Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam memajukan sebuah usaha, diperlukannya seorang pemimpin. Pemimpin yang
dimaksud adalah seorang manajer yang benar-benar memiliki jiwa wirausaha. Kendati sebuah
usaha sudah mencapai titik optimum sekalipun, namun bisa menurun jika tidak dipimpin olehm
seorang pemimpin yang berjiwa wirausaha. Sebuah usaha harus dikelola dengan jiwa
wirausaha. Jika tidak dikelola dengan jiwa wirausaha maka pasti tidak mengalami peningkatan,
bahkan mengalami kebangkrutan
Kepemimpinan, bagi seorang kewirausahan, adalah modal yang sama pentingnya
dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat anda inovatif dan adaptif,
kaya dengan pebaharuan dan tidak mudah dihambat oleh kejadian-kejadian dari luar.
Sebelum usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi usaha
kecil yang stagnant (tidak berkembang). Anda hanya mampu memimpin sedikit orang dari
usaha kecil dan tidak ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada orang hebat
yang bekerja pada anda karyawan anda tidak betah bekerja sama dengan anda, dan pengetahuan
atau pengalaman yang sudah anda tanam, hilang bersama kepindahan mereka. Tanpa
kepemimpinan, tidak ada visi besar yang dapat dibangun menjadi sebuah usaha besar. Hanya
orang-orang yang tak bisa ke mana-mana yang bertahan bekerja pada Anda.
Sebaliknya, kepemimpinanlah yang akan membentuk usaha Anda menjadi besar dan
banyak orang yang mau bekerja dengan Anda. Kepemimpinan dibentuk bertahap, sejalan
dengan tumbuhnya usaha. Dari kombinasi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, cara
mengarahkan, dan penerimaan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan makalah ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apa Definisi Kepemimpinan?
2. Apa Definisi Kewirausahaan?
3. Apa Definisi Kepemimpinan dalam Berwirausaha?
4. Bagaimana Karakteristik Kewirausahaan?

1
5. Bagaimana Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan?
6. Bagaimana Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat pemimpin yang harus dimiliki.
3. Untuk mengetahui prinsip kepemimpinan kewirausahaan.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pengambilan keputusan.
5. Untuk mengetahui kriteria keberhasilan kepemimpinan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan
Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat
dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian
mengenai pemimpin dan kepemimpinan secara umum, antara lain :
Brown (1936) berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok,
akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam
hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang
khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur
kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas
kelompok.
Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk
memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang
besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
Menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi
orang-orang agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Sedangkan menurut George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk
mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok. Jadi
kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu
tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan
cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika
percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan
keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :
 Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan dan mencapai sasaran.
 Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.

Ayu Trisnawati Nim 17103012034

3
Ada tiga variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan:

 Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut .


 Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan.
 Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para
bawahan.

B. Definisi Kewirausahaan
Kewirausahaan dapat diartikan sebagai segala hal yang terkait dengan wirausaha.
Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial atau
non-komersial. Secara sedarhana, kewirausahaan adalah keberanian seseorang untuk
melaksanakan suatu kegiatan bisnis. Dalam Bahasa Inggris wirausaha berarti enterpenuer.
Istilah enterpenuer ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon seorang ekonom
Prancis. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain
prices in order to combine them”. Dalam waktu yangtidak terlalu lama, ekonom Perancis
lainnya, Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur
sebagai pemimpin. Secara umum, konsep kewirausahaan ini tentu banyak dikemukakan
oleh para ahli berdasarkan perspektifnya masing-masing.
Kewirausahaan adalah suatu proses kemanusiaan yang berkaitan dengan kreativitas
dan inovasi dalam menangkap peluang, mengelola sumber daya, sehingga peluang itu
terwujud menjadi suatu nilai ekonomi yang mampu menghasilkan laba ataupun nilai untuk
jangka waktu yang lama. Pengertian kewirausahaan ini menitikberatkan pada aspek
kreativitas dan inovasi yangdilakukan oleh setiap orang yang melakukan usaha. Dengan
sifat kreativitas dan inovatif seseorang dapat menemukan peluang-peluang baru dalam
berwirausaha sehingga dapat menjadi nilai tambah untuk memperbesar nilai aset dan modal
yang dimilikinya.

Karakteristik Kewirausahaan
 Memiliki Motif Berprestasi Tinggi
 Memiliki Perspektif ke Depan
 Memiliki Kreativitas Tinggi
 Memiliki Komitmen terhadap Pekerjaan

4
 Memiliki Tanggung Jawab
 Memiliki Kemandirian atau Ketidaktergantungan terhadap Orang Lain
 Memiliki Keberanian Menghadapi Resiko
 Selalu Mencari Peluang
 Memiliki Jiwa Kepemimpinan
 Memiliki Kemampuan Manajerial
 Memiliki Kemampuan Personal

C. Definisi Kepemimpinan dalam Berwirausaha


Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian
suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin
dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang
meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.
Para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka
mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi
mereka dalam memajukan perusahaannya.

D. Tipe-tipe Kepemimpinan dalam Berorganisasi:


a) Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat
egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan
“keakuannya”,
b) Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat
tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional
ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada
orang tua atau seseorang yang dituakan.

Murti Novianti Nim 17103012029

5
c) Tipe Kharismatik
Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat
sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar.
Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh
banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara
konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
d) Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan
sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa
yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin
dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin
tidak terlalu sering intervensi.
e) Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan
integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
f) Tipe Administratif
Pemimpin tipe administrative ialah pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-
tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan muncul perkembangan teknis,
manajemen modern dan perkembangan sosial.

E. Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan


Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan
efektifitas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas
naik dan semua tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin
yang berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai
tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang
gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan
kepemimpinan dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:
1. Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu semakin ekonomis dan efesien.

6
2. Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semua
bagian.
3. Target dan sasaran sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.
4. Organisasi cepat dan tepat dapat adaptasi terhadap perkembangan dan perubahan
dari luar organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis).
5. Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human
sifatnya, antara lain berupa.
6. Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam
organisasi.
7. Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang
tinggi.
8. Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.
9. Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
10. Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi.
11. Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.

F. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan

Tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku


kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah : Kekuatan dalam
diri wirausahawan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan dalam situasi kepemimpinan.
Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang terbaik
dari setiap individu, tim dan organisasi.
Proses pengambilan keputusan diawali dengan identifikasi problem yang dihadapi dan
berakhir dengan evaluasi dari solusi-solusi yang diimplementasi. Kelima macam langkah dalam
pengambilan keputusan adalah:
1. Mengidentifikasi dan merumuskan problem yang dihadapi.
2. Mengupayakan dan mengevaluasi solusi-solusi yang mungkin dapat diterapkan.
3. Memilih sebuah pemecahan (solusi) yang diinferensi.
4. Menerapkan solusi tersebut.
5. Mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai.

7
G. Tindakan Yang Tepat Dan Kepemimpinan Kewirausahaan
Dunia kewirausahaan dapat diumpamakan seperti mengendarai sesuatu yang kita
tidak terbiasa di dalam suatu lingkungan yang tiba-tiba tampak lebih berbahaya dari pada
yang kita perkirakan pada awalnya. Kebiasaan kita adalah untuk menarik diri kepada
kenyamanan di dalam kepompong, sesuatu yang kita percayai lebih aman, di mana kita
dapat bersantai sejenak tanpa perlu berkonsentrasi, dan mendapatkan sesuatu tanpa terlalu
memikirkan bagaimana kita melakukannya.
Kebiasaan semacam ini harus digantikan dengan memahami pninsip-pninsip
yang akan memastikan bahwa kita dapat mencapai tujuan kita dan berlatih dengan
disiplin sampai kita bisa melakukannya, antara lain :

1. ORANG-ORANG (People) yang Tepat


‘Orang-orang membuat perubahan’ telah menjadi slogan dan banyak konferensi
organisasi yang menjadi terlalu jelas. Tak ada yang lebih bertenaga daripada suatu ide
yang telah tiba waktunya, namun tanpa diterapkan, ide tersebut menjadi tidak berharga.
Sebagai seorang pemimpin wirausaha, Anda harus memperlakukan orang-orang
Anda sebagaimana mereka layak diperlakukan. Jika Anda merasa tidak yakin pada
peran mereka, minta mereka menentukan harapan dan target mereka sendiri. Jika
merupakan sesuatu yang tidak tentu untuk tujuan target yang jenius, maka tentukan
demikian. Selalu mantapkan peran Anda, pahami apa yang diharapkan dan Anda namun
jangan batasi diri sendiri dengan harapan-harapan Anda.
Memiliki sikap yang tepat memastikan bahwa peran terpenting pemimpin
wirausaha, yaitu mengembangkan kemampuan melihat tantangan sebagai kesempatan
dan kemunduran sebagai ketidaknyamanan sementara, dikembangkan sepenuhnya.

2. KOMUNIKASI (Communication) yang Tepat


Kepemimpinan wirausaha tidak dapat berfungsi tanpa garis komunikasi yang
terbuka balk dan jelas. Di kebanyakan organisasi, bagaimana pun, survei secara
bervariasi menunjukkan dengan jelas adanya komunikasi yang buruk, tertutup dan
penuh rahasia. Salah satu penghalang fundamental untuk pertum buhan yang sukses
adalah mayoritas orang tidak memahami dan karenanya tidak menjalankan, komunikasi.
Marisa Dewi Nim 17103012007
8
Kebanyakan organisasi di Barat menggunakan gaya komunikasi yang berakar
pada tradisi debat dan argumentasi. Dalam tradisi semacam itu keterampilan advokasi
dipertimbangkan sebagai yang terpenting. Namun seperangkat keterampilan lain sering
diminta karena debat dan advokasi seinacam itu dapat menghambat aliran ide-ide.
Tuntutannya adalah keterampilan menginvestigasi yang mendukung hasil yang terbaik
untuk semua yang terlibat dan didasarkan bahwa setiap orang adalah sumber ide yang
berharga.
Kewirausahaan menuntut tingkat kesadaran yang tinggi. Dalam hal mi ide-ide
dan banyak kesempatan ‘disesuaikan’ ke dalamnya. Maka sebagai pemimpin wirausaha,
Anda harus menjalankan kemampuan berkomunikasi karena tanpa memandang betapa
cemerlang berbagai ide dan kesempatan, mereka pasti akan hilang atau tak lagi berharga
tanpa semua komunikasi yang berhubungan dengannya dijalankan dengan cara tepat.

3. KERJA TIM (Teamwork) yang Tepat


Komunikasi yang tepat penting untuk kerja tim yang tepat. Bayangkan, seorang
pengintai pendahulu(advance scout) yang dikirim oleh sekelompok perintis menemukan
tempat perkemahan musuh. Jika si pengintai tidak suka terpilih, tidak menyukai
pemimpin perintis (pioneer leader) dan kebanyakan anggota kelompok, ia mungkin saja
memutuskan untuk menghindari perkemahan dan membiarkan kelompok tersebut
menjaga diri mereka sendiri. Ia dapat saja, tentunya, memilih untuk kembali pada
kelompok dan memperingatkan mereka, namun jika si pemimpin penn tis (pioneering
leader) tidak memiliki keyakinan pada si pengintai, mengapa ia harus menunjukkan
tindakan defensif. Jika mungkin sang pemimpin yakin pada si pengintai, namun tidak
mampu mengorganisasi orang orangnya pada saat tindakan yang perlu harus
dilaksanakan, maka kelompok akan menjadi sangat rentan terhadap pemusnahan.
Tentunya, jika laporan pengintai langsung ditenima pimpinan dan dijalankan oleh selu-
ruh kelompok, suatu rute alternatif akan dapat dijalani dengan sukses. Sangat jelaslah
bahwa agar suatu kelompok dapat bekerja sebagaimana mestinya, kelompok harus
bekerja sebagai suatu tim.

9
4. INOVASI (Innovation) yang Tepat
Inovasi wirausaha; ‘memberi kenyamanan’ pada wirausaha yang tidak memiliki.
Kebutuhan adalah induk dan penemuan dan semakin dirasakan tidak nyaman, semakin
besar inovasi dan peningkatan yang dicari.
Wirausahawan yang pertama kali memulai suatu bisnis berada pada suatu
kondisi ketidaknyamanan yang sehat. Seiring dengan perkembangan organisasi yang
tidak terhindarkan menuju suatu posisi yang lebih nyaman di pasar, secara perlahan-
lahan dia kehilangan kemampuannya untuk berinovasi. Oleh karena itu merupakan
peran dan pemimpin wirausaha untuk memastikan rasa puas diri tensebut digantikan
dengan strategi yang merupakan rangkaian kesatuan dan kondisi tidak nyaman menjadi
kondisi nyaman.

5. PELANGGAN/KONSUMEN (Customer) yang Tepat


Bagi pemimpin wirausaha saat ini konsumen yang tepat adalah setiap orang
yang mereka kembangkan dalam rangka membentuk organisasi wirausaha. Untuk
pemimpin wirrrausaha yang aspiratif konsumen yang tepat adalah mereka yang penting
untuk menciptakan nilai dengan memaksimalkan pilihan peluang menjadi fokusnya.
Dengan cara yang sama bahwa kita tidak dapat memfokuskan diri pada setiap
kesempatan, demikian juga terhadap konsumen. Oleh karena itu sangatlah penting untuk
memilih konsumen di mana kita dapat memprioritaskan energi kita.
Setiap konsumen memiliki bentukan emosi yang berbeda sebagai individu, dan
setiap organisasi memiliki strategi yang didorong oleh nilai yang berbeda, dan
semuanya memiliki masalah yang berbeda yang harus dipecahkan. Anda memenangkan
dan mempertahankan konsumen dengan memberikan apa yang mereka inginkan, bukan
apa yang Anda pilcix mereka inginkan. Mendefinisikan konsumen yang sesunguhnya
dengan demikian memerlukan pendefinisian profil dan orang yang sungguh sungguh
akan memperoleh manfaat dan nilai tambah yang diperoleh dan inovasi yang tepat.
Secara sederhana, kenalilah konsumen Anda
Konsumen yang tepat adalah orang-orang yang Anda layani karena mereka
membawa raison d’etre (alasan keberadaan) organisasi. Satu-satunya cara untuk
mempenlakukan mereka adalah mempenlakukan dengan baik dan tepat. Biasanya orang
Mega Nilam Sari Nim 17103012063
10
akan cenderung untuk memperlakukan orang lain dengan suatu cara di mana mereka
sudah ‘terkondisi’ dengan perlakuan yang mereka terima dari orang lain. Inilah
mengapa progam pelatihan dan insentif jangka pendek untuk meningkatkan manajemen
atau inovasi dalam berhubungan dengan konsumen demikian keliru. Setiap strategi
hubungan haruslah konsisten dan bertahan dalam kata-kata maupun penerapannya
sehari-hari. Jika tidak, suatu ‘budaya konsumen yang tepat’ yang dibangun dalam waktu
bertahun-tahun dapat memburuk dalam waktu singkat.

Mengapa Kepemimpinan Penting dalam Berwirausaha:

1. Agar dalam pelaksanaan berwirausaha dapat terorganisir dengan baik.


2. Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat memimpin dan bertanggung jawab
dalam mengurus dan mengelola suatu usaha.
3. Pemimpin adalah jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat penting dan
vital dalam kewirausahaan seperti pengambil keputusan, penanggung jawab tindakan
yang dilakukan oleh setiap bawahannya, memberikan wewenang, dan lain-lain.
4. dalam mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin, maka akan terjadi kekacauan dan
kerancuan dalam pembagian tugas-tugas yang mengakibatkan kebangkrutan.
5. Pemimpin merupakan salah satu syarat utama dalam berwirausaha.

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN :
1. Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang
itu mencapai tujuan kelompok.
2. Tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku
kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah : Kekuatan
dalam diri wirausahawan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan dalam situasi
kepemimpinan. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia mem-
bangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, maka ia disebut sebagai
pemimpin yang berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan
kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut
sebagai pemimpin yang gagal.
3. Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif.
4. Ada 3 variabel utama yang tercakup dalam kepemimpinan:
a. Kepemimpinan melibatkan orang lain seperti bawahan atau para pengikut. Seorang
wirausaha akan berhasil apabila dia berhasil memimpin karyawannya yang mau
bekerjasama dengan dia untuk memajukan perusahaan.
b. Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan. Para wirausaha mempunyai
otoritas untuk memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang
karyawan diangkat menjadi pemimpin pada bagian-bagian tertentu. Dalam hal ini
seorang wirausaha telah membagikan kekuasaannya kepada karyawan lain untuk
bertindak atas nama dia. Selanjutnya segala macam informasi sebagai hasil dari
pengawasan dan pelaksanaan pekerjaan dapat dimonitor oleh pimpinan.
c. Kepemimpinan menyangkut penanaman pengaruh dalam rangka mengarahkan para
bawahan. Seorang wirausaha tidak hanya mengatakan apa yang harus dikerjakan
oleh karyawan tetapi juga harus mampu karyawan untuk berperilaku dan bertindak
untuk memajukan perusahaan.

12

Anda mungkin juga menyukai