A. PENGERTIAN
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga
fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang dan jaringan
lunak sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap
atau tidak lengkap ( Price & Wilson, 2006). Fraktur adalah terputusnya
kotinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya Disebabkan
oleh trauma atau ruda paksa .Namun fraktur sekunder bisa diakibatkan dari
Fraktur patella merupakan penyakit yang jarang ditemui dan bahkan satu-
sesamoid terbesar dalam tubuh manusia dan mempunyai fungsi mekanis dalam
yang berlebihan yang terjadi pada tempurung lutut. Patella adalah tempurung
lutut. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fraktur patella
B. ETIOLOGI
1. Trauma langsung: benturan pada tulang dan mengakibatkan fraktur pada
tempat itu.
fraktur berjauhan
5. Muscle (otot): akibat injuri/sakit terjadi regangan otot yang kuat sehingga
C. KLASIFIKASI
1. Berdasarkan garis fraktur
a. Fraktur komplit
korteks tulang.
b. Fraktur inkomplit
b. Fraktur segmental: bila garis patah lebih dari satu tetapi tidak
c. Fraktur multipel: garis patah lebih dari satu tetapi pada tulang yang
imobilisasi luar.
Fraktur terjadi karena ketika dua tulang menumpuk tulang ketiga yang
ligamen.
Fraktur patologi
Terjadi pada daerah yang menjadi lemah oleh karena tumor atau prose
patologik lainnya.
D. PATOFISIOLOGI
pegas untuk menahan tekanan (Apley, A. Graham, 1993). Tapi apabila tekanan
eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka
periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow, dan
Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. Jaringan yang
denagn vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah
putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang
a. Faktor Ekstrinsik
Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung
terhadap besar, waktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.
b. Faktor Intrinsik
Beberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan
Tulang bisa beregenerasi sama seperti jaringan tubuh yang lain. Fraktur
tulang, yaitu:
Sel-sel darah membentuk fibrin guna melindungi tulang yang rusak dan
terus masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah osteoblast
yang patah. Fase ini berlangsung selama 8 jam setelah fraktur sampai
osteogenik, bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai
membentuk tulang dan juga kartilago. Populasi sel ini dipengaruhi oleh
sel-sel tulang yang mati. Massa sel yang tebal dengan tulang yang imatur
4. Stadium Empat-Konsolidasi
tersisa diantara fragmen dengan tulang yang baru. Ini adalah proses yang
lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk
5. Stadium Lima-Remodelling
Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. Selama
beberapa bulan atau tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh
yang lebih tebal diletidakkan pada tempat yang tekanannya lebih tinggi,
b. Nyeri: spasme otot akibat reflek involunter pada otot, trauma langsung pada
fraktur.
d. Deformitas
f. Kehilangan fungsi
g. Crepitasi: pada palpasi adanya udara pada jaringan akibat trauma terbuka.
Dalam 24 jam pertama mulai terbentuk bekuan darah dan fibrin yang masuk
b. Tahap proliferasi
digabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan dan tulang serat imatur.
Perlu waktu 3-4 minggu agar frakmen tulang tergabung dalam tulang rawan
d. Osifikasi
3-4 bulan.
f. Tahap akhir dari perbaikan patah tulang. Dengan aktifitas osteoblas dan
G. PRINSIP-PRINSIP PENATALAKSANAAN
a. Rekognisi
Riwayat kecelakaan
b. Reduksi:
c. Immobilisasi
d. Retensi
e. Rehabilitasi
6) Keuntungan:
a) Reduksi akurat
lebih cepat
7) Kerugian
b) Osteomielitis.
b. EKSTERNAL FIKSASI
Lubang kecil dibuat dari pen metal melewati tulang dan dikuatkan
pennya.
Obsevasi letak pen dan area, Observasi kemerahan, basah dan rembes,
I. TEST DIAGNOSTIK
bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh dari trauma multiple)
g. Profil koagulasi: perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah atau cedera
hati.
J. KOMPLIKASI
a. Komplikasi awal
2) Emboli lemak
otot/bedrest
b. Komplikasi lambat
perubahan bentuk)
1. PENGKAJIAN
keperawatan .
a. Anamnesa
1. Identitas pasien
2. Keluhan utama
fraktur.
6. Riwayat psikososial
a. Aktivitas istirahat
b. Sirkulasi
stress , hipovalemia).
c. Neurosensori
krepitasi.
d. Nyeri /kenyamanan
imebilisasi.
e. Keamanan
Tanda : laserasi kulit , avusi – jaringan , perdarahan , perubahan
f. Penyuluhan :
pengetahuan terbatas.
K. DIGNOSA KEPERAWATAN
musculoskeletal.