaat dan
resiko bagi diri sendiri – juga menimbulkan manfaat dan resiko bagi orang lain serta
makhluk hidup lain. Kalau menguntungkan bagi dirinya, bagi orang lain, serta makhluk
hidup lain, maka tindakannya itu benar. Bila yang terjadi sebaliknya, maka tindakan itu
salah. Jadi, dalam ilmu lingkungan ada masalah benar atau salah, atau dengan kata lain
ilmu lingkungan adalah ekologi ditambah dengan pertimbangan moral benar atau salah.
Oleh karena itu, ilmu lingkungan harus memasukkan moral alam ke dalam moral
manusia.
Selanjutnya, terhadap manfaat dan resiko yang timbul secara alami pun, seperti
letusan gunung berapi, angin topan, dan sebagainya, manusia juga mengembangkan
pengetahuan, teknologi, dan kebudayaannya untuk memperbesar manfaat dan
memperkecil (kalau tidak mampu meniadakan) resiko, baik yang menimpa dirinya
secara langsung maupun yang menimpa orang lain, makhluk hidup lain, serta
lingkungan hidup pada umumnya.
Oleh karena itu, hakikat pokok pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah
bagaimana manusia melakukan upaya agar kualitas manusia makin meningkat,
sementara kualitas lingkungan juga makin baik. Hal ini merupakan landasan ilmiah
mengapa masalah lingkungan hidup di Indonesia dikaitkan dengan masalah
15
kependudukan, dimana dapat diartikan bahawa masalah lingkungan yang paling
menonjol dan perlu memperoleh kualitas pengelolaan adalah masalah kependudukan.
1.7. Teknologi, Daya Dukung, dan Pengelolaan Lingkungan
Dari model kualitas hidup Q nampak sepintas lalu bahwa guna meningkatkan
kualitas hidup dapat diusahakan melalui kenaikan nilai tambah sumberdaya dengan jalan
teknologi atau rekayasa. Jadi Q diusahakan naik melalui nilai tambah R. Secara hayati
penggunaan teknologi oleh manusia itu menyebabkan kedudukan dan fungsinya dalam
ekosistem berubah menjadi transendental terhadap kelompoknya sebagai makhluk hidup
hewani (Gambar 3).
Dengan demikian ekosistem atau lingkungan hidup alami berubah menjadi
lingkungan hidup buatan (man-made environment). Seperti yang juga terlihat pada
Gambar 4 yang melukiskan “satu” nya ekosistem dan lingkungan hidup serta timbulnya
limbah dalam lingkungan hidup buatan, karena kecepatan perombakan oleh kelompok
atau proses daur ulang lainnya yang berlangsung tidak secepat terbentuknya limbah itu
sendiri.
16
Gambar 4. Timbulnya limbah dalam kegiatan manusia yang menimbulkan dampak bagi
kehidupan manusia itu sendiri (Soerjani 1985). M=Manusia;
T=Teknologi; P=Produksi; LI=Limbah Industri; LK=Limbah Konsumsi;
L=Limbah Total; K=Konsumsi; kesemuanya dapat menimbulkan dampak
fisik, dampak hayati dan dampak sosial, di samping dampak langsung
bagi manusia yang melakukan kegiatan itu sendiri.
17
Q Q
M
A B
GNP GNP
GNP
Gambar 5. Menurunnya kualitas hidup (Q) karena kenaikan GNP yang harus diimbangi
dengan pengelolaan lingkungan (M) (Beale 1980).
Oleh karena itu makin tinggi tingkat kegiatan manusia untuk mencapai kenaikan
GNP, makin berat pula upaya yang harus dilakukan untuk mengelola lingkungan agar
kualitas hidup tidak mengalami kemerosotan.
Memang benar bahwa dengan menggunakan teknologi dalam proses industrialisasi
baik industri primer (pertambangan dan pertanian), industri sekunder (manufaktur dan
konstruksi) serta industri tersier (jasa dan komunikasi) daya dukung dapat dinaikkan.
Tetapi perlu diingat bahwa dengan teknologi yang canggih seperti apa pun, daya dukung
itu pada suatu tingkat akan mencapai batas maksimum (Gambar 6).
Gambar 6. Daya dukung yang naik karena industrialisasi dengan penggunaan teknologi
yang pada akhirnya mencapai daya dukung maksimum (K maks). Pengelolaan
oleh manusia sebaiknya dibatasi antara Kmin dan Kopt.
Suatu padang rumput tanpa ternak akan menggambarkan suatu pengelolaan yang
tidak seimbang, jadi kualitas lingkungan buruk (1). Kenaikan jumlah ternak akan
menimbulkan keadaan yang lebih baik karena makin timbul keseimbangan sehingga
keadaan dengan skala kurang (2), akan beransur-ansur menuju keadaan sedang (3),
19
cukup (4), dan baik (5). Keadaan cukup dan baik ini tercapai pada batas daya dukung 30
– 70%, karena making tinggi daya dukung dimanfaatkan, makin menurun kualitas
lingkungan, sampai akhirnya pada daya dukung 100% keadaan menjadi buruk kembali.
Dengan mengelola daya dukung mendekati kemampuan 100% akan ada risiko bahwa
pada suatu saat timbul kekeringan, rumput tidak tumbuh semestinya, makanan ternak
kurang, air minum tidak cukup, dan sebagainya. Jadi kualitas lingkungan akan berada
dalam keadaan yang buruk.
20
Rangkuman
Deskripsi singkat:
Perkembangan teknologi yang mengelolah sumber daya alam harus memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kelangsungan hidup dan kehidupan dengan tetap
memperhatikan keseimbangan dan kelestariannya sehingga akan tetap bermanfaat bagi
generasi –generasi yang akan dataing. Inventarisasi dan evaluasi sumber daya alam yang
ada untuk mengetahui dan memanfaatkan dan sumber daya alam baik di darat, laut
maupun udara berupa tanah, energi ,flora dan fauna dll sangatlah diperlukan bagi
pembangunan.
Bahan bacaan:
1. Miller,G.T. 1975, Living in the Environment , Problems, and Alternative,
Wadsworth , California.
Pertanyaan Kunci/Tugas:
8. Jelaskan pengertian lingkungan hidup, ekosistem, ekologi, ilmu lingkungan,
sumberdaya, pencemaran lingkungan, pembangunan berkelanjutan, baku mutu
22
lingkungan hidup, pelestarian fungsi lingkungan hidup, daya dukung, daya tampung,
dan pengelolaan lingkungan hidup menurut UU No. 23 Tahun 1997.
9. Jelaskan hubungan antara ekologi dengan ilmu lingkungan, dan ekosistem dengan
lingkungan hidup.
10. Berikan satu contoh ekosistem lengkap dengan unsure-unsur penyusunnya seta
peranan masing-masing unsure tersebut dalam ekosistem.
11. Jelaskan strategi hidup manusia
12. Jelaskan hubungan antara kualitas hidup manusia dengan kualitas lingkungan hidup.
13. Jelaskan peranan teknologi dalam meningkatkan daya dukung lingkungan hidup.
14. Jelaskan mengenai etika lingkungan hidup.
BAB II
SUMBER DAYA ALAM
23
Manusia bernapas menghirup oksigen (O2) yang dipakai sebagai sumber energi dan
menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) melalui proses fotosintesis, dan gas buangan
bahan bakar migas akan diserap oleh tumbuh-tumbuhan yang di daratan dan biota yang
ada di lautan untuk dikonversi menjadi oksigen dan kembali dihirup oleh manusia untuk
bernapas.
Definisi dari siklus karbon adalah suatu siklus biogeokimia dimana dipertukarkan
antara biofer, geosfer, hidrosfer dan atmosfer bumi. Dalam siklus ini terdapat empat
reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Pergerakan tahunan
karbon, pertukaran karbon antar resevoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika,
geologi dan biologi yang bermacam-macam. Lautan mengandung kolam aktif karbon
terbesar dekat permukaan bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam karbon
aktif terbesar dekat permukaan bumi, namun laut dalam bagian dari kolam ini
mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer. Secara sederhana, siklus karbon di
atmosfer bumi terdiri dari 2 buah reaksi sebagai berikut :
1. Senyawa Karbon + Oksigen Gas karbon dioksida + Energi
Ini terjadi misalnya pada pernapasan makhluk hidup atau hampir segala hal yang
berhubungan dengan pembakaran.
2. Gas karbon dioksida + Energi Senyawa Karbon + Oksigen
Ini terjadi pada tanaman disiang hari, tanaman menangkap karbon dari atmosfer dan
mengubahnya menjadi karbohidrat.
a. Karbon Atmosfer
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer bumi adalah gas karbon
dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil
dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya 0,04% dalam basis molar),
meskipun sedang mengalami kenaikan, namun tetap memiliki peran yang sangat
penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang mengandung karbon di
atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC merupakan gas
artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang
konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan
berperan dalam pemanasan global.
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara :
24
Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesis untuk mengubah
karbon dioksida menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer.
Proses ini akan lebih banyak menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan
yang baru saja tumbuh atau hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang
cepat.
Di laut bagian atas, pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme
membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga
membentuk cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras.
Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah.
Pelapukan batuan silikat, tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak
memindahkan karbon kedalam resevoir yang siap untuk kembali ke atmosfer.
Pelapukan batuan karbonat tidak memiliki efek netto terhadap CO 2 atmosferik
karena ion karbonat yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai
untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse reaction).
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu :
Melalui pernapasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan
reaksi eksotermik dan termasuk juga didalamnya penguraian glukosa (atau
molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan, fungsi atau jamur dan bakteri
mengurai senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah
karbon menjadi karbon dioksida jika tersedia oksigen atau menjadi metana jika
tidak tersedia oksigen.
Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang
terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap).
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri
perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah
tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan
penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut
dilepaskan kembali ke atmosfer.
25
b. Karbon di Biosfer
Sekitar 1.900.000 ton karbon ada di dalam biofer. Karbon adalah bagian yang
penting dalam kehidupan di bumi. Ia memiliki peran yang penting dalam
struktur, biokimia, dan nutrisi pada semua sel makhluk hidup dan kehidupan
memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon.
Autotrop adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya
sendiri dengan menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan air di
sekitar tempat mereka hidup. Untuk menghasilkan senyawa organik tersebut
mereka membutuhkan sumber energi dari luar. Hampir sebagian besar autotroph
menggunakan radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, dan
proses produksi ini disebut sebagai fotosintesis memiliki reaksi :
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
Karbon dipindahkan di dalam biosfer sebagai makanan heterotrop
pada organisme lain atau bagiannya (seperti buah-buahan). Termasuk di
dalamnya pemanfaatan material organik yang mati oleh jamur dan bakteri untuk
fermentasi atau penguraian.
Sebagian besar karbon meninggalkan biosfer melalui pernafasan
atau respirasi. Ketika tersedia oksigen, respirasi aerobik terjadi, yang
melepaskan karbon dioksida ke udara atau air di sekitarnya dengan reaksi:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O
pada keadaan tanpa oksigen, respirasi anaerobiklah yang terjadi, yang
melepaskan metana ke lingkungan sekitarnya yang akhirnya berpindah ke
atmosfer atau hidrosfer.
Pembakaran biomassa (seperti kebakaran hutan, kayu yang
digunakan untuk tungku penghangat atau kayu bakar dll) dapat juga
26
c. Karbon di laut
Laut mengandung sekitar 36.000.000 ton karbon, dimana sebagian besar dalam
bentuk ion bikarbonat. Karbon anorganik yaitu senyawa tanpa ikatan karbon-karbon atau
karbon hidrogen adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini
menjadi penting dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber
atau lumbun karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan.
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia.
Reaksi lainnya yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion
H2CO3 H+ + HCO3-.
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15.
ditemui dalam batuan fosfat arorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah
ditemui dalam bentuk bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif, memancarkan
pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen, ditemukan dalam berbagai
bentuk dan merupakan unsur penting dalam makhluk hidup. Kegunaan fosfor yang
27
terpenting adalah pembuatan pupuk dan seara luas digunakan dalam bahan peledak,
a. Bentuk
Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket dan memiliki bau
tidak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan. Non logan ini tidak
larut dalam air, tetapi dapat larut dalam karbon disulfida. Fosfor murni terbakar secara
spontan di udara membentuk fosfor pentoksida.
Fosfor dapat berada dalam empat bentuk atau alotrop: putih(atau kuning),
merah, merah dan hitam (atau ungu). Paling umum terdapat adalah fosfor merah dan
putih, keduanya mengelompok dalam empat atom yang tetrahedral. Fosfor putih
terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat berubah menjadi fosfor merah
ketika terkena panas atau cahaya. Fosfor putih juga dapat berada dalam keadaan alfa dan
beta yang dipisahkan oleh suhu transisi –3,8 oC. Fosfor merah relatif lebih stabil dan
menyublim pada 170 oC pada tekanan uap 1 atm, tetapi terbakar akibat tumbukan atau
gesekan. Alotrop fosfor hitam mempunyai struktur seperti grafit atom-atom tersusun
b. Keberadaan Fosfor
bergabung dengan besi dan aluminium, yang dikandung ditanah-tanah semacam itu,
adalah yang paling stabil dan tidak dapat larut. Bahan organik tanah juga mengandung
fosfor. Kwalitas fosfat-fosfat organik dalam tanah tergantung sebagian pada jumlah
keseluruhan bahan organik. Persenyawaan fosfor organik dapat merupakan 25% sampai
28
Fosfor memiliki peranan penting sebagai bahan baku universal untuk kegiatan
biokimia dalam sel hidup. Ikatan Adenosin Trifosfat (ATP) yang berenergi tinggi
melepaskan energi untuk kegiatan bila diubah menjadi adenosine difosfat (ADP). Fosfat
merupakan unsur yang juga penting dalam tulang dan gigi. Hanya beberapa persen saja
fosfat-fosfat dalam tanah secara relative tidak dapat larut. Fosfat-fosfat besi dan
kelompok kombinasi-kombinasi kalsium secara khusus tak dapat larut. Sumber fosfat
anorganik dalam larutan tanah. Struktur tanah dan aerasi adalah sangat penting dalam
mengatur dapat diperolehnya fosfat alam tanah berkapur. Pencucian dari drainase cepat
dapat memperbaiki tersedianya fosfat pada tanah-tanah semacam itu. Suatu struktur
tanah yang lepas meningkatkan daya serap dan aerasi yang baik. Dalam kondisi-kondisi
ini, jasad renik tanah disuplai dengan oksigen secara baik. Keadaan demikian
tidak mungkin.
Perombakan struktur organik menghasilkan pembebasan fosfat dari bahan yang terurai
itu. Jika bahan organik telah dirombak oleh jasadrenik, maka fosfornya dimineralisasai
dan dibebaskan untuk pertumbuhan tanaman, bahan organik dan jasa renik secara materi
Kerak bumi mengandung sekitar sepersepuluh persen fosfor dan satu bussel
biji-bijian mengandung sekitar 1/10 pon fosfor. Berdasarkan hal itu, fosfor dalam
potongan alur akre kebanyakan tanah dapat menghasilkan 20.000 bussel biji-bijian. Ini
29
tidak dapat mencakup fosfor yang diserap oleh akar pada kedalaman tanah dibawah
lapisan bajak. Tetapi, biasanya fosfor membatasi pertumbuhan tanaman. Masalah utama
dalam pengambilan fosfor dari dalam tanah oleh beberapa tanaman adalah daya larut
yang rendah dari sebagian besar fosfor yang mengakibatkan konsentrasi fosfor yang
rendah untuk dapat digunakan dalam larutan tanah pada suatu waktu.
Seperti halnya unsur nitrogen dalam suatu ekosistem adalah fosfor juga
terdapat pada protein dan zat-zat organik lainnya. Adenosine trifosfat misalnya terdapat
dalam sel makhluk hidup dan berperan penting dalam penyediaan energi. Perjalanan
fosfor dalam daurnya mirip dengan daur nitrogen, dalam ekosistem air fosfor ada dalam
tiga bentuk yakni senyawa fosfor anorganik seperti ortofosfat, senyawa organik dalam
protoplasma dan senyawa anorganik seperti ortofosfat, dan senyawa anorganik terlarut
Dekomposisi yang cepat pada bahan organik memperbaiki struktur tanah dan
akar dan ketersediaan fosfat-fosfat. Produk-produk dekomposisi atau bahan organik tak
diragukan memainkan peranan penting dalam tanah serta mudah tidaknya didapat fosfor
anorganik.
Daur unsur fosfor dalam lingkungan hidup relative lebih sederhana bila
dibandingkan dengan daur bahan kimia lainnya, tetapi mempunyai peranan yang sangat
penting sebagai pembawa energi dalam bentuk ATP. Daur unsur fosfor adalah dasar
bahan kimia yang menghasilkan endapan. Dalam lingkungan hidup tidak diketemukan
unsur fosfor dalam bentuk gas, unsur fosfor yang terdapat dalam atmosfer yaitu partikel-
30
Batu karang fosfor dalam tanah terkikis karena pengaruh cuaca menjadi
senyawa-senyawa fosfat yang terlarut dalam air tanah dan dapat digunakan/ diambil oleh
tumbuhan dan hewan yang mati) menghasilkan senyawa-senyawa fosfat yang dapat
dalam air tanah terbawa aliran air sungai menuju ke laut atau ke danau, kemudian
mengendap pada dasar atau dasar danau. Dengan demikian senyawa fosfat akan
berkurang, tanah menjadi kurang subur. Penambahan senyawa fosfat bisa terjadi dari
tulang-tulang ikan yang telah mati dan dari proses pemupukan menggunakan pupuk
Senyawaan organofosfat esensial bagi sel, termasuk dalam proses pembentukan DNA
dan RNA. Disamping itu juga sangat diperlukan dalam proses pembentukan tulang dan
gigi.
Hewan Tumbuh-tumbuhan
Gambar 2.1 Proses-proses pokok dalam daur fosfor tanah. Persediaan fosfor bagi
tanaman ditentukan oleh jumlah fosfor didalam tanah.
31
Kadar fosfor dalam larutan terutama merupakan fungsi kelarutan bentuk fosfor
yang terikat. Hasilnya adalah kadar fosfor yang sangat rendah dalam tanah pada suatu
saat karena bentuk terikat rendah pada umumnya, terdapatnya penurunan keterlarutan
atau ketersediaan dalam larutan kalsium fosfat yang diserap tanah liat serta besi
aluminium fosfat.
Nutrisi tumbuhan dan hewan meliputi lingkar metabolisme energi dengan reaksi
kimia memanfaatkan adrenalin trifosfat (ATP). Tetumbuhan menyerap garam fosfat
anorganik dari dalam tanah dan mengubah menjadi fosfat organik. Tetumbuhan yang
mengandung fosfat organik dikonsumsi oleh hewan untuk memenuhi kebutuhan fosfat
hewan tersebut.
Kandungan
Sungai
Hewan
Tumbuhan
Mikroorganisme
32
Sumber utama fosfat adalah batuan dan tanah, dimana fosfat keluar dalam
bentuk terlarut, tidak larut dalam air atau campuran keduanya. Fosfat yang diserap oleh
tanaman mati dan residu organik hewan seperti bangkai dan kotoran. Bahan-bahan ini
kemudian diubah menjadi humus oleh aksi mikroba tanah. Di dalam tanah, fosfat
umumnya diserap oleh partikel-partikel padat, akan tetapi sebagian terbuang ke dalam
bahan-bahan kimi. Aplikasi pupuk yang mengandung superfosfat atau tripel superfosfat
jumlah fosfat yang masuk kedalam tanah atau air. Sumber cemaran fosfat lainnya dapat
berasal dari hasil eksresi hewan, rsidu yang berasal dari tumbuhan atau yang berasal dari
deterjen. Fosfat-fosfat ini, lambat laun akan mencapai aliran-aliran air, sungai dan danau.
Sebagai gambaran bagi kita bahwa di Kerajaan Inggris sedikitnya 200.000 ton fosfat
memasuki saluran perairan setiap tahun dan sekitar 66% diantaranya masuk ke dalam
aliran sungai pencemaran fosfat pada sungai dan danu dapat menyebabkan pertumbuhan
algae yang berlebihan yang secara tidak langsung akan berkompetisi dengan mahluk lain
33
dalam mengkonsumsi oksigen sehingga akan mengacaukan sistem rantai makanan
alami.
ada daur ulang unsur-unsur kimia ini dari sumbernya di dalam (air, udara, dan tanah)
pertumbuhan dan proses kehidupan, makhluk hidup memerlukan kurang lebih 40 macam
unsur kimia. Unsur hidrogen, karbon, dan oksigen merupakan unsue pokok pada
energi matahari sebagai sumber energi dan sangat dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan
dan hewan.
Daur ulang bahan kimia ini dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
34
Siklus nitrogen ini merupakan suatu siklus bahan kimia yang sangat kompleks
dan sangat penting dalam lingkungan hidup. Unsur nitrogen banyak terdapat dalam
atmosfer dalam bentuk gas nitrogen (N2) sampai mencapai 78% volume udara bersih
dan kering, tetapi tidak dapat digunakan secara langsung oleh tumbuh-tumbuhan untuk
proses asimilasi N. Setelah diubah menjadi gas NH3 senyawa nitrat, senyawa nitrit atau
senyawa ammonium yang terlarut dalam air tanah, baru dapat digunakan oleh tumbuh-
tumbuhan.
Dalam proses siklus nitrogen dilingkungan hidup terjadi beberapa proses kimia
antara lain :
o Fiksasi nitrogen adalah proses perubahan gas nitrogen
menjadi senyawa nitrat yang akan larut dalam air.
o Reaksi amonifikasi adalah nama reaksi yang diberikan
35
menjadi asam-asam amino dan gas amonia oleh bakteri. Gas amonia yang
sebagian lagi masuk ke atmosfer. Pada kondisi tertentu gas amoniak teroksida
menjadi nitrat.
NH4 + (g) + OH- NH3 (g) + 2 O 2 (g) NH3 - (aq) + H2O (l)
Bakteri
+ H- (aq)
proses perubahan gas amonia (NH3 ) menjadi senyawa nitrat oleh bakteri.
Bakteri
2 NH3 (g) + 3O2 (g) 2H+ (aq) + 2H2O + 2NO2 - (aq)
Bakteri
-
2 NO2 (aq) + O 2 (g) 2NO3 - (aq)
yang terlarut dalam air tanah akan tereduksi lagi menjadi gas nitrogen.
Sebagian besar dari oksigen dalam senyawa nitrat digunakan oleh bakteri
Tumbuhan dan hewan secara berkesinambungan menghasilkan protein yaitu salah satu
senyawa organik yang kaya akan kandungan nitrogen . Tetumbuhan menyerap nitrat
36
dari dalam tanah untuk selanjutnya menghasilkan protein , disamping itu beberapa
Organisme-organisme yang mati dan bahan organik hasil ekskresi merupakan tambahan
residu organik bagi tanah yang mengandung protein. Didalam tanah terdapat jenis-jenis
metabolismenya. Protein digunakan oleh bakteri melalui suatu rantai senyawaan antara
seperti amonia, nitrat dan akhirnya dihasilkan senyawa nitrat. Senyawaan nitrat ini
diserap oleh tumbuhan kemudian dimasukkan kembali kedalam siklus nitrogen. Selain
itu, terjadi juga pertukaran nitrogen antara sikluis dengan atmosfer melalui aksi
mikroba-mikroba tanah lainnya. Beberapa senyawa nitrat dari tanah berubah menjadi
nitrogen melalui proses denitrifikasi dan lainnya mengubah nitrogen menjadi senyawa
nitrogen terlarut, yang dapat larut kedalam tanah dengan juml;ah sekitar 0,097 – 0,105
tanaman yang sangat efisien membutuhkan sejumlah tanaman yang sangat efisien
alami. Pencemaran air karena nitrogen dapat disebabkan oleh pelepasan senyawaan
37
2.1.4 Siklus Belerang
Tumbuhan dan hewan juga memerlukan suplai belerang dan senyawaannya secara
kontinyu, terutaman dalam kaitannya dengan sintesis asam-asam amoni dan protein.
Proses pertukaran belerang di dalam ekosistem berlangsung melalui aktivitas bakteri.
Ada 3 sumber alam pokok dari mana tanaman mendapat sulfur sebagai berikut :
1. Mineral tanah
Ada beberapa mineral tanah yang mengandung sulfur yang dapat dilepaskan untuk
tanaman, misalnya sulfida besi, nikel dan tembaga banyak terdapat dalam tanah
terutama tanah dengan drainase terbatas. Sulfida itu juga jika mengalami oksidasi
berubah menjadi sulfat yang dapat cepat tersedia untuk tanaman.
2. Sulfur Atmosfer
Pembakaran bahan bakar, terutama batu bara melepaskan sulfur dioksida dari
senyawa sulfur lain dalam atmosfer, sering berhubungan erat degnan jarak dari pusat
industri. Disamping pantai laut dimana percikan garam menambah sulfur dengan
nyata dan didekat rawa-rawa yang merupakan sumber Hidrogen Sulfida, olehnya itu
pembakaran batubara merupakan sumber paling berarti bagi sulfur atmosfer. Jumlah
sulfur yang diabsorpsi langsung oleh tanaman dari atmosfer akan bervariasi
tergantung pada keadaan tanah.
3. Sulfur yang terikat dalam organik
Pada tanah permukaan daerah lembab, sebagian besar sulfur dalam bentuk organik.
Seperti halnya pada nitrogen, sedikit sekali diketahui tentang senyawa sulfur itu.
Sulfur yang terdapat dalam sisa-sisa tanaman sebagian besar dalam bentuk protein
yang biasanya rendah menjadi sasaran serangan mikroba. Dengan beberapa cara
sulfur (bersama nitrogen) dihindarkan dari pelepasan yang cepat, jadi ia tidak hilang
atau dibenahi tanaman tingkat tinggi.
Oksidasi belerang (S) atau senyawa-senyawa organik belerang dalam kondisi aerobik
disebabkan oleh bakteri Thiobacillus Thioxidans. Akan tetapi, salah satu bakteri ini
yaitu Thiobacillus Denitrificans merupakan jenis aerobik sehingga bakteri tersebut
38
dapat mengoksidasi belerang dan senyawa-senyawanya tanpa adanya oksigen dari
udara. Energi yang diperlukan untuk perkembangan dan pertumbuhan bakteri ini
diperoleh sebagai akibat atau hasil oksidasi belerang dan sebagai hasil akhirnya adalah
asam sulfat. Bakteri ini paling mudah berkembang baik dalam lingkungan asam
dengan pH antara 0 – 6 . Jenis bakteri ini dapat menghasilkan asam sulfat yang tidak
begitu banyak, yaitu konsentrasinya mencapai 10% atau 2N.
Bakteri sulfur menerima energi yang doperlukan untuk kehidupannya dari oksidasi
asam sulfit.
Sumber belerang dalam tanaman adalah dari mineral tanah dan bahan organik yang
melepaskan ion sulfat dan dituliskan sebagai berikut :
Bahan organik Hasil Uraian Sulfit Sulfat
(Karbohidrat,lemak (diantaranya SO3 – SO4 – 2
Lignin,Protein) H2S dan gas)
Perubahan H2S dan belerang menjadi sulfit dan akhirnya sulfat tersebut
sulfofikasi. Sulfofikasi ini dikerjakan oleh bakteri tanah aerob yang disebut Beggiatoa
dan Thiobacillus Thiooxidans. Ion sulfat adalah bentuk S tersedia bagi tanaman. Pada
pemberian S (SO4 – ) berlebihan maka sebagian sulfat terdapat bebas didalam tanaman
sebagai ion SO4 – dan digunakan dalam metabolisme selanjutnya. Apabila kadar SO4
–
bebas didalam tanaman sebagai 20 ml/Kg bahan kering dapat dikatakan bahwa status
S dalam tanaman cukup.
Disamping itu kekurangan S menghambat proses konveksi S menjadi N protein
sehingga kadar amida dan nitrat tanaman tinggi dan ini sangat berbahaya pada ternak
(khususnya tanaman ternak). Disamping itu S merupakan bagian aktif dari beberapa
enzim (papaine, bromelin, ficin) dan vitamin.
39
Proses oksidsi
Oksida-oksida belerang
Sulfida Sulfat
Aerobik
Anaerobik
Tumbuhan/hewan (protein)
Mikroorganisme
bagian bawah menunjukkan perubahan sulfat menjadi protein selular dari hewan
anerobik dimana kandungan oksida anaerobik di mana kandunga oksigen terlarut sangat
kecil atau bahkan tak ada sama sekali. Pada kondisi seperti ini aksi bakteri pembusuk
akan menghasilkan senyawa hidrogen sulfida yang sangat toksik dan deposit besi sulfida
40
Dalam perairan yang belum tercemar , atau sedikit tercemar, lingkungannya
masih memberikan kondisi aerobik. Pada kondisi seperti ini, bakteri-bakteri sulfur akan
Tanah selain menyediakan SDT (sumber daya tanah) yang diperlukan bagi
kehidupan hampir seluruh makhluk hidup dibumi ini juga merupakan habitat alamiah
bagi manusia. Oleh karena itu, sudah sepantasnya setiap orang memelihara kualitas
tanah yang memberikan bahan atau mineral baginya. Berbagai kegiatan manusia seperti
pembukaan hutan, perladangan berpindah dan penggalian lahan besar terhadap kondisi
tanah menyebabkan berkurangnya luas SDT yang subur, bersama-sama dengan
meningkatnya jumlah penduduk dengan segala aktivitasnya merupakan tekanan yang
luar biasa terhadap SDT.
Tanah atau geosfer merupakan bagian padat atau tempat dimana manusia
mendapatkan sumber makanan, mineral-mineral, bahan bakar dll, karena aktivitas
manusia yang tidak terkendali untuk menambang secara besar-besaran sehingga tanah
mengalami kerusakan.
41
daerah dinegara industri memiliki tanah sebagai tempat penimbunan bahan-bahan kimia
beracun. Selain itu, geosfer harus menyediakan tempat pembuangan untuk limbah nuklir
dari sekitar lebih dari 300 reaktor nuklir yang sekarang beroperasi diseluruh dunia.
Dalam jumlah yang tidak terlalu besar, segala kerusakan dialam dapat diatasi
secara alami karena tanah dapat bersifat menetralisir dan mengasimilasi bahan pencemar
didegradasi menjadi bahan tidak beracun misalnya proses oksidasi-reduksi, reaksi asam-
basa, presipitasi atau pengendapan, penyerapan dan degradasi biokimia.
42
pada masa lampau dan masa kini. Bentuk lahan dapat dibedakan dari dataran dan
pengunungan.
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat
manusia dan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak dapat
digantikan oleh senyawa lainnya. Hampir semua kegiatan yang dilakukan manusia
membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri (mandi), membersihkan ruangan tempat
tinggalnya, menyiapkan makanan dan minuman sampai dengan aktivitas-aktivitas
lainnya. Semua jenis air yang terdapat dialam baik diatas atau dibawah permukaan
tanah, termasuk air permukaan, air tanah, air laut, air hujan .
43
Defenisi sumber daya air adalah segala potensi yang terdapat pada air, termasuk
sarana dan prasarana yang termanfaatkan, tetapi tidak termasuk kekayaan hewani yang
ada didalamnya. Proyek-proyek tentang air telah banyak dibangun tetapi kapan pertama
kali dilakukan belum ada data yang jelas.Terdapat bukti-bukti bahwa saluran irigasi telah
ada di Mesir semasa pemerintahan raja Scorpion sekitar tahun 3200 SM, Irigasi sungai
Nil dan bendungan disekitar kota Kairo dll.
Sejarah membuktikan bahwa manusia selalu mencari sumber daya air misalnya
Kerajaan di Indonesia, Mesir dan Cina selalu berjaya disekitar sungai besar dan air
diandalkan sebagai sarana transportasi, ekonomi, proses produksi, pertanian, perikanan
dll.
Kuantitas dan kualitas air yang sesuai dengan kebutuhan manusia merupakan
faktor penting yang menentukan kesehatannya. Kuantitas air berhubungan dengan
adanya bahan-bahan lain terutama senyawa-senyawa kimia baik dalam bentuk senyawa
organik maupun anorganik juga adanya mikroorganisme yang memegang peranan
penting dalam menentukan komposisi kimia air.
Seluruh peradaban manusia dan makhluk hidup akan musnah karena kurangnya
air yang disebabkan berbagai faktor terutama akibat dari perubahan iklim. Kualitas air
yang buruk disebabkan adanya berbagai jenis bakteri patogen dan kandungan bahan-
bahan kimia berbahaya dapat membunuh berjuta-juta manusia. Dalam jaringan hidup,
air merupakan medium untuk berbagai reaksi dan proses ekspresi. Air merupakan
komponen utama baik dalam tanaman maupun hewan termasuk manusia. Tubuh
manusia terdiri dari 60-70% air.
Ada 3 hal yang menyebabkan air tidak bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk
memenuhi kehidupannya bahkan menjadi bencana bagi kehidupan manusia yaitu :
Terlalu banyak
Terlalu sedikit
Terlalu kotor
44
Ketiga hal tersebut, tidak terlepas dari adanya Misalnya terjadi kerusakan daerah
tangkapan aliran air (DAS), erosi dan sedimentasi, kekeringan, pencemaran air, banjir,
konflik terdapat penggunaan air, keadilan pengelolaan sumber daya air, bahan baku
pengolahan PAM.
45
SESI PERKULIAHAN KE: 1-2
TIU : Setelah mengikuti kuliah dalam satu semester ini, mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan konsep dasar tentang lingkungan hidup dan ekosistem,
kualitas hidup manusia, sumberdaya alam, penyediaan air bersih, pencemaran
lingkungan dan akibatnya, dan pengelolaan lingkungan hidup.
TIK : Mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi:
5. Menjelaskan tentang lingkungan hidup, ekosistem dan sumber daya alam
6. Menjelaskan siklus air, distribusi air dibumi, sumber air, penggunaan air dan
proses pengolahan air bersih
7. Menjelaskan berbagai jenis pencemaran dan dampak yang ditimbulkan
8. Menjelaskan pengelolaan lingkungan khususnya tahapan pembuatan AMDAL
dan aturan-aturan yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
Deskripsi singkat:
46
Air merupakan benda alam yang mudah diperlukan bagi hidup dan kehidupan, dan oleh
karenanya air merupakan unsur utama dalam setiap sistem lingkungan hidup.
Penanganan masalah air adalah masalah lingkungan hidup, dan penanganan masalah
lingkungan hidup tidak akan tuntas tanpa ditanganinya masalah air . Setiap usaha untuk
mengatasi masalah dan peningkatan pendayagunaan sumber air diperlukan penelitian
yang mendalam dan terintegrasi dari berbagai bidang ilmu pengetahuan sehingga
didapat suatu keputusan dan perencanaan yang lebih mantap.
Bahan bacaan:
1. Azis, Abdul dan Mahyati. 2007. Bahan Ajar: Pengantar Ilmu dan Teknik
Lingkungan. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang..
2. Soerjani, Moh., dkk. 1987, Lingkungan: Sumberdaya alam dan kependukan dalam
pembangunan, Jakarta: UI-Press.
Pertanyaan Kunci/Tugas:
1. Jelaskan pengertian lingkungan hidup, ekosistem, ekologi, ilmu lingkungan,
sumberdaya, pencemaran lingkungan, pembangunan berkelanjutan, baku mutu
lingkungan hidup, pelestarian fungsi lingkungan hidup, daya dukung, daya tampung,
dan pengelolaan lingkungan hidup menurut UU No. 23 Tahun 1997.
2. Jelaskan hubungan antara ekologi dengan ilmu lingkungan, dan ekosistem dengan
lingkungan hidup.
3. Berikan satu contoh ekosistem lengkap dengan unsur-unsur penyusunnya serta
peranan masing-masing unsur tersebut dalam ekosistem.
4. Jelaskan strategi hidup manusia.
5. Jelaskan hubungan antara kualitas hidup manusia dengan kualitas lingkungan hidup.
6. Jelaskan peranan teknologi dalam meningkatkan daya dukung lingkungan hidup.
7. Jelaskan mengenai etika lingkungan hidup.
47
Air diBAB
Bumi III
PENYEDIAAN AIR
1.360.000.000 km 3 BERSIH
3.1 Penyebaran
Air Asin Air di Bumi Air Tawar
1.322.600.000 km3 37.400.000 km3
Sebelum membicarakan keadaan dan masalah air, maka (2,75%)
(97,25%) perlu diketahui
penyebaran air di bumi.
Air Tawar
37.400.000 km3
(2,75%)
Sepanjang sejarah, kuantitas dan kualitas air yang sesuai dengan kebutuhan
manusia merupakan factor penting yang menentukan kesehatan hidupnya. Kuantitas air
berhubungan dengan adanya bahan-bahan lain terutama senyawa-senyawa kimia baik
dalam bentuk senyawa organik maupun anorganik juga adanya mikroorganisme yang
memegang peranan penting dalam menentukan komposisi kimia air.
Seluruh peradaban manusia dan makhluk hidup lainnya dapat lenyap karena
kurangnya air yang disebabkan berbagai factor terutama akibat dari perubahan iklim.
49
Kualitas air yang buruk yang disebabkan adanya berbagai jenis bakteri pathogen dan
kandungan bahan-bahan kimia berbahaya dapat membunuh berjuta manusia terutama di
negara-negara sedang berkembang.
Suplai air dunia didapatkan dari 5 bagian siklus hidrologi, seperti terlihat pada
gambar 2.1. Sebagian besar dari air ditemukan dalam bentuk lautan dan samudra. Bagian
lainnya terdapat dalam bentuk uap air di atmosfer.
Air dalam bentuk padat juga ditemukan di bumi yaitu yang membentuk salju di
daerah kutub utara dan selatan.
Air permukaan terdapat dalam danau, sungai dan sumber-sumber air lainnya,
sedangkan air tanah (ground water), terdapat di dalam tanah. Air tanah dapat melarutkan
mineral-mineral bahan induk dari tanah yang dilewatinya. Sebagian besar
mikroorganisme yang semula ada dalam air tanah berangsur-angsur disaring sewaktu air
meresap dalam tanah.
Terdapat perbedaan yang cukup besar antara air tanah dengan air permukaan. Hal
ini disebabkan oleh kandungan berbagai zat, baik yang terlarut maupun yang tersuspensi
dalam perjalanan menuju ke laut. Air permukaan yang terkumpul dalam danau atau
waduk mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan ganggang. Air permukaan yang
mengandung bahan organik mudah terurai dalam konsentrasi tinggi secara normal akan
50
mengandung bakteri dalam jumlah tinggi pula yang mempunyai pengaruh cukup besar
terhadap kualitas air permukaan.
Ada keterkaitan yang sangat kuat antara lapisan air (hydrosphere) dimana air
berada dengan lapisan tanah/lahan (geosphere) dimana keduanya dipengaruhi oleh
kegiatan manusia. Misalnya, gangguan terhadap hutan menjadi lahan pertanian dapat
menyebabkan reduksi negative yang ada di atasnya dan mengurangi proses transpirasi
yaitu penguapan air oleh tanaman. Hal itu dapat mempengaruhi iklim mikro (mikro
climate) di wilayah tersebut.
Akibat dari hal tersebut adalah meningkatnya limpasan air, erosi, dan akumulasi
dari Lumpur dalam badan air (sungai) serta dapat meningkatkan unsur-unsur hara di
permukaan air, sehingga siklus nutrient akan dipercepat. Terjadinya percepatan siklus
tersebut akan sangat memberikan pengaruh terhadap karakteristik kimia dan biologi dari
badan air.
Air yang digunakan oleh manusia adalah air permukaan tawar dan air tanah murni.
Pada daerah kering sebagian kebutuhan airnya berasal dari lautan, suatu sumber yang
akan menjadi penting setelah persediaa air tawar dunia relative berkurang dibandingkan
kebutuhan. Meningkatnya kebutuhan air ini bukan hanya disebabkan oleh jumlah
penduduk dunia yang makin bertambah juga sebagai akibat dari peningkatan taraf
hidupnya yang diikuti oleh peningkatan kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga,
industri, rekreasi disamping pertanian.
3.3 Sifat-Sifat yang Unik dari Air
Ilmu yang mempelajari tentang air disebut Ilmu Hidrologi. Ada dua cabang dari
ilmu ini, yaitu Limnologi yang mempelajari sifat-sifat air tawar dan Oseanografi yang
mempelajari tentang lautan. Kedua cabang ilmu ini mempelajari sifat-sifat perairan
alami termasuk di dalamnya sifat kimia, fisik, dan biologi air.
Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dari atom H dan O. Sebuah molekul air
terdiri dari satu atom O yang berkaitan kovalen dengan dua atom H. Molekul air yang
satu dengan molekul-molekul air lainnya bergabung dengan satu ikatan hydrogen antara
atom H dengan atom O dari molekul air yang lain. Adanya ikatan hydrogen inilah yang
menyebabkan air mempunyai sifat-sifat yang khas seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Sifat-sifat Penting dari Air
51
Sifat Efek dan Kegunaan
Pelarut yang sangat baik Transport zat-zat makanan dan bahan
buangan yang dihasilkan proses biologi.
Konstanta dielektrik paling tinggi Kelarutan dan ionisasi dari senyawa ini
diantara cairan murni lainnya. tinggi dalam larutannya.
Bobot jenis tirtinggi dalam bentuk cairan Air beku (es) mengapung, sirkulasi
(fasa cair) pada 4C. vertical menghambat stratifikasi badan
air.
Panas panguapan lebih tinggi dari Menentukan transfer panas dan molekul
material lainnya air antara atmosfer dan badan air.
Panas laten dan peleburan lebih tinggi Temparatur stabil pada titik beku.
daripada cairan lain kecuali ammonia.
Air merupakan pelarut yang sangat baik bagi banyak bahan, sehingga air
merupakan media transport utama bagi zat-zat makanan dan produk buangan/sampah
yang dihasilkan proses kehidupan. Oleh karena itu air yang ada di bumi tidak pernah
terdapat dalam keadaan murni, tetapi selalu ada senyawa atau mineral/unsur lain yang
terdapat di dalamnya. Meskipun demikian tidak berarti bahwa semua perairan di bumi
ini telah tercemar. Sebagai contoh, air yang berasal dari sumber air di daerah
pegunungan atau daerah hulu sungai dapat dianggap sebagai air yang bersih.
Dari tabel tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa air selain pelarut yang sangat
baik juga mempunyai konstanta dielektrik yang sangat tinggi sehingga berpengaruh
besar terhadap sifat-sifat pelarutnya. Hal ini menyebabkan banyak sekali senyawa ionis
berdesosiasi dalam air. Kapasitas kalor air cukup tinggi yaitu 1 kal.g-1.C-1, oleh karena
itu kalor yang diperlukan untuk merubah suhu dari sejumlah massa air cukup tinggi pula
sehingga mengstabilkan suhu air pada seluruh wilayah geografi. Sifat alamiah yang
52
dapat mencegah perubahan suhu secara tiba-tiba dalam badan air yang cukup luas dan
akan melindungi kehidupan akuatik dari adanya kejutan perubahan suhu. Disamping itu
dengan kalor penguapan yang sangat tinggi yaitu 585 kal.g-1 pada suhu 20C dapat
menjaga kestabilan suhu badan air dan wilayah geografi sekitarnya, kondisi ini
mempengaruhi juga perpindahan kalor dan uap air antar badan air dan atmosfer.
Kebutuhan manusia akan sumberdaya air menjadi sangat nyata bila dikaitkan
dengan 4 hal yaitu (1) pertambahan penduduk, (2) kebutuhan pangan, (3) peningkatan
industrialisasi, dan (4) perlindungan ekosistem terhadap teknologi.
Diketahui bahwa jumlah air di bumi ini tetap. Perubahannya hanya pada bentuk
dalam mengikuti siklus hidrologi yang berputar sepanjang masa (air di daratan – air laut
– uap air – hujan). Padahal penduduk dunia selalu bertambah dan kehidupannya semakin
maju pula, sehingga pamakaian air semakin bertambah banyak. Penduduk yang
berkembang cepat, cepat pula memerosotkan persediaan air per kapita per tahun. Lebih-
lebih kalau perkembangan itu terjadi di tempat yang sumber airnya kecil seperti pulau
Jawa. Distribusi air yang secara geografis tidak merata ditambah distribusi kepadatan
penduduk yang tidak merata pula jelas akan menimbulkan ketidakseimbangan
persediaan dan permintaan (supply dan demand) akan air yang sukar untuk diatasi.
53
Air yang ketersediaannya terbatas itu pada umumnya digunakan manusia untuk (1)
keperluan domestic, (2) pertanian, (3) industri, (4) perikanan, (5) pembangkit listrik
tenaga air, dan (6) navigasi, serta (7) rekreasi.
Batas wilayah potensi rendah 10.000 m3/kepita/tahun diambil berdasarkan
perkiraan ketersediaan air rata-rata dunia dewasa ini yaitu sebesar 10.000
m3/kapita/tahun.
Dewasa ini rata-rata penduduk dunia memperoleh persediaan air lebih kurang
10.000 m3/kapita/tahun. Tetapi perkembangan berjalan pesat dan kebutuhan air jauh
meningkat. Dengan kecenderungan pertambahan penduduk dunia seperti sekarang maka
diperkirakan pada tahun 2000 air yang tersedia akan merosot menjadi 6.000
m3/kapita/tahun. Dengan demikian pada akhir abad ini kita akan mencapai jumlah
kebutuhan air rata-rata di dunia mendekati aliran minimum musim kemarau sungai di
dunia pada umumnya.
Kebutuhan air untuk keperluan domestic, industri, dan irigasi di Indonesia pada
tahun 2000 diperkirakan sebesar 164.933.106 m3/tahun. Apabila penduduk Indonesia
pada waktu itu diperkirakan menjadi 235 juta jiwa, maka pemenuhan kebutuhan airnya
adalah 702 m3/kapita/ tahun.
Tetapi bagi Pulau Jawa keadaannya dapat dikatakan sudah kritis. Dengan
penduduk 90 juta jiwa, dewasa ini Pulau Jawa mempunyai potensi air sebesar 2.240
m3/kapita/tahun. Ini berarti bahwa aliran mantapnya hanyalah 560 m 3/kapita/tahun.
Sedang kebutuhannya diperkirakan sebesar 403 m3/kapita/tahun, yang berarti telah
mencapai 70% dari aliran mantapnya. Sedang keadaannya di tahun 2000 akan semakin
kritis.
Dengan penduduk yang meningkat menjadi 145 juta jiwa, Pulau Jawa hanya
memiliki potensi air 1.745 m3/kapita/tahun. Aliran mantapnya hanyalah
436/kapita/tahun.
54
SESI PERKULIAHAN KE: 9 - 12
TIU : Setelah mengikuti kuliah dalam satu semester ini, mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan konsep dasar tentang lingkungan hidup dan ekosistem, kualitas hidup
manusia, sumberdaya alam, penyediaan air bersih, pencemaran lingkungan dan
akibatnya, dan pengelolaan lingkungan hidup.
TIK : Mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi:
Menjelaskan jenis – jenis limbah dan dampak yang ditimbulkan
Bahan bacaan:
1. Henry, J. G. and Heinke, G.W, 1989, Environmental Scince and Engineering
Printice Hall, New Jersey
Pertanyaan Kunci/Tugas:
15. Jelaskan pengertian lingkungan hidup, ekosistem, ekologi, ilmu lingkungan,
sumberdaya, pencemaran lingkungan, pembangunan berkelanjutan, baku mutu
55
lingkungan hidup, pelestarian fungsi lingkungan hidup, daya dukung, daya tampung,
dan pengelolaan lingkungan hidup menurut UU No. 23 Tahun 1997.
16. Jelaskan hubungan antara ekologi dengan ilmu lingkungan, dan ekosistem dengan
lingkungan hidup.
17. Berikan satu contoh ekosistem lengkap dengan unsure-unsur penyusunnya seta
peranan masing-masing unsure tersebut dalam ekosistem.
18. Jelaskan strategi hidup manusia
19. Jelaskan hubungan antara kualitas hidup manusia dengan kualitas lingkungan hidup.
20. Jelaskan peranan teknologi dalam meningkatkan daya dukung lingkungan hidup.
21. Jelaskan mengenai etika lingkungan hidup.
56
BAB IV
PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN DAMPAKNYA
57
tempat tinggal yang seadanya sehingga kualitas dan kenyamanan hidup
berkurang.
- Perilaku masyarakat desa yang saling tolong menolong, bergotong
royong, tidak terburu-buru oleh waktu, hidup tenang dan tentram mulai
berkurang dan berubah setelah pindah ke kota menjadi individual, sangat
dikejar waktu, hiruk pikuk, bising dan pemandangan yang tidak hijau
menyebabkan orang menjadi tegang. Perilaku ini menyebabkan orang
mulai berubah yang semula ramah dan bersahabat menjadi kasar, acuh tak
acuh dan tidak suka tolong menolong. Ketegangan juga dapat
menyebabkan ketegangan jiwa atau stress dan berlanjut ke penyakit
hipertensi, jantung dan lain-lainnya.
- Kegiatan industri dan teknologi pada umumnya memerlukan
tenaga kerja yang mempunyai keahlian tertentu sedangkan tenaga kerja
yang berasal dari desa memiliki keahlian terbatas sementara persaingan
semakin sulit. Pada sisi lain, masyarakat kota yang kaya dan komsumtif
memberi gambaran yang seolah-olah hidup itu serba enak. Diantara
masyarakat urbanisasi ada yang tidak mau bekerja keras dan yang
diinginkannya adalah hidup mewah dan bersenang-senang. Demikian
inilah mendorong sebagian dari masyarakat tersebut mengambil jalan
pintas tanpa harus bekerja keras, jalan pintas untuk kriminalitas.
Dampak langsung
- Perkembangan industri yang sangat pesat dewasa ini, tidak lain
karena penerapan teknologi oleh manusia guna mendapatkan kualitas
hidup yang lebih baik. Industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia
untuk mengolah kekayaan alam yang ada sehingga mendapatkan hasil
yang diingikan. Kegiatan industri dan teknologi dapat ditunjang oleh
beberapa unsur diantaranya; Sumber daya alam, sumber daya manusia
serta sarana dan prasarana. Apabila kegiatan industri tersebut
menyebabkan ketidak seimbangan lingkungan maka kualitas hidup juga
akan terganggu.
58
Pencemaran Tanah
Salah satu sumber polusi tanah yaitu bahan kimia karena tanah merupakan
tempat penampungan berbagai jenis bahan kimia, misalnya :
SO2 gas yang dihasilkan dari pembakaran batu bara, penggunaan bensin
sebagai bahan bakar dan berakhir menjadi sulfat yang masuk kedalam tanah.
NO yang dirubah diatmosfir dirubah menjadi NO2 dan akhirnya
dideposit di tanah karena tanah dapat menyerap dengan cepat gas-gas tersebut
mengalami oksidasi nitrat dalam tanah.
CO dioksidasi menjadi CO2 gas oleh bakteri dan ganggang
Partikel Pb yang berasal dari gas buangan kendaraan bermotor
ditemukan pada lapisan atas tanah sepanjang jalan raya yang padat kendaraan
serta banyak ditemukan juga disekitar penambangan dan pelburan timbal.
Senyawa-senyawa organik yang mudah menguap misalnya : bensen,
toluena, xylen, diklorometan, trikloroetana, fenoldan anilin merupakan bahan
pencemar tanah yang umum dikeluarkan oleh industri dan pada proses
pembentukan humus dalam tanah.
Tanah merupakan tempat penampungan sampah, kolam lumpur, safety
tank, penggunaan pupuk, pestisida dll yang diuraikan oleh mikroba-mikroba
dalam tanah.
Pencemaran tanah dapat juga disebabkan oleh aktivitas alam seperti
erosi dan pelumpuran yang dapat menurunkan kualitas dan produktivitas tanah,
menganggu keseimbangan estetika dll. Erosi berpengaruh terhadap produksi
tanah karena hilangnya lapisan tanah, miskin hara (tanah vertisol), sifat fisika
dan kimia menurun, aktivitas biologi tanah karena adanya mikroba.
Erosi dan pelumpuran pada sistem irigasi dapat menyebabkan polusi
tanah dan air dapat menyebabkan tanah lebih asam, terbentuknya lapisan
aluminium yang lebih tinggi, kandungan N,P dan K lebih rendah serta lapisan
bawah tanah lebih padat.
Terbentuknya tanah asam karena akibat:
Fosfat (TSP)
P2O5 + 3 H2O 2 H3PO4
3. Residu tanaman (sampah Organik)
Sampah organik asam - asam organik
4. Kation-kation basa pada proses leaching digantikan oleh H+
5. Hidrolisis dari Al 3+
Polusi Udara
Polusi udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam
udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan
normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing didalam udara dalam jumlah tertentu serta
berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat menganggu kehidupan
manusia, hewan dan binatang. Bila keadaan seperti tersebut telah terjadi maka udara
dikatakan telah tercemar, kenyamanan hidup juga terganggu.
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi
bumi. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi adalah uap air dan gas CO2 yang
jumlahnya tergantung pada cuaca dan suhu. Konsentrasi gas CO 2 sekitar 0,03% nilai ini
bervariasi terutama disekitar proses-proses yang menghasilkan gas CO 2 misalnya
pembusukan sampah tanaman, pembakaran, aktivitas industri, dll.
Komponen udara kering dan bersih dapat dilihat pada tabel 9.1 Srikandi Fardiaz
(1992), tetapi udara dialam tidak pernah bersih dari beberapa polusi terutama dari
gasNOx, SO2, H2S, CO, hidrokarbon, serta partikel-partikel kecil.
60
61
4.2.1 Penyebab Pencemaran Udara
Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri
dan teknologi serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan
bakar fosil (minyak ) menyebabkan udara yang kita hirup disekitar kita menjadi
tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran.
a. Faktor internal (secara alami) misalnya yaitu debu yang beterbangan karena tiupan
angin, abu akibat letusan gunung berapi, proses pembusukan sampah organik.
b. Faktor eksternal (karena ulah manusia) misalnya yaitu, hasil pembakaran bahan
baker fosil, debu karena aktifitas pabrik, pemakaian zat kimia dengan penyemprotan
ke udara.
62
Secara sederhana pembakaran karbon dalam bahan bakar akan terjadi beberapa
tahap sbb:
2C + O2 2CO
2CO + O 2 2CO2
Secara berantai dan terjadi terus menerus gas CO2 akan terurai menjadi gas CO pada
suhu tinggi
2CO2 + C 2CO atau 2CO2 2CO + O
Berbagai proses geofisika dan biologis dapat diketahui dapat memproduksi CO
misalnya aktivitas gunung vulkanik, emisi gas alami, pancaran listrik dari kilat,
germinasi dan pertumbuhan benih dll, tetapi sumber gas tersebut masih lebih kecil
dibanding sumber gas CO ke atmosfir dari aktivitas manusia misalnya transportasi,
pembakaran minyak, gas, arang atau kayu, aktivitas industri-industri, pembuangan
limbah padat dll.
Reaksi atmosfir yang berjalan sangat lambat sehingga penyebaran gas CO sangat
kecil
Aktivitas mikroorganisme yang terdapat didalam tanah dapat mendekomposisi gas
CO diudara dengan kecepatan yang rekatif tinggi.
Kecepatan dispersi gas CO yang dipengaruhi secara langsung oleh faktor-faktor
meteorologi seperti kecepatan angin, turbulensi udara dan stabilitas atmosfir dapat
menurunkan penyebaran gas CO. Tetapi pada daerah perkotaan tingkat pergerakan
angin sangat terbatas karena padatnya bangunan-bangunan maka penyebaran gas CO
tidak dapat dielakkan.
63
N2 + O2 2 NO
2 NO + O2 2 NO2
64
Penghilangan sulfur dari bahan bakar sebelum digunakan
Penghilangan sulfur dari gas buangan.
Kerusakan lapisan ozon pada saat ini sudah terlihat diatas kutub selatan, berupa
lubang ozn. Apabila kerusakan ini tidak dicegah, lubang ozon akan makin melebar, tidak
65
tertutup dan mungkin akan sampai ke daerah katulistiwa. Bila hal ini, terjadi maka
Indonesia akan mengalami pemanasan bumi lebih dulu bila dibandingkan belahan bumi
bagian utara.
Kebisingan
Dalam kehidupan sehari-hari hampir tak mungkin lagi, kita menghindari adanya
bunyi-bunyian atau bising. Hal ini disebabkan oleh karena manusia selalu berusaha
untuk mengurangi beban kerjanya baik dirumah maupun ditempat kerja, dengan adanya
bising.
Sadar atau tidak, bahwa salah satu produk yang harus dibayar mahal oleh
masyarakat/ tenaga kerja dalam pemanfaatan teknologi untuk memproduksi barang atau
jasa adalah Noise Pollution (Kebisingan).
Kehilangan pendengaran baik total maupun sebagian, mengenai satu atau kedua
belah telinga, yang terjadi waktu bekerja atau diakibatkan oleh suatu pekerjaan disebut
occupational hearing loss yang meliputi trauma akustik dan kehilangan pendengaran
akibat kebisingan (NILH). Istilah NILH ini dimaksudkan untuk kehilangan pendengaran
yang permanen dengan adana efek komulatif bertingkat yang disebabkan oleh
kebisingan dalam waktu lama dan biasanya terjadi pada kedua telinga.
66
bunyi atau suara-suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat
produksi ditempat kerja.
3. Intensitas Bunyi
adalah gambaran kualitas suatu kebisingan terdiri dari frekwensi bunyi dan
amplitudo. Frekwensi bunyi adalah banyaknya getaran per detik dengan satuan
hertz. Frekwensi yang dapat didengar manusia berkisar 16 – 20 000 Hz dan
paling pekah pada 4000 Hz. Amplitudo adalah simpang getar dibanding
kondisi konstan. Satuannya adalah desibel (dB), makin tinggi amplitudo maka
bunyi yang dirasakan makin keras.
4. Nilai Ambang Pendengaran
adalah suara yang paling lemah yang masih dapat didengar telinga manusia.
5. Nilai Ambang Batas Kebisingan (NAB)
adalah angka dB yang dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja bila
bekrja 8 jam/hari atau 40 jam/minggu. Untuk indonesia ditetap 85 dBA.
Batas bunyi kontinyu 115 dBA dan Batas bunyi impulsif 140 dBA.
67
v. Gangguan Faal Tubuh, misalnya penyempitan pembuluh darah pada usus, sekresi
adrenalin meningkat dengan akibat denyut nadi, tekanan darah dan frekwensi
pernapasan meningkat, kemampuan darah meningkat, jaringan lemak dalam
tubuh akan dimobilisasi kedalam aliran darah, aktifitas lambung menurun, tonus
otot meningkat serta adanya gangguan keseimbangan dengan gejala mual,
vertigo dll.
Analisis kebisingan
Pengendalian secara teknis
Mengurangi bunyi pada sumbernya
Mengurangi rambatan bunyi pada media
Mengurangi bunyi yang diterima pekerja
Pemeriksaan kesehatan secara rutin
Penggunaan alat pelindung/safety.
68
SESI PERKULIAHAN KE: 1-2
TIU : Setelah mengikuti kuliah dalam satu semester ini, mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan konsep dasar tentang lingkungan hidup dan ekosistem,
kualitas hidup manusia, sumberdaya alam, penyediaan air bersih, pencemaran
lingkungan dan akibatnya, dan pengelolaan lingkungan hidup.
TIK : Mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi:
3. Menjelaskan tentang lingkungan hidup, ekosistem dan sumber daya alam
4. Menjelaskan siklus air, distribusi air dibumi, sumber air, penggunaan air dan
proses pengolahan air bersih
5. Menjelaskan berbagai jenis pencemaran dan dampak yang ditimbulkan
6. Menjelaskan pengelolaan lingkungan khususnya tahapan pembuatan AMDAL
dan aturan-aturan yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
Deskripsi singkat: Manusia dan Lingkungan Hidup ibarat dua sisi mata uang yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Manusia dan makhluk hidup lainnya) membutuhkan
lingkungan yang nyaman untuk melangsungkan kehidupannya yang dinamis.
Sebaliknya, lingkungan hidup tidak dapat berfungsi dengan baik untuk mendukung
kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya tanpa pengelolaan yang baik oleh
manusia sebagai penguasa (khalifah) di bumi ini. Oleh karena itu manusia perlu
memahami posis, fungsi, dan peranannya dalam ekosistem. Hal ini akan dibahas dalam
dua pertemuan pertama mata kuliah ini.
Bahan bacaan:
7. Azis, Abdul. 2007, Bahan Ajar. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang..
69
8. Soerjani, Moh., dkk. 1987, Lingkungan: Sumberdaya alam dan kependukan
dalam pembangunan, Jakarta: UI-Press.
Pertanyaan Kunci/Tugas:
22. Jelaskan pengertian lingkungan hidup, ekosistem, ekologi, ilmu lingkungan,
sumberdaya, pencemaran lingkungan, pembangunan berkelanjutan, baku mutu
lingkungan hidup, pelestarian fungsi lingkungan hidup, daya dukung, daya tampung,
dan pengelolaan lingkungan hidup menurut UU No. 23 Tahun 1997.
23. Jelaskan hubungan antara ekologi dengan ilmu lingkungan, dan ekosistem dengan
lingkungan hidup.
24. Berikan satu contoh ekosistem lengkap dengan unsure-unsur penyusunnya seta
peranan masing-masing unsure tersebut dalam ekosistem.
25. Jelaskan strategi hidup manusia
26. Jelaskan hubungan antara kualitas hidup manusia dengan kualitas lingkungan hidup.
27. Jelaskan peranan teknologi dalam meningkatkan daya dukung lingkungan hidup.
28. Jelaskan mengenai etika lingkungan hidup.
70
BAB V
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
5.1 Amdal
Pembangunan menurut UUD 1945 bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan mutu hidup rakyat. Proses pelaksanaan pembangungan di satu pihak menghadapi
persmasalahan jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi,
tetapi di lain pihak ketersediaan sumber daya alam bersifat terbatas. Kegiatan
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan penduduk meningkatkan permintaan atas
sumber daya alam, sehingga timbul tekanan terhadap sumber daya alam. Oleh karena
itu, pendayagunaan sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu
hidup generasi masa kini dan generasi masa depan harus disertai dengan upaya
pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dengan demikian, pembangunan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa
depan adalah pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.
Lestarinya fungsi lingkungan hidup yang merupakan tujuan pengelolaan
lingkungan hidup menadai tumpuan terlaksananya pembangunan berkelanjutan. Oleh
karena itu, sejak awal perencanaan usaha dan/atau kegiatan sudah harus memperkirakan
perubahan rona lingkungan hidup akibat pembentukan suatu kondisi lingkungan hidup
yang baru, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan, yang timbul sebagai
akibat diselenggarakannya usaha dan/atau kegiatan pembangunan. Pasal 15 Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menetapkan
bahwa setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan
dampak lingkungan hidup. Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan
hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
Dengan dimasukkannya analisis mengenai dampak lingkungan hidup ke dalam
proses perencanaan suatu usaha dan/atau kegiatan, maka pengambil keputusan akan
memperoleh pandangan yang lebih luas dan mendalam mengenai berbagai aspek usaha
dan/atau kegiatan tersebut, sehingga dapat diambil keputusan optimal dari berbagai
alternatif yang tersedia. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan salah
satu alat bagi pengambil keputusan untuk mempertimbangkan akibat yang mungkin
ditimbulkan oleh suatu rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup guna
71
mempersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan
dampak positif.
Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki analisis mengenai
dampak lingkungan hidup. Sebagai bagian dari studi kelayakan untuk melaksanakan
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, analisis mengenai dampak lingkungan hidup
merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha
dan/atau kegiatan. Hal itu merupakan konsekuensi dari kewajiban setiap orang untuk
memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Konsekuensinya adalah bahwa syarat dan
kewajiban sebagaimana ditentukan dalam rencana pengelolaan lingkungan hidup dan
rencana pemantauan lingkungan hidup harus dicantumkan sebagai ketentuan dalam izin
melakukan usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan.
72
5.1.2 Usaha/Kegiatan yang Menimbulkan Dampak Besar dan Komponen Studi
AMDAL
Usaha dan kegiatan yang dimaksud adalah aktivitas manusia dalam mengolah
sumber daya alam menjadi bahan yang memiliki nilai tambah atau kegiatan industri
yang mengolah bahan baku melalui serangkaian proses dengan input berupa sumber
daya manusia (SDM), mesin/sarana- parasarana, aliran modal, teknologi, dan bahan
penunjang lainnya sehingga dihasilkan bahan hasil atau produk yang benilai jual.
Gambaran mengenai kaitan peraturan perundangan sebagai pengendali dengan kegiatan
industri disajikan dalam gambar 3.1. Usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi:
a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam, seperti pembuatan jalan, bendungan,
jalan kereta api, dan pembukaan hutan.
b. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tak terbaharui,
misalnya kegiatan pertambangan dan eksploitasi hutan.
c. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan,
pencemaran, dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam
dalam pemanfaatannya misalnya pemanfaatan tanah yang tidak diikuti dengan usaha
konservasi dan penggunaan energi yang tidak diikuti dengan teknologi yang dapat
mengefisienkan pemakaiannya.
d. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam,
lingkungan buatan, serta lingkungan, sosial, dan budaya. Kegiatan yang
menimbulkan perubahan atau pergeseran struktur tata nilai, pandangan dan/atau cara
hidup masyarakat setempat.
e. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya. Kegiatan yang
proses dan hasilnya menimbulkan pencemaran, kerusakan kawasan konservasi alam,
atau pencemaran benda cagar budaya.
f. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan, dan jasad renik. Introduksi suatu
jenis tumbuh-tumbuhan baru atau jasad renik (mikroorganisme) yang dapat
menimbulkan jenis penyakit baru terhadap tanaman, introduksi suatu jenis hewan
baru dapat mempengaruhi kehidupan hewan yang telah ada.
73
g. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non-hayati. Penggunaan bahan hayati
dan non-hayati mencakup pula pengertian pengubahan.
h. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup. Penerapan teknologi yang dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap kesehatan.
i. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan/atau mempengaruhi pertahanan negara.
74
perubahan yang akan dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak dapat
dipulihkan kembali walaupun dengan investasi manusia.
.
Gambar 5.1 Gambaran Mengenai Peraturan Pengendali dan Kegiatan Industri.
75
1. menentukan batas wilayah studi;
2. menentukan batas waktu dari dampak;
3. mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan yang dianggap penting
untuk ditelaah melalui diskusi dan konsultasi pakar, instansi terkait dan kelompok
masyarakat yang terkena dampak;
4. menetapkan tingkat kedalaman studi AMDAL sesuai dengan sumber daya (biaya,
tenaga, dan waktu);
5. menetapkan lingkup studi dan rancangan studi AMDAL secara sistematis;
6. menelaah kegiatan lain di sekitar, menelaah dampak kumulatif dari proyek dan
kegiatan lain.
Manfaat dari pelingkupan adalah:
1. pelaksanaan studi AMDAL dapat langsung diarahkan pada hal-hal yang telah
ditelaah secara mendalam;
2. menghindari kemungkinan terjadinya konflik dan tertundanya kegiatan;
3. lebih mengefisienkan biaya, tenaga, dan waktu;
4. pelaksanaan kegiatan dapat berlangsung lebih terarah.
76
menerbitkan keputusan dalam jangka waktu tersebut, maka instansi yang bertanggung
jawab tidak dianggap menerima kerangka acuan dimaksud. Instansi yang bertanggung
jawab dapat menolak kerangka acuan apabila rencana lokasi dilaksanakannya usaha
dan/atau kegiatan terletak dalam kawasan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah dan/atau rencana tataruang kawasan.
Apabila kerangka acuan telah disetujui oleh komisi penilai, maka pemrakarsa
segera menyusun analisis dampak lingkungan hidup (AMDAL), rencana pengelolaan
lingkungan hidup (RKL) dan rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL), berdasarkan
kerangka acuan tersebut. Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL berpedoman pada
pedoman penyusunan analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan
lingkungan hidup, dan rencana pemantauan lingkungan hidup yang ditetapkan oleh
kepala instansi yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan.
Penyusunan ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) bertujuan untuk:
1. mengidentifikasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang menimbulkan dampak besar
dan penting terhadap lingkungan;
2. mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak
penting;
3. mempraktekkan dan mengevaluasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.
77
Gambar 5.2 menyajikan diagram penyusunan ANDAL menurut PP 51/1993.
INDUSTRI
USULAN RENCANA KEGIATAN TERPADU
ZONA
REGIONAL
DAL KEP-11/MENLH/3/1994
PENTING 39/11/1996
Pedoman
Umum & Teknik
KA L.I/14/3/1994
L.I/55/11/1995 (REGIONAL)
L.I/57/12/1995 (TERPADU)
KOMISI
(12 HARI) KEP-13/MENLH/3/1994
15 (TERPADU)
Pedoman
Umum & Teknis
SDA/57/12/1995 (TERPADU)
(30 HARI)
UNTUK
PERBAIKAN
HASIL STUDI
(3 TAHUN)
Perubahan mendasar
KASASI GUGUR
(30 HARI)
78
Dari ANDAL, RKL, dan RPL kemudian diajukan oleh pemrakarsa dengan
prosedur yang sama seperti pada pengajuan kerangka acuan. Dokumen ini selanjutnya
akan dinilai oleh komisi penilai, dengan hasil keputusan paling lambat selama 75 hari
kerja terhitung sejak tanggal penerimaan dokumen. Komisi penilai melalui instansi
terkait dapat mengembalikan dokumen tersebut kepada pemrakarsa untuk diperbaiki
apabila kualitas analisis dampak lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan
hidup, dan rencana pemantauan lingkungan hidup tidak sesuai dengan pedoman
penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL.
Apabila hasil penilaian komisi penilai menyimpulkan bahwa:
dampak besar dan penting negatif yang akan ditimbulkan oleh usaha dan/atau,
kegiatan yang bersangkutan tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia,
atau
biaya penanggulangan dampak besar dan penting negatif lebih besar daripada
manfaat dampak besar dan penting positif yang akan ditimbulkan oleh usaha
dan/atau kegiatan yang bersangkutan, maka instansi yang bertanggung jawab
memberikan keputusan bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan
tidak layak lingkungan, maka instansi yang berwenang dapat menolak permohonan
izin melakukan usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan. Dan apabila komisi
penilai memutuskan menerima ANDAL, RKL, dan RPL maka kegiatan/usaha yang
bersangkutan dianggap layak lingkungan dan menjadi dasar pemberian ijin usaha/
kegiatan. Gambar 3.3, 3.4, dan 3.5 berturut-turut memperlihatkan proses penyusunan
AMDAL secara umum, tata cara pengesahan AMDAL, dan bagan prosedur AMDAL
menurut PP No. 27 Tahun 1999.
Selanjutnya pemrakarsa dapat menjalankan usaha/kegiatan yang telah
direncanakan dan melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan
RKL dan RPL-nya. Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu usaha dan/atau
kegiatan dinyatakan kadaluwarsa, apabila rencana usaha dan/atau kegiatan tidak
dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya keputusan
kelayakan tersebut. Dan apabila keputusan kelayakan lingkungan hidup dinyatakan
kadaluwarsa, maka untuk melaksanakan rencana usaha dan/atau kegiatannya,
pemrakarsa wajib mengajukan kembali permohonan persetujuan atas analisis dampak
79
lingkungan hidup, rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan
lingkungan hidup kepada instansi yang bertanggung jawab.
Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu usaha dan/atau kegiatan menjadi
batal apabila pemrakarsa memindahkan lokasi usaha dan/atau kegiatannya, pemrakarsa
mengubah desain dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau
bahan penolong, dan terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat
peristiwa alam atau karena akibat lain sebelum dan pada waktu usaha dan/atau kegiatan
yang bersangkutan dilaksanakan.
Pembiayaan studi AMDAL meliputi antara lain:
1. biaya tenaga ahli;
2. biaya survey dan akomodasi;
3. biaya sampling dan analisis;
4. biaya pelaporan;
5. biaya data sekunder dan perijinan;
6. biaya pengesahan;
7. biaya lain-lain.
80
KOMPONEN RONA
KEGIATAN LINGKUNGAN
PABRIK
EXPERT IDENTIFIKASI
JUDGEMENT DAMPAK
METODE
PERUNDANGAN PRAKIRAAN DAN PERKIRAAN &
BAKU MUTU EVALUASI EVALUASI
LINGKUNGAN DAMPAK DAMPAK
OPERATING COST
PENGELOLAAN & INVESTASI
LINGKUNGAN TEKNOLOGI
TENAGA
UMPAN BALIK
PEMANTAUAN INSTITUSIONAL
LINGKUNGAN PEMRAKARSA
81
Pengambil Keputusan:
Presiden
Menteri
Gubernur
Pedoman Rekomendasi
Keputusan
Komisi AMDAL
Informasi/Laporan
82
Kepala BAPEDAL/ Komisi Penilai AMDAL Pemrakarsa
Gubernur (dibantu konsultan)
KERANGKA
ACUAN
ANDAL
PENILAIAN KA. ANDAL
KEPUTUSAN
KA-ANDAL
PENYUSUNAN
DASAR BAGI ANDAL, RKL,
PENYUSUNAN STUDI RPL
ANDAL
PENILAIAN
ANDAL, RKL, RPL
KEPUTUSAN
ANDAL, RKL, UPL
TIDAK LAYAK
LINGKUNGAN
LAYAK
LINGKUNGAN DASAR PEMBERIAN
IJIN USAHA
83
Peraturan Mengenai AMDAL dan Keterlibatan Masyarakat dalam AMDAL
Landasan hukum mengenai AMDAL dapat dilihat pada tabel 3.10.
No. Uraian PP No. 29/1986 PP No. 51/1993 PP No. 27/1999
1. Kegiatan (proyek) sudah SEL - -
berjalan
2. Rencana Kegiatan ANDAL ANDAL ANDAL
3. Proses Penapisan PIL/PEL Wajib AMDAL Wajib AMDAL
4. Jenis AMDAL Per proyek Per proyek Sama dengan
Terpadu PP No. 51/1993
(Multisektoral)
Kawasan
(Industri/
Parawisata)
Regional
5. Komisi Penilai Departemen Departemen Bapedal
Teknis Teknis Bapedalda I
Bapedalda II
6. Persetujuan Kerangka 30 hari 12 hari 75 hari
Acuan
7. Persetujuan AMDAL 90 hari 45 hari 75 hari
8. Kadaluwarsa/batalnya 5 tahun 3 tahun 3 tahun
Keputusan Hasil
AMDAL*)
9. UKL/UPL - UKL/UPL UKL/UPL
10. Keterbukaan Informasi - - Ya
dan Peran Masyarakat
11. Pembinaan (Golongan - - Ya
Ekonomi Lemah)
Keterangan:
*) Pemrakarsa wajib mengajukan kembali permohonan persetujuan atas AMDAL:
a. Dapat sepenuhnya dipergunakan kembali
b. Wajib membuat AMDAL baru, bila:
* memindahkan lokasi kegiatan
* mengubah desain/proses/kapasitas/bahan baku/bahan penunjang
* terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau karena akibat
lain sebelum kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan.
SEL = Studi Evaluasi Lingkungan; PIL = Penyajian Informasi Lingkungan; PEL = Penyajian
Evaluasi Lingkungan; UKL = Usaha Pengelolaan Lingkungan; UPL = Usaha Pemantauan
Lingkungan.
84
Terdapat perbedaan metode penapisan proyek atau kegiatan yang wajib
menyusun AMDAL, berdasarkan PP 29/86 terdapat tiga kelompok proyek yaitu:
1. kelompok hitam, proyek yang mempunyai dampak penting;
2. kelompok kelabu, terdapat keraguan apakah proyek memiliki dampak penting atau
tidak;
3. kelompok putih, proyek yang tidak mempunyai dampak penting.
Kelompok hitam merupakan yang wajib melaksanakan AMDAL, sedangkan kelompok
putih tidak perlu melaksanakan AMDAL, sedangkan kelompok kelabu dipertimbangkan
kembali melalui penapisan tingkat II untuk mengetahui adanya dampak penting atau
tidak, jika ada maka proyek tersebut wajib menyusun AMDAL.
Berdasarkan PP 51/1993 dan PP 27/1999, serta aturan pelaksana seperti Kepmen
LH No. KEP-11/MENLH/3/1994; Kepmen LH No. KEP/39/MENLH/8/96; Kepmen No.
3 Tahun 2000 dan Kepmen No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,
terdapat daftar proyek/kegiatan yang wajib menyusun AMDAL, dan apabila suatu
kegiatan tidak tercantum dalam daftar tersebut maka kegiatan itu tidak perlu menyusun
AMDAL.
Jenis rencana usaha dan bidang kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL
menurut Kepmen LH No. 17 Tahun 2001 adalah:
1. Pertahanan 8. perindustrian
2. Pertanian 9. Prasarana wilayah
3. Perikanan 10. Energi dan Sumberdaya Mineral
4. Kehutanan 11. Pariwisata
5. Kesehatan 12. Pengembangan nuklir
6. Perhubungan 13. Pengelolaan limbah B3
7. Teknologi satelit 14. Rekayasa Genetika
Rencana usaha/kegiatan wajib AMDAL ditinjau kembali sekurang-kurangnya
sekali dalam 5 tahun, dan memperhitungkan antara lain skala kegiatan, daya dukung dan
daya tampung lingkungan, serta tipologi ekosistem setempat.
Kegiatan yang tidak tercantum dalam daftar wajib AMDAL, tetapi lokasinya
berbatasan langsung dengan kawasan lindung, termasuk dalam kategori menimbulkan
85
dampak penting, dan wajib menyusun AMDAL. Kawasan lindung yang dimaksud
adalah:
1. Hutan Lindung
2. Kawasan Bergambut
3. Kawasan Resapan Air
4. Sempadan Pantai
5. Sempadan Sungai
6. Kawasan Sekitar Waduk/Danau
7. Kawasan Sekitar Mata Air
8. Kawasan Suaka Alam, terdiri dari: cagar alam, suaka margasatwa, hutan wisata,
daerah perlindungan plasma nutfah, dan daerah pengungsian satwa.
9. Kawasan pantai Berhutan Bakau
10. Taman Nasional
11. Taman Hutan Raya
12. Taman Wisata Alam
13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
14. Kawasan Rawan Bencana Alam
Diselenggarakannya usaha dan/atau kegiatan akan mengubah rona lingkungan
hidup, sedangkan perubahan ini pada gilirannya akan menimbulkan dampak terhadap
masyarakat. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat yang akan terkena dampak
menjadi penting dalam proses AMDAL, Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup menetapkan hak setiap orang untuk berperan dalam
rangka pengelolaan lingkungan hidup, meliputi peran dalam pengambilan keputusan
tentang AMDAL. Dalam proses ini masyarakat menyampaikan aspirasi, kebutuhan, dan
nilai-nilai yang dimiliki masyarakat, serta usulan penyelesaian masalah dari masyarakat
yang berkepentingan dengan tujuan meperoleh keputusan terbaik.
Maksud dan tujuan dari keterlibatan masyarakat serta keterbukaan informasi dalam
prose AMDAL adalah untuk:
1. melindungi kepentingan masyarakat;
86
2. memberdayakan masyarakat dalam pengambilan keputusan atas rencana usaha
dan/atau kegiatan pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan
penting terhadap lingkunga;
3. memastikan adanya transparansi dalam keseluruhan proses AMDAL dari rencana
usaha dan/atau kegiatan;
4. menciptakan suasana kemitraan yang setara antara semua pihak yang
berkepentingan, yaitu dengan menghormati hak-hak semua pihak untuk
mendapatkan informasi dan mewajibkan semua pihak untuk menyampaikan
informasi yang harus diketahui pihak lain yang terpengaruh.
87
Masyarakat Pemerhati:
Masyarakat pemerhati adalah masyarakat yang tidak terkena dampak dari suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan, tetapi mempunyai perhatian terhadap rencana usaha dan/atau
kegiatan tersebut, maupun dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkannya.
Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Amdal:
Keterlibatan masyarakat dalam proses Amdal adalah keikutsertaan masyarakat dalam
proses pengambilan keputusan tentang Amdal. Dalam proses ini, masyarakat
menyampaikan aspirasi, kebutuhan, dan nilai-nilai yang dimiliki masyarakat, serta
usulan penyelesaian masalah dari masyarakat yang berkepentingan dengan tujuan
memperoleh keputusan yang terbaik.
Wakil Masyarakat dalam Komisi Penilai Amdal:
Wakil masyarakat dalam Komisi Penilai Amdal adalah wakil dari masyarakat terkena
dampak yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk dapat duduk sebagai
anggota Komsi Penilai Amdal.
Masyarakat yang berkepentingan dalam AMDAL adalah masyarakat yang
terkena dampak dan masyarakat pemerhati. Masyarakat yang terkena dampak adalah
masyarakat yang akan merasakan dampak dari adanya rencana usaha/kegiatan, yaitu
masyarakat yang akan mendapatkan manfaat dan yang mengalami kerugian. Masyarakat
pemerhati adalah masyarakat yang tidak terkena dampak dari suatu rencana
usaha/kegiatan, tetapi mempunyai perhatian terhadap rencana usaha/kegiatan tersebut,
maupun dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya.
88
Masyarakat Instansi Yang Pemrakarsa
Berkepentingan Bertanggung Jawab
PENGGUNAAN
PENGUMUMAN RENCANA USAHA
PPERSIAPAN DAN/ATAU
PENYUSUN AMADAL KEGIATAN
SARAN,
PENDAPAT, DAN
TANGGAPAN
PENYUSUNAN
KONSULTAS KA-ANDAL
PENYUSUNAN
ANDAL, RKL,
RPL
SARAN,
PENDAPAT, PENILAIAN
DAN ANDAL RKL, RPL,
TANGGAPAN OLEH KOMISI
(maks. 75 hari)
KEPUTUSAN
KELAYAKAN
LAINGKUNGAN
HIDUP KEPALA
BAPEDA/
GUBERNUR
89
5.2 Hukum Lingkungan
90