NIM : 22018040
Sesi : 202211280464
2022
Kata Pengantar
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang “Islam adalah Satu-satunya Agama yang Benar
dan Diridhoi Oleh Allah SWT”, mata kuliah Pendidikan Agama. Berbagai informasi dan
referensi telah saya baca guna menunjang penulisan makalah yang lebih mendalam.
Didalam makalah ini saya selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa saya sajikan
dengan judul “ Islam adalah Satu-satunya Agama yang Benar dan Diridhoi Oleh Allah SWT
“. Dimana didalam makalah ini ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya untuk
menambah ilmu bagi mahasiswa. Disadari bahwa saya tidak akan pernah bisa menyusun
proposal ini , tanpa ada kerjasama yang baik dari berbagai pihak terkait.
Daftar Isi..............................................................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................4
1.4 Manfaat..............................................................................................................4
2.2 Dalil Al-Quran yang berkaitan dengan Keluarga yang Berkualitas dalam Islam
.................................................................................................................................8
2.3 Hadits yang berkaitan dengan Keluarga yang Berkualitas dalam Islam...........12
PENDAHULUAN
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat,
karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi
serta caracara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan
berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia. Maka pembinaan
pendidikan dalam keluarga sangat penting dalam upaya membangun keluarga yang sakinah,
mawaddah wa rahmah. Keluarga sakinah berarti keluarga yang tenang, damai, tidak banyak
Peningkatan mutu kehidupan dapat dicapai dengan berbagai cara, antara lain dengan
pendidikan yang baik dan berkualitas dan penanaman nilai moral ke dalam sikap dan prilaku
individu. Dimana semua itu dapat dicapai dari sebuah keluarga. Keluarga merupakan awal
dari sebuah kehidupan. Dalam agamapun islam mengajarkan untuk membentuk keluarga.
Islam mengajak manusia untuk hidup dalam naungan keluarga, karena keluarga seperti
gambaran kecil dalam kehidupan stabil yang menjadi pemenuhan keinginan manusia tanpa
Keluarga sakinah adalah suatu keluarga yang dibangun dengan niat yang ikhlas dan
dibarengi dengan komitmen untuk berjuang bersama yang penuh pertimbangan dan persiapan
yang matang yang dilandasi oleh pondasi yang kokoh (agama). Tujuan pendidikan keluarga
sakinah adalah mampu memenuhi hajat hidup spiritual dan material seluruh anggota
keluarganya. Langkah dalam pembentukan keluarga sakinah: masa pra nikah, masa keluarga
2. Apa saja dalil Al-Quran yang berkaitan dengan Keluarga yang Berkualitas dalam
Islam
3. Apa saja Hadits yang berkaitan dengan Keluarga yang Berkualitas dalam Islam
1.3 Tujuan
1. Agar Mahasiswa mengetahui apa itu Keluarga yang Berkualitas dalam Islam
2. Agar Mahasiswa mengetahui apa saja dalil Al-Quran yang berkaitan dengan
3. Agar Mahasiswa mengetahui apa saja Hadits yang berkaitan dengan Keluarga yang
4. Agar Mahasiswa mengetahui apa saja contoh Keluarga yang Berkualitas dalam
Islam
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa lebih mengetahui apa itu Keluarga yang Berkualitas dalam Islam
2. Mahasiswa lebih mengetahui apa saja dalil Al-Quran yang berkaitan dengan
4. Mahasiswa lebih mengetahui apa saja contoh Keluarga yang Berkualitas dalam
Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah yang
keluarganya mandiri dan memiliki jumlah anak yang ideal, mempunyai wawasan luas, dan
bertanggung jawab.
Dalam Islam, keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sakinah, mawaddah,
dan warahmah. Atau bisa diartikan dengan keluarga yang damai tentram, penuh cinta kasih
atau harapan, dan kasih sayang. Hal ini bisa menjadi landasan dalam berkeluarga agar
Tujuan membentuk sebuah keluarga yang islami adalah untuk mendapatkan keluarga
yang sakinah, yang pada hakekatnya keluarga yang sakinah adalah keluarga yang didasari
oleh cinta dan kasih sayang (mawaddah dan warohmah) dari Allah Swt. sebagai Sang maha
Pencipta. Sehingga nantinya keluarga tersebut akan selalu diridhoi oleh Allah Swt. Firman
Allah Swt.:
ا ِإي ٰ َمنًا َّم َع ِإي ٰ َمنِ ِه ْم ۗ َوهَّلِل ِ ُجنُو ُدY۟ب ْٱل ُمْؤ ِمنِينَ لِيَ ْزدَاد ُٓو
ِ ى َأن َز َل ٱل َّس ِكينَةَ فِى قُلُو
ٓ هُ َو ٱلَّ ِذ
ِ ْت َوٱَأْلر
ض ۚ َو َكانَ ٱهَّلل ُ َعلِي ًما َح ِكي ًما ِ ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
Artinya “Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan (sakinah) ke dalam hati orang-
orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah
ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui
Jadi terciptanya keluarga yang sakinah terletak pada bagaimanakah penerapan nilai-
nilai agama dalam kehidupan berumah tangga agar keluarga tersebut selalu mendapatkan
ridho dari Allah Swt, seperti dengan senantiasa berusaha dan melakukan hal-hal yang
Paradigma berkeluarga seorang muslim berasal dari motivasi bahwa keluarga adalah
untuk beribadah kepada Allah, mengikuti sunnah Nabi, menjaga kesucian diri, dan
(emosi kejiwaan), jasadiyah, dan sosialisasi setiap anggota keluarganya. Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW yang berbunyi; “sesungguhnya menikah adalah sunnahku, barang siapa
yang tidak mengikuti sunnahku maka dia bukan golonganku.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Jadi sangat penting bagi seorang muslim membangun kompetensi untuk membangun
pengetahuan, keterampilan, dan sikap dasar yang harus dimiliki seseorang dapat berhasil
embangun rumah tangga yang kokoh menjadi basis penegakan nilai-nilai Islam di masyarakat
١٧١ ﴿ َ﴾ِإاَّل َعجُو ًزا فِي ْالغَابِ ِرين١٧٠ ﴿ َ﴾فَنَ َّج ْينَاهُ َوَأ ْهلَهُ َأجْ َم ِعين
Artinya: (Luth berdo`a): "Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari
keluarganya semua, kecuali seorang perempuan tua (isterinya), yang termasuk dalam
Pada ayat di atas disebutkan pula kata “ahli” sebagai bentuk ungkapan “keluargaku”.
Merupakan permohonan Nabi Luth as. agar diselamatkan Allah SWT. setelah menyaksikan
kebobrokan kaumnya dengan perilaku yang menyimpang (berupa homoseks). Akan tetapi,
azab Allah pun tetap ditimpakan kepada kaumnya termasuk istri beliau sendiri. Dari
rangkaian ayat tersebut tergambar bahwa istri merupakan salah satu elemen utama sebuah
keluarga.
Artinya: Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku,
yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.” Allah berfirman: “Hai
Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui
Muhammad Amin Summa (2005: 10) menjelaskan bahwa ayat di atas menceritakan
“pengaduan” Nabi Nuh as. setelah anaknya sendiri tenggelam ditelan air bah yang melanda
kaumnya. Beliau mengatakan anaknya adalah salah seorang anggota keluarga yang dikiranya
termasuk golongan orang-orang yang dijanjikan selamat oleh Allah Swt. Kemudian Allah
Swt. menegaskan Nabi Nuh as. agar tidak mengadu seperti itu, karena Allah mengetahui
beriman.
Ayat tersebut terlihat bahwa anak merupakan salah satu angora keluarga. Akan tetapi,
“anak” yang sesungguhnya adalah apabila anak tersebut taat kepada orang tuanya yang taat
kepada Allah. Jika ia durhaka kepada orang tua dan kepada Tuhannya, maka keberadaannya
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
Terhadap ayat di atas, Ibn Katsir (1993) mengungkapkan riwayat dari ‘Ali ra. bahwa
yang dimaksud dengan “peliharalah dirimu dan keluargamu” adalah didik dan ajarilah
mereka. ‘Ali ibn Abi Thalhah dari Ibn ‘Abbas menyebutkan, “Berbuatlah ketaatan kepada
Allah, pelihararalh dirimu dari berbuat maksiat kepada-Nya, dan perintahkanlah mereka agar
senantiasa berzikir, niscaya Allah akan menyelamatkan kalian dari api neraka.
untuk sama-sama bertakwa kepada-Nya. Apabila kamu saksikan mereka berbuat suatu
kemaksiatan, maka cegahlah mereka dari perbuatannya.” Hal ini pula yang dikatakan al-
Dhahhak dan Muqatil bahwa sudah menjadi kewajiban seorang muslim mengajari
keluarganya, termasuk kerabat, budak lakilaki dan budak wanita yang dimilikinya, berupa
besar".
Ayat ini menekankan tentang larangan mempersekutukan Allah SWT. Sebab, perilaku
ini disebut sebagai bentuk kezaliman yang besar. Kemudian, setelah menasihati anaknya agar
menyembah Allah semata, Luqman melanjutkannya dengan nasihat berbakti kepada kedua
orang tua. Hal ini sejalan dengan ayat Al Quran yang kerap kali menggandengkan perintah
Pendidikan aqidah Islam tidak harus dijadikan secara demokratis dalam menanamkan
keimanan kepada anakanak. Pola umum pendidikan keluarga menurut Islam dikembalikan
pada pola yang dilaksanakan Luqman pada anaknya. Setiap muslim dan seluruh kaum
muslim wajib menjalani kehidupannya sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam hukum
syar'i.
ٍ ۗ بِ ٖه َش ْيـًٔا َّوبِ ْال َوالِ َدي ِْن اِحْ َسانً ۚا َواَل تَ ْقتُلُ ْٓوا اَوْ اَل َد ُك ْم ِّم ْن اِ ْماَلYقُلْ تَ َعالَوْ ا اَ ْت ُل َما َح َّر َم َربُّ ُك ْم َعلَ ْي ُك ْم اَاَّل تُ ْش ِر ُكوْ ا
۞ ق
ّ ٰ ٰذلِ ُك ْم َو
َم بِ ٖه لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِلُوْ نYْ صى ُك
kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang
memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan
yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh
orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia
Seorang mufassir besar Islam, Allamah Thabathabai ketika menafsirkan ayat 151
surat Al-An’am dalam tafsir al-Mizan menulis, ayat ini menunjukkan bahwa durhaka kepada
kedua orang tua termasuk dosa yang paling besar setelah menyekutukan Allah SWT, sebab
kelestarian generasi umat manusia tergantung pada eksistensi keluarga yang dibangun atas
dasar mawaddah dan warahmah. Dengan melemahnya pilar-pilar keluarga, masyarakat yang
terdiri dari individu-individu tidak lagi memiliki kekerabatan di antara mereka dan juga
hubungan kasih sayang. Pada akhirnya, masyarakat akan tercerai-berai dan kebahagiaan
1. Hadits :
Alquran Surat At-Tahrim ayat 6 sejalan dengan makna sebuah hadis yang
مروا الصيب ابلصالة إذا بلغ سبع سنني وإذا بلغ عشر سنني فاضربوه عليها
Artinya: “Perintahkanlah anak-anak untuk mengerjakan shalat jika ia sudah berusia
tujuh tahun. Apabila ia sudah berusia sepuluh tahun, maka pukullah dia (untuk
Para ulama juga menambahkan, perintah mengajari anak-anak bukan hanya pada
masalah shalat tetapi juga ibadah-ibadah lain (seperti puasa dan ssebagainya) sebagai
latihannya bagi mereka, agar nantinya terbiasa dalam melakukan ketaaatan dan menjauhi
kemaksiatan. Kaitannya dengan pengertian “keluarga” menurut ayat di atas tergambar dari
penafsiran para ulama yang meliputi anak-istri di mana menjadi kewajiban seorang kepala
2. Hadits :
Sabda Rasulullah saw: “Semoga Allah merahmati suami yang bangun malam hari
lalu shalat dan membangunkan pula istrinya lalu shalat pula. Jika enggan maka
dipercikkannya air ke wajahnya. Dan semoga Allah merahmati istri yang bangun
malam hari lalu shalat dan membangunkan pula suaminya lalu shalat pula. Jika
enggan maka dipercikkannya air ke wajahnya.” (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, an-
filter bagi penyakit moral di era globalisasi ini. Suami bertanggung jawab terhadap
perkembangan pengetahuan keislaman dari istri, dan bersama-sama menyusun program bagi
meningkatkan kefahaman dan praktek ibadah. Oleh sebab itu suami dan istri seharusnya
3. Hadits :
diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang bengkok dari rusuk adalah bagian
seandainya kamu biarkan maka akan terus saja bengkok, untuk itu nasehatilah
Seorang suami dituntut untuk lebih bisa bersabar ketimbang istrinya, dimana istri itu
lemah secara fisik atau pribadinya. Begitu juga sebaliknya. Jika salah seorang dituntut untuk
melakukan segala sesuatu sendiri maka ia akan buntu. Tidak boleh terlalu keras ataupun
berlebihan dalam menegur dan meluruskan yang salah, karena itu berarti
Masing-masing harus menyadari dan bisa memaklumi kelemahan yang lain, dan mesti
mengingat apa yang menjadi bahan kesempitan keluarganya, alihkan pada beberapa sisi
kekurangan mereka. Dan perhatikan sisi kebaikan niscaya akan banyak sekali.
4. Hadits :
“Perempuan mana yang meninggal dan suaminya ridha kepadanya maka ia masuk
Kebahagiaan, cinta dan kasih sayang tidaklah sempurna kecuali ketika istri
mengetahui kewajiban dan tiada melalaikannya. Berbakti kepada suami sebagai pemimpin,
pelindung, penjaga dan pemberi nafkah. Taat kepadanya, menjaga dirinya sebagi istri dan
harta suami. Demikian pula menguasai tugas istri dan mengerjakannya serta memperhatikan
Inilah istri shalihah sekaligus ibu yang penuh kasih sayang, pemimpin di rumah
suaminya dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Juga mengakui kecakapan
suami dan tiada mengingkari kebaikannya. Untuk itu seyogyanya memaafkan kekeliruan dan
mangabaikan kekhilafan. Jangan berperilaku jelek ketika suami hadir dan jangan
Dengan ini sudah barang tentu akan tercapai saling meridhai, akan langgeng
Jangan pernah melupakan Allah SWT dalam setiap langkah kecil yang kita ambil
dalam hidup. Mintalah bantuan-Nya untuk menjaga keluarga kita tetap kuat dan harmonis.
Pasangan yang saling mencintai karena Allah juga akan semakin membuat rumah tangga
bahagia dan harmonis, karena hubugan yang baik dengan Allah akan memengaruhi hubungan
Keluarga sakinah, mawaddah, dan warohmah tidak akan terwujud bila pasangan tidak
menjaga ibadahnya dengan baik. Pasangan suami istri dapat meraih kebahagiaan jika taat
berada di jalan Allah SWT dan saling mengingatkan dalam hal beribadah dan mengingatkan
Keluarga yang saling perhatian juga dapat membuat rumah tangga semakin harmonis
dan bahagia. Bahkan sedikit perhatian kecil saja dapat membuat pasangan senang.
Mencurahkan perhatian ini maksudnya juga bisa saling ucapkan kata cinta dan juga sayang
kepada pasangan. Hal ini memang terlihat sangat sederhana akan tetapi jika usia pernikahan
telah lama terkadang suami atau istri sudah jarang mengucakan kata cinta dan juga sayang.
Oleh karena itu sering-seringlah mengucapkan kata-kata sayang dan cinta kepada pasangan.
menghabiskan waktu bersama. Menghabiskan waktu berkualitas merupakan hal penting dalam
menjaga ikatan keluarga. Terkadang ketika suami sibuk bekerja seringkali meninggalkan
waktu kebersamaan keluarga dirumah. Waktu merupakan hal yang sangat berharga dan tak
Terkadang, ujian atau konflik dalam rumah tangga tak bisa kita hindari. Karena suami
dan istri sebaiknya bisa saling jujur dan mempercayai satu sama lain. Bila salah satu pasangan
Manusia membuat kesalahan dari waktu ke waktu pada manusia lain, termasuk
keluarga mereka sendiri. Jika kita tidak ingin kelurga terpisah, maka kita harus memaafkan
Tidak hanya memaafkan kesalahan keluarga kita, kta juga harus menahan amarah kita
Rasa syukur juga merupakan salah satu pondasi memiliki keluarga yang harmonis dan
berkualitas. Dengan bersyukur, kepala keluarga akan membawa keluarganya ke kalan yang
benar.
9. Keluarga yang selalu saling terbuka antar satu sama lain
Sikap saling terbuka merupakan sikap yang sangat penting dalam membangun
keluarga yang harmonis dan berkualitas. Dengan menumbuhkan sikap saling terbuka maka
akan membuat timbulnya rasa saling percaya antar keluarga. Dengan begitu, para anggota
eluarga akan mengetahui kepribadia, kesenangan, kebiasaan dan juga hal yang tidak disukai
keluarga karena dengan salah komunikasi akan muncul kesalahpahaman yang nantinya
memicu adanya pertengkaran. Di era modern ini sudah banyak berkembang aplikasi untuk
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Menurut Al-Qur'an, keluarga yang harmonis dan ideal mengikuti perintah Allah dan
nilai Islam secara keseluruhan, dan memiliki kedamaian (Sakina) keluarga. , cinta
(mawaddah) dan cinta (wa rahmah). Dalam mengenali ciri-ciri keluarga muslim dan berusaha
membangun keluarga bahagia menurut ajaran Islam, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain: (1) Memulai keluarga berdasarkan ibadah. (2). Internalisasi Nilai-
Nilai Islam Kafar (Lengkap); (3). Ada contoh suami istri (Qudwah) yang bisa ditiru oleh
anak-anak. (Empat). Ada pembagian kerja menurut syariah. (Lima). Mencukupi persediaan
yang diperlukan (pakaian, makanan, perumahan) dengan cara yang sesuai. (6). Penciptaan
hubungan intim, saling pengertian dan toleransi antara pria dan wanita. (7). Menghindari hal-
hal yang tidak Islami; dan (8). Berkontribusi pada pengembangan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://core.ac.uk/download/pdf/249332723.pdf
https://www.orami.co.id/magazine/tips-membangun-keluarga-harmonis-menurut-islam