Percobaan 5 Pembuatan Senyawa Koordinasi
Percobaan 5 Pembuatan Senyawa Koordinasi
KELOMPOK : 3
NAMA NIM
ZULKANDRI 06111010019
APRIANSYAH 06111010020
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
I. NOMOR PERCOBAAN : V
II. JUDUL PERCOBAAN : PEMBUATAN SENYAWA KOORDINASI,
[Ni{NH3}6]I2
III. TUJUAN PERCOBAAN : Mempelajari pembuatan senyawa koordinasi
[Ni{NH3}6]I2
IV. DASAR TEORI
Bentuk ion kompleks dipengaruhi oleh jumlah ligan, jenis ligan, dan jenis
kation logam transisi. Secara umum, bentuk ion kompleks dapat ditentukan
melalui bilangan koordinasi. Hubungan antara bilangan koordinasi terhadap
bentuk ion kompleks dapat dilihat pada tabel berikut :
Bilangan Koordinasi Bentuk Ion Kompleks
2 Linear
4 Tetrahedral atau Square Planar
6 Oktahedral
Senyawa Nikel(II)
Sebagian besar senyawa kompleks nikel mengadopsi struktur geometri
oktahedrom, hanya sedikit mengadopsi geometri tertrahedron dan bujursangkar.
Ion heksaakuanikel(II) berwarna hijau; penambahan amonia menghasilkan ion
biru heksaaminanikel(II) menurut persamaan reaksi :
[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 6NH3 (aq) [Ni(NH3)6]2+ (aq) + 6H2O (l)
Penambahan larutan ion hidroksida ke dalam larutan garam nikel(II)
menghasilkan endapan gelatin hijau nikel(II) hidroksida menurut persamaan
reaksi:
[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 2OH- [Ni(OH)2] (s) + 6H2O (l)
Seperti halnya kobalt(II), kompleks yang lazim mengadopsi geometri
tertrahedron yaitu halide, misalnya ion tertrakloronikelat(II) yang berwarna biru.
Senyawa kompleks ini terbentuk dari penambahan HCl pekat kedalam larutan
garam nikel(II) dala air menurut persamaan reaksi:
[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 4Cl- (aq) [NiCl4]2- (aq) + 6H2O (l)
Hijau biru
Senyawa kompleks nikel(II) bujursangkar yang umum dikenal yaitu ion
tetrasianonikelat(II). [Ni(CN)4]2-, yang berwarna kuning, dan bis
(dimetilglioksimato) nikel(II), [Ni(C4N2O2H7)2] yang berwarna merah pink.
Warna yang karakteristik pada kompleks yang di kedua ini merupakan reaksi
penguji terhadap ion nikel(II) ; senyawa kompleks ini dapat diperoleh dari
penambahan larutan dimetilglikosim (C4N2O2H8 = DMGH) ke dalam larutan
nikel(II) yang dibuat tepat basa dengan penambahan amonia menurut persamaan
reaksi: [Ni(H2O)6]2+ (aq) + 2DMGH (aq) + 2OH- [Ni(DMG)2] (s) + 8H2O (l)
a. Sifat-Sifat
Nikel berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi.
Bersifat keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor
yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam
besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga.
b. Kegunaan
Nikel digunakan secara besar-besaran untuk pembuatan baja tahan karat
dan alloy lain yang bersifat tahan korosi, seperti Invar®, Monel ®, Inconel ®, dan
Hastelloys ®. Alloy tembaga-nikel berbentuk tabung banyak digunakan untuk
pembuatan instalasi proses penghilangan garam untuk mengubah air laut menjadi
air segar.
Nikel, digunakan untuk membuat uang koin,dan baja nikel untuk melapisi
senjata dan ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang sangat halus, digunakan
sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat).
Nikel juga digunakan dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai
penyimpanan Edison ®.
Senyawa Iodida
Ditemukan oleh Courtois ada tahun 1811. Iod tergolong unsur halogen,
terdapat dalam bentuk iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut,
sendawa Chili, tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis, yakni batuan sedimen
kalsium karbonat yang keras), air garam dari air laut yang disimpan, dan di dalam
air payau dari sumur minyak dan garam. Iod atau Yodium yang sangat murni
dapat diperoleh dengan mereaksikan kalium iodida dengan tembaga sulfat. Ada
pula metode lainnya yang sudah dikembangkan.
a. Sifat-sifat
Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap
pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk
senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang
kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod
mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang
kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut
dalam air. Ada 30 isotop yang sudah dikenali. Tapi hanya satu isotop yang stabil,
127 131
I yang terdapat di alam. Isotop buatan I, memiliki masa paruh waktu 8 hari,
dan digunakan dalam proses penyembuhan kelenjar tiroid. Senyawa yang paling
umum adalah iodida dari natrium dan kalium (KI), juga senyawa iodatnya
(KIO3). Kekurangan iod dapat menyebabkan penyakit gondok.
b. Kegunaan
Senyawa iod sangat penting dalam kimia organik dan sangat berguna
dalam dunia pengobatan. Iodida dan tiroksin yang mengandung iod, digunakan
sebagai obat, dan sebagai larutan KI dan iod dalam alkohol digunakan sebagai
pembalut luar. Kalium iodida juga digunakan dalam fotografi. Warna biru tua
dengan larutan kanji merupakan karakteristik unsur bebas iod.
5. Kristal dikeringkan beberapa menit Kristal mengering dan tetap berwarna ungu
CH3-C=N-OH
Ni 2+(aq) + 2 + 2 OH- (aq) → Ni(C4H7N2O2)2 (s) + 2H2O(l)
CH3-C=N-OH (aq)
(dimetil glioksim) (nikel dimetil glioksim)
4,98 gr
n H2O = = 0,277 mol
18 gr/mol
n NH3 = V. M
= 0,01 L. 5 M
= 0,05 mol
Massa KI = 2,6 gr
2,6 gr
n KI = = 0,0157 mol
166 gr/mol
Reaksi Pembentukan :
[Ni (NH3)] 2+ (aq) + 2 KI (aq) + 2 OH- (aq) → [Ni{NH3}6]I2 (s) + 2 KOH (aq)
M 0,00771 0,0157 0,00771 - -
R 0,00771 0,00771 0,00771 0,00771 0,00771
S - 0,00799 - 0,00771 0,00771
X. PEMBAHASAN
Percobaan pembuatan senyawa koordinasi [Ni{NH3}6]I2 bertujuan untuk
mempelajari langkah-langkah pembuatan senyawa koordinasi. Selain itu, melalui
percobaan ini dilakukan pengujian nikel dan iodin pada senyawa koordinasi yang
akan dibuat. Pertama, melarutkan serbuk nikel klorida dilarutkan dalam aquadest
sehingga membentuk larutan NiCl3.6H2O, yang lama – kelamaan nikel klorida
tersebut terionisasi menjadi ion Ni 3+ dan Cl- dengan reaksi sebagai berikut :
NiCl3 (s) + 6 H2O (s) → NiCl3.6H2O (aq)
NiCl3.6H2O (aq) → Ni 3+ (aq) + 3 Cl- (aq) + 6H2O (aq)
Nikel klorida larut dalam air yang menghasilkan larutan berwarna hijau.
Selanjutnya larutan tersebut di tambahkan dengan larutan NH3 pekat 15 M dan
menghasilkan larutan yang berwarna biru. Kemudian campuran ditambahkan lagi
dengan KI sebanyak 2,6 gram menghasilkan larutan yang berwarna ungu, lalu
didiamkan beberapa menit sehingga terlihat adanya endapan atau kristal yang
berwarna ungu sedangkan larutannya tidak berwarna. Kristal yang terbentuk
inilah yang merupakan senyawa koordinasi [Ni{NH3}6]I2. Setelah direaksikan,
ion heksa amin nikel (II) yang bermuatan +2 ini akan berikatan dengan ion iodide
yang berasal dari kalium iodide dan menghasilkan senyawa koordinasi
[Ni{NH3}6]I2 yang berupa kristal ungu. Dengan reaksi:
[Ni{NH3}6] 2+ (aq) + 2OH- + 2KI (s) → [Ni{NH3}6]I2 (s) ↓ + 2KOH (aq)
Karena produk utama yang inginkan adalah kristal [Ni{NH3}6]I2, maka dilakukan
penyaringan untuk memisahkan endapan tersebut dari filtratnya. Untuk
mendapatkan kristal yang lebih murni, dilakukan dua kali pencucian dengan
menggunakan etanol. Etanol disini befungsi sebagai pelarut. Etanol memiliki titik
didih rendah sehingga mudah menguap dan mengakibatkan mudah tebentuknya
kristal. Selain itu, etanol tidak bereaksi dengan endapan yang didapatkan. Larutan
etanol ini akan membersihkan kristal-kristal [Ni{NH3}6]I2 yang terbentuk dengan
mengikat sisa-sisa air dan KOH yang tersisa pada endapan tersebut. Setelah itu,
kristal diangin-anginkan untuk menghilangan sisa-sisa air yang masih terkandung
dalam kristal. Karena kristal belum benar-benar kering, maka kristal dikeringkan
dengan menggunakan oven. Setelah benar-benar kering, didapat kristal
[Ni{NH3}6]I2 sebanyak 2,3557 gr . Massa Kristal [Ni{NH3}6]I2 yang didapat
secara praktek ini, berbeda dengan hasil yang didapat menurut perhitungan secara
teori yang mana telah dihitung adalah 3,19 gr. Sehingga persentase kesalahan
yang dilakukan pada percobaan ini adalah sebesar 26,15 %. Kesalahan yang
terjadi pada pembuatan kristal [Ni{NH3}6]I2 ini disebabkan oleh banyak faktor
diantaranya adalah :
1. Kekurangtelitian praktikan dalm mnimbang massa bahan seperti NiCl3 dan
KI, atau kekurangtelitian dalam menukar volume larutan yang digunakan.
2. Terlalu lamanya waktu yang digunakan saat mendiamkan campuran
setelah penambahan KI, sehingga ada kemungkinan endapan [Ni{NH3}6]I2
yang sudah terbentuk melarut kembali.
3. Kurang maksimalnya proses penyaringan yang dilakukan, misalnya masih
terasa endapan dalam larutan sehingga jumlah endapan yang didapat
berkurang.
4. Ada kemungkinan kurang maksimalnya reaksi yang terjadi, sehingga
jumlah endapan atau produk yang dihasilkan tidak maksimal.
Kedua adalah uji ion nikel, ke dalam kristal [Ni(NH3)6]I2 yang terlebih
dulu dilarutkan dalam air ditambahkan larutan ammonia dan dimetil glioksim.
Endapan yang dihasilkan dari reaksi ini adalah endapan berwarna merah
keunguan. Endapan merah ini menunjukkan adanya ion nikel dalam larutan itu.
Endapan merah ini terbentuk dari larutan yang tepat basa dengan ammonia. Jadi,
fungsi penambahan ammonia adalah agar larutan berada dalam suasana basa.
Endapan ini adalah nikel dimetilglioksim dengan rumus Ni(C4H7N2O2)3.
Terakhir adalah uji iodide, kristal [Ni(NH3)6]I2 yang telah dilarutkan ke
dalam air lalu ditambahkan dengan asam sulfat. Ketika ditambahkan dengan asam
sulfat endpan yang terbentuk sedikit larut. Fungsi asam sulfat disini sebagai
pemberi suasana asam pada larutan, sehingga akan mudah dioksidasi menjadi iod
bebas dengan sejumlah zat pengiksidasi. Kemudian ditambahkan larutan H2O2
3%, ketika ditambahkan dengan H2O2 3% perubahan warna biru yang dihasilkan
menjadi lebih pekat. Selanjutnya ditambahkan dengan larutan amilum. Larutan
amilum berfungsi sebagai indikator. Setelah ditambahkan amilum, tidak tampak
adanya perubahan larutan tetap biru dan endapan tetap ungu. Seharusnya pada
literatur terjadi perubahan pada larutan, yaitu berubah warna menjadi biru
kehitaman. Warna inilah yang menunjukkan adanya ion iodide pada larutan.
Tidak adanya perubahan ini dapat terjadi karena kesalahan yang dapat berasal dari
praktikan maupun alat dan bahan yang digunakan.
XI. KESIMPULAN
1. Pembuatan senyawa koordinasi [Ni(NH3)6]I2 adalah dengan proses
kristalisasi.
2. Etanol berfungsi untuk mengikat sisa air dan larutan lain yang masih
terkandung dalam kristal.
3. Endapan berwarna merah strawberry pada uji ion nikel menunjukkan
adanya ion nikel dalam larutan.
4. Ammonia pada uji nikel berfungsi sebagai pemberi suasana basa.
5. Larutan berwarna biru kehitaman setelah ditambahkan indikator amilum
pada uji iodide menunjukkan adanya ion iodide pada larutan tersebut.
6. Fungsi asam sulfat disini sebagai pemberi suasana asam pada larutan,
sehingga akan mudah dioksidasi menjadi iod bebas dengan sejumlah zat
pengiksidasi.
7. Kristal [Ni{NH3}6]I2 yang dihasilkan adalah sebanyak 2,3557 gr.
DAFTAR PUSTAKA