Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH INDIVIDU

MATA KULIAH PANGAN FUNGSIONAL


SIRUP PARIJOTO

Disusun Oleh:
Aringga Wicaksono (H0916009)

PROGRAM STUDI ILMU TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019
Daftar Isi

Daftar Isi................................................................................................................... 2
Daftar Gambar .......................................................................................................... 3
Daftar Tabel ............................................................................................................. 4
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 5
A. Latar Belakang ............................................................................................ 5
B. Tujuan .......................................................................................................... 6
BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................................ 7
A. Asal dan Sejarah ......................................................................................... 7
B. Komposisi Penyusun dan Nutrition Value................................................ 8
C. Cara Pembuatan ....................................................................................... 12
D. Alasan Pemilihan Produk ......................................................................... 13
BAB III. PENUTUP .............................................................................................. 14
A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
Daftar Gambar
Gambar 1. Poster Sustainable Development Goals ................................................ 5
Gambar 2. Kenampakan Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume) ..................... 8
Gambar 3. Kenampakan Sirup Parijoto .................................................................. 9
Gambar 4. Diagram Alir Proses Pembuatan Sirup Parijoto ................................. 12
Daftar Tabel
Tabel 1. Karakteristik Ekstrak Medinilla spsciosa .................................................. 9
Tabel 2. Kadar Sukrosa Total Sirup Parijoto......................................................... 10
Tabel 3. Data Hasil Uji Viskositas Sirup Parijoto ................................................. 10
Tabel 4. Data Hasil Uji Vitamin C Sirup Parijoto ................................................. 10
Tabel 5. Standar Mutu Sirup Buah ........................................................................ 11
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan dan pembangunan merupakan aspek yang penting dalam


kelangsungan hidup manusia. Dalam upaya untuk menjaga eksistensi
kehidupan yang ada maka segala upaya selalu dilakukan untuk
mempertahankan terus diupayakan. Salah satu usaha tersebut adalah
menciptakan sebuah tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau
Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan bentuk kepedulian
yang diperantarai oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Konsep tujuan
pembangunan berkelanjutan dilakukan dengan sistematis dan terintegrasi ke
berbagai aspek yang ada sehingga mampu meliputi 17 tujuan akhir tercapainya
hal tersebut. Dengan slogan “No one left behind” maka Indonesia sebagai
bangsa dan negara yang merdeka dan berdaulat diwajibkan melakukan tindakan
nyata searah dengan tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut. Berikut
adalah 17 tujuan dalam pembangunan berkelanjutan yang ingin dicapai:

Sumber : United Nation 2019


Gambar 1. Poster Sustainable Development Goals
Dengan berbagai macam tujuan tersebut maka pengembangan pangan
fungsional sebagai solusi yang dapat memberikan dampak berantai dalam
penyelesaian permasalahan yang ada. Seperti yang diketahui Indonesia
merupakan negara tropis dengan potensi keanekaragaman hayati yang besar,
yang mana dalam keanekaragaman tersebut terdapat banyak tanaman yang
berpotensi menjadi olahan pangan fungsional. Salah satunya tanaman dari
genus Medinilla yang merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis,
Medinilla speciosa yang dikenal di Indonesia dengan nama daerah yaitu buah
parijoto. Buah parijtoto merupakan tanaman khas dari Desa Colo, Kecamatan
Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tanaman parijoto tumbuh liar di
lereng-lereng gunung atau di hutan-hutan dan kadang dibudidayakan sebagai
tanaman hias (Wibowo, et al., 2012). Selain pengembangan tanaman hias,
tanaman parijoto memiliki berbagai macam khasiat yang sudah dipercaya sejak
zaman wali songo sehingga hal tersebut menjadi penting untuk di eksplorasi.

B. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah individu “pangan fungsional” ini adalah


sebagai berikut :

1. Melakukan kajian mengenai produk pangan tradisional tradisional sebagai


pengembangan pangan fungsional
2. Memaparkan bukti pengembangan produk pangan tradisional sebagai
pangan fungsional
BAB II. PEMBAHASAN
A. Asal dan Sejarah

Kearifan lokal adalah sebuah hal yang perlu dilestarikan dan dijaga
sebagai bentuk identitas dari sebuah budaya. Dalam sejarahnya seperti yang
diketahui bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki berbagai
macam budaya dan nilai-nilai luhur yang terus berkembang. Perkembangan
keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia merupakan sebuah kekayaan
yang harus dilestarikan. Negara yang memiliki iklim tropis dan menjadi
perantara antara dua benua besar menjadikan Indonesia sangat memiliki
beragam keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati dan budaya lokal
berkembang bersamaan dan beriringan sehingga menghasilkan akulturasi yang
menarik dan berbeda tiap daerah.

Seperti yang terjadi di daerah Kudus, dimana terdapat buah yang sangat
erat dengan sejarah dari seorang sunan terkenal yang menyebarkan agama
Islam yaitu sunan Muria. Menurut legenda yang dituturkan bahwa terdapat
buah yang selalu dijadikan anting oleh sunan Muria yaitu buah Parijoto.
Sehingga buah Parijoto ini menjadi buah yang dinilai memiliki berkah tinggi di
daerah Gunung Muria. Selain itu buah ini diyakini berkhasiat apabila
dikonsumsi oleh ibu hamil maka anak yang dilahirkan akan memiliki paras
yang menawan (Indrahti, 2012)

Karena rasanya yang asam, pahit, dan kurang enak jika dimakan
langsung, biasanya ibu yang sedang hamil menyiasatinya dengan cara dibuat
rujak, pecel, dan dibuat sirup. Buah parijoto menjadi tanaman khas dari daerah
Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tanaman
penghasil buah parijoto dapat berkembang menjadi tanaman hias selain buah
yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pangan fungsional.
B. Komposisi Penyusun dan Nutrition Value

Gambar 2. Kenampakan Buah Parijoto (Medinilla speciosa Blume)


Parijoto merupakan tanaman perdu dengan tinggi 1-2 m yang memiliki
buah buni, bulat, bagian ujung berbenjol bekas pelekatan kelopak, warna merah
keunguan, biji bulat, dan berdiameter 5-8 mm. Buah parijoto memiliki daerah
tumbuh efektif di daerah berketinggian 900 – 2300 meter dari permukaan laut
dengan bahasa latin Medinilla speciosa L. atau Medinilla speciosa Blume
(Margareta, 2013). Buah parijoto diketahui memiliki berbagi macam
kandungan kimia yaitu saponin, glikosida, flavonoid, dan tannin yang berperan
dalam aktivitas antioksidan. Selain itu ekstrak etil asetat buah parijoto
mempunyai potensi aktivitas antibakteri (Vifta & Advistasari, 2018).

Secara Umum hasil eksraksi dari buah parijoto memiliki karakteristik


seperti yang diperlihatkan oleh Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Ekstrak Medinilla speciosa

Jenis Karakterisasi Hasil


Oragnoleptik
Warna Coklat Gelap
Bentuk Konsentrat Ekstrak
Aroma Ekstrak Tertentu
pH 4
Uji Fisikokimia
Flavonoid +
Saponin +
Tannin +
Sumber : (Geraldine & Hastuti, 2018)

Senyawa aktif yang terkandung di dalam buah parijoto menjadi dasar


pengembangan berbagai macam jenis olahan pangan fungsional yang
dikembangkan hingga saat ini.

Dalam perkembangannya salah satu bentuk olahan yang dihasilkan dari


buah parijoto adalah sirup. Hal ini didasari dari rasa dasar dari buah parijoto
yang kurang bisa diterima secara sensoris sehingga muncul pengembangan
olahan pangan yang memperbaiki dari parameter dasar parijoto. Kenampakan
dari sirup parijoto dapat dilihat pada gambar __

Gambar 3. Kenampakan Sirup Parijoto


Pengembangan sirup parijoto belum sepenuhnya bekembang dan telah di
dasari oleh kajian ilmiah yang seharusnya mendukung perkembangan tersebut.
Sebagai salah satu tindakan pengawalan maka perlu diadakan kajian sifat fisik,
kimia, fungsional, dan sensoris pada sirup parijoto. Selain itu perlu juga
dilakukan standarisasi formula pembuatan sirup parijoto sehingga dapat
memberikan hasil yang selalu sama dengan kualitas yang sesuai dengan standar
yang ada. Hasil pengujian sirup parijoto yang akan ditampilkan berdasarkan
penelitian Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) yang berjudul
“Potensi Sirup Parijoto (Medinilla speciosa) Sebagai Pangan Fungsional:
Kajian Sifat Fisik, Kimia, Fungsional, dan Sensoris”

Tabel 2. Kadar Sukrosa Total Sirup Parijoto

Sumber : (Zulfa, et al., 2018)

Tabel 3. Data Hasil Uji Viskositas Sirup Parijoto

Sumber : (Zulfa, et al., 2018)

Tabel 4. Data Hasil Uji Vitamin C Sirup Parijoto

Sumber : (Zulfa, et al., 2018)


Dalam penenlitian dasar tersebut dapat dilihat karakteristik dari sirup
parijoto secara mendasar seperti kandungan vitamin C parijoto yang memiliki
rentang kadar vitamin C adalah 0.371-0.460 % dalam setiap sirupnya. Selain
itu sirup parijoto memiliki tingkat viskositas yang cukup tinggi karena memang
sebagai sirup kekentalan tersebut didapat dari penambahan gula yang cukup
banyak. Dengan nilai terbesar yaitu 0.147 poise. Seperti yang diketahui bahwa
dalam pembuatan produk olahan pangan diwajibkan mengikuti standar dan
acuan yang telah ada. Dalam kasus sirup parijoto ini maka acuan yang diikuti
adalah SNI 01-3544-2013 tentang sirup buah. Dalam hal ini standar yang
dimiliki oleh sebuah sirup buah harus memiliki komponen sukrosa minimal
yaitu 65%. Secara lengkap syarat mutu sirup yang harus dicapai dapat dilihat
pada tabel 5.

Tabel 5. Standar Mutu Sirup Buah

Sumber : (Zulfa, et al., 2018)

Seperti yang dilihat bahwa baik bauh parijoto mau hasil olahannya berupa
sirup parijoto memiliki potensi tinggi untuk dijadikan sebagai pangan
fungsional dengan beberapa kajian yang menyatakan bahwa dari buah parijoto
sendiri dapat memiliki nilai aktivitas antioksidan (Wachidah, 2013), aktivitas
antibakteri (Niswah, 2014), dan aktivitas antikolesterol (Amin, 2015).

C. Cara Pembuatan

Proses pembuatan sirup parijoto memiliki proses yang tidak rumit. Secara
umum pembuatan sirup parijoto dapat dilakukan dalam usaha skala rumah
tangga. Secara umum proses pembuatan sirup parijoto dimulai dari pembuatan
ekstrak parijoto, penmabahan gula dengan konsentrasi tertentu, perebusan,
pendinginan dan sterilisasi. Untuk gamabaran yang lebih jelas dapat dilihat
pada gambar 4. berikut:

Sortasi Buah Parijoto

Pencucian Buah
Air Mengalir Air Pencucian
Parijoto

Pemblenderan Buah
Parijoto

Penyaringan Buah
Parijoto

Gula dengan Penambahan dan


Konsentrasi Tertentu Pemanasan Suhu 80oC

Pengadukan hingga
Homogen dan Larut
Sempurna

Pendinginan

Pengemasan dengan
Kemasan Botol Steril
Botol Steril

Sirup Parijoto

Gambar 4. Diagram Alir Proses Pembuatan Sirup Parijoto


Sumber : (Zulfa, et al., 2018)
D. Alasan Pemilihan Produk

Alasan pemilihan produk sirup parijoto sebagai pangan tradisional yang


dapat dikembangkan menjadi pangan fungsional adalah yang utama adalah
bukti-bukti kandungan senyawa aktif di dalam buah parijoto yang sangat cocok
menjadi pangan fungsional itu sendiri. Alasan selanjutnya adalah walaupun
dengan berbagai macam manfaat yang bisa didapatkan dalam buah parijoto
maupun produk turunannya, namun masih sangat sekali masyarakat luas yang
mengetahui mengenai tanaman dan produk dari parijoto sendiri. Hal ini akan
sangat disayangkan jika buah yang memiliki bermacam manfaat ini tidak
dikembangkan dan dibudidayakan dengan baik. Jika pengembangan tanaman
maupun produk dari parijoto dapat ditingkatkan maka bukan tidak mungkin
produk sirup parijoto dapat meningkatkan berbagai macam aspek penting
dalam kehidupan masyarakat luas. Hal ini didasari dengan prinsip dari
sustainable development goals terutama poin tujuan nomor 3 yaitu good health
and well-being. Dengan konsep pangan fungsional yang mengangkat kearifan
lokal maka aspek kesehatan masyarakat dimana sirup parijoto sebagai
kompenen pencegahan akan sangat baik untuk diimplementasikan.

Selain itu apabila produk sirup parijoto dikembangkan dengan serius


maka olahan sirup parijoto mampu meningkatkan roda perekonomian
masyarakat sekitar Gunung Muria. Hal ini didasari dengan adanya keterikatan
wisata religius dengan makan Sunan Muria serta produk Parijoto sendiri seperti
yang telah diutarakan pada bagian asal dan sejarah. Sehingga potensi target
pasar akan terus meningkat seiring pembuktian dan pengembangan khasiat dari
olahan parijoto. Sehingga hal ini akan sesuai dengan poin tujuan pertama pada
kajian sustainable development goals yaitu no poverty. Dengan pengembangan
usaha kecil menengah yang baik akan meningkat kemapuan ekonomi
masyarakat disekitar gunung muria. Sehingga eksplorasi potensi produk olahan
parijoto akan menjadi salah satu alternatif dan solusi dalam berbagai macam
permasalahan yang ada.
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penyusunan makalah individu ini dapat disimpulkan
bahwa :

1. Kajian mengenai pangan fungsional yang berbasis pangan tradisional


sangatlah penting dikembangkan salah satunya produk olahan pangan
berupa sirup parijoto
2. Bukti ilmiah kandunga dari bauh parijoto dapat dijadikan alasan kuat untuk
melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap pangan fungsional yang
berbasis buah parijoto
Daftar Pustaka
Amin, M. S., 2015. Studi In-Vitro: Efek Antikolesterol dari Ekstrak Metanol Buah
Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Kolesterol Total. Jakarta:
Skripsi Program Studi Farmasi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Geraldine, E. T. & Hastuti, E. D., 2018. Formulasi Krim Tabir Surya Ekstrak Buah
Parijoto (Medinilla speciosa Blume) dn Uji Nilai SPF Secara In Vitro.
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 15(2), pp. 92-98.
Indrahti, S., 2012. Kudus dan Islam: Nilai-Nilai Budaya Lokal dan Industri Wisata
Ziarah. Semarang: CV. Madina.
Margareta, P., 2013. Eksperimen Pembuatan Dodol Ganyong Komposit dengan
tepung Ketan Putih Penambahan Dari Buah Parijoto. Semarang: Skripsi
Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Unversitas Negeri
Semarang.
Niswah, L., 2014. Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Buah PArijoto (Medinilla
speciosa Blume) Menggunakan Metode Difusi Cakram. Jakarat: Skripsi
Program Studi Farmasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Vifta, R. L. & Advistasari, Y. D., 2018. Skrining Fitokimia, Karakterisasi, dan
Penentuan Kadar Flavonoid Total Ekstrak dan Fraksi-Fraksi Buah
Parijoto (Medinilla speciosa B.). Semarang, Prosiding Seminar Nasional
Unimus.
Wachidah, L. N., 2013. Uji Aktivitas Antioksidan Serta Penentuan Kandungan
Fenolat dan Flavonoid Total dari Buah Parijoto (Medinilla speciosa
Blume). Jakarta: Skripsi Program Studi Farmasi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
Wibowo, H. A., Wasino & Setyowati, D. L., 2012. Kearifan Lokal dalam Menjaga
Lingkungan Hidup (Studi Kasus Masyarakat di Colo Kecamatan Dawe
Kabupaten Kudus).. Journal of Educational Social Studies, 1(1), pp. 25-
30.
Zulfa, N., Rukmana, D. S. & Wicaksono, A., 2018. Laporan Akhir Program
Kreatifitas Mahasiswa Potensi Sirup Parijoto (Medinilla speciosa)
Sebagai Pangan Fungsional: Kajian Sifat Fisik, Kimia, Fungsional, dan
Sensoris, Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai