Anda di halaman 1dari 20

Makalah Penyuluhan

INOVASI PENYULUHAN
KELUARGA SAKINAH

Disusun Oleh :

Nama : Zulfiadi, S.HI


Jabatan : Penyuluh Agama Islam Non Pns
Kec. Peulimbang Kab. Bireuen
Spesialisasi : Pemberantasan Buta Aksara
Al-Qur'an

Kementerian Agama
Kantor Urusan Agama Kec. Peulimbang
Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh
Tahun 2019

0
KATA PENGANTAR

Segenap Puji dan syukur mari sama-sama kita sampaikan kehadirat Allah
ilahi rabbi yang mana atas limpahan rahmat dan nikmatnya sampai hari ini kita
masih bias menghirup udara segar juga Allah yang telah memberi kepada kita dua
nikmat yaitu: Nikmat Iman dan nikmat Islam. Selawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada baginda kita Rasulullah saw. yang telah menyampaikan
risalah-Nya kepada kita semua
Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu
saya dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “INOVASI PENYULUHAN
KELUARGA SAKINAH”. Dalam pembuatan makalah ini penulis telah berusaha
semaksimal mungkin agar dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan penulis
mengharapkan masukan dan kritikanserta saran dari para pembaca. Karena
penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak
kekurangan kekurangan.

Wassalam
Bireuen, 18 Maret 2019

ZULFIADI, S,HI

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................. 3
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 3
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian....................................................................................... 4
BAB II :PEMBAHASAN.................................................................................... 5
A. Keluarga Sakinah ...................................................................................... 5
B. Kiat-kiat Inovatif Membina Keluarga Sakinah ......................................... 9
C. Metode Inovatif Penyuluhan Keluarga Sakinah........................................ 13
BAB III :PENUTUP............................................................................................ 18
A. Kesimpulan ............................................................................................... 18
B. Saran .......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia diciptakan Allah sebagai khalifah dibumi ini, sebagai pemimpin
dan yang dipimpin serta mengajarkan manusia bagaimana cara bertahan hidup dan
mempertahankan keturunan.
Keluarga adalah solusi bagi manusia mempertahankan keturunan dari
kepunahan, dengan menjalin kasih antara laki-laki dan perempuan sehingga
melahirkan keturunan-keturunan. Dalam islam sendiri keluarga menjadi acuan
yang sangat penting bagi pembentukan karekteristik manusia sendiri, jika
keluarga yang dibina tidak didasari ilmu, jiwa, mental, emosi dan kesiapan yang
matang maka akan melahirkan keturunan dan menciptakan keluarga yang tidak
harmonis.
Ketidakharmonisan dalam keluarga menjadi pemicu dasar sehingga
keluarga yang dibina retak dan menciptakan kehancuran yang berimbas pada
keturunan-keturunannya. Pembekalan hati dan pikiran sangat diperlukan sejak
dini sebelum membina keluarga baik bagi calon suami maupun calon istri agar
adanya kesiapan hati dan mental dalam mengarungi bahtera rumah tangga dan
meminimalisir ketidakharmonisan dalam rumah tangga kelak.
Dalam membekali kesiapan itu dibutuhkan beberapa aspek bagi kedua
pihak antara calon suami dan istri meliputi segala kewajiban dan hak masing-
masing sehingga dapat saling mengisi kekurangan dan menutupi segala
kekurangan masing-masing.
Dalam syara’ banyak hal yang dibicarakan baik yang berkaitan dengan pra
nikah maupun pasca nikah agar dapat menjadi pedoman bagi kita muslim yang
beriman sehingga dalam membina keluarga kita bisa menciptkan keluarga yang
baik, istri dapat menjadi sayap bagi suami yang selalu setia membantunya dalam
segala hal baik dirumah maupun diluar rumah dan suami bisa menjadipemimpin

3
dan panutan bagi istri dan anak-anaknya dalam segala aspek sehingga tercipta
kawibawaan atau rasa hormat dari istri dan anak-anak kepada suami.
Dalam makalah ini akan sedikit mengupas tentang keluarga sakinah, ciri-
ciri keluarga sakinah dan cara menciptakan keluarga sakinah berdasarkan dari
berbagai bahan materi yang dikutip dari berbagai sumber.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang berkenaan dengan makalah ini adalah sbb:
1. Bagaimana ciri-ciri keluarga sakinah?
2. Bagaimana kiat-kiat inovatif dalam membina keluarga sakinah?
3. Bagaimana metode-metode inovatif dan efektif penyuluhan keluarga
sakinah untuk menekan angka perceraian dalam masyarakat?

C. TUJUAN PENELITIAN
Adapan tujuan dari penelitian dari makalah ini adalah sbb:
1. Untuk mengetahui ciri-ciri keluarga sakinah
2. Untuk mengetahui kiat-kiat inovatif dalam membina keluarga sakinah
3. Untuk mengetahui metode-metode inovatif dan efektif penyuluhan
keluarga sakinah untuk menekan angka perceraian dalam masyarakat

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. KELUARGA SAKINAH
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.1
Sakinah berasal dari bahasa arab yang artinya adalah ketenangan,
ketentraman, aman atau damai. Lawan kata dari ketentraman atau ketenangan
adalah keguncangan, keresahan, kehancuran. Sebagaimana arti kata tersebut,
keluarga sakinah berarti keluarga yang didalamnya mengandung ketenangan,
ketentraman, keamanan, dan kedamaian antar anggota keluarganya. Keluarga
yang sakinah berlawanan dengan keluarga yang penuh keresahan, kecurigaan, dan
kehancuran.2
Kita bisa melihat keluarga yang tidak sakinah contohnya adalah keluarga
yang didalamnya penuh perkelahian, kecurigaan antar pasangan, bahkan
berpotensi terhadap adanya konflik yang berujung perceraian. Ketidakpercayaan
adalah salah satu aspek yang membuat gagal keluarga sakinah terwujud. Misalnya
saja pasangan saling mencurigai, adanya pihak atau orang yang mengguncang
rumah tangga atau perlawanan istri terhadap suami. Hukum melawan suami
menurut islam tentunya menjadi hal yang harus diketahui pula oleh istri untuk
menjaga sakinah dalam keluarga.
Dengan adanya ketenangan, ketentraman, rasa aman, kedamaian maka
keguncangan di dalam keluarga tidak akan terjadi. Masing-masing anggota
keluarga dapat memikirkan pemecahan masalah secara jernih dan menyentuh
intinya. Tanpa ketenangan maka sulit masing-masing bisa berpikir dengan jernih,

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
2
https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/keluarga-sakinah-mawaddah-wa-
rahmah, diakses sabtu 30 juli 2019

5
dan mau bermusyawarah, yang ada justru perdebatan, dan perkelahian yang tidak
mampu menyelesaikan masalah. Konflik dalam keluarga akan mudah terjadi tanpa
adanya sakinah dalam keluarga.
Dalam Al-qur’an surat Al-Rum Allah berfirman

   


  
 
  
    
  
 
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir.“ (QS : Ar-Ruum:21)3
Keluarga yang dibina dengan ada dasar agama yang memumpuni dapat
mengatasi segala hal yang dapat memicu keretakan dan kehancuran dalam rumah
tangga. Ketentuan dan hal-hal yang dilarang sudah terangkum semuanya dalam
pembahasan nikah meliputi kewajiaban dan hak suami dan istri.
2. Ciri-ciri keluarga Sakinah
Seperti yang diutarakan diatas, dalam membina bahtera rumah tangga
harus didasari kesiapan hati dan ilmu untuk dapat memposisikan diri pada
tempatnya, sehingga kewajiabn dan hak dapat ditunaikan semestinya serta
menjadikan rumah tangga yang dibina ideal dan tentram.
Keluarga sakinah yang diidamkan tentu memilki karakter dan syarat
sendiri antara lain:
a. Berdiri di atas pondasi keimanan yang kokoh

Al-qur’an dan Terjemahan


3

6
Keluarga sakinah adalah keluarga yang berdiri diatas pondasi keimanan
kepada Allah, bukan berdiri di ruang hampa dan tidak berada di awang-awang.
Sebagai kaum muslimin, kita tentu percaya bahwa kebahagiaan hidup berumah
tangga tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai keimanan. Pasangan suami istri yang
memiliki keimanan yang kokoh kepada Allah akan merasakan pengawasan dari-
Nya. Mereka akan senantiasa terjaga dalam kebaikan, terjauhkan dari segala
kejahatan dan keburukan, karena mereka yakin bahwasanya Allah selalu
mengawasi dan menjaga mereka.
b. Menunaikan misi ibadah di dalam kehidupan
Kehidupan kita tidak hanya untuk menikmati kesenangan dunia saja,
namun ada misi ibadah yang harus kita tunaikan. Menikah adalah Sunnah Rasul
yang artinya merupakan ibadah, hidup berumah tangga adalah ibadah, interaksi
dan komunikasi suami istri juga ibadah, berhubungan seksual adalah ibadah,
mengandung, melahirkan, dan menyusui adalah ibadah, dan hal lainnya juga
merupakan ibadah dan hendaknya selalu berada dalam motivasi ibadah. Dengan
motivasi itu maka kehidupan berumah tangga akan selalu lurus di jalan yang
benar dan tidak mudah menyimpang. Karena itu pernikahan tidak hanya keinginan
nafsu manusia belaka, namun juga ada misi yang sangat jelas yaitu untuk
beribadah.
c. Mentaati ajaran agama
Sebagai insan yang senantiasa beriman kepada Allah SWT, sudah menjadi
kewajiban bagi kita untuk selalu mentaati ajaran agama. Mengikuti ajaran Allah
dan Rasulnya. Hal ini meliputi melaksanakan hal-hal yang diwajibkan atau di
sunnahkan, ataupun menghindari diri dari hal-hal yang diharamkan atau dilarang.
Semua ajaran agama pasti mengandung maksud untuk mendatangkan kebaikan
atau kemaslahatan, dan menghindarkan manusia dari kerusakan. Hal itulah yang
harus diterapkan dalam kehidupan rumah tangga yaitu selalu mendasari setiap hal
dengan ajaran agama.
d. Saling mencintai dan menyayangi
7
Keluarga yang sakinah memiliki suasana yang penuh cinta dan kasih
sayang. Suami dan istri akan saling mencintai dan menyayangi. Untuk itu
keduanya akan senantiasa memberikan yang terbaik bagi pasangannya. Mereka
akan menghindari hal-hal yang dapat menyakiti perasaan pasangannya. Keduanya
akan senantiasa memaafkan kesalahan dan saling mendahului untuk meminta
maaf, dan akan saling membantu pasangan dalam menunaikan tugas dan
kewajibannya.
e. Saling menjaga dan menguatkan dalam kebaikan
Pasangan yang sakinah akan saling menjaga satu sama lain dan berusaha
saling menguatkan didalam kebaikan. Seiring berjalannya waktu nilai-nilai
kebaikan di dalam keluarga seringkali menurun. Suami istri menjadi malas
melaksanakan ibadah, malas melakukan kebaikan, malas menunaikan kewajiban,
sehingga suasana keluarga menjadi tidak menyenangkan. Mereka harusnya saling
berusaha mengingatkan agar suasana didalam keluarga menjadi menyenangkan
sama seperti saat awal menikah.
f. Saling memberikan yang terbaik untuk pasangan
Suami dan istri akan senantiasa memberikan yang terbaik bagi
pasangannya. Mulai dari pelayanan, suasana, waktu, hadiah, bahkan wajah terbaik
untuk pasangannya. Dengan kondisi seperti ini maka suami dan istri akan selalu
berada dalam kenyamanan hubungan. Mereka tidak akan menuntut hak dari
pasangannya. Namun akan berlomba melaksanakan kewajiban untuk pasangan.
g. Mudah menyelesaikan masalah
Bukan sakinah bukan berarti keluarga yang tanpa masalah, bukan berarti
tanpa pertengkaran dan persoalan. Namun dalam keluarga sakinah, permasalahan
akan mudah terselesaikan. Suami dan istri bergandengan tangan saling mengurai
persoalan yang ada, mereka bersedia duduk berdua, berbicang, dan tidak ada
sesuatu yang ditutup-tutupi. Karena mereka percaya “tidak ada masalah yang
tidak bisa diselesaikan”.
h. Membagi peran berkeadilan
8
Suami dan istri dalam keluarga sakinah akan selalu berusaha untuk
melakukan pembagian peran secara berkeadilan. Tidak boleh ada satu pihak yang
merasa terbebani atau bahkan terzalimi. Oleh karena itu, sejak awal hidup
berumah tangga, suami dan istri telah menetapkan prinsip keadilan didalam
membagi peran. Ada peran yang tetapkan oleh agama, dan ada peran yang belum
ditetapkan. Untuk peran yang belum ditetapkan ini, maka hendaknya dibagi secara
berkeadilan oleh suami dan istri.
i. Kompak mendidik anak
Suami dan istri dalam keluarga sakinah sadar sepenuhnya bahwa mereka
harus mencetak generasi yang tangguh, generasi yang unggul, yang akan
meneruskan upaya pembangunan peradaban. Anak-anak harus terwarnai dengan
nilai-nilai kebenaran dan kebaikan, sehingga menjadi pribadi yang saleh dan
saleha. Anak-anak yang akan memberikan kebanggaan bagi orang tua,
masyarakat, bangsa dan negara. Itu semua harus diawali dengan kedua orang tua
yang kompak dalam mendidik dan membina anak. Suami dan istri yang kompak
dalam mengarahkan anak menuju kesuksesan dunia maupun akhirat, dengan
pendidikan yang integratif sejak di dalam rumah.
j. Berkontribusi untuk kebaikan masyarakat, bangsa, dan negara
Ciri keluarga sakinah adalah selalu berusaha memberikan kontribusi
optimal untuk perbaikan masyarakat, bangsa, dan negara. Suami dan istri akan
terlibat dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, memberikan
kebermanfaatan bagi warga sekitar, dan selalu membantu orang lain yang
membutuhkan. Mereka bukan tipe orang yang egois ataupun individualis.4

B. KIAT-KIAT INOVATIF MEMBINA KELUARGA SAKINAH


Sebernarnya inovasi terbaru tidak mesti menjadi sebuah pilihan dalam
menciptakan bahtera rumah tangga, namun dengan adanya kesiapan hati dan

4
http://moslemfamily.com/10-ciri-keluarga-sakinah/

9
mental yang baik serta pembekalan yang intensif berdasarkan syara. Tapi juga
diperlukan beberapa kiat yang bisa membantu dalam menciptakan keluarga
sakinah yang ideal.
Berikut beberapa tips yang mungkin menjadi aspek terciptanya keluarga
sakinah:
1. Memilih pasangan dengan kriteria yang tepat
Untuk memastikan kita bisa membangun keluarga yang sakinah maka kita
harus bisa menentukan kriteria pasangan yang dicari dengan tepat. Tanpa
pemilihan pasangan yang cermat, akan sulit mencapai kondisi rumah tangga yang
sakinah, mawaddah dan warohmah. Oleh karena itu tentukan dulu pasangan
seperti apa yang dibutuhkan untuk membina keluarga yang sakinah, dan carilah
kriteria tersebut pada calon pasangan yang ada.
2. Memenuhi syarat utama dalam berumah tangga
Syarat utama lainnya dalam berumah tangga adalah Mawaddah yaitu
artinya ‘Cinta yang menggebu’ dan Rahmah yang artinya siap berkorban kepada
yang dikasihi dan memiliki kasih sayang yang lembut. Ketika kedua syarat ini
terpenuhi maka untuk menuju rumah tangga yang sakinah tidak akan menjadi
begitu sulit, karena keduanya sudah menjadi landasan terbentuknya satu rumah
tangga.
3. Memelihara saling pengertian
Sebuah perkawinan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada saling
pengertian antar suami istri. Tumbuhkanlah rasa itu baik – baik. Kedua pihak
harus dapat mencari cara menghilangkan sifat egois dan cara menghilangkan sifat
sombong agar dapat saling memahami dan mengerti satu sama lain. Saling
mengerti dapat menghindarkan suami istri dari pertengkaran hebat yang akan
merusak rumah tangga.
4. Landasi rumah tangga dengan ajaran agama
Tentu saja cara membina rumah tangga sakinah dan cara membina rumah
tangga yang baik adalah dengan melandasinya dengan ajaran agama Islam. Suami
10
harus bertindak sebagai pembimbing istri serta anak – anaknya, dan membawa
keluarganya dalam ajaran agama yang benar. Ikutilah ajaran Al Qur’an dan
Sunnah Rasul sebagai panduan dalam menjalani rumah tangga.
5. Mengisi rumah tangga dengan kasih sayang
Sebuah rumah tangga tanpa cinta dan kasih sayang akan membuat
sengsara orang – orang yang ada di dalamnya. Anak – anak butuh dipeluk orang
tuanya dan pasangan hidup butuh untuk didampingi dan menjadi batu sandaran
dalam keadaan sulit.
Karena itulah usahakan untuk selalu memenuhi rumah tangga dengan
suasana yang penuh kasih sayang dan cinta. Selalu utamakan untuk mengatasi
setiap persoalan dengan kasih sayang dan pikiran yang rasional, jangan
menggunakan kekerasan atau emosi. Cintailah setiap anggota keluarga dengan
sepenuh hati, maka rumah tangga akan selalu penuh dengan kasih sayang.
6. Tidak lupa bersyukur
Untuk mendapatkan keluarga sakinah mawaddah warahmah itu akan
terjadi jika suami dan istri tidak lupa bersyukur untuk beberapa hal kecil lainnya
setiap mereka berdoa kepada Allah. Yakinlah bahwa semua ujian dalam rumah
tangga akan membuat kita lebih kuat dan beriman. Selaluu bersyukur terhadap
berbagai hal akan menjadi cara menjaga kesehatan hatidan cara menghindari
perilaku tercela yang bisa muncul dalam diri suami dan istri.
7. Menjalankan kewajiban masing – masing dengan baik
Cara menjaga rumah tangga dengan baik adalah menggunakan tips
menjaga keharmonisan rumah tangga yaitu suami atau istri seharusnya sudah
mengetahui bagaimana kewajiban masing – masing. Dengan adanya kesadaran
untuk menjalankan perannya dalam keluarga dan kegiatan lainnya maka kondisi
rumah tangga perlahan akan menguat ikatannya. Rumah tangga akan berjalan
dengan baik dan berfungsi penuh ketika suami dan istri saling menyadari
kewajiban dan perannya masing – masing. Juga tidak lupa untuk saling
mendukung masing – masing agar mendapatkan haknya selain kewajiban saja.
11
8. Saling menghargai
Adanya rasa untuk mengetahui cara menghargai orang lain benar – benar
akan menjadi landasan yang kokoh pada cara membina rumah tangga. Dengan
adanya rasa saling menghargai maka suami dan istri akan tahu bagaimana
perasaan masing – masing terhadap sesuatu hal tanpa perlu dipaksa untuk
mengungkapkannya. Mereka juga akan lebih mudah mengembangkan rasa empati
dan toleransi terhadap satu sama lain.
9. Menerima kekurangan dan kelebihan masing – masing
Kelebihan seseorang biasanya menjadi pelengkap kekurangannya. Ketika
memutuskan untuk menikah seharusnya kita sudah siap untuk menerima
kekurangan pasangan masing – masing. Perlunya kebiasaan saling
mengintrospeksi diri dan terus mencari cara merubah sifat serta cara menjadi
pribadi yang baik sangat penting agar kekurangan suami dan istri dapat diterima
oleh satu sama lain dan tidak menjadi masalah besar dalam sebuah pernikahan.
10. Memelihara kepercayaan terhadap pasangan
Cara menghilangkan rasa curiga terhadap pasangan sangat diperlukan
dalam membina rumah tangga yang sakinah. Suami dan istri tidak bisa rukun bila
salah satu selalu curiga terhadap yang lainnya. Untuk itu diperlukan sikap yang
menunjukkan bahwa masing – masing dapaat dipercaya oleh pasangannya.
Misalnya selalu memberi kabar ketika sedang berkegiatan, mengirim sms,
memberi tahu kegiatan masing – masing untuk sehari – hari, dan banyak lagi.
11. Setia
Sangat penting untuk menjadi pasangan yang setia tentunya. Rumah
tangga yang sakinah tidak akan terwujud jika salah satu pihak atau keduanya tidak
dapat bersikap setia kepada yang lain. Bersikap setia bisa dimulai dengan cara
menjaga pandangan mata terhadap lawan jenis yang ditemui sehari-hari, misalnya

12
di tempat kerja. Dengan begitu godaan untuk melirik lawan jenis selain pasangan
dapat diminimalkan.5
Pada intinya, cara membina keluarga sakinah akan terletak pada
bagaimana suami dan istri menerapkan nilai – nilai agama dalam rumah
tangganya. Jika keduanya sepakat untuk menerapkan nilai Islami sebagai
pedoman dan tuntunan dalam berumah tangga, maka tujuan untuk mendapatkan
rumah tangga yang sakinah akan tercapai. Jika sebuah rumah tangga berhasil
berjalan dengan sakinah, mawaddah dan warohmah, hal itu akan memberikan
kebaikan bagi semua orang yang terlibat di dalamnya.

C. METODE INOVATIF PENYULUHAN KELUARGA SAKINAH


Metode inovatif dan efektif penyuluhan keluarga sakinah untuk menekan
angka perceraian dalam masyarakat:
1. Pembekalalan bagi kedua calon mempelai
Penyuluh agama melakukan penyuluhan dan pembekalan bagi para calon
pengantin pra nikah meliputi kewajiban, hak larangan dan anjuran bagi
kedua pasangan, menekankan kesiapan mental dan hati agar tidak
melepaskan diri dari tanggung jawab yang akan dipikulnya.
Permasalah nikah dan segala hal yang bersangkutan dengannya diurai
sedemikian rupa agar tidak menjadi hal baru dan asing ketika sudah
menjalaninya.
2. Mengadakan pengajian bagi para ibu-ibu tentang kewajiban dan hak-hak
istri dalam rumah tangga.
Penyuluh mengadakan pengajian umum bagi ibu-ibu rumah tangga dengan
materi kewajiban dan hak-hak istri dalam rumah tangga terhadap suami
dan anak sehingga dapat terciptanya keterikatan dan tanggung jawab
terhadap keluarga baik suami dan anak.

5
https://cintalia.com/cinta/pernikahan/cara-membina-keluarga-sakinah

13
Menekankan kepetentingan keluarga diatas kepentingan pribadi agar
keegoisan dan nafsu dapat dibendung dengan mengingat hal-hal yang
harus dilindungi dan dipertahankan.
3. Mengadakan pengajian bagi para bapak-bapak tentang kewajiban dan hak-
hak suami dalam rumah tangga.
Penyuluh mengadakan kajian bagi para bapak-bapak yang sudah
berkeluarga tentang kewajiban suami dan hak-hak suami terhadap istri da
anak dalam rumah tangga serta memenuhi kebutuhan mereka meliputi
nafakah, sandang dan lainnya yang menjadi tanggung jawab suami.
Menekankan bahaya amarah dalam rumah tangga dan memberikan tips-
tips sederhana untuk menekan amarah agar tidak memicu keretakan dalam
rumah tangga.
4. Membuat selebaran seruan atau ajakan menciptakan keluarga yang sakinah
dengan kata-kata yang menarik dan singkat.
Membuat slogan tentang keluarga sakinah dengan bahasa yang mudah
dipahami dan menarik sehingga dapat menarik motivasi dan merangsang
keinginan masyarakat untuk menciptakan keluarga yang sakinah, damai
dan jau dari kericuhan dan keretakan serta perceraian.
Slogan yang dikeluarkan baik dalam bentuk spanduk, stiker maupun
majalah yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat secara
berkelanjutan, karena itu menjadi bimbingan secara tidak langsung bagi
masyarakat dalam menciptakan keluarga yang sakinah.
5. Melakukan pendekatan dan mediasi bagi pasangan yang kurang rukun.
Setelah melakukan pembelakan pra nikah bagi para calon pengantin
dengan cara maksimal dan masih ada juga perceraian yang terjadi,
penyuluh melakukan mediasi bagi kedua belah pihak dengan melibatkan
keluarga mempelai dengan memberikan nasehat dan bimbingan tentang
bahaya dan efek negatif dari perceraian yang akan dilakukannya yang

14
dapat berimbas pada psikologi masing-masing pasangan dan anak dalam
keluarga.
Serta menekankan titik penting perkembangan anak kedepan agar mereka
mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orang tua mereka tanpa harus
memilah diantara keduanya sehingga masa depan anak tidak terganggu
dan bisa menjadi penerus bangsa dan agama kedepannya.
6. Mengadakan penyuluhan bagi masyarakat efek negatif dari perceraian.
Penyuluh melakukan bimbingan yang ruti bagi masyarakat yang sudah
berkeluarga tentang membina keluarga yang sehat dan damai serta efek
samping dari perceraian dalam keluarga yang bisa mendatangkan murka
Allah SWT dan menciptakan hubungan yang tidak harmonis antara
masing-masing keluarga suami istri sehingga putusnya silaturrahmi
sesama dan berkesinambungan untuk terjadinya masalah yang lainnya atau
kadang menciptakan masalah baru diantara dua keluarga.
Menitik beratkan pada bahaya yang timbul kemudian hari jika perceraian
terjadi yang berimbas keberbagai pihak terlebih bagi anak yang sudah
diasuh dan dibesarkan dapat mengancam psikologi anak dan masa depan
mereka kelak.
7. Membina orang tua agar bisa menjadi penengah bagi pasangan suami istri.
Melakukan penyuluhan bagi masyarakat secara umum tentang kesakralan
nikah, dan pahala yang didapatkan bagi mereka yang mempertahankan
rumah tangga serta bagi mereka yang membenci perceraian juga menitik
beratkan posisi orang tua agar bisa menjadi penengah bagi mereka yang
bertengkar dalam rumah tangga, karena mayoritas anak patuh dan
mendengarkan nasehat orang tuanya agar bisa saling mengerti, memahami
dan percaya satu sama lain serta melengkapi kekurangan satu sama
lainnya.
Mengedepankan kemaslahatan keduanya dan anak mereka dengan
mempertimbangkan segala aspek yang mungkin akan terjadi dengan
15
kepala dingin serta dapat mengambil sikap yang benar dan tepat dalam
mendamaikan keduanya.
8. Membimbing pasangan yang melakukan pernikahan dini tentang talak,
zihar, fasakh, khulu’ serta efek negatifnya.
Melakukan bimbingan atau konsultasi serta penyuluhan umum bagi
masyarakat khususnya yang sudah berkeluarga tentang maksud dari talak,
zihar, fasakh dan khulu’ meliputi hukum, ketentuan dan efek negatif yang
timbul jika melakukannya, dengan menekankan bahaya dari tiap-tiapnya
dalam rumah tangga, sehingga timbul kehati-hatian dalam bersikap serta
mengambil tindakan yang tepat agar tidak menjadi penyesalan dikemudian
hari akibat dari arogansi dalam bertindak.
Serta menekankan ketentuan bagi istri melukan gugat carai atau fasakh
bagi suami sehingga tidak mengambil kesimpulan yang keliru untuk
mengakhiri sebuah ikatan pernikahan
9. Melakukan penyuluhan umum tentang efek samping dari KDRT.
Memberikan penyuluhan umum bagi masyarakat tentang efek negatif dari
kekerasan dalam rumah tangga yang dapat memicu keretakan dan
hubungan kurang harmonis dalam keluarga dengan berbagai materi
diberikan meliputi memperbaiki diri, akhlak, membersuhkan hati, bersikap
dengan kepala dingin ketika dilanda masalah dalam keluarga dan
memberikan kiat-kiat lainnya yang dapat meredam amarah sehingga dapat
meminimalisir terjadinya kekerasan dalam rumah tangga serta mendapat
menjaga wibawa seorang suami terhadap istri juga seorang bapak dan ibu
bagi anak-anaknya.
10. Melakukan penyuluhan bagi para ibu-ibu tentang nusyuz dan efek
negatifnya
Memberikan penyeluhan dan bimbingan bagi para ibu-ibu tentang hal-hal
yang harus dijauhi dan ditinggalkan agar tidak menjadi istri yang
membangkan terhadap suami. Dengan menitik beratkan pada bahaya dan
16
dosa yang akan ditanggung jika seorang istri membangkang terhadap
suaminya dalam rumah tangga, karena patuh terhadap suami adalah salah
satu kewajiban yang harus ditunaikan istri.
Memberikan semangat dan motivasi yang positif bagi istri yang berbakti
kepada suami dengan segala janji Allah bagi mereka.
11. Memberikan penyuluhan bagi para suami agar terhindar dari dayus
Penyuluh juga memberikan bimbingan bagi para masyarakat umum laki-
laki khususnya bagi yang sudah berkeluarga tentang bahaya sifat dayus
(membiarkan keluarga melakukan hal-hal yang dilarang dalam agama)
dengan memberikan segala bukti ancaman Allah SWT bagi pelaku dayus
juga memberikan semangat dan motivasi agar dapat menjaga keluarga agar
jauh dari hal-hal yang dilarang agama.
Sehingga wibawa dan kehormatan suami dapat terjaga kemudian keluarga
yang sakinah dapat tercipta dengan dilandaskan syariat, iman dan taqwa
serta jauh dari hal-hal yang menjadi pemicu terjadinya keretakan yang
berefek kepada perceraian dalam rumah tangga.

17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keluarga sakinah adalah keluarga yang dibina berdasarkan ketentuan-
ketentuan agama yang dapat melakukan segala kewajiban dan hak serta dapat
menutupi dan melengkapi segala kekurangan masing-masing.
Keretakan dalam rumah tangga berasal dari berbagai macam hal, baik dari
dalam maupun dari luar dengan berbagai macam alasan dan kondisi. Semua
terjadi dengan sebab minimnya pembekalan terhadap nikah dan segala hal yang
berhubungan dengannya dan menciptakan keluarga yang tidak harmonis dan jauh
dari ideal.
B. KRITIK DAN SARAN
Sebagai manusia yang pebuh dengan kesalahan dan kesilapan tentu
memilki banyak kekurangan dan kealpaan lebih-lebih dalam penyusunan makalah
ini tentu banyaknya kesilapan baik dalam bahan materi maupun dari cara
penyajiannya. Moga saja makalah ini bisa diambil manfaat semestinya dan bisa
menjadi pertimbangan. Amin.

18
DAFTAR PUSTAKA
Al-qur’an dan Terjemahan
http://moslemfamily.com/10-ciri-keluarga-sakinah/
https://cintalia.com/cinta/pernikahan/cara-membina-keluarga-sakinah
https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/keluarga-sakinah-mawaddah-
wa-rahmah, diakses sabtu 30 juli 2019
https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga

19

Anda mungkin juga menyukai