Anda di halaman 1dari 3

Definisi Tablet Hisap

Tablet hisap (lozenges) adalah sediaan padat yang mengandung bahan tambahan satu
atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis. Tablet hisap
merupakan bentuk sediaan padat berbentuk cakram yang mengandung bahan obat dan juga
umumnya bahan pewangi, dimaksudkan untuk secara perlahan-lahan melarut dalam rongga
mulut untuk efek setempat (Ansel, 1989). Tablet hisap umumnya ditujukan untuk pengobatan
iritasi lokal atau infeksi tenggorokan, dapat juga mengandung bahan aktif yang dimaksudkan
untuk absorbsi sistemik setelah ditelan. Jenis tablet ini dirancang agar tidak mengalami ke
hancuran didalam mulut, tetapi larut atau terkikis secara perlahan dalam jangka waktu 30 menit
atau kurang. Berbeda dengan tablet kempa biasa, pada tablet hisap tidak digunakan bahan
penghancur, bahan yang digunakan sebagian besar adalah bahan yang bersifat larut dalam air dan
mengandung lebih banyak bahan pemanis (50% dari berat keseluruhan tablet atau lebih) seperti
sukrosa, laktosa, manitol, dekstrosa dan sebagainya. Selain itu pada umumnya tablet hisap
mempunyai diameter yang besar yaitu >12,5 mm dengan berat >700 mg.
Tablet hisap yang baik memiliki kekerasan sebesar 10-20 kg/cm (Lachman, 1986). Tablet
hisap didesain untuk memiliki karakteristik disintegrasi dan disolusi cepat, tablet khas yang
dimaksudkan untuk bekerja pada selaput mukosa mulut dan faring ini biasanya merupakan tablet
yang berdiameter besar (5/8 sampai ¾ inci) dan dikempa dalam rentang bobot 1,5-4,0 g. Akan
tetapi, tablet hisap dapat pula diformulasi dengan tujuan disintegrasi lambat, seragam, dan
disintegrasi atau erosi lancar di sepanjang periode 28 waktu yang diperpanjang/diperlama (5-10
menit). Bentuk tablet hisap dapat beragam dan bentuk yang paling umum adalah datar, bulat,
oktagonal (segi delapan), dan bikonveks. Selain itu, ada yang berbentuk batang (bacilli), yaitu
batang pendek atau silinder. (Siregar Charles J.P dan Saleh Wikarsa, 2010)

Bahan Tambahan Tablet Hisap


Bahan tambahan yang diperlukan pada formulasi tablet hisap adalah bahan pengisi,
pengikat, pelincir, pewarna, perasa, dan pemanis. Bahan tablet harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut: (Lachman, 1986)
1.Inert secara fisiologi
2.Stabil secara fisika dan kimia
3.Bebas dari mikroba
4.Tidak memiliki kontraindikasi dengan bahan obat
5.Tidak mempengaruhi bioavailabilitas obat
6.Tidak toksik
7.Memenuhi standar farmasetik dalam hal bentuk dan kemurnian.
Bahan tambahan dalam tablet hisap adalah sebagai berikut :
a. Pengisi (Filler)
Bahan tambahan yang diperlukan sebagai pemenuhan kecukupan massa tablet, dan berfungsi
untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung atau untuk memicu aliran.
Contohnya adalah laktosa, laktosa spray-dried, maltodekstrin, amilum, manitol, sorbitol,
mikrokristalin selulosa, dan dekstrosa-maltosa. (Voight R, 1999)
b. Pengikat (Binder)
Bahan tambahan yang diperlukan untuk memberikan sifat kohesif terhadap serbuk sehingga
dapat membentuk struktur tablet yang kompak setelah pencetakan dan dapat ditambahkan dalam
bentuk kering, cairan, atau larutan tergantung pada metode pembuatan tablet hisap. Bahan
pengikat kering antara lain : hidroksi propil metil selulosa, carboxy metil selulosa, etil selulosa,
dan avicel, sedangkan bahan pengikat dalam bentuk basah antara lain : gom, gelatin, tragakan,
dan PVP. (Voight R,1999)
c. Pelincir Pelincir dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Pelincir(Glidan)
Bahan yang berfungsi untuk memperbaiki daya luncur masa atau granulat yang
ditabletasi dengan mengurangi gesekan antar partikel. Contohnya adalah pati (amilum), talk,
bahan silikat, magnesium oksida.
2. Pelicin (Lubricant)
Bahan yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara dinding dalam lubang ruang
cetak dengan permukaan sisi tablet. Contohnya adalah logam stearat, stearowet C, talk, amilum,
natrium benzoat dan natrium klorida, natrium dan magnesium lauril sulfat, polietilen glikol,
gliseril behanat.
3. Anti adhesi (Anti sticking)
Bahan yang berfungsi untuk mencegah lekatnya bahan yang dikempa pada permukaan
punch. Contohnya adalah talk, amilum maidis, natrium lauril sulfat, logam stearat.
(Voight R, 1999; Siregar Charles J.P dan Saleh Wikarsa, 2010)
d. Bahan adsorben yang dimaksudkan untuk melindungi bahan berkhasiat dari pengaruh
kelembaban, membantu meningkatkan homogenitas campuran, menghindari lembab akibat
reaksi antara bahan dalam sediaan bahan tablet. Contohnya adalah aerosil, avicel, Mg oksida, Mg
karbonat, laktosa, bentonit dan kaolin. (Voight R, 1999)
e. Bahan pemanis yang digunakan untuk menutupi rasa yang tidak enak dari bahan lain
dalam tablet. Contohnya adalah manitol, sukrosa, sakarin, aspartame.
f. Pengharum Bahan yang digunakan untuk menutupi aroma yang tidak enak dari bahan
lain dan menimbulkan aroma tertentu. Contohnya adalah oleum citri dan oleum menthae
piperenthae.
g. Pewarna Bahan yang digunakan untuk memberi identitas pada produk, meminimalkan
kemungkinan kesimpangsiuran selama pembuatan, untuk nilai estetik atau nilai pemasarannya.
(Siregar Charles J.P dan Saleh Wikarsa, 2010)

DAFTAR PUSTAKA
.
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi
Keempat Penerjemah Farida Ibrahim. UI Press : Jakarta. Hal 261, 269, 271

Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri II Edisi Ketiga. Alih bahasa Siti Suyatmi. UI Press : Jakarta.

Siregar, Charles J.P., Saleh Wikarsa, 2010.Teknologi Farmasi Sediaan


Tablet. EGC : Jakarta. Hal 505-506.

Voight, Rudolf. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi ke-5.


Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai