Anda di halaman 1dari 13

ANALISA DATA

No Data Subyektif dan Obyektif Etiologi Masalah


1. DO: Alergi susu sapi Diare
 BAB encer, berlendir serta
berdarah
 KU ps. Lemah
 Bising usus 38x/menit
 BAB 7-8 Perhari
 TTV: Suhu: 36,6 C, Nadi 140
x/menit, RR 46 x/menit
DS:
 Keluarga mengatakan BAB
encer sudah 4 hari, jumlah
sedikit.
.
2. DO: ekskresi/BAB Kerusakan
 Warna anus kemerahan sering integritas kulit
 Terdapat lesi disekitar anus
 Frekuensi diare 7-8 x/ hari
 Daerah sekitar anus lembab

DS:
 Keluarga mengatakan lesi
dibagian anus sudah 2 hari.
.
3. Do: Kelemahan reflek Menyusui tidak
 Bayi tampak malas menyusu menyusui efektif
kepada ibunya
 Reflek menyusu lemah
 BB turun = 6,5 kg – 6 kg
dalam 3 hari
 KU lemah
 Ps. Hanya minum susu ASI
 Wajah bayi agak pucat

DS:
 Ibunya mengataka bahwa
jarang menyusui anaknya
 Ibunya mengatakan
menyusui anaknya tidak
teratur

Rencana Asuhan Keperawatan


Nama : An.S Diagnosa : Diare
Umur : 7 Bulan Ruangan : Melati
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Diare b.d Alergi susu sapi Setelah dilakukan  Fluid
tidakan management
Ditandai dengan : keperawatan  Timbang
DO: dalam 5 x 24 jam popok/pe
 BAB encer, berlendir serta eliminasi BAB mbalut
berdarah dan status hidrasi jika
 KU ps. Lemah efektif. diperlukan
 Bising usus 38x/menit Kriteria hasil:  Pertahank
 BAB 7-8 Perhari  Tidak ada an catatan
 TTV: Suhu: 36,6 C, Nadi diare intake dan
140 x/menit, RR 46 x/menit  Konsisten output
DS: si tidak yang
 Keluarga mengatakan BAB cair akurat
encer sudah 4 hari, jumlah  Ada  Monitor
sedikit. ampas status
.  Tidak ada hidrasi
tanda- (kelembab
tanda an
dehidrasi membran
 TTV mukosa,
dalam nadi
batas adekuat,
normal tekanan
 Bising darah
usus ortostatik),
dalam jika
batas diperlukan
normal  Monitor
vital sign
 Monitor
masukan
makanan /
cairan dan
hitung
intake
kalori
harian
 Kolaborasi
kan
pemberian
cairan
intravena
IV
 Monitor
status
nutrisi
 Dorong
masukan
oral
 Kontrol
bising
usus
 Dorong
keluarga
untuk
membantu
pasien
minum
susu
 Kolaborasi
dokter jika
tanda
cairan
berlebih
muncul
meburuk
 Berikan
oralit
sesuai
indikasi

2. kerusakan integritas kulit b/d Setelah dilakukan  Skin Care


ekskresi/BAB sering tidakan
di tandai dengan : keperawatan  Hindari
DO: dalam 5 x 24 jam kerutan padaa
tempat tidur
 Warna anus kemerahan membrane
mukosa dan kulit  Jaga
 Terdapat lesi disekitar anus
kembali efektif kebersihan
 Frekuensi diare 7-8 x/ hari kulit agar tetap
 Daerah sekitar anus lembab Kriteria Hasil :
 Integritas kulit bersih dan
yang baik bisa kering
DS:  Mobilisasi
 Keluarga mengatakan lesi dipertahankan
(sensasi, pasien (ubah
dibagian anus sudah 2 hari. posisi pasien)
. elastisitas,
temperatur, setiap dua jam
hidrasi, sekali
pigmentasi)  Monitor kulit
 Tidak ada akan adanya
luka/lesi pada kemerahan
kulit  Oleskan lotion
 Perfusi atau
jaringan baik minyak/baby
 Menunjukkan oil pada derah
pemahaman yang tertekan
dalam proses  Memandikan
perbaikan kulit pasien dengan
dan mencegah sabun dan air
terjadinya hangat
sedera  Jaga kulit
berulang tetap kering
 Mampu
melindungi
kulit dan
mempertahank
an kelembaban
kulit dan
perawatan
alami

3. Menyusui tidak efektif b.d Setelah dilakukan  Nutrition


Kelemahan reflek menyusui di tidakan Management
tandai dengan : keperawatan  Kaji BB
Do: dalam 7 x 24 jam setiap hari
 Bayi tampak malas status nutrisi dan  Kaji
menyusu kepada ibunya menyusui efektif adanya
 Reflek menyusu lemah Kriteria Hasil : kelemahan
 BB turun = 6,5 kg – 6 kg  Adanya dan
dalam 3 hari peningkatan kelasan
 KU lemah berat badan bayi
 Ps. Hanya minum susu ASI sesuai dengan dalam
 Wajah bayi agak pucat tujuan menyusui
 malnutrisi  Ajarkan
DS: Tidak terjadi ibu
penurunan berat pentingny
 Ibunya mengataka bahwa
badan yang a memberi
jarang menyusui anaknya
berarti susu
 Ibunya mengatakan
Ibu mau secara
menyusui anaknya tidak
menyusui teratur
teratur
anaknya dengan  Kaji
teratur adanya
 Reflek pucat
menyusui anak  Beritahu
baik ibu
 Bayi tidak lagi pentingny
malas a ASI bagi
mengisap bayi
putting susu
 Bayi tidak lagi
pucat

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Tgl Dx.kep Impelentasi Evaluasi


1. 17–04-19 I 09.00 Mengukur TTV S: -
09.10 Mengkaji keadaan umum ps O: berat popok 500
10.00 Memberikan cairan lewat infus gr
12.00 Mengukur balance cairan - TTV: S: 36,6 C
12.30 Mengkaji BAB N: 140x/menit
12.45 Menimbang popok RR:46 X/menit
13.00 Mengukur bising usus - IVFD=RL 20 tts
/ menit mikro.
- Balance cairan
+150 ml
- KU ps lemah
- BAB encer,
berlendir, dan
berdarah
- Bisisng usus =
38 x / menit
A: Diare b.d Alergi
susu sapi belum
teratasi
P: Intervensi
dilanjutkan

2. 17– 04–19 II 09.00 Mengkaji adanya lesi S:

09.10 Mengkaji frekuensi diare setiap - keluaga


24 jam mengatakan ada lesi
dibagian anus
19.15 Mengobservasi tanda – tanda
O:
10.00 kerusakan integritas kulit - frekuensi diare 7-
8 x/ hari
- terdapat
kemerahan disekitar
anus
- ps. Tamapk tenag
setelah dimandikan
dan diberi lotion
A: kerusakan
integritas kulit b/d
ekskresi/BAB sering
belum teratasi

P: Intervensi
dilanjutkan

3 17– 04–19 III 10.00 Mengkaji kekuatan menusui S:-


pada bayi
12.00 Menimbang BB O:
12.10 Mengkaji turgor kulit - Ps. Alergi susu
12.15 Mengkaji adanya alergi sapi
12.30 Mengkaji tingkat kerajinan ibu - Diit diberikan
dalam menyusui bayinya. sesuai konsultasi
12.45 Memberiakn diit sesuai indikasi ahli gizi
- BB: 6 kg
- Turgor kulit
jelek
- Lingkungan
nyaman selama
pemberian diit
- Tidak ada
perubahan
pigmen kulit

A: menyusui belum
teratasi

P : intervensi
dilanjutkan

4 18-04-19 I 09.00 Mengukur TTV S: -


09.10 Mengkaji keadaan umum ps O: - berat popok
10.00 Memberikan cairan lewat infus 400 gr
12.00 Mengukur balance cairan - TTV: S: 36,8 C
12.30 Mengkaji BAB N: 148 x /meni
12.45 Menimbang popok RR:50 x /meniT
13.00 Mengukur bising usus - IVFD=RL 20 tts
/ menit mikro.
- Balance cairan
+170 ml
- KU ps lemah
- BAB encer,
berlendir, dan
berdarah
- Bisisng usus =
36 x / menit

A: Diare b.d Alergi


susu sapi belum
teratasi

P=Intervensi
dilanjutkan
5 II 09.00 Mengkaji adnya lesi S:
18-04-19 09.10 Mengkaji frekuensi diare setiap - keluaga
24 jam mengatakan masih
19.15 Mengobservasi tanda – tanda ada lesi dibagian
kerusakan integritas kulit anus
10.00 Memandikan ps O:
12.00 Memandikan ps - frekuensi diare 6-
7 x / hari

- terdapat
kemerahan disekitar
anus
- ps. Tampak tenag
setelah dimandikan
dan diberi lotion

A: kerusakan
integritas kulit b/d
ekskresi/BAB sering
belum teratasi

P: Intervensi
dilanjutkan

6 III 10.00 mengkaji kekuatan menyusui S:-


pada bayi
12.00 menimbang BB O:
12.10 Mengkaji turgor kulit - Ps. Alergi susu
12.15 Mengkaji adanya alergi sapi
12.30 Mengkaji tingkat kerajinan ibu - Diit diberikan
dalam menyusui bayinya sesuai konsultasi ahli
12.45 Memberikan diit sesuai indikasi gizi
- BB: 6,1 kg
- Turgor kulit
jelek
- Lingkungan
nyaman selama
pemberian diit
- Tidak ada
perubahan pigmen
kulit

A: Menyusui tidak
efektif b.d
Kelemahan reflek
menyusui belum
teratasi

P : intervensi
dilanjutkan

7 19-04-19 I 09.00 Mengukur TTV S: -


09.10 Mengkaji keadaan umum ps O:
10.00 Memberikan cairan lewat infus - berat popok 350
12.00 Mengukur balance cairan gr
12.30 Mengkaji BAB - TTV: S: 36,5 C
12.45 Menimbang popok N: 140 x /menit
13.00 Mengukur bising usus RR: 46 x /menit
- IVFD=RL 20 tts
/ menit mikro.
- Balance cairan
+170 ml
- KU ps lemah
- BAB encer,
berlendir, dan
berdarah
- Bising usus = 32
x / menit

A: Diare b.d Alergi


susu sapi belum
teratasi

P=Intervensi
dilanjutkan

8 19-04-19 II 09.00 Mengkaji adnya lesi S:


09.10 Mengkaji frekuensi diare setiap - keluaga
24 jam mengatakan masih
19.15 Mengobservasi tanda – tanda ada lesi dibagian
kerusakan integritas kulit anus
10.00 Memandikan ps O:

- frekuensi diare 5
x / hari
- terdapat
kemerahan disekitar
anus
- ps. Tampak
tenang setelah
dimandikan dan
diberi lotion

A: kerusakan
integritas kulit b/d
ekskresi/BAB sering
belum teratasi

P: Intervensi
dilanjutkan

9 III 10.00 mengkaji kekuatan menusui S:-


pada bayi O:
12.00 menimbang BB - Ps. Alergi susu
12.10 Mengkaji turgor kulit sapi
12.15 Mengkaji adanya alergi - Diit diberikan
12.30 Mengkaji tingkat kerajinan ibu sesuai konsultasi ahli
dalam menyusui bayinya. gizi
12.45 Memberiakn diit sesuai indikasi - BB: 6,3 kg
- Turgor kulit
jelek
- Lingkungan
nyaman selama
pemberian diit
- Tidak ada
perubahan pigmen
kulit

A: Menyusui tidak
efektif b.d
Kelemahan reflek
menyusui belum
teratasi

P : intervensi
dilanjutkan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DEMAM BERDARAH
PADA RUANG ANAK RSU BANJARBARU

No Tgl Dx. kep Tujuan Intervensi Rasional


1. 10–04–04 I Suhu tubuh menjadi 1. Beri kompres dingin disekitar axilla atau 1. Memindahkan panas tubuh kekompres yang
normal mencapai bagian kepala. lebih dingin.
36 – 37 0C dalam 2. Beri pakaian yang tipis dan menyerap 2. Keringat tidak lengket pada kulit tetapi dapat
waktu 1 ( satu ) jam. keringat. diserap oleh kain.
3. Beri air minum yang dingin yang banyak / 3. Panas tubuh kelura melalui keringat dan BAK.
sesering mungkin.
4. Berikan cairan parenteral. 4. Menjaga keseimbangan cairan tubuh.
5. Kolaborasi pemberian obat antipiretik. 5. Menurunkan panas tubuh yang tinggi.
2. 10–04–04 II Kebutuhan akan 1. Anjurkan makan seringd alam porsi kecil. 1. Memberi makanan dalam porsi besar dapat
resiko kekurangan memacu timbulnya muntah, dengan diberikan
nutrisi dapat makanan dalam porsi kecil agar kebutuhan
terpenuhi satu kali nutrisi dapat terpenuhi secara perlahan-lahan
sehari. sehingga memperbaiki keadaan umum klien.

2. Sajikan makanan yang lagi hangat sesuai 2. Untuk mencegah terjadinya perasaan mual dan
diet. muntah dan dapat merubah selera makan.
3. Hindari makanan berbau dan berbumbu yang 3. Makanan yang berbau dan berbumbu dapat
berlebihan. memacu timbulnya mual dan muntah.
3. 10–04–04 III Klien dapat 1. Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas 1. Toleransi sangat bervariasi, tergantung pada
menigkatkan ( misalnya : frekuensi jantung, respirasi, tahap proses penyakit, status nutrisi dan
aktivitas fisik yang TD ). keseimbangan cairan.
dapat diukur. 2. Dorong klien untuk melakukan kapanpun 2. Meningkatkan kekuatan / stamina dan
mungkin perawatan diri, bangun dari TT, memungkinkan klien menjadi lebih aktif tanpa
berjalan peningkatan aktivitas sesuai kelelahan.
indikasi.
3. Bantu dalam kebutuhan perawatan diri sesuai 3. Kelemahan membuat aktivitas tidak mungkin
kebutuhan. untuk diselesaikan klien.

Anda mungkin juga menyukai