Proses Komunikasi Dan Komunikasi Efektif
Proses Komunikasi Dan Komunikasi Efektif
PERILAKU ORGANISASI
PROSES KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI EFEKTIF
OLEH:
MUTHIA YASMIN 1410521029
AIDHA INDRIANY 1410521050
RAHUL ROY 1410521069
MUTIA LAILA HIJRI 1410522046
JEFRI S 1410521062
FAJAR ARDIAN 1410522007
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Dalam setiap hidup manusia pasti membutuhkan yang namanya suatu hubungan,
interaksi yakni komunikasi dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pribadi maupun
kehidupan secara berkelompok. Pada faktanya sekarang tidak adapun suatu makhluk social
yang tidak berkomunikasi walaupun makhluk tersebut mempunyai kekurangan ataupun
gangguan untuk berkomunikasi, hal ini dikarenakan dunia semakin maju sehingga orang
bisupun punya cara berkomunikasinya sendiri, pada masyarakat awam tentu tidaklah terlalu
penting bagi mereka untuk belajar tentang proses yang terjadi pada komunikasi, tetapi pada
kita kalangan akademis sangatlah penting untuk mempelajari segala sesuatu yang
menyangkut tentang komunikasi, khususnya proses komunikasi..
2. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian komunikasi?
2. Apakah jenis fungsi dan tujuan komunikasi
3. Bagaimanakah proses komunikasi?
4. Bagaimanakah komunikasi yang efektif
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi?
2. Untuk mengetahui jenis fungsi dan tujuan komunikasi
3. Untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi?
4. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi yang efektif
BAB II
PEMBAHASAN
b. Kontak mata,
merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama
berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan
bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui
kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang
lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-
sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan
emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau
suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat
sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan
tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau
sebagai upaya untuk menghilangkan stres
Komunikasi Organisasi
Jaringan organisasi formal ini bisa jadi sangat rumit, karena bisa jadi
mencakup ratusan orang atau puluhan tingkat hierarki. Stephen P. Robbins
menyederhanakan jaringan formal ini kedalam tiga kelompok kecil yang umum yang
masing-masing terdiri dari lima orang. Tiga jaringan ini adalah rantai, roda, dan
semua saluran.
Rantai secara tegas mengikuti rantai komando yang formal. Jaringan ini
hampir sama dengan saluran komunikasi yang mungkin kita temukan dalam
organisasi dengan tiga tingkatan yang kaku. Roda mengandalkan tokoh sentral yang
bertindak sebagai saluran pusat untuk semua komunikasi kelompok. Jaringan ini
merangsang jarinan komunksi yang akan kita temukan dalam tim dengan pemimpin
yang kuat. Jaringan semua saluran memungkinkan semua anggota kelompok untuk
secara aktif untuk saling berkomunikasi. Jaringan semua saluran ini mungkin paling
sering dicirikan dalam praktik yang sering dilakukan oleh tim swa kelola, dimana
semua anggota kelompok bebas memberikan kontribusi dan tidak ada satu orang pun
yang mengambil peran sebagai seorang pemimpin.
b. Selentingan
Selain system formal tersebut, dalam komunikasi dikenal juga system informal
yang disebut dengan selentingan. Meskipun selentingan ini bersifat informal,
tidakberarti selentingan ini bukan merupakan sumber informasi yang penting.
Misalnya survei terbaru menemukan bahwa 75% dari karyawan mendengar pertama
kali ada masalah dari desas desus dalam selentingan.
3. Konferensi Video
B. Fungsi Komunikasi
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya sebagai
pertukaran berita atau pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar
menukar data, fakta, ide, maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut:
1. Informasi:
pengumpulan, penyimpanan, pemorsesan, penyebaran berita, data, gambar,
fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi
secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil
keputusan yang tepat.
2. Sosialisasi:
menunjuk pada upaya pendidikan, dimana adanya penyediaan sumber ilmu
pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagaimana
anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat
aktif didalam masyarakat.
3. Motivasi:
menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang,
mendorong orang untuk menentukan pilihan dan keinginannya, mendorong kegiatan
individu dan kelompok berdasarkan tujuan, mendorong kegiatan individu dan
kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.
4. Perdebatan dan diskusi:
menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan
persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah public,
menyediakan bukti-bukti relavan yang diperlukan utuk kepentingan umum agar
masyarakat lebih melibatkan diri dengan masalah yang menyangkut kepentingan
bersama.
5. Pendidikan:
pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan intelektual,
pembentukan watak, serta membentuk keterampilan dan kemahiran yang diperlukan
pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan:
menyebarkan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan
masa lalu, mengembangkan kebudayaan dengan memperluas horison seseorang serta
membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetikanya.
7. Hiburan:
memberikan hiburan kepada masyarakat, lewat penyebarluasan signal, simbol,
suara dan imajinasi dari drama, tari, kesenian, kesusatraan, music, olahraga,
kesenangan, kelompok dan individu, melalui media masa, eltronik dsb, sehingga
masyarakat dapat menikmati hiburan, dan melarikan diri dri kesulitan hidup sehari-
hari, dan lain-lain.
8. Integrasi:
menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan untuk
memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling kenal
dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan dan keinginan orang lain.
Fungsi- fungsi komunikasi juga bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri, yang mana
komunikasi dibagi atas empat macam tipe, yakni:
1. Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication)
2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
3. Komunikasi publik
4. Komunikasi massa
B. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi disini menunjuk kepada suatu harapan atau keinginan yang dituju
oleh pelaku komunikasi. Secara umum Harold D Lasswel menyebutkan bahwa tujuan
komunikasi ada empat, yaitu :
1. Social Change (Perubahan Sosial). Seseorang mengadakan komunikasi dengan orang lain,
diharapkan adanya perubahan sosial dalam kehidupannya, seperti halnya kehidupannya akan
lebih baik dari sebelum berkomunikasi.
2. Attitude Change (Perubahan Sikap). Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan
perubahan sikap.
3. Opinion Change (Perubahan Pendapat). Seseorang dalam berkomunikasi mempunyai
harapan untuk mengadakan perubahan pendapat.
4. Behavior Change (Perubahan Perilaku). Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan
perubahan perilaku.
Pendapat lain mengatakan bahwa secara umum akibat atau hasil komunikasi dapat mencakup
tiga aspek, yakni:
a. Aspek Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan.
b. Aspek Afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan atau emosi.
c. Aspek Konatif, yaitu menyangkut perilaku atau melakukan sesuatu.
2.3 Proses Komunikasi
A. Pengertian Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan
dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk
juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni proses komunikasi secara primer dan
proses komunikasi secara sekunder.
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai
media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal
(bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya)
yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan.
1. Penginterpretasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul
hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan
ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan
disebut interpreting.
2. Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil
diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut
encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan
abstrak menjadi konkret.
3. Pengiriman
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga
pesan diterima oleh komunikan.
5. Penerimaan
6. Penyandian balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui
peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya
(decoding).
7. Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan
dalam bentuk pesan.
1. Ideasi adalah tahap penciptaan ide (gagasan atau pesan) oleh komunikator
2. Encording adalah tahap komunikator menyampaikan ide atau pesan berupa lambang-
lambang yang dapat dimengerti oleh komunikan
3. Transmitting adalah tahap pengiriman ide atay pesan yang telah disusun berupa
lambang-lambang yang mengandung pengertian melalui media komunikasi yang ada
4. Decording adalah tahap komunikan menafsirkan lambang-lambang yang mengandung
pengertian kedalam istilah yang pernah diketahui dari pengalamannya sendiri
5. Tindaka adalah tahap terakhir dalam proses komunikasi berupa tindakan yang
dilakukan komunikan karena respon atau tanggapan terhadap pesan-pesan yang
diterimanya.
1. Komunikator ( pandai menggunakan bahasa, intonasi, symbol dan mimic yang menarik,
simpati dan empati dari komunikannya)
2. Pesan ( cara penyampaian, isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan diminati oleh komunikan
3. Media ( sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dan sesuai dengan kebutuhan
komunikan)
4. Perhatikan gangguan-gangguan yang mungkin akan menghambat proses komunikasi
5. Komunikan (latar belakang dan lain-lain)
6. Pengaruh atau umpan balik (yang diharapkan atau tujuan penyampaian pesan)
Keenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam menyampaikan pesan
agar dapat menjadi komunikasi efektif.
D. Prinsip Dasar Komunikasi Efektif
1. Respect (respek)
Respect adalah perasaan positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Anda
menghargai lawan bicara sama halnya menghargai diri sendiri. Prinsip menghormati ini harus
selalu anda pegang dalam berkomunikasi.
2. Empaty (empati)
Empaty adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah
dihadapi orang lain. Anda mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga
komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan bicara anda.
3. Audible (dapat didengar)
Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan dapat dimengerti.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang harus anda perhatikan, yaitu :
Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hindari
bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara.
Kedua, sampaikan yang penting.pastikan yang penting. Sederhanakan pesan anda. Langsung
saja pada inti persoalan
Ketiga, gunakan bahasa tubuh anda. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi
badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara anda. Tunjukan kesejatian anda dengan
mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan.
Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh.karena analogi sangat membantu dalam
menyampaikan pesan.
4. Clarity (klariti)
Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya
salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang
mereka terima.
5. Humble (rendah hati)
Sikap rendah hatianda rendah diri, rendah hati memberi kesempatan kepada orang lain untuk
berbicara terlebih dahulu, dan anda menjadi pendengar yang baik bentuk.
1. Penyaringan
Sebab utama dari penyaringan adalah karena adanya jumlah lelvel dalam
struktur organisasi. Semakin vertical level dalam hierarki organisasi, semakin banyak
terjadinya peluang penyaringan. Factor-faktor seperti ketakutan menyampaikan kabar
burukdan keinginan untuk menyenangkan atasan sering menyebabkan seseorang
untuk memberi informasimengenai apa yang mereka pikiringin didengarkan oleh
atasan mereka. Kondisi seperti ini mendistorsi komunikaso ke atas.
2. Persepsi selektif
4. Emosi
5. Bahasa
Dalam bahasa yang kita gunakan sehari-hari, kerap kali ada kata yang bisa
mengandung banyak makna ketika diucapkan. Usia, pendidikan, dan latar belakang
budaya merupakan tiga dari variable-variabel yang begitu mempengaruhi bahasa yang
digunakan seseorang dan definisi yang diberikan ke kata-kata itu.
6. Kegelisahan komunikasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Robbins.Stephen.P.2003.Perilaku.Organisasi.Jilid.2:Indeks
https://www.google.com/search?q=makalah+tentang+komunikasi+efektif&ie=utf-8&oe=
http://hasmunfamily.blogspot.co.id/2014/10/makalah-proses-dan-tahapan-komunikasi.html
http://alibabang.blogspot.co.id/2015/11/makalah-proses-komunikasi.html
http://tugasperkuliahannih.blogspot.co.id/2012/03/makalah-komunikasi.html