Pekerjaan :
(SNVT-RUSUS16-115)
0
I. PENDAHULUAN
Proyek ini merupakan Paket Pekerjaan Pembangunan Rumah Khusus, Pelaksanaan
Metoda dan koordinasi yang tepat dalam pelaksanaan proyek ini sangat perlu diperhatikan
demi tercapainya hasil yang Cepat, tepat, dan sesuai dengan teknis yang sudah di anjurkan
dalam gambar maupun RKS.
Hal lain yang perlu diperhatikan juga dalam pelaksanaan ini yaitu Listrik Kerja
dilapangan, apakah itu berasal dari PLN setempat atau Genset, tapi sebaiknya harus
disediakan genset, selain untuk menghindari keterbatasan daya listrik yang dapat
menghambat pekerjaan dilapangan. Sedangkan dari sisi strategi pelaksanaan dari data
pekerjaan yang kami dapatkan, terlihat bahwa pekerjaan ini merupakan Rumah 1 lantai.
Oleh karena itu strategi pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan kondisi lahan
yang sudah ada dengan tahapan-tahapan pelaksanaan volume pekerjaan serta waktu
pelaksanaan yang dimintakan pemilik sesuai dengan kontrak.
Dari data waktu pelaksanaan yang cukup pendek, maka strategi pekerjaan yang akan
dilaksanakan adalah melakukan kegiatan secara parallel, artinya kegiatan dilakukan
sesuai dengan kondisi lokasi pekerjaan dimana pekerjaan dapat dilaksanakan secara
serentak. Oleh karena itu tiap kegiatan di masing-masing lokasi dialokasikan sumber daya
yang dibutuhkan sesuai dengan time schedule dan pada network planning yang kami
rancang.
1
I.2. Management dan Administrasi Proyek.
Penanganan pekerjaan proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang sudah
berpengalaman dalam proyek-proyek Bangunan dan Bangunan Penanganan
Pemukiman sehingga bila dilihat dari kualitas maupun keberhasilan pekerjaan akan
benar-benar terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak/terutama
dari pihak Pemilik/owner dalam hal ini yaitu dari pihak kementerian Perumahan Rakyat.
Disamping itu pelaksana-pelaksana lapangan yang dilibatkan dalam proyek ini
merupakan tenaga-tenaga yang profesional dan sudah berpengalaman di bidangnya
dan memiliki produktivitas dalam melaksanakan proyek ini.
a. Struktur Organisasi.
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim managemen yang profesional yang
dipimpin oleh Project Manager (PM), Site Manager, Engineering dan pelaksana
lapangan serta staff yang terlibat yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Hal
ini untuk mempermudah dalam pelaksanaan di lapangan baik secara
administratif maupun secara teknis lapangan.
b. Koordinasi Lapangan.
Dalam hal ini kepala proyek (Project Manager) memimpin semua kegiatan yang
berlangsung pada proyek tersebut, baik itu di bidang administrasi proyek
maupun di bidang teknik hal ini bertujuan agar pekerjaan di lapangan dapat
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana lapangan, adapun pembagian
tugas lapangan ini dibagi berdasarkan keahlian dan profesi masing-masing
seperti uraian di bawah ini :
2
Shop drawing yang telah disetujui
Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi
tugas paling lambat per tanggal 10 bulan berikutnya, untuk dimintakan
persetujuannya, dalam bentuk buku terjilid sebanyak 5 (lima) set.
Asbuild-drawing
Berupa gambar pelaksanaan pekerjaan yang mencakup, gambar
lokasi, lay out masing-masing lokasi, potongan memanjang, potongan
melintang, gambar potongan dan gambar detail, dengan skala yang
ditentukan. Gambar disampaikan dalam bentuk hard copy berupa 1
(satu) set kalkir ukuran A3, 3 (tiga) set copy gambar ukuran A3 dan 1
(satu) soft copy dalam bentuk CD atau flash disk.
Secara organisasi dan keterlibatan team yang tersebut di atas Project Manager dan
Site Manager bertanggung jawab secara penuh dalam pelaksanaan proyek ini. Dan
diharapkan dengan sistem tersebut, maka proyek akan berjalan dengan lancar dan
pencapaian proyek dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan
dengan mutu yang diharapkan.
3
Shop drawing
Hasil Pengukuran Lapangan dengan potongan melintang per 20 m, dan setiap
elevasi-elevasi dan ukuran-ukuran yang diperlukan
Ijin Material
Ijin ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi tugas, untuk
dimintakan persetujuannya.
II. PERSIAPAN
B. Pekerjaan Bowplank
Sebelum melakukan pekerjaan bouwplank, kegiatan yang harus dilakukan adalah
pengukuran dan bila perlu perataan permukaan tanah. Tujuan utama dari
pengukuran adalah membuat pola bangunan dalam ukuran yang sesungguhnya
sesuai gambar denah rencana. Hasil dari pengukuran tersebut, harus kita simpan
dan Tujuan pekerjaan bouwplank:
Untuk menentukan elevasi lantai dari permukaan tanah, kurang lebih 0,00.
Untuk membantu presisi dan akurasi bangunan yang akan didirikan.
Dapat membantu dalam pasangan dinding bata dari as ke as.
II.3. Pembuatan kantor kerja lapangan atau direksi keet, Los Kerja, Gudang dan Tempat
penyimpanan material.
5
II.4. Penyediaan Air kerja dan Listrik Kerja.
Air kerja di lapangan menggunakan air sumur pompa di lokasi proyek atau suply dari
luar dan untuk listrik kerja diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama
pembangunan dengan cadangan dari generator set (GENSET).
6
Syarat-syarat dan Langkah kerja.
Pasir urug dicela-cela batu harus disiram dengan air, sampai pasir betul-
betul mengisi cela-cela batu kali.
Pemakaian ukuran batu kali harus variatif.
Susunan batu kali dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan
dikunci dengan batu yang ukurannya lebih kecil.
Batu kali jangan blondos, tetapi batu pecah dengan tujuan agar bidang
sentuh antar permukaan batu belah lebih luas.
Metode Pelaksanaan.
Pondasi harus diletakkan pada tanah keras, dan sesuai dengan gambar
kerja yang telah disetujui oleh direksi pengawas.
Tahap pengerjaan konstruksi awal adalah tahap pengerjaan pondasi.
Walaupun disebut tahap pengerjaan pondasi, dalam tahap ini tidak hanya
pondasi saja yang dikerjakan, tetapi juga beberapa pekerjaan lain seperti
penggalian dan pemasangan jalur pipa air bersih dan air kotor, serta septic
tank yang sebenarnya juga merupakan “pondasi” sebagai sistem utilitas
yang akan menjamin keberlangsungan aktivitas di rumah anda nanti.
Tahap pengerjaan pondasi ini harus mendapat perhatian khusus karena
pada tahap inilah semua bagian-bagian dasar yang merupakan tempat
keseluruhan konstruksi rumah anda bertumpu. Pada tahap ini, pastikan
anda menggunakan bahan-bahan yang baik dengan ukuran yang tepat
karena pondasi yang kuat adalah syarat rumah yang kuat.
7
Sistem pemasangan pondasi yang tepat dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :
9
6. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali yang Dipadatkan
Urugan tanah kembali pondasi dilaksanakan setelah pembuatan pondasi,
galian dilaksanakan dengan terlebih dahulu tanah dibersihkan dari lapisan
tanah humus dan lapisan organik, kemudian permukaan tanah dikasarkan dan
dibasahi dengan air agar timbunan mudah monolit dengan tanah dasar.
Bahan timbunan diambil dari hasil galian setempat yang dipilih dan disetujui
oleh Direksi/Pengawas. Pada saat penimbunan dilaksanakan secara berlapis-
lapis didapatkan, tebal lapisan pertama dengan lapisan selanjutnya 20 cm dan
dipadatkan lapis demi lapis hingga mencapai garis elevasi rencana.
Pemadatan dilakukan dengan memakai stamper/Hand Compector.
10
Gambar bekisting kolom.
Pekerjaan Pembesian.
Pekerjaan pembesian ini dibuat untuk pekerjaan pondasi tapak, sloof,
kolom, balok, plat lantai, ringbalk dan tangga beton serta beton bertulang
yang lainnya, pemotongan dan pembentukan dilakukan berdasarkan table
bar-bending, pembengkokan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat PBI 71.
Contoh besi yang digunakan sebelumnya akan disampaikan kepada
pemberi tugas untuk dimintakan persetujuannya.
11
sebesar 40 d, d = diameter besi, bagian bengkokan sepanjang 6d dan
membentuk sudut 45ᴼ. Pembesian dirakit dengan mengikat tulangan pokok
dengan sengkang, menggunakan kawat beton. Pemasangan dilakukan
sesuai dengan penempatan pada gambar kerja.
12
Material tidak terkontrol.
Dinding tidak vertical/Miring.
Tebal dinding tidak sama.
Sudutan/pertemuan dinding tidak siku.
Dinding/Acian retak.
Oleh karena itu pemasangan ini perlu di cermati untuk menghindari kesalahan
tersebut, bahan, material, dan metode pemasangan yang akan dilakukan untuk
mencegah kesalahan tersebut yaitu :
a. Bahan yang dibutuhkan : Batu bata lokal, Pasir pasang, Semen, Besi beton,
Air.
b. Bahan yang dibutuhkan : Concrete Mixer, Water pass, benang, jidar
alumunium & unting-unting.
c. Metode Pekerjaan pemasangan.
Pekerjaan bata ini dimulai setelah pekerjaan beton struktur selesai
dilakukan. Sebelum melakukan pekerjaan lokasi harus di bersihkan dari
kotoran-kotoran maka akan dimulai pekerjaan.
Langkah-langkah :
Marking center Line Pasangan bata di setiap ruangan/ lantai beton
(Marking Awal).
Marking pasangan bata setebal pasangan bata.
Buat marking pinjaman sejauh 50 cm, tergantung dari sistem
markingan dari pasangan bata 2 sisi.
Pasang profil kayu atau besi untuk acuan kedua sisi pasangan bata
yang akan di pasang kemudian cek verticality kayu dengan pondulum
(unting-unting).
Pasang Benang secara horizontal dari acuan ke acuan untuk setiap 2
lapis bata.
Pasangan tulangan untuk kolom praktis setiap 12 m2 atau dinding
dengan jarak 4 m atau sesuai dengan gambar.
13
Pasangan Bata lapis pertama. Cek posisi pasangan terhadap marking,
jika sesuai dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya sesuai benang
acuan sesuai ketinggian 1 m, tebal spesi pada pasangan di usahakan
1 – 1.5 cm (tergantung gradasi pasir).
Lanjutkan pemasangan setiap tinggi 1 meter.
Untuk pasangan bata yang bertemu dengan kolom struktur, apabila
ketinggian bata sudah mencapai 1.6 m dipasang angkur dari kolom
kepasangan bata (2 buah dengan jarak vertikal 500mm).
Pada pertemuan pasangan bata dengan balok struktur biasanya
diatasnya di pasang steyroform guna menghindari retak akibat
lendutan struktur.
14
6. Pekerjaan Dak Beton, Tebal 7 cm.
Pekerjaan dak beton umumnya sma dengan pekerjaan kolom atau balok
yang merupakan komponen struktur bertulang. Sebelum melakukan pekerjaan
ini terlebih dahulu kita harus mengetahui dimensi dak beton y6ang akan dicor.
Setelah mengetahui dimensi dak beton kita juga perlu mengetahui komposisi
beton yang akan digunakan. Pemakaian beton itu sendiri dimaksudkan untuk
pekerjaan struktural. Biasanya pekerjaan struktural memakai beton mutu yang
telah ditentukan oleh konsultan pengawas atau direksi lapangan.
Langkah kerja.
Pertama siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan
dak beton.
Untuk melakukan acian hal yang paling penting adalah memasang mal
dak beton tersebut.
Lakukan pengadukan beton.
Pada saat melakukan pengecoran balok usahakan adukan beton
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Apabila pengecoran sudah selesai, biarkan beton mengeras.
A. Pekerjaan Lantai
1. Pekerjaan Rabat Beton Lantai Tebal 5 cm.
Lingkup pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan barang peralatan dan semua pekerja
yang berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar
kerja dan RKS.
Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang
akan dipasang, khususnya untuk di seleksi kualitas, warna, tekstrur, bahan lantai
untuk mendapat persetujuan dari direksi lapangan.
15
2. Pekerjaan Urugan Pasir di bawah lantai
Sebelum pemasangan keramik lantai terlebih dahulu di pasang urugan pasir
yang berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban,
dengan ketebalan 5-10 cm.
Pada permukaan urugan tanah diberi urugan pasir padat setebal 5-10
cm.
Pasir diratakan dengan menggunakan alat pemadat dan selalu dikontrol
ketebalan dari pasir tersebut.
Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata.
16
Lantai dasarnya dibersihkan dari debu/kotoran dan disiram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
Rendam terlebih dulu keramik di dalam air sampai jenuh sebelum
dipasang.
Buat adukan untuk pasangan keramik.
Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada
adukan yang sudah ditebar dengan dengan perekat acian. Kemudian
dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan kepalaan
pasangan keramik yang telah dibuat.
Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet
untuk mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
Cek kerataan permukaan dengan menggunakan waterpass.
Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat
untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasngan lantai
keramik
Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan lantai keramik dari kotoran.
17
7. Pekerjaan Pasang Batu Alam Andesit 20 x 40 Vernish Batu Alam
Tahap-tahap pekerjaan Pasang Batu Alam andesit 20 x 40 vernish batu alam
sebagai berikut :
Permukaan dinding dibersihkan dari kotoran/debu dan di siram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan batu andesit.
Pasang benang untuk untuk membantu mendapatkan pasangan batu
yang lurus.
Buat campuran untuk melekatkan batu andesit.
Rendam batu andesit terlebih dahulu dalam air.
Buat kepalaan untuk menjadi acuan pemasangan batu andesit
berikutnya.
Kemudian letakkan batu andesit pada permukaan dinding dengan acuan
pasangan kepalaan batu andesit yang telah dibuat.
Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan
permukaan pemasangan batu andesit yang rata.
Batu andesit di pasang pada dinding sanpai ketinggian yang
direncanakan.
Cek kerataan permukaan dengan menggunakan waterpass.
Setelah pemasangan batu andesit selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan batu andesit
Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan pasangan batu andesit dari
kotoran.
1. Pekerjaan Plafon Kalsiboard 3.5 mm dan assesoris + Rangka Holow 40.40 2 mm.
Plafond kalsiboard adalah bagian konstruksi yang merupakan lapis
pembatas antara rangka bangunan dengan rangka atapnya, sehingga bisa
dikatakan bagian tinggi bangunan dibawah rangka atapnya. Plafond Kalsiboard
adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai langit-langit
bangunan. Pada dasarnya plafond dibuat dengan maksud untuk mencegah
cuaca panas atau dingin agar tidak langsung masuk ke dalam rumah setelah
melewati atap.
Langkah kerja.
Pelaksanaan pekerjaan plafond dilaksanakan setelah dudukan untuk
alat penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan
tertutup dengan atap atau dak beton.
Pemasangan rangka plafond ditimbang rata air untuk mendapatkan
permukaan plafond yang rata air.
Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan
baru penutup atau lembaran plafond dapat dipasangkan
Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 meter.
18
Sambungan antara lembar plafond yang terpasang serapat mungkin lalu
dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama
dengan plafond.
Pemasangan list plafond dipasang pada setiap permukaan antara
dinding dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau
sekrup.
19
4. Rangka Baja Ringan
Baja ringan adalah baja yang berkualitas tinggi dan ringan, namun kekuatan
baja tersebut tidak kalah dengan baja konvensional. Ketebalan pada baja ringan
ditentukan oleh fungsinya.
Langkah kerja.
Tahap persiapan
Menyiapkan rencana pemasangan atap dan peletakan kuda-kuda
kemudian mengecek peralatan kerja dan peralatan keselamatan kerja.
Levelling dan marking
Mengatur permukaan ring balok supaya rata dan siku dengan
menggunakan alat waterpass, kemudian memastikan rangka dasar ring
balok mengikat semua bagian bangunan dan mengukur jarak yang
dibutuhkan antara kuda-kuda dan meteran, langkah terakhir dari
levelling dan marking yaitu memberikan tanda untuk meletakkan kuda-
kuda supaya sesuai dengan rancangan gambar atap yang sudah dibuat.
Perakitan dan pemasangan kuda-kuda
Kuda-kuda harus dipasang secara hati-hati dan sesuai dengan nomor
ring balok kemudian memastikan sisi kanan dan kiri pada rangka kuda-
kuda tidak terbalik dan setelah itu mengencangkan ring balok supaya
posisi kuda-kuda tidak berubah, langkah selanjutnya :
a. Memeriksa semua jarak antara kuda-kuda
b. Memastikan kedataran (levelling kuda-kuda)
c. Memasang balok nok
d. Memasang bracing (pengikat) sebagai penguat.
e. Memasang reng
f. Memasang gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang
menumpuh pada ring balok
g. Kemudian memasang ceillng battens untuk memperkuat ikatan
antara kuda-kuda.
Tahap akhir pemasangan
Memeriksa kembali apakah pemasangan kuda-kuda sudah sesuai
dengan gambar, kedataran nok pada semua sisi atap dan memastikan
overhang sudah terpasang dengan benar atau belum.
20
6. Pasangan Listplank Kayu
Listplank adalah bila papan atau beton yang dibuat untuk menahan air
hujan dan penutup rangka atap bagian luar. Listplank bisa terbuat dari papan,
beton cor dan lain sebagainya.
Langkah kerja.
Tentukan model pemasangan listplank yang akan dikerjakan
Pasang listplank tersebut secara memanjang sesuai dengan kebutuhan
atap dan perencanaan yang telah dibuat.
Perhatikan jarak pemasangan antara sekrup yang sebaiknya tidak
terlalu jauh agar ikatanya semakin kuat (idealnya jarak 20 – 30 cm) dan
dipasang memanjang mengikuti listplank tersebut.
Sesudah listplank berhasil dipasang, kemudian masing-masing sekrup
dan sambungan diberikan dempul.
Bahan-bahan
Bahan kayu kelas II dan kayu kelas I
Rangka kayu dengan kualitas baik
Pintu panil julusi kayu Kayu kanfer dengan rangka tepi kayu
kanfer, melamin.
Menggunakan list kayu setebal 1cm mengelilingi seluruh
ketebalan pintu, dengan finishing cat.
Semua permukaan daun pintu panil difinishing cat.
21
Pelaksanaan
Harus di lakukan pengukuran di tempat pemasangan, bila
terdapat kelainan-kelainan agar segera di laporkan ke direksi
lapangan untuk mendapat persetujuan perubahan-
perubahannya.
Pemborong harus membuat gambar rencana, pembuatan ini
bertujuan untuk meminta persetujuan terlebih dahulu dari direksi
lapangan.
Di atas kusen pintu dan jendela, untuk yang lebih lebar dari 0.08
m harus di pasang balok beton bertulang (latei). Untuk yang lebih
kecil dari 1.00 m harus di pasang bat rollag dengan adukan 1Pc :
3P.
22
Pekerjaan Engsel
Untuk panel-panel pada umumnya menngunakan engsel pinti merek
lokal, warna standar, di pasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk
setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna
yang sama dengan warna engsel yang di pasang harus
diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel
memikul maksimal 20 kg.
Persyaratan pelaksanaan
Engsel atas di pasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah di pasang ± 35 cm (as) dari permukaan bawah
pintu.
Engsel dipasang tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
Untuk pintu bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu,
engsel bawah dipasang antara kedua engsel tersebut.
Penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari permukaan
lantai.
23
Kaso : kayu kelas II 5/7
Papan lisplank : kayu kelas II 2/20
Struktur dan Rangka Dinding
Kolom : kayu kelas II 10/10
Ringbalk : kayu kelas II 10/10
Balok anak : kayu kelas II 6/12
4. Pekerjaan Pasang BV
BV berfungsi sebagai ventilasi lebih sederhana dibandingkan dengan jendela.
Biasanya berukuran lebih kecil dari jendela yaitu 40 X 60 cm dan ventilasinya
tidak dapat di buka. BV biasanya dipasang di kamar mandi dan tempat-tempat
yang membutuhkan ventilasi udara dan sinar matahari masuk.
Cara pemasangan BV
Siapkan alat dan bahan kemudian rentangkan benang berjarak dari
separuh tebal BV
Siapkan adukan mortar semen
24
Atur kedudukan BV menggunakan unting-unting dan benang agar
tersusun rapi
Berikan adukan mortar agar BV dan dinding saling mengikat
Ratakan adukan mortar tersebut menggunakang cepang (sendok perata)
Cek kembali kedudukan BV apakah sudah sesuai pada tempatnya
kemudian bersihkan tempat di sekelilingnya.
D. PEKERJAAN PELESTERAN
1. Pekerjaan Plesteran Dinding 1 PC : 4 Ps, tebal 15 mm
Setelah pekerjaan pasangan bata telah selesai dan telah di cek
kebenarannya maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran.
Pekerjaan dilaksanakan pada saat pasangan bata berumur minimal 3 hari.
Tahapan pekerjaan :
Siram permukaan bata sampai dengan permukaan jenuh.
Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dinding serta
posisinya.
Buat kamprotan tipis setebal 0,5 – 1 cm untuk menghindari
penyusutan yang berlebihan.
Plesteran dilakukan setelah pasangan bata berumur 3 hari.
Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) di ratakan dengan
jidar aluminium (pemakaian roskam sebaiknya di hindari).
Lakukan pengecekan kembali setelah selesai di plester.
Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari dalam satu minggu,
hal ini untuk menghindari retak rambut pada dinding bata sebelum
berlanjut pada tahap acian.
25
3. Pekerjaan Plesteran Plesteran Ciprat 1 SP : 2 PP
Setelah pekerjaan pasangan bata telah selesai dan telah di cek
kebenarannya maka pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran.
Pekerjaan dilaksanakan pada saat pasangan bata berumur minimal 3 hari.
Tahapan pekerjaan :
Siram permukaan bata sampai dengan permukaan jenuh.
Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dinding serta
posisinya.
Buat kamprotan tipis setebal 0,5 – 1 cm untuk menghindari
penyusutan yang berlebihan.
Plesteran dilakukan setelah pasangan bata berumur 3 hari.
Metode plesteran dilakukan dengan cara diciprat menggunakan
mesin pompa beton (mortar)
Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) di ratakan dengan
jidar aluminium (pemakaian roskam sebaiknya di hindari).
Lakukan pengecekan kembali setelah selesai di plester.
Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari dalam satu minggu,
hal ini untuk menghindari retak rambut pada dinding bata sebelum
berlanjut pada tahap acian.
26
E. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan Cat Tembok
Pekerjaan pengecatan dilakukan apabila permukaan acian pada dinding tidak
basah lagi akibat penguapan air dari pasngan dinding.
Tahapan pelaksanaan pengecatan dilaksanakan sebagai berikut :
Permukaan dinding dibersihkan dari debu dan kotoran menggunakan kain
kasa.
Permukaan dinding dihaluskan dengan menggunakan amplas.
Permukaan dinding ditutup dengan menggunakan plamir.
Permukaan plamir dihaluskan dengan amplas sehingga pori-pori tembok
terisi dengan baik.
Untuk pengecatan bahan besi, terlebih dahulu permukaannya dibersihkan
dengan amplas.
Cat dasar diberi pada permukaan tembok dan besi dengan satu lapis, dan
permukaanya dihaluskan dengan amplas.
Cat tembok atau cat besi diberi pada permukaan tembok atau besi sehingga
permukaannya terlihat rata dan halus.
Material yang digunakan :
Cat tembok : setara SNI
Alat yang digunakan
Kuas
Roll Paint
27
Langkah kerja.
Bersihkan bidang yang akan dicat dari kotoran yang menempel, gunakan
kapek kayu, dan haluskan dengan amplas ukuran sedang.
Bersihkan permukaan kayu dari debu bekas amplas menggunakan kain ball
politur (kain limbah kaos)
Lakukan pengecatan dengan cat dasar kayu yang diencerkan dengan thinner.
Cat dasar gunanya untuk melapisi permukaan kayu agar plamur kayu
menempel dengan baik dan menyatu, sehingga dalam waktu yang lama cat
finishing tidak retak dan mengelupas. Kayu yang akan dicat harus benar-
benar kering (kayu oven). Kayu yang kurang kering hasil pengecatannya
kurang baik, dan pada jangka waktu tertentu akan retak-retak dan keriput.
Menutup cat dasar dengan plamur kayu. Kerjakan pekerjaan plamur kayu
dengan teliti dan rapi agar permukaannya benar-benar rata dan menutup
pori-pori kayu. Mengerjakan pekerjaan ini setelah cat dasar minimum 2 hari.
Permukaan kayu yang sudah diplamur, kemudian diamplas dengan amplas
ukuran sedang. Pekerjaan ini dilakukan setelah lapisan plamur kayu benar-
benar kering (2 hari). Apabila masih ada yang terlewat (pori-pori kayu masih
terlihat), lakukan plamur ulang.
Setelah lapisan plamur sudah diamplas, benar-benar halus dan rata, tidak
ada yang terlewat, lakukan pengecatan masih menggunakan cat dasar yang
diencerkan dengan thinner (lebih encer dari campuran no. 1).
Pengecatan dengan cat finishing (3X), atau 3 lapis. Lakukan setelah cat dasar
benar-benar kering. Setiap lapisan dicat dengan cat yang dicampur thinner
sehingga cat tidak mengental. Setelah beberapa saat cat di dalam kaleng
akan mengental, lakukan pengenceran ulang dengan thinner secukupnya,
jangan terlalu encer dan jangan terlalu kental.
V. PEKERJAAN MEP
B. PEKERJAAN PLUMBING
Plumbing adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan,
pemeliharaan, perawatan instalasi air, baik di perumahan maupun di gedung.
28
Plumbing mempunyai fungsi dan tujuan, adapun fungsi dan tujuannya sebagai
berikut : Menciptakan suatu bangunan yang memenuhi kesehatan dan sanitasi yang
baik.
dengan suatu sistem pemipaan yang dapat mengalirkan air bersih ketempat tempat
yang dituju dan membuang air kotor ke saluran pembuang tanpa mencemari bagian
penting lainnya dengan tidak melupakan kenyamanan dan keindahan,adapun
pekerjaan plumbing adalah sebagai berikut :
Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan alur air bersih
dari sumber air melalui komponen penyalur dan penyambungnya ke bak-bak
penampungan air maupun kran-kran yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
air dalam kehidupan sehari-hari.
Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta
Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur-jalur instalasi pipa itu
diletakkan.
Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum
pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang
menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).
Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan
dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.
Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang
sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.
Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop
yang tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga
terjadi penyumbatan).
Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.
Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter
Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik /
as keramik, simetris dengan luas keramik.
Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa.
2. Kran Air
Memasang Kran tembok sebenarnya sangat mudah, tapi ada beberapa hal yang
harus diperhatikan
Hal yang pertama adalah sebelum kita mamasang kran pastikan bahwa
instalasi tembok dan pipa sudah benar-benar selesai dikerjakan hal ini
untuk menghidari Kran anda rusak oleh benturan dan goresan.
Hal yang kedua adalah pastikan air yang akan dialirkan sudah besih dari
kotoran maupun sisa material bangunan. Biasa dilakukan dengan
mengalirkan air ke intalasi pipa beberapa saat. Hal ini berfungsi untuk
menjamin kebersihan air serta menghidari kran anda tersumbat.
Hal yang ketiga adalah pastikan Kran yang akan anda pasang memiliki tipe
drat yang sama. Pada umumnya adalah tipe drat PT1/2 atau PJ1/2. Bila
29
ternyata beda dan anda sudah terlanjur membeli Kran tersebut anda bisa
menggunakan Joint atau Connector yang dua dratnya sesuai dengan
unjung kran dan ujung pipa.
Selanjutnya cara memasang kran air
Lilitkan seal tape pada drat kran yang akan dipasang. Hal ini untuk
mencegah supaya sambungan tidak bocor saat dialiri air.
Pasang Kran ke pipa searah jarum jam
Periksalah sambungan kran dari kebocoran dengan mengaliri air pada
instalasi.
30
Hal penting yang harus diperhatikan adalah posisi pipa pada bagian kloset
harus lebih tinggi dari septic tank, sehingga kotoran cepat mengalir ke
tempat peresapannya. Untuk kloset jongkok posisinya harus lebih tinggi
dari lantai kamar mandi atau keramik.
Sebaiknya letakkan kloset pada sebelah kiri bak penampungan air, sehingga
mudah ketika istinja’. Sediakan ruangan sebesar 80 cm persegi untuk
menaruh kloset duduk. Ukuran ini dapat lebih besar sesuai dengan
ketersediaan ruang kamar mandi dan kenyamanan seseorang yang akan
menggunakan WC.
Pemasangan kloset duduk dapat dilakukan setelah pemasangan keramik
lantai kamar mandi atau sebelumnya. Dua versi ini silakan Anda pilih mana
yang lebih mudah.
Pasang batu bata sebagai penopang dan dinding bagian bawah kloset.
Gunakan adukan pasir dan semen 3 : 1. Susun batu bata dengan rapat pada
bagian pinggir atau dinding. Buat lekukan berbentuk kotak dengan ukuran
lebih kecil dari kloset sebagai penampung ke arah lubang pipa. Dinding
lubang ini harus diplester dengan adukan semen dan pasir 1 : 2, kemudian
diaci agar tidak terjadi rembesan ke pori-pori tanah.
Posisi lubang pipa dapat diletakkan di bagian depan atau bawah kloset,
atau belakang. Semua arah dapat di gunakan.
Pasang keramik terlebih dahulu agar terbentuk corak keramik yang baik.
Kemudian letakkan kloset di atasnya menggunakan aci atau adukan 1: 2.
Pada bagian pinggir atau tepi kloset di tutup dengan naad.
Kelebihan pemasangan kloset setelah proses pasang keramik adalah Anda
tidak perlu lagi menggunakan waterpas sebagai peratanya. Dengan catatan
pasangan keramik sudah datar, atau jika pun miring sedikit, usahakan ke
arah depan, dan kanan kiri rata. Jika pemasangan kloset jongkok dilakukan
sebelum memasang keramik, Anda harus menggunakan waterpas untuk
mengukur sifat datarnya.
31
Penggantung pipa harus terpasang kuat pada jaringan instalasi air bersih air
buangan,pipa udara dan pipa talang datar.
Pipa floor clean out,water closet,floor drain dan perlengkapan sanitair
harus dipasang penggantung yang kuat.
Metode Pelaksanaan:
Dilantai dasar pipa talang tegak harus diberi bantalan yang kuat.
Sambungan – sambungan antara pipa PVC diberi solvent cement dari
kwalitas baik yang disetujui oleh pengawas.
Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC dan pipa ABS atau fitting
logam,maka menggunakan sambungan ulir atau flend dengan fitting antara
lain faucet elbow valve socket faufet socket dan lain –lain dan sambungan
tersebut diberi lem khusus.
Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi
harus ditutup doop atau plug dengan bahan material yang sama.
Pipa – pipa sebelum disambung harus ditest dahulu terhadap kebocoran
hal ini dilakukan sebelum pekerjaan finishing dilaksanakan.
Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang tertanam di tanah pada
saat jarak 3 m harus diberikan pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5
krl,pondasi ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan
dan belokan.
Pipa tegak (riser ) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian
pertemuan antara pipa tegak dan datar dilantai dasar.
32
Pasang bagian dasar dengan pasangan satu bata, beri alas dengan nat
adukan semen dan pasir. Pasangan berikutnya adalah pola setengah bata
sebagaimana memasang dinding rumah. Dinding dan lantai septic
tank sebaiknya diplester kecuali pada ruangan resapan.
Jika pemasangan batu bata telah selesai, sisakan sekitar 12 cm dari
permukaan tanah untuk cor beton.
Siapkan besi behel 8 mm sebanyak 5 batang, potong menjadi seukuran
lebar dan panjang septic tank, bariskan dan susun dengan jarak 10 cm,
kemudian diikat dengan kawat.
Siapkan papan pada bagian atas pasangan bata, letakkan anyaman besi
tadi, tutup sisi luar dengan papan setebal 10 cm.
Lakukan pengecoran dengan menggunakan semen, pasir, dan koral.
Perbandingan 1 : 2 : 3. Ketebalan coran maksimal adalah 10 cm. Beri
lubang pada bagian atas ruang limbah cair dan pasang dengan tutup yang
terbuat dari pipa PVC
Tahap berikutnya adalah menyambung semua pipa pembuangan limbah
padat dari kloset ke septic tank. Timbun dengan tanah.
Usahakan letak kloset harus lebih tinggi dari septic tank, agar kotoran
dapat dengan mudah masuk ke dalam septic tank.
33
dengan mudah mengetahui bagian mana saluran yang tersumbat dan dapat
segera mengatasinya. Metode Pelaksanaannya sebagai berikut :
Metode Pelaksanaan
Tentukan titik mana yang akan dibuatkan bak control.
Besi berfungsi sebagai tiang pondasi pada bak kontrol agar lebih kuat dan
tahan lama, setalah pondasi besi sudah terpasang lanjut ke pemasangan.
Bisa Pakai Bata Merah / Batako untuk menjadi dinding pada bak kontrol,
panjang, lebar, & tinggi sesuai dengan saluran yang akan terhubung ke bak
kontrol. tetapi posisi bak kontrol harus lebih besar dari saluran air.
Setelah dinding terpasang maka lakukan lah perapihan pada dinding bak
kontrol agar terlihat lebih rapi dan buat tutup bak kontrol nya juga jika
suatu saat bermasalah pada saluran air sangat lah mudah untuk mengecek
nya.
Sebetulnya yang sangat efektif bak kontrol dibersihkan 2 bulan sekali agar
tidak ada penyumbatan pada saluran.
34
FLOW CHART PEKERJAAN PLUMBING
START
PEKERJAAN PERSIAPAN
Lahan Kerja
Fasilitas Kerja
Material Yang Telah Disetujui
Shop Drawing yang Telah Disetujui
Tenaga Kerja
PEKERJAAN BOBOKAN
Jalur Pipa ke Titik Sanitary
Jalur Pipa Tembus Dinding
NOTE
PEKERJAAN INSTALASI
Dalam pekerjaan bobokan harus koordinasi
Pasangan Gantungan
dengan Sipil untuk start point keramik dinding
Jalur Pipa Tembus Dinding
dan lantai toilet.
PERBAIKAN
Pemasangan :
Pengetesan
- Pompa
Pipa No
- Tangki
Yes
No
TESTING - Pemasangan Valve
PERBAIKAN - Pemasangan Aksesor
Sanitary
Yes
TEST COMMISSIONING
FINISH
35
METODE PELAKSANAAN SYSTEM K3
Untuk keperluan itu PT. MITRA INFRASTRUKTUR SEJAHTERA akan memberikan suatu
makalah/dokumen tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3K) yang terbaik dalam pekerjaan ini. Adapun prosedur/tahapan yang akan kami
terapkan dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya, sangat memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
Penyusunan Safety Plan (Rencana Mutu K3) untuk proyek, antara lain :
Pembukaan :
Gambar Proyek
Pokok perhatian untuk K3
36
Risiko kecelakaan dan pencegahan (risiko yang mungkin terjadi di proyek
tersebut).
Tata cara pengoperasian peralatan.
Alamat instansi terkait.
37
2. Sepatu Lapangan
Sepatu kerja digunakan untuk melindungi kaki dari luka akibat
terjepit, benda-benda tajam dan sejenisnya. Penggunaaan sepatu
juga harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
3. Sarung Tangan untuk Pekerjaan Tertentu
Sarung tangan digunakan untuk menghindarkan kulit tanagan dari
luka akibat serpihan besi, batu-batu tajam atau cairan semen dari
adukan. Penggunaan sarung tangan harus sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan.
4. Masker Pengaman untuk gas beracun untuk pekerjaan tertentu
Penutup hidung (masker) digunakan pada saat bekerja pada daerah
berdebu atau yang mengndung unsur kimia seperti debu semen
yang dapat menimbulkan gangguan pada pernapasan.
5. Kacamata Las Goggle
Kacamata harus digunakan paada saat melakukan pekerjaan-
pekerjaan khusus, seperti memecah batu, mengelas, menggerinda,
dan sebagainya.
6. Pelindung Telinga
Pelindung telinga harus digunakan pada lingkungan pekerjaan yang
bising dan dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
38
Peringatan untuk memakai alat pengaman kerja.
Peringatan ada alat/mesin yang berbahaya (untuk lokasi tertentu).
Peringatan/larangan untuk masuk ke lokasi genset/power listrik.
House keeping
Sarana kebersihan dan kerapihan untuk program K3 adalah :
Penyediaan air bersih yang cukup.
Penyediaan toilet/WC yang bersih.
Penyediaan musholla yang bersih dan terawat.
Penyediaan toilet/WC untuk pekerja proyek.
Penyediaan bak sampah pada lokasi yang diperlukan.
Pembuatan saluran pembuangan limbah.
Pembersihan sampah-sampah secara teratur.
Kerapihan penempatan alat-alat kerja di lapangan setelah dipakai
(scaffolding, pipe support, pipa, jack base, concrete vibrator, lampu-lampu
penerangan, dan lain-lain).
39
3. Standar Peralatan Kerja Manual
A. TUJUAN
Tujuan instruksi kerja ini adalah untuk memberikan suatu petunjuk kerja
instruktif tentang bagaimana menggunakan Alat Kerja Manual.
B. APLIKASI
Instruksi ini berlaku untuk memberikan petunjuk cara pemakaian Alat Kerja
Manual untuk antara lain pekerjaan kayu, pekerjaan besi, pekerjaan mekanikal
elektrikal, pekerjaan beton, pekerjaan pasangan dan lainnya dengan aman.
C. PROSEDUR
1. Ketentuan Umum
1.1 Cara kerja Penggunaan alat kerja manual adalah harus aman bagi pekerjaan
dan orang lain.
1.2 Hasis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi mutu dan keselamatan.
1.3 Tersedia alat pelindung diri dalam kondisi baik dan digunakan selama
pelaksanaan kerja.
1.4 Alat kerja harus aman untuk dipergunakan untuk keselamatan pekerja dan
orang lain.
1.5 Tenaga kerja yang menggunakan alat harus paham prinsip-prinsip K3 atas
kecelakaan akibat alat kerja tersebut.
2. Gambar Alat
BARCUTTER TANG
40
2.2 Pekerjaan Kayu
GERGAJI
SEKOP
41
2.4 Pekerjaan M & E
Pekerjaan Plumbing
Untuk pemipaan harus digunakan kunci pipa
42
D. TRANSPORTASI MATERIAL DAN PERALATAN
I. TUJUAN
Tujuan instruksi kerja ini adalah untuk memberikan suatu petunjuk kerja
instruktif tentang metode kerja transportasi material proyek atau lainnya secara
umum.
II. APLIKASI
Instruksi kerja ini berlaku untuk semua pekerjaan transport material arah
horizontal secara manual atau menggunakan peralatan bantu baik alat berat
atau alat sederhana. Alat yang di pakai antara lain :
1. Alat sederhana : Hand Pallet, kerekan dan lain-lain.
2. Alat berat : Dump Truck, Treiller, dan lain-lain.
43