Anda di halaman 1dari 11

PROBLEMATIKA REMAJA DAN MASA DEPAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum

Abad 21 atau sering disebut zaman global telah berjalan begitu cepat dengan
ditandai lajunya ilmu pengetahuan, teknologi, industri dan informasi. Batas-batas
wilayah negara semakin kabur, sehingga kebiasaan, adat istiadat dan budaya asing
masuk ke negara kita hampir tanpa ada filter. Ini semua jelas akan sangat
mempengaruhi kehidupan kita, yang akan membawa dampak positif, di samping juga
banyak dampak yang sangat negatif. Kita memang tidak bisa lari dari realitas seperti
ini. Oleh karena itu, ketakutan menghadapi realitas zaman bukan menjadikan kita
semakin maju, tetapi justru akan membawa manusia semakin tergilas oleh kenyataan
zaman. Modernisasi kehidupan bukan untuk kita hindari, akan tetapi untuk kita
hadapi. Ketakutan kita menghadapi keadaan ini akan menjadi muara ketidamampuan
kita untuk menatap masa depan yang lebih baik. Jadi, kita dituntut untuk mampu
menghadapi realitas ini dan mampu berada ditengah-tengah kehidupan.

Dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang


semakin pesat sebagaimana dimaksud pada paragraf di atas, sekaligus persaingan
hidup yang semakin ketat seiring dengan dimasukinya era globalisasi, kedudukan dan
peran remaja sebagai generasi penerus bangsa sangat vital. Ketidakmampuan remaja
dalam membangun dirinya menjadi insan berkualitas, jelas akan memburamkan masa
depan bangsa karena tidak kuat bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Oleh
karena itu, bangsa yang tidak ingin eksistensinya dimasa depan tergoyah, harus
membangun remajanya agar siap untuk mendukung pembangunan.

Tanggung jawab untuk membimbing remaja menjadi anak bangsa yang


berbudi pekerti dan berkualitas tidak hanya menjadi tanggung jawab para guru,
dosen, dan ulama semata, tetapi juga menjadi tanggung jawab kita semua Sebagai
orang tua dan tentunya remaja itu sendiri sebagai pelaku. Berdasarkan uraian
tersebut diatas tema yang diangkat dalam makalah saya ini adalah
“PROBLEMATIKA REMAJA DAN MASA DEPAN”.
-2-

2. Maksud dan Tujuan

Maksud pembuatan makalah ini adalah dalam rangka pemberian materi pada acara
Dies Natalis ke 23 dan Lounching Program Studi Baru Universitas Malahayati, dengan
tujuan memberikan pemahaman kepada para mahasiswa khususnya peserta Dies
Natalis Universitas Malahayati yang ke 23, sehingga mereka mempunyai visi dan misi
dalam menggapai cita-cita di masa depan serta dapat mensiasati problematika yang
dihadapi sekarang ini, dengan cara berpikir positif (positive thingking).

3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penulisan makalah ini meliputi pengertian remaja, problematika yang di
hadapi remaja sekarang ini, aspek-aspek yang membentuk kepribadian remaja serta
membangun masa depan remaja yang optimis dan memiliki kepribadian.

4. Sistematika

a. BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan berisikan umum mengenai dampak globalisasi dan pengaruh budaya
asing terhadap sendi-sendi kehidupan remaja, maksud dan tujuan dibuatnya
makalah, dan sistematika penulisan.

b. BAB II REMAJA DAN PROBLEMATIKA


Berisi tentang masalah yang akan dibahas, berupa pengertian remaja,
problematika.

c. BAB III MEMBANGUN GENERASI MASA DEPAN


Adapun pada bab III ini akan dibahas langkah-langkah dalam membangun remaja
yang berkepribadian serta sifat dasar yang harus dimiliki bangsa indonesia.

d. BAB IV PENUTUP
Penutup Berisi tentang kesimpulan dan saran penulis dalam makalah dan
masukan untuk judul yang diambil.
-3-

BAB II
REMAJA DAN PROBLEMATIKA

5. Pengertian Remaja

Menurut Zakiah Darajat (1982 : 28) remaja adalah umur yang menjembatani antara
umur anak-anak dan umur dewasa. Pada usia ini terjadi perubahan-perubahan cepat
pada jasmani, emosi, sosial, akhlak dan kecerdasan. Sedangkan menurut Y. Singgih
D. Gunarso (1998 : 8) bahwa masa remaja adalah permulaannya ditandai oleh
perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksual. Kurang lebih
bersamaan dengan perubahan fisik ini, juga akan dimulai proses perkembangan psikis
remaja pada waktu mereka melepaskan diri dari ikatan orang tuanya, kemudian
terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk
menyesuaikan diri dalam masyarakat.

6. Perkembangan Yang di Alami Remaja

a. Perkembangan fisik remaja.

Masa remaja di awali dengan masa puberitas, yaitu masa terjadinya perubahan
fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan
fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik terjadi pada
masa puberitas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat,
drastic, tidak beraturan dan terjadi pada system reproduksi. Hormon-hormon
mulai di produksi dan mempengaruhi organ reproduksi untuk memulai siklus
reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh. Perubahan tubuh
ini disertai dengan perkembangan bertahap dari kakteristik seksual primer dan
karakteristik seksual skunder. Karakteristik seksual primer mencakup
perkembangan organ-organ reproduksi , sedangkan karakteristik seksual
skunder mencakup perubahan dalam bentuk tubuh sesuai dengan jenis kelamin,
misalnya , pada remaja putri ditandai dengan menarche (mentruasi pertama),
-4-

tumbuhnya rambut-rambut pubis, pembesaran buah dada, pinggul, sedangkan


pada remaja putra mengalami pullitio(mimpi basah pertama), pembesaran
suara, tumbuhnya ramut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu
seperti di dada, dikaki, kumis dan sebagainya.Pada masa puberitas , hormone-
hormon mulai berfungsi selai menyebabkan perubahan fisik / tubuh juga
mempengaruhi dorongan seks remaja. Remaja mulai merasakan dengan jelas
meningkatnya dorongan seks dalam dirinya,misalnya muncul ketertarikan
dengan orang lain dan keinginan untuk mendapatkan kepuasan seksual.

b. Perkembangan psikis remaja

Ketika memasuki masa puberitas , setiap anak sudah mempunyai system


kepribadian yang merupakan pembentukan dari perkambangan selama ini .
diluar system kepribadian anak seperti perkembangan ilmu pengeetahuan dan
informasi., pengaruh media masa, keluarga, sekolah, teman sebaya, agama, nilai
dan norma masyarakat tidak dapat di abaikan dalam pembentukan sisitem
kepribadian tersebut. Pada masa remaja, seringkali berbagai faktor penunjang
ini dapat saling mendukung dan dapat saling berbenturan nilai.

c. Perkembangan sosial remaja

Perubahan sosial seperti adanya kecenderungan anak –anak pra-remaja utnuk


berprilaku sebagai mana yang ditunjukkan remaja membuat penganut aliran
kontemporer memasukkan mereka dalam kategori remaja. Adanya peningkatan
kecenderungan para remaja untuk melanjutkan sekolah atau mengikuti pelatihan
kerja(magang) setamat SLTA, membuat individu yang berusia 19-22 tahun juga
di masukkan dalam golongan remaja , dengan pertimbangan bahwa,
pembentukan identitas diri remaja masih terus berlangsung sepanjang rentang
usia tersebut.Batasan remaja menurut usia kronologis, yaitu antara 13 hingga 18
tahun, ada juga yang membatasi usia remaja antara 11-22 tahun . lebih lanjut
Thornburgh membagi usia remaja menjadi tiga kelompok,

Yaitu :
1) Remaja awal: antara 11 hingga 13 tahun
2) Remaja pewrtengahan : antara 14 hingga 16 thun
3) Remaja akhir : antara 17 hingga 19 tahun.
-5-

7. Problematika Remaja

a. Media dan Teknologi Informasi

Bellak (dalam Fuhrmann, 1990) secara khusus membahas pengaruh tekanan


media terhadap perkembangan remaja. Menurutnya, remaja masa kini
dihadapkan pada lingkungan dimana segala sesuatu berubah sangat cepat.
Mereka dibanjiri oleh informasi yang terlalu banyak dan terlalu cepat untuk
diserap dan dimengerti. Semuanya terus bertumpuk hingga mencapai apa yang
disebut information overload. Akibatnya timbul perasaan terasing, keputusasaan,
absurditas, problem identitas dan masalah-masalah yang berhubungan dengan
benturan budaya.

b. Perubahan Sosial

Elkind dan postman ( dalam furham, 1990) menyebutkan tentang fenomena


akhir abad duapuluh, yaitu berkembangnya kesamaan perlakuan dan harapan
terhadap anak-anak dan orang dewasa. Anak-anak masa kini mengalami banjir
stress yang datang dari perubahan sosial yang cepat dan membingungkan serta
harapan masyarakat yang menginginkan mereka melakukan peran dewasa
sebelum mereka masak secara psikologis untuk menghadapinya. Tekanan-
tekanan tersebut menimbulkan akibat seperti kegagalan di sekolah,
penyalahgunaan obat-obatan, depresi dan bunuh diri, keluhan-keluhan somatic
dan kesedihan yang kronis.

Lebih lanjut dikatakan bahwa masyarakat pada era teknologi maju dewasa ini
membutuhkan orang yang sangat kompeten dan trampil untuk mengelola
teknologi tersebut. Ketidakmampuan remaja mengikuti perkembangan teknologi
yang demikian cepat dapat membuat mereka merasa gagal, malu, kehilangan
harga diri, dan mengalami gangguan emosional.
-6-
c. Permasalahan Keluarga

yaitu masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondusi dirumah, sekolah
, kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas, dan lain-lain.
Dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan, dikemukakan bahwa anak/
remaja yang dibesarkan dalam lingkungan social keluarga yang tidak
baik/disharmoni keluarga, maka resiko anak untuk mengalami gangguan
kpribadian menjadi berkepribadian antisocial dan berperilaku menyimpang lebih
besar dibandingkan dengan anak/remaja yang dibesarkan dalam keluarga
sehat/harmonis (sakinah).

d. Lingkungan Sosial

Faktor kondisi lingkungan social yang tidak sehat atau “rawan”, dapat
merupakan faktor pendorong bagi remaja untuk berperilaku menyimpang. Faktor
lingkungan sosial ini dapat dibagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu pertama, faktor
kerawanan masyarakat dan kedua, faktor daerah rawan (gangguan kamtibmas).
Kriteria dari kedua faktor tersebut, antara lain :
1) Faktor kerawanan masyarakat ( Lingkungan )
a) Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malam bahkan sampai
dini hari
b) Peredaran alcohol, narkotika, obat-obatan terlarang lainya
c) Pengangguran
d) Anak-anak putus sekolah/anak jalanan
e) Wanita tuna susila (wts)
f) Perumahan kumuh dan padat
g) Tindak kekerasan dan kriminalitas
h) Kesenjangan sosial

2) Daerah Rawan ( Gangguan Kantibnas )


a) Penyalahgunaan alkohol, narkotika dan zat aditif lainya
b) Perkelahian perorangan atau berkelompok/masal
c) Kebut-kebutan
d) Pencurian, perampasan, penodongan, pengompasasan, perampokan
e) Pembunuhan
7) Tindak kekerasan lainya
-7-

BAB III

MEMBANGUN GENERASI MASA DEPAN

Menurut Said Agil Munawar (2002) ada tiga isu sentral menyangkut remaja, yaitu:
Pertama, Musibah dan problematika terbesar bangsa Indonesia ini adalah menyangkut
tentang moralitas dan akhlak bangsa terutama di kalangan remaja. Kedua, Remaja
kehilangan figur yang menjadi dambaannya akhirnya bermuara sulitnya mewujudkan
kepribadian remaja. Ketiga, Informasi global bukan semakin menigkatkan Iman dan
Takwa remaja tetapi lebih banyak menjerumuskan remaja ke jurang kenistaan yang lebih
dalam.

Disinilah makna pentingnya membangun remaja generasi penerus kita untuk siap
menghadapi berbagai persoalan yang menghadang, dan tampil sebagai generasi masa
depan yang berkualitas dengan sifat, sikap dan perilaku yang terpuji sehingga sangat
dibutuhkan kontribusinya dalam membangun bangsa dan negara. Menurut Elizabet B.
Hurlock (1992) masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak menuju
perkembangan masyarakat dewasa, masa di mana ia tidak lagi merasa di bawah tigkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada pada tingkat yang sama. Masa remaja
merupakan masa bermasalah, mencari identitas diri, yang menimbulkan ketakutan, dan
ambang kedewasaan.

Masa remaja adalah masa yang sangat tepat untuk membangun masa depannya.
Kegagalan membangun masa depan pada masa remaja akan berakibat fatal dalam
mengarungi masa dewasanya. Dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat sekaligus persaingan hidup yang semakin ketat seiring
dengan dimasukinya era globalisasi, kedudukan dan peran remaja sebagai generasi
penerus bangsa sangat vital. Ketidakmampuan remaja dalam membangun dirinya menjadi
insan berkualitas, jelas akan memburamkan masa depan bangsa karena tidak kuat
bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
-8-

Oleh karena itu, bangsa yang tidak ingin eksistensinya dimasa depan tergoyah, harus
membangun remajanya agar siap untuk mendukung pembangunan, remaja Indonesia
harus memiliki paling tidak 13 sifat dasar sebagai berikut:

1. Iman dan Taqwa

Iman dan taqwa menjadi bekal agar berhati-hati dalam bertindak. Berperilaku penuh
perhitungan dilihat dari sisi baik buruknya, kemanfaatannya bagi diri pribadi, orang
lain, masyarakat, bangsa dan hubungannya dengan posisinya dia sebagai makhluk
Tuhan.

2. Mandiri

Mandiri artinya mampu berdikari, tidak terlalu tergantung pada orang lain. Remaja
yang mandiri adalah remaja yang mampu mengatasi persoalan-persoalan hidupnya
yang berlandaskan pada kekuatan diri dan kemampuan diri. Dengan demikian,
kemandirian dapat dijadikan kunci untuk bekal menjadi remaja yang memiliki
kepercayaan diri yang kuat.

3. Cerdas

Cerdas artinya memiliki kemampuan berpikir yang cepat dan tepat. Kecerdasan
umumnya didapatkan dari proses belajar yang tekun, terus menerus dan
berkesinambungan. Dan semuanya ini hanya akan diperoleh melalui pendidikan yang
efektif baik formal maupun non formal. Dengan menjadi remaja yang cerdas, maka
akan cerdas pula cara atau strategi yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-
persoalan yang dihadapi.

4. Terampil

Trampil itu menyangkut kemampuan motorik seseorang. Remaja yang trampil


adalah remaja yang mampu memanfaatkan kemampuan yang dimilikinya untuk
melakukan kegiatan/pekerjaan yang produktif sehingga dapat meningkatkan
kehidupan dan penghidupannya.
-9-

5. Kreatif

Kreatif artinya banyak cara. Remaja yang kreatif memiliki kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang lain dari biasanya, tetapi memiliki nilai kemanfaatan atau
kualitas yang lebih. Dengan demikian remaja yang kreatif tidak akan pernah
kekurangan akal untuk berprestasi dalam bidang yang digelutinya.

6. Inovatif

Inovatif artinya mampu menciptakan sesuatu yang baru, dan yang diciptakan itu
memiliki manfaat bagi dirinya, orang lain maupun masyarakat sekitarnya.

7. Informatif

Informatif artinya bersifat terbuka dan mampu menyampaikan pesan-pesan yang


diterimanya kepada orang lain. Dapat mengkomunikasikan gagasan, pikiran dan
pendapatnya secara efektif sehingga orang lain dapat memahami maksudnya.
Remaja yang informatif sangat dibutuhkan untuk membangun masyarakat yang
berwawasan dan berpengetahuan luas, mengingat remaja adalah pembaharu
kehidupan.

8. Jujur

Sifat jujur bagi remaja masa depan adalah sangat mutlak. Karena mereka adalah
calon pemimpin bangsa, sehingga kejujuran menjadi kunci untuk menjadi pemimpin
yang mampu membawa kemajuan dan kejayaan bangsa di kemudian hari. Sekarang
ini sudah banyak contoh bahwa ketidakjujuran pejabat dan pemimpin negeri ini telah
menyebabkan banyaknya kasus korupsi yang merugikan negara hingga triliunan
rupiah yang sebenarnya akan bermanfaat besar bila digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.

9. Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Remaja yang amanah artinya remaja yang
berusaha sepenuh hati menjaga apa yang dititipkan/dipesankan oleh orang lain.
Remaja yang amanah akan selalu menjalankan apa yang menjadi tugas dan
-10-

tanggung jawabnya dengan sekuat tenaga, tidak mudah pengaruhi oleh hal-hal yang
bersifat negatif.

10. Mampu bersaing

Mampu bersaing artinya memiliki kemampuan untuk berkompetisi. Dan ini tentu saja
harus didukung oleh kemampuan dan ketrampilan yang memadai. Remaja yang
mampu bersaing tentu akan memiliki posisi tawar yang tinggi, sehingga lebih mudah
mencari pekerjaan, menciptakan produk yang bermutu, serta memiliki kualitas
pribadi yang dapat diandalkan.

11. Memiliki jiwa sosial yang tinggi

Remaja masa depan selain memiliki berbagai kemampuan yang dapat diandalkan,
juga harus memiliki jiwa sosial yang tinggi yang ditunjukkan dengan kepeduliannya
terhadap orang lain, memiliki jiwa empati yang kuat dan memiliki jiwa penolong.

12. Memiliki jiwa pengorbanan

Jiwa pengorbanan umunya dikaitkan dengan materi, namun jiwa pengorbanan yang
harus dimiliki oleh remaja masa depan adalah jiwa mau berkorban bukan semata-
mata materi, tetapi juga tenaga, waktu, pikiran dan jiwanya demi kemaujuan
masyarakat dan bangsanya.

13. Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab artinya mau mempertanggungjawabkan segala perbuatannya


meskipun dengan resiko yang tidak menyenangkan. Remaja yang bertanggung
jawab adalah remaja yang memikirkan akibatnya sebelum bertindak, dan mau
mempertanggungjawabkan perbuatannya bila melakukan kesalahan.
Ketiga belas sifat dasar tersebut harus ditumbuhkembangkan pada remaja kita
sebagai wujud idealisme remaja di masa depan, karena dipundak merekalah negara
dan bangsa ini akan selamat dari kehancuran.
-11-

BAB IV
PENUTUP

9. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas tentang Problematika Remaja dan masa Depan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat sebagaimana dimaksud pada paragraf di atas, sekaligus persaingan hidup
yang semakin ketat seiring dengan dimasukinya era globalisasi, kedudukan dan
peran remaja sebagai generasi penerus bangsa sangat vital;
b. Menurut Zakiah Darajat (1982 : 28) remaja adalah umur yang menjembatani
antara umur anak-anak dan umur dewasa. Pada usia ini terjadi perubahan-
perubahan cepat pada jasmani, emosi, sosial, akhlak dan kecerdasan;
c. Remaja mengalami perkembangan yaitu perkembangan fisik, psikis dan sosial;
d. Problematika remaja adalah Media dan Teknologi Informasi, Perubahan sosial,
permasalahan Keluarga dan Lingkungan sosial.
e. kedudukan dan peran remaja sebagai generasi penerus bangsa sangat vital.
Ketidakmampuan remaja dalam membangun dirinya menjadi insan berkualitas,
jelas akan memburamkan masa depan bangsa karena tidak kuat bersaing dengan
bangsa-bangsa lain di dunia. Oleh karena itu, bangsa yang tidak ingin
eksistensinya dimasa depan tergoyah, harus membangun remajanya agar siap
untuk mendukung pembangunan

10. Saran

Menyadari akan arti pentingnya remaja bagi kelangsungan bangsa dan negara,
sudah selayaknya semua orang tua peduli terhadap perkembangan anak remajanya
serta berperan aktif membimbing remaja menjadi anak bangsa yang berbudi pekerti
dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai