TINJAUAN TEORITIS
2.1.2. Etiologi
2.1.2.1.Faktor Predisposisi
Menurut Stuart (2013), masalah perilaku kekerasan dapat disebabkan oleh
adanya faktor predis posisi (faktor yang (melatar belakangi) munculnya masalah
dan faktor presipitasi (factor yang memicu adanya masalah).
Di dalam faktor predisposisi, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya masalah perilaku kekerasan, seperti faktor biologis, psikologis, dan
sosiokultural.(dikutip dalam buku Keperawatan jiwa 2017
Ns.sutejo,M.kep.,Sp.Kep.J hal.63)
2.1.2.2.Faktor biologis
1. Teori dorongan naluri (Instinctual drive theory)
Teori ini menyatakan bahwa perilaku kekerasan disebabkan oleh suatu
dorongan kebutuhan dasar yang kuat.
2. Teori psikomatik (Psycomatic theory)
Pengalaman marah dapat diakibatkan oleh respons psikologi terhadap
stimulus eksternal maupun internal.Sehingga, system limbik memiliki peran
sebagai pusat untuk mengekspresikan maupun menghambat rasa marah.
2.1.2.3.Faktor psikologis
1. Teori agresif frustasi (Frustasion aggression theory)
Teori ini menerjemahkan perilaku kekerasan terjadi sebagai hasil akumulasi
frustasi.Hal ini dapat terjadi apabila keinginan individu untuk mencapai
sesuatu gagal atau terhambat. Keadaan frustasi dapat mendorong individu
3. Faktor predisposisi
a. Tanyakan kepada klien atau keluarga apakah klien pernah mengalami
gangguan jiwa dimasa lalu.
b. Tanyakan pada klien apakah klien pernah melakukan, mengalami, dan
menyaksikan penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan,
kekerasan dalam keluarga, dan tindakan criminal.
c. Tanyakan pada klien atau keluarga apakah ada anggota keluarga lain
yang mengalami gangguan jiwa.
d. Tanyakan pada klien atau keluarga tentang pengalaman yang tidak
menyenangkan (kegagalan, kehilangan, perpisahan, kematian, trauma
selama tumbuh kembang). Yang pernah dialami klien pada masa lalu.
4. Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ.
a. Ukur dan observasi Tanda-tanda Vital
b. Ukur tinggi badan dan berat badan.
c. Tanyakan kepada klien/keluarga, apakah ada keluhan fisik yang
dirasakan oleh klien.
d. Kaji lebih lanjut sistem dan fungsi organ dan jelaskan sesuai dengan
keluhan yang ada.
e. Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
5. Psikososial
a. Genogram
1) Buatlah genogram minimal tiga generasi yang dapat
menggambarkan hubungan klien dan keluarga
2) Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi, pengambilan
keputusan dan pola asuh
3) Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data
c. Hubungan sosial
Tanyakan pada klien siapa orang yang berarti dalam kehidupannya,
tempat mengadu, tempat bicara, minta bantuan atau sokongan,
tanyakan pada klien kelompok apa saja yang diikuti dalam
masyarakat, tanyakan pada klien sejauh mana ia terlibat dalam
kelompok masyarakat.
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan
Tanyakan pandangan dan keyakinan terhadap gangguan jiwa
sesuai dengan norma budaya dan agama yang dianut.
6. Status mental
a. Penampilan
1) Penampilan tidak rapih jika dari ujung rambut sampai ujung
kaki ada yang tidak rapih
2) Penggunaan pakaian tidak sesuai misalnya pakaian dalam
dipakai di luar baju.
3) Cara berpakaian tidak seperti biasanya jika penggunaan pakaian
tidak tepat (waktu, tempat, identitas, situasi).
4) Jelaskan hal-hal yang ditampilkan klien dan kondisi lain
yang tidak tercantum.
5) Masalah keperawatan ditulis sesuai denganm data.
b. Pembicaraan
1) Amati pembicaraan yang ditemukan pada klien, apakah cepat,
keras, gagap, membisu, apatis dan atau lambat
2) Jelaskan hal-hal yang tidak tercantum
3) Masalah keperawatan ditulis sesuai dengan data.
c. Aktivitas motorik
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/ keluarga
1) Lesu, tegang, gelisah
2) Agitas Gerakan motorik yang menunjukan kegelisahan
3) Tik
Gerakan-gerakan kecil otot muka yang tidak terkontrol
4) Grimasem
Gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidakterkontrol klien
5) Tremor
Jari-jari yang bergetar ketika klien menjulurkantangan
danmerentangkan jari-jari
Perilaku Kekerasan
Core Problem
Causa
2.1.11. Evaluasi
Perawat kesehatan jiwa mengevaluasi perkembangan klien dalam mencapai
hasil yang diharapkan asuhan keperawatan adalah proses dinamika yang melibatkan
perubahan dalam status kesehatan klien sepanjang waktu, pemicu kebutuhan
terhadap data baru, berbagai diagnose keperawatan, dan modifikasi rencana asuhan
sesuai dengan kondisi klien.
Semua tindakan keperawatan yang telah dilakukan oleh perawat
didokumentasikan dalam format implementasi dan dievaluasi dengan menggunakan
pendekatan SOAP (subjektif, objektif, analisis, perencanaan). Disamping itu, terkait
dengan pendekatan SOAP setiap selesai yang terkait dengan tindakan keperawatan
yang telah dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh
pasien. Penugasan atau kegiatan ini dimasukkan ke dalam jadwal kegiatan aktivitas
klien dan diklasifikasikan apakah tugas tersebut dilakukan secara mandiri (M),
dengan bantuan sebagian (B), atau dengan bantuan total (T) kemampuan melakukan
2.1.12. Dokumentasi
Perawat kesehatan jiwa mendokumentasikan keseluruhan proses keperawatan
yang dilakukan pada klien mulai dari awal sampai akhir rangkaian proses asuhan
keperawatan. Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang membuat
seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menentukan diagnose keperawatan,
menyusun rencana keperawatan, melaksanakan dan mengevaluasi tindakan
keperawatan yang disusun secara sistematis, valid dan dapat dipertanggung
jawabkan secara moral dan hukum.(Mukhripah damaiyanti, 2012, hal. 12).
2.1.13. Catatan Perkembang
Dalam catatan perkembangan penulis melakukan catatan perkembangan setelah
melakukan implementasi, mendokumentasikannya, dan evaluasi tindakan
keperawatan, catatan perkembangan yang penulis lakukan dengan cara
menggunakan pendekatan SOAPIER (subjektif, objektif, analisis, perencanaan,
implementasi, evaluasi, analisis ulang). (Mukhripah damaiyanti, 2012, hal. 12).