Anda di halaman 1dari 5

Perubahan Bunyi Fonem Pada Kosakata Bahasa Indonesia Dalam

Kosakata Bahasa Melayu Thailand


Moh. Bahaudin Ihsan ( 12210183104 )

Dalam kehidupan ini kita diciptakan bukan hanya untuk berhubungan


dengan sang pencipta saja namun dalam kehidupan ini kita juga dituntut untuk
berhubungan dengan makhluk ciptaan dari sang pencipta. Untuk hal tersebut
maka bukan hanya mengenai hubungan antara hablum minAllah saja namun
menganai hablum minannas juga sangat penting dan harus kita lakukan, yang
mana hubungan mengenai hablum minannas itu nanti juga akan tetap vertical ke
atas menuju hablum minAllah. Cukup kita sadari kita hidup di dunia ini tidak
hanya terlahir sebagai makhluk yang individualis namun kita juga hidup sebagai
makhluk sosialis, yang mana kita tidak akan mampu hidup seorang diri tanpa
bantuan sama sekali dari makhluk hidup yang lain. Oleh sebab itulah perlu adanya
suatu komunikasi agar kita mampu menjalin suatu hubungan baik secara hablum
minallah maupun hablum minannas.

Dalam menjalin suatu komunikasi agar mampu berhubungan dengan


siapapun maka diperlukan suatu bahasa yang bisa dipahami satu sama lain agar
komunikasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan maksud dari bahasa tersebut
juga bisa dimaknai dengan makna yang sama hingga pada akhirnya komunikasi
tersebut bisa dikatakan berhasil. Dalam komunikasi peran bahasa sangat penting
sekali, karena bahasa itulah yang nantinya akan dipergunakan untuk
mengungkapkan suatu keinginan, ide, gagasan, perasaan, dan lain sebagainya.
Selain itu bahasa juga sangat dibutuhkan oleh setiap orang dalam melakukan
suatu komunikasi karena tanpa bahasa setiap orang pasti akan mengalami
kesusahan dalam memahami maksud dari lawan komunikasinya. Dalam kaitannya
dengan bahasa, bahasa merupakan suatu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia.

Menganai suatu bahasa pasti didalamnya terdapat suatu bunyi bahasa


yang mana akan berbeda antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya
meskipun bunyi bahasa tersebut sama-sama dikeluarkan melalui alat ucap
manusia namun dalam pelaksanaannya pasti setiap daerah memiliki banyi bahasa
yang berbeda, hal tersebut dikarenakan dalam setiap wilayah atau daerah pastinya
menemukan suatu cara yang berbeda hingga bunyi bahasa tersebut bisa
ditemukan. Bunyi bahasa juga bisa dikatakan sebagai suatu alat pelaksanaan
bahasa yang mana di dalamnya memiliki maksud dan arti yang nantinya bisa
dipahami satu sama lain hingga pada akhirnya bisa terjadi suatu komunikasi yang
baik dalam masyarakat.

Jika kita berbicara mengenai bahasa dalam setiap wilayah yang berbeda-
beda bunyi bahasanya maka di dalamnya pasti ada yang disebut sebagai fonem.
Yang mana maksud dari fonem itu sendiri yang dikutip dalam Wikipedia yaitu “
Fonem sebuah istilah linguistic dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah
bahasa yang masih bisa menunjukan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi.
Misalkan dalam Bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang
berbeda, misalkan juga dalam kata cagar dan cakar”. Dari hal tersebut dapat kita
ketahui dari setiap bunyi bahasa yang berbeda pasti juga akan dipengaruhi oleh
fonem yang ada didalamnya. Karena secara singkat yang dapat kita garis bawahi
disini fonem merupakan satuan terkecil bahasa yang masih bisa menunjukan
perbedaan makna. Dari contoh huruf G dan K yang diwakilkan dengan kata Cagar
dan Cakar tersebut juga dapat dilihat mungkin sekilas jika didengarkan secara
samar kedua huruf tersebut terlihat seperti sama didengar namun sebenrnya
berbeda dengan makna yang berbeda pula.

Dalam setiap daerah wilayah atau bahkan negara pasti memiliki bahasa
yang berbeda-beda. Misalkan saja negara Indonesia yang memiliki bahasa
nasional Bahasa Indonesia, selain itu di Indonesia juga memiliki beberapa
provinsi yang didalamnya juga terdapat bahasa yang berbeda-beda juga dalam
masing-masing wilayahnya. Indonesia yang dikenal sebagai negara yang gemah
ripah loh jinawi dan dikenal dengan negara yang memiliki keanekaragaman
budaya ini menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya yang
awalnya bahasa tersebut berasal dari bahasa melayu yang kemudian di adopsi dan
dikembangkan, yang mana dari perkembangan tersebut kemudian menyebabkan
bahasa yang awalnya bahasa melayu menjadi Bahasa Indonesia yang tidak sama
lagi dengan Bahasa Melayu.

Ada beberapa macam cara dan ada beberapa macam faktor yang melatar
belakangi mengenai terbentuknya Bahasa Indonesia yang berawal dari Bahasa
Melayu yang menjadi berbeda dengan Bahasa Melayu yang merupakan akibat
dari suatu pengembangan. Misalkan saja dalam suatu daerah terdapat dua belah
kelompok yang berbeda dan baru saja pindah dari daerah asal mereka dan bertemu
di daerah tersebut, dari hal tersebut bisa menimbulkan suatu kontak bahasa yang
mana kedua belah kelompok tersebut pasti awalnya memiliki bunyi bahasa yang
berbeda, karena di dalam hidup ini kita tidak cukup sebagai makhluk individualis
saja namun kita juga butuh hidup sebagai makhluk sosialis pasti dari kedua
perbedaan bunyi tersebut terjadi suatu kontak bahasa hingga pada akhirnya
mereka bisa berkomunikasi satu sama lain. Selain itu ada hal lain yang bisa
menimbulkan kontak bahasa dari bahasa yang berbeda, bisa karena perpindahan
satu kelompok ke kelompok lain, adanya kontak pelajar, atau lainnya.

Berkaca dari asal mula Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa
Melayu sangat penting untuk dimengerti. Berdasarkan jurnal Bahasa Indoneisa-
Melayu di Indonesia sedikit disinggung mengenai keterkaitan antara Bahasa
Melayu yang pada akhirnya akibat dari pengembangan menjadi Bahasa Indonesia.
Jadi pada awal mulanya Bahasa Melayu merupakan suatu Bahasa yang sering kali
digunakan oleh masyarakat di Nusantara yang kemudian Bahasa Melayu itu
dipelajari dan digunakan untuk berkomunikasi dengan masyarakat melayu itu
sendiri atau dengan masyarakat lain. Hingga pada saat Indonesia didatangi oleh
bangsa asing pun, orang-orang dari bangsa asing juga mempelajari bahasa melayu
agar bisa berkomunikasi dengan masyarakat nusantara. Hingga pada akhirnya
karena keterkaitan politik sampai pada sumpah pemuda disebutkan pula bahwa
bahasa bahasa persatuan di Indonesia adalah Bahasa Indonesia yang sampai saat
ini menjadi Bahasa Nasional di Indonesia.

Keberadaan mengenai terjadinya Bahasa Indonesia sebagai bahasa


persatuan juga tidak dilalui secara mudah dan singkat, seluruh proses yang
dilakukan juga memakan waktu yang cukup lama dan rumit hingga pada akhirnya
Bahasa Indonesia tersebut sampai bisa dijadikan sebagai bahasa Persatuan
Nasional di Indonesia. Dari awal mulanya Bahasa melayu kuno yang
dipergunakan sebagai alat komunikasi sejak zaman kerajaan Sriwijaya hingga
pada akhirnya sampai menjadi Bahasa Indonesia. Dalam kedua hal tersebut
meskipun memiliki suatu keterkaitan namun kedua bahasa tersebut sebenarnya
memiliki suatu ciri-ciri yang dapat membedakannya. Bahasa Indonesia lebih
dikaitkan dengan bahasa system yang berwujud lambing bersifat universal dan
bervariasi yang menunjukan identitas penuturnya. Sedangkan Bahasa Melayu
kuno bercirikan penuh dengan kata pinjaman Sanskrit dan susunan ayatnya
bersifat melayu.

Masih berkaitan dengan Bahasa Melayu yang sampai akhirnya dijadikan


sebagai Bahasa Indonesia. Pada nyatanya Bahasa Melayu penyebarannya cukup
meluas. Bukan hanya di Indonesia, Brunai, atau Malaysia saja. Namun di wilayah
Thailand Bahasa Melayu juga cukup meluas penyebarannya di wilayah tersebut.
Tepatnya di wilayah Thailand Selatan. Antara kosa kata Bahasa Indonesia dan
kosa kata Bahasa Melayu Thailand terdapat kemiripan jika dilihat dari modifikasi
vocal. Yang mana fenomena persamaan dan perbedaan yang terjadi pada kosakata
bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu Pattani ini sangat menarik untuk
dipelajari. Yang mana didalamnya terdapat perubahan bunyi fonem pada kosa
kata bahasa Indonesia dalam bahasa Melayu Thailand.

Berkaitan dengan perubahan bunyi fonem pada kosakata bahasa


Indonesia dalam bahasa Melayu yang sangat menarik untuk dipelajari kita dapat
menemukan perbedaannya dengan melalui beberapa hal. Dikutip dari suatu data
yang terdapat dalam jurnal Perubahan Fonem pada Kosa Kata Bahasa Indonesia
dalam Bahasa Melayu Thailand menunjukan adanya memiripan, perbedaan, dan
persamaan antara kosa kata bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Thailand
berdasarkan pada bidang fonologi. Yang mana dalam jurnal tersebut juga
dijelaskan bahwa dalam deskripsi data yang diperoleh dari penelitian jurnal
tersebut terdapat data yang menggambarkan perbandingan 200 kosa kata dasar
Swadesh antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Thailand berdasarkan
perubahan bunyi Bahasa secara asimilasi, disimilasi, modifikasi vocal, netralisasi,
zeroisasi, metatesis, diftongisasi, dan monoftongisasi.

Dari beberapa penjelasan diatas dapat dismpulkan bahwa bahasa


merupakan suatu alat yang digunakan untuk melakukan suatu komunikasi yang
mana dalam timbulnya suatu bahasa tersebut juga tidak terjadi begitu saja namun
melalui suatu proses yang cukup panjang. Dalam kaitannya dengan Bahasa
Indonesia, Bahasa Indonesia juga merupakan hasil dari pengembangan Bahasa
Melayu yang melalui beberapa cara hingga sampai akhirnya menjadi Bahasa
Indonesia. Dari Bahasa Melayu yang sampai akhirnya bisa sampai menjadi
Bahasa Indonesia ternyata Bahasa Melayu memiliki penyebaran yang cukup luas
bahkan sampai ke Thailand bagian selatan. Jika kita kaitkan antara Bahasa
Indonesia dan Bahasa Melayu Thailand di dalamnya terdapat suatu persamaan,
perbedaan, dan kemiripan bunyi bahasa. Yang mana antara keduanya terdapat
perubahan bunyi fonem yang dapat dikualifikasikan menjadi beberapa jenis
antaranya metatesis, modifikasi vocal, netralisasi, zeroisasi, diftongisasi, dan
monoftongisasi.

Anda mungkin juga menyukai