Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TETAP KIMIA FISIKA

“DIAGRAM TERNER”

Di Susun Oleh : Kelompok 1

1. Try Yuliart (06153040)


2. Vandhito Rizna I (06153040)
3. Yuni Khairunnisa (06153040)
4. Yunia Sari Fransiska (06153040)
5. M. Syahrawi (061530402117)
6. M. Anggradya Iqbal (06153040)
7. Naura Zurria (06153040)

Kelas: 2 Kb

Instruktur : Meliant, S.T., M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Tahun akademik 2015-2016

DIAGRAM TERNER (KELARUTAN ZAT)


1. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan :

 Dapat mengetahui dan menetukan kelarutan suatu zat dalam suatu zat terlarut
 Dapat menggambarkan fase diagram tiga komponen
 Dapat mengaplikasi dalam menetukan komposisi kadar minyak pengering dalam cat

2. ALAT DAN BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN


 Alat-alat yang digunakan:

- Erlenmeyer 50 ml : 8 buah

- Buret 50 ml : 1 buah

- Aluminium foil : -

- Pipet ukur 10 ml, 25 ml : 1,1 buah

- Bola karet : 2 buah

- Gelas kimia 50 ml : 1 buah

 Bahan yang digunakan :

- Asam asetat glasial

- Kloroform

- Aquadest

3. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

4. DASAR TEORI

Sistem tiga komponen aturan fase menghasilkan V=5-P. Bila terdapat satu
fase, maka V=4, oleh karenanya penggambaran secar geometric yang lengkap
memerlukan ruang berdemensi empat. Bila tekanan tetap,ruang tiga dimensi dapat
digunakan. Bila baik suhu maupun tekanan tetap,maka v=3-p dan system dapat
digambarkan dalam ruang dimensi : P=1,v=2 bivarian,P=2,v=1 univarian P=3,v=0
invariant

Suatu system tiga komponene mempunyai dua perubah komposisi yang


bebas,sebut saja X2 dan X3. Jadi komposisi suatu system tiga komponen dapat dialurkan
dalam kordinat cartes dengan X2 pada salah satu sumbunya dan X3 pada sumbu yang
lain yang dibatasi oleh garis X2+X3=1. Karena x itu tidak simetris terdapat tiga
komponen,biasanya dialurkan pada suatu segitiga sama sisi dengan tiap-tiap sudutnya
menggambarkan suatu komponen murni. Bagi suatu segitiga sama sisi,jumlah jarak dari
seberang titik didalam segitiga ke tiga sisinya sama dnegan tinggi segitiga tersebut.
Jarak antara tiap sudut ketengah-tengah sisi yang berhadapan dibagi 100 bagian sesuai
dengan komposisi jarak terdekat ketiga sisi segitiga.

Zat cair yang hanya sebagian larut dalam zat cair lainnya,dapat dinaikkan
kelarutannya dengan menambahkan suatu zat cair yang berlainan dengan kedua zat air
yang lebih dahulu dicampurkan. Bila zat cair ketiga ini hanya larut dalam salah satu zat
cair yang terdahulu maka biasanya kelarutan dari kedua zat cair yang terdahulu akan
menjadi lebih besar. Gejala ini dapat dilihat pada system kloroform-asam asetat-air. Bila
asam asetat ditambahkan kedalam sustu campuran heterogen dari kloroform dan air
pada suhu tertentu,kelarutan dari kloroform dalam air itu akan bertambah,sehingga
pada suatu ketika akan menjadi homogen,bertambah,sehingga pada suatu ketika akan
menjadi homogeny. Jumlah asam asetat yang harus ditambahkan untuk mencapai titik
homogeny(pada suhu tertentu tadi),tergantung dari komposisi campuran chloroform
dan air.

Gejala serupa akan terjadi bila air ditambahkan kedalam campuran


chloroform dan asam asetat yang homogeny,karena saling melarut. Pada penambahan
jumlah air tertentu campuran yang tadinya homogeny,akan menjadi
heterogen,tergantung dari komposisi khloroform-asam asetat.

Diagram tiga sudut

Diagram tiga sudut atau diagram segitiga berbentuk segitiga sama sisi dimana sudut-
sudutnya ditempati oleh komponen zat. Sisi-sisinya itu terbagi dalam ukuran yang menyatakan bagian
100% zat yang berada pada setiap sudutnya. Untuk menentukan titik dalam diagram segitiga yang
menggambarkan jumlah kadar dari masing-masing komponen,dilakukan sebagai berikut :

H2O Pada salah satu sisinya ditentukan dua


titk yang menggambarkan jumlah kadar dari
masing-masing zat yang menduduki sudut pada
kedua ujung sisi itu. Dari dua titik ini ditarik garis
lurus yang sejajar dengan sisi yang dihadapinya.
Titik dimana kedua garis itu
menyilang,menggambarkan jumlah kadar-kadar
masing.
HAC CHCl3

Contoh :

Tentukanlah titik yang menggambarkan jumlah kadar masing-masing komponen dari


campuran 15,1% chloroform 50,2% dan 34,7% air dalam segitiga. Pada sisi kloroform-asam
asetat ditentukan titik 15,1% kadar kloroform dan titik 50,2%(kadar asam asetat). Dari titk
15,1 ditarik garis yang sejajar dengan sisi asam asetat-air dari titk 50,2 ditarik garis yang
sejajar dengan chloroform-air. Titik silang kedua garis ini yaitu x menunujukkan jumlah kadar
masing-masing komponen campuran chloroform-asam asetat-air.

Contoh yang lain: titk 0 menyatakn komposisi 50% berat asam asetat,10% berat vinil
asetat.dan 40% berat air. Campuran tersebut dua pasang cairan sama sekali dapat bercampur
dan satu pasang cairan sama sekali tidak dapat bercampur,diagram yang diperoleh adalh
sebagai berikut:

A asam asetat Bila air ditambahkan ke vinil asetat sepanjang


gairs BC,air mula-mula akan larut,dan berbentuk
suatu laurtan yang homogen. Namun begitu air
ditambahkan,terjadi keadaan jenuh pada
komposisi x,dan akan terjadi dua phase cair
yaitu vinil asetat yang jenuh dengan air dan
sedikit air yang jenuh oleh vinil asetat,komposisi
Vinil asetat Air (H2O) z,tidak bersosiasi. Asosiasi terjadi karena
terbentuknya ikatan-ikatan hidrogen.
5. KESELAMATAN KERJA

Untuk menjaga dan melindungi anggota badan terhadap percikan bahan kimia
gunakan jas praktikum dan kaca pelindung. Karena asam asetat yang digunakan cukup
pekat percobaan dapat dilakukan dilemari asam. Jika ada gunakan masker untuk
mencegah gangguan pernapasan karena asam asetat cukup berbau dan spesifik. Bahan
buangan dibuang pad atempat pembuanagan bahan kimia organik.

6. PROSEDUR KERJA
 Pengumpulan data percobaan
1. Memasukkan 2 gram khloroform dan 18 gram asetat glasial ke dalam
Erlenmeyer dengan menggunakan buret makro sebagai alat pengukuran
(diperoleh campuran 10% berat/berat khloroform dalam asetat glasial)
2. Menitrasi secara perlahan-lahan dengan air smapai permulaan timbulnya
kekeruhan
3. Mencatat beberapa banyak air yang digunakan serta suhu kamarnya
4. Mengulang pekerjaan pada nomor 1, 2, dan 3 pada konsentrasi 20-30-40-50-
60-70-80% berat/berat
5. Membuat grafik khloroform dan asam asetat glasial dengan perbandingan
berat(10% sampai 80%) terhadap air

7. Data Pengamatan

Penentuan Kurva Campuran


Konsentrasi Kloroform Asetat glasial Air
No.
(%) gram ml gram ml ml

1 10 2 1,358 18 17,143 31,5

2 20 4 2,717 16 15,238 13

3 30 6 4,076 14 13,333 7,8

4 40 8 5,434 12 11,428 5,4

5 50 10 6,793 10 9,524 3,6

6 60 12 8,152 8 7,619 2,6

7 70 14 9,510 6 5,714 1,3

8 80 16 10,869 4 3,809 1,0

9 90 18 12,228 2 1,905 0,7


Kloroform Asetat glasial Air

Gram ml %gram gram ml %gram ml %gram


8.
2 1,358 3,88% 18 17,143 34,9% 31,5 61,16%

4 2,717 12,12% 16 15,238 48,48% 13 39,39%

6 4,076 21,58% 14 13,333 50,35% 7,8 28,05%

8 5,434 31,49% 12 11,428 47,24% 5,4 21,25%

10 6,793 42,37% 10 9,524 42,37% 3,6 15,25%

12 8,152 53,09% 8 7,619 35,39% 2,6 11,50%

14 9,510 65,72% 6 5,714 28,16% 1,3 6,10%

16 10,869 76,19% 4 3,809 19,04% 1,0 4,76%

18 12,228 86,95% 2 1,905 9,66% 0,7 3,38%

PERHITUNGAN

a. Mencari Massa Larutan


 Konsentrasi 10% 2gr kloroform + 18gr asetat

m= �.v m=�.v

v=m/� v=m/�
= 2 gr / 1.48 = 18 gr / 1.049 .

= 1,351 ml = 17,14 ml

- Air

V air = 31,5 ml

� air = 1

m= �.v

=1 31,5 ml

= 31,5 gr

 Konsentrasi 20% 4gr kloroform + 16gr asetat

v=m/� v=m/�

= 4gr / 1.48 = 16gr / 1.049 .

= 2,717 ml = 15,238 ml

- Air

V = 13 ml

m=�.v

=1 13 ml

= 13 gr

 Konsentrasi 30% 6gr kloroform + 14gr asetat


v=m/� v=m/�
= 6gr / 1.48 = 14gr / 1.049 .

= 4,054 ml = 13,33 ml

- Air

V = 7,8 ml

m=�.v

=1 7,8 ml

= 7,8 gr

 Konsentrasi 40% 8gr kloroform + 12gr asetat


v=m/� v=m/�

= 8gr / 1.48 = 12gr / 1.049 .

= 5,405 ml = 11,428 ml

- Air

V = 5,4 ml

m=�.v

=1 5,4 ml

= 5,4 gr

 Konsentrasi 50% 10gr kloroform + 10gr asetat


v=m/� v=m/�

=10gr / 1.48 = 10gr / 1.049 .

= 6,765 ml = 9,524 ml

- Air

V = 3,6 ml m = � . v = 1 3,6 ml = 3,6 gr


 Konsentrasi 60% 12gr kloroform + 8gr asetat
v=m/� v=m/�

= 12gr / 1.48 = 8gr / 1.049 .

= 8,108 ml = 7,619 ml

- Air

V = 2,6 ml

m=�.v

=1 2,6 ml

= 2,6 gr

 Konsentrasi 70% 14gr kloroform + 6gr asetat


v=m/� v=m/�

= 14gr / 1.48 = 6gr / 1.049 .

= 9,459 ml = 5,714 ml

- Air

V = 1,3 ml

m=�.v

=1 1,3 ml

= 1,3 gr

 Konsentrasi 80% 16gr kloroform + 4gr asetat


v=m/� v=m/�

= 16gr / 1.48 = 4gr / 1.049 .

= 10,810 ml = 3,809 ml

- Air

V = 1,0 ml
m=�.v

=1 1,0 ml = 1,0 gr

 Konsentrasi 90% 18gr kloroform + 2gr asetat


v=m/� v=m/�

= 18gr / 1.48 = 2gr / 1.049 .

= 12,162 ml = 1,905 ml

-Air

V = 0,7 ml

m=�.v

=1 0,7 ml

= 0,7 gr

b. Menghitung persen gram

 Konsentrasi 10% total massa = (2+18+31,5)gr = 51,5gr

- %kloroform = 2gr / 51,5gr x 100% = 3,88%


- % asetat = 18gr / 51,5gr x 100% = 34,9%
- %air = 31,5gr / 51,5gr x 100% = 61,16%

 Konsentrasi 20% total massa = (4+16+13)gr = 33gr

- %kloroform = 4gr / 33gr x 100% = 12,12%


- %asetat = 16gr / 33gr x 100% = 48,48%
- %air = 13gr / 33gr x 100% = 39,39 %

 Konsentrasi 30% total massa = (6+14+7,8)gr = 27,8gr

- %kloroform = 6gr / 27,8gr x 100% = 21,58%


- %asetat = 14gr / 27,8gr x 100% = 50,35%
- %air = 7,8gr / 27,8gr x 100% = 28,05%

 Konsentrasi 40% total massa = (8+12+5,4)gr = 25,4gr


- %kloroform = 8gr / 25,4gr x 100% = 31,49%
- %asetat = 12gr / 25,4gr x 100% = 47,24%
- %air = 5,4gr / 25,4gr x 100% = 21,25%

 Konsentrasi 50% total massa = (10+10+3,6)gr = 23,6gr

- %kloroform = 10gr / 23,6gr x 100% = 42,37%


- %asetat = 10gr / 23,6gr x 100% = 42,37%
- %air = 3,6gr / 23,6gr x 100% = 15,25 %

 Konsentrasi 60% total massa = (12+8+2,6)gr = 22,6gr

- %kloroforom = 12gr / 22,6gr x 100% = 53,09%


- %asetat = 8gr / 22,6gr x 100% = 35,39%
- %air = 2,6gr / 22,6gr x 100% = 11,50%

 Konsentrasi 70% total massa = (14+6+1,3)gr = 21,3gr

- %kloroform = 14gr / 21,3gr x 100% = 65,72%


- %asetat = 6gr /21,3gr x 100% = 28,16%
- %air = 1,3gr / 21,3gr x 100% = 6,10%

 `Konsentrasi 80% total massa = (16+4+1)gr = 21gr

- %kloroform = 16gr / 21gr x 100% = 76,19%


- %asetat = 4gr / 21gr x 100% = 19,04%
- %air = 1gr / 21gr x 100% = 4,76%

 `Konsentrasi 90% total massa = (18+2+0,7)gr = 20,7gr

- %kloroform = 18gr / 20,7gr x 100% = 86,95%


- %asetat = 2gr / 20,7gr x 100% = 9,66%
- %air = 0,7gr / 20,7gr x 100% = 3,38%
9. ANALISA PERCOBAAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa dalam percobaan
diagram terner, percobaan dilakukan dilemari asam dan disekitar lemari asam. Hal ini
bertujuan agar zat yang digunakan tidak dicemari udara di dalam laboratorium karena
zat yang digunakan merupakan aam pekat yang mudah manguap dan bau menyengat.
Prinsip dasar praktikum ini adalah pemisahan suatu campuran dengan ekstraksi yang
terdiri dari dua komponen cairan yang saling larut dengan sempurna. Praktikum ini
menggunakan 3 larutan yaitu Khloroform(CHCl3), Asam asetat(CH3COOH) dan Air(H2O).

Hal pertama yang dilakukan adalah menghitung gram dari masing-masing


komponen zat yaitu asam asetat glasial dan khloroform dengan cara mengalikan antara
komposisi dan massa total. Dari perhitungan didapatkan bahwa massa kloroform untuk
setiap konsentrasi (10% - 90%) adalah 2,4,6,8,10,12,14,16 dan 18gr. Sedangkan massa
asam asetat glasial masing-masing 18,16,14,12,10,8,6,4 dan 2gr.

Ketika menitrasi dengan air, terjadi pemisahan antara campuran kloroform


dengan asam asetat glasial. Hal ini dikarenakan asam asetat membentuk ikatan
hidrogen yang lebih kuat dengan molekul air pada bagian –OH dari gugus –COOH asam
asetatnya. Oleh karena itu, asam asetat yang awalnya berikatan dengan kloroform akan
terpisah dan berikatan dengan air. Dikarenakan sifat kloroform yang tidak melarut
dengan air sehingga kloroform yang awalnya berikatan dengan asetat akan terpisah
membentuk dua larutan terner terkonjugasi yang ditandai dengan terbentuknya
larutan yang keruh. Karena kemampuannya yang dapat melarut dengan air dan
kloroform, maka asam asetat dikenal sebagai pelarut yang bersifat semi-polar.

Dari data yang didapatkan bahwa antara konsentrasi larutan dan volume titran
berbanding lurus. Semakin tinggi konsentrasi maka volume titran yang dibutuhkan
semakin sedikit
10. KESIMPULAN

Dari praktikum dapat disimpulkan bahwa :

- Semakin banyak asam asetat glasial yang dicampurkan dengan kloroform, maka
semakin banyak air yang dibutuhkan saat titrasi.

- Asam asetat dapat menaikkan kelarutan kloroform dalam air.

- Pencampuran homogen yaitu pada asam asetat dengan kloroform, sedangkan


pencampuran heterogen yaitu pada kloroform dengan air.

- Pencampuran zat akan homogen atau saling melarut jika komposisinya sesuai dengan
perbandingan, dan pencampuran zat akan heterogen jika komposisi salah satunya
melebihi.

11. PERTANYAAN

1. Bagaimana caranya untuk memperoleh kurva perbedaan larutan terhadap suhu ?


2. Apa yang dimaksud dengan phase diagram tiga komponen
3. Bagaimana cara menentukan tie-line ?

Jawab :

1. Dengan melengkapi data pengamatan berupa berat masing-masing zat denga nsuhu
nya. Dari berat komponen dapat dibuat persentase beratnya untuk menggambar
kurva
2. Diagram yang berbentuk segitiga sama sisi dimana sudut-sudutnya ditempati oleh
komponen zat
3. Salah satu sisinya ditentukan dua titk yang menggambarkan jumlah kadar zat dari
masing-masing sat yang menduduki sudut pada kedua ujung sisi itu. Dari dua titik ini
ditarik garis sejajar dengan sisi yang dihadapinya. Titik dimana kedua garis itu
menhyilang menggambarkan jumlah kadar masing-masing.
12. DAFTAR PUSTAKA

... . 2013. Buku Penuntun Praktikum Kimia Fisika. Palembang : Politeknik Negeri
Sriwijaya

Findly. “Practical Physical Chemistry” And Daniela, cs. (terjemahan)


GAMBAR ALAT

Buret 50 ml
Erlenmeyer

Pipet ukur
Bola karet

Corong gelas
Spatula

Neraca analitik Corong pisah

Anda mungkin juga menyukai