Anda di halaman 1dari 3

PEMBELAJARAN BERMAKNA

Kerangka teori dalam penyusunan karya ini adalah sebagai berikut.


1. Pembelajaran Meaningfull Learning
Pendidikan sebagai suatu proses yang bukan hanya memberi bekal kemampuan
intelektual dalam membaca, menulis, dan berhitung saja melainkan juga sebagai
proses mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal dalam aspek
intelektual, sosial, dan personal (Taufiq dalam Fauzia : 2018) Pendidikan merupakan
proses interaksi antara peserta didik dan tenaga pendidik dalam kegiatan
pembelajaran. Saat ini pndidikan dituntut untuk menerapkan pembelajaran bermakna.
Pembelajaran bemakna merupakan suatu keharusan dalam proses pembelajaran agar
siswa lebih mudah memahami teori yang disampaikan dengan dengan efisien. Saat ini
banyak pendidik menyadari fakta bahwa seorang guru menyajikan informasi kepada
siswa, atau meminta mereka membaca sebuah bagian dari buku, tidak mengubah
konten menjadi pengetahuan. Mereka melihat pengetahuan seperti apa yang peserta
didik bangun dari unsur-unsur, perasaan informasi dan pengalaman, dan pertukaran
dengan pelajar lain, bukan sesuatu yang ada di potongan di dunia luar untuk ditelan
utuh (Sigel dalam Sharan :2015). Hal itu kita sebut sebagai pembelajaran bermakna.
Menurut Suparno dalam Najib ( 2016) pembelajaran bermakna adalah suatu
proses pembelajaran dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian
yang sudah dipunyai seorang yang sedang dalam proses pembelajaran. Pendapat lain
mengemukakan bahwa pembelajaran bermakna adalah pembelajaran yang
menyenangkan yang akan memiliki keunggulan dalam meraup segenap informasi
secara utuh sehingga konsekuensi akhir meningkatkan kemampuan siswa.
Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada
konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang (Najib :
2016).
Dengan demikian agar berhasil dalam menerapkan pembelajaran bermakna
maka siswa dituntut lebih aktif dalam mencari informasi dan konsep baru pada saat
pembelajaran berlangsung. Sedangkan guru dituntut untuk dapat menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dengan menyuguhkan pengalaman secara
langsung metode pembelajaran tertentu sehingga pebelajaran akan nampak bermakna
bagi siswa.
Muchlas Samani dalam Najib (2016) mengemukakan bahwa apapun metode
pembelajarannya, maka harus bermakna (meaningfull learning). Pembelajaran
bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep
relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Struktur kognitif ialah fakta-
fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat
siswa
Menurut Ausubel agar belajar lebih bermakna terjadi dengan baik dibutuhkan
beberapa syarat, yaitu: (1) materi yang dipelajari harus bermakna secara potensial, (2)
anak mempunyai tujuan belajar bermakna sehingga mempunyai kesiapan dan niat
untuk belajar bermakna. ( Setyo : 2011 )

Kebermaknaan kegiatan pembelajaran ditentukan oleh modus kegiatan belajar.


Modus kegiatan belajar dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu:
a. Belajar reseptif (menerima). Aktivitas belajar yang dominan dalam modus
ini adalah: mendengar, memperhatikan, mengamati, dan mengkaji. Belajar
reseptif adalah usaha untuk menerima informasi, mengolah informasi, dan
mengkaji informasi.
b. Belajar dengan penemuan terpimpin. Belajar dalam pengertian ini terarah
pada usaha menemukan konsep atau prosedur atau prinsip di bawah
bimbingan guru.
c. Belajar dengan penemuan sendiri. Siswa berusaha menemukan sendiri tanpa
bimbingan langsung dari guru. Pada umumnya modus belajar ini merupakan
pengembangan dari belajar reseptif dan belajar dengan penemuan terpimpin.

Kebermaknaan kegiatan pembalajaran sangat berhubungan antara metode


mengajar guru, keaktifan siswa serta model yang digunakan oleh guru pada suatu
proses pembelajaran. Salah satunya adalah model pembelajaran bebrbasis masalah
atau sering kita sebut sebagai model PBL. Model ini sesuai dengan teori Ausubel
tentang pembelajaran bermakna. Yaitu suatu proses pembelajaran berupa informasi
baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki seseorang
pembelajar.ketika peserta didik belajar menggunakan model problem based learning
dengan metode eksperimen dan diskusi, maka peserta didik dilatih untuk
mengidentifikasi data, melakukan percobaan, mengambil data, mengolah data, dan
menarik suatu kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA

Sharan, Yael. 2015. Meaningful Learning in the Co-operative


Classroom. London ; Elementary and Early Years Education, Vol . 1 diunduh
tanggal 22 Oktober 2018.
Fauzia, Hadist A. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SD. Riau ;
Universitas Kristen Satya Wacana. Vol. 7 diunduh tanggal 22 Oktober 2018.

Najib, Donas A. 2016. Pengaruh Penerapan Pembelajaran Bermakna


(Meaningfull Learning) Pada Pembelajaran Tematik IPS Terpadu Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas III di MI Ahliyah IV Palembang. Palembang ; Universitas Islam
Negeri Raden Fatah. Vol.2 diunduh tanggal 22 Oktober 2018.

Setyo.2011. Pembelajaran Bermakna Berpendekatan SETS Pada


Pelajaran Biologi Untuk Menumbuhkan Kepedulian Terhadap Lingkungan. Demak ;
SMA 2 Karangawen. Vol.1 diunduh tanggal 22 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai